#Gore (bagi yang gak tahan Dan kadang ngompolan 😁😁 Di sarankan untuk skip aja Di part ini ya 😘😘)
Gerimis mengguyur tempat ini sejak tengah hari tadi, Domo yang sedari tadi sedang istrahat di atas dipan tua milik Mbok Kah terlihat begitu gelisah dalam tidur nya. Sementara Mbok Kah yang dari tadi duduk memperhatikan Domo, kini berjalan mendekati lelaki itu.
Terlihat dahi Domo penuh keringat, Dia seperti orang yang sedang ketakutan. Tidur Domo begitu tidak tenang, Dia mulai mengigau dan berteriak minta tolong. Mbok Kah yang melihat itu segera meletakkan tangan nya di dahi Domo.
Mulut keriput itu mulai komat kamit membaca mantra. Dia berusaha masuk ke alam bawah sadar Domo, melihat apa gerangan yang telah mengganggu tidur pria itu. Dalam mimpi itu Mbok Kah melihat Domo berdiri mematung melihat sesuatu. Mbok Kah berdiri di dekat Domo dan mencari tau apa sebenarnya di lihat oleh Domo.
Alangkah terkejut Mbok Kah saat melihat ke arah pandang Domo. Dia melihat seekor kera betina sedang memakan sesuatu di tangan nya. Saat Mbok Kah memfokuskan pandangan nya tiba-tiba mata nya melotot saat mengetahui apa yang sedang di santap monyet itu. Mbok Kah melihat janin di tangan monyet itu dia melihat siluman itu begitu menikmati santapan nya.
Di lihat nya monyet tersebut menyantap mulai dari jari jemari sang janin menarik tangan nya hingga terlepas dari badan si janin. Di gerogoti nya tangan kecil itu hingga tinggal tulang belulang, kedua tangan sudah habis di nikmati, kini dia beralih pada kaki sang janin dengan lahap dia menyantap tubuh kecil lunak itu. Dengan penuh nafsu Dia beralih ke perut sang bayi, mengigit dan mengeluarkan isi perut sang janin dengan lahap dia menyantap setiap bagian isi dalam perut sang janin.
Dia memakan jantung, beralih ke hati, paru dan terakhir menikmati usus kecil sang bayi. Mbok Kah yang melihat pertunjukan itu merasa sangat mual, namun Dia belum ingin beralih dari tempat nya berdiri. Pandangan Mbok Kah pun belum beralih dari sang siluman, kini dia melihat mahluk terkutuk itu menarik kepala Dan memecahkan tengkorak sang bayi.
"krek... kretek...." suara yang terdengar begitu Ngilu. Mahluk betina itu mencoba mengeluarkan Otak dan mata sang bayi. Mbok Kah tak sanggup melihat hal memilukan ini, dia menutup kedua mata nya dan memalingkan wajah nya pada Domo mencoba mencari tau bagaimana reaksi Domo.
Domo yang mematung dari tadi hanya berdiri diam berlinang air mata. Tangan nya terlihat dan menunjuk ke suatu arah.
"Rumi Mbok. " Ucapnya seraya menunjuk ke bawah sang monyet. Mbok Kah melihat ke arah yang di tunjuk Domo, Dia melihat Rumi yang bersimbah darah dengan mata melotot, Persis sekali seperti saat terakir Mbo Kah masuuk ke dalam rumah Domo beberapa hari lalu.
Menyadari aksinya ada yang memperhatikan, siluman itu menatap dan menyeringai ke arah Domo. Sadar Domo dalam bahaya Mbok Kah segera menarik tubuh Domo. Mbok Kah terbatuk Dan mengeluarkan darah segar dari mulut nya, badan nya lemas seketika. Mbok Kah mencoba menarik nafas panjang, namun lagi-lagi darah segar keluar lagi dari hidung dan mulut nya. Dengan sisa kekuatan yang di milikinya dia mencoba menggoyangkan tubuh Domo dan mencoba membangunkan nya.
Domo mulai terbangun dari tidur nya, nafas nya ngos-ngosan Keringat mengucur deras di sekujur tubuh nya.
"Mbok, Rumi Mbok...! " Ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Mbok Kah yang semakin lemas.
"Mbok aku melihat janin Rumi di ambil dan dimakan oleh mahluk terkutuk itu Mbok, tolong Rumi mbok...! " sambungnya dengan deraian air mata.
"Tenanglah dulu Dom, Dia akan baik-baik saja, tunggulah sebentar lagi Dia akan segera datang kemari. Tunggulah di sini, Aku akan kebelakang sebentar." Ucap mbok Kah sambil berjalan tertatih.
"Mbok kenapa...? Apa Mbok sakit...? " Tanya Domo yang baru menyadari keadaan Mbok Kah.
"Aku tidak apa-apa, tidak usah kau fikirkan keadaan ku. Diamlah Di situ istrimu akan segera mengunjungimu. " Jawab Mbok Kah sambil tersenyum.
Mbok kah berjalan dan masuk ke sebuah kamar, Dia mengambil sebotol ramuan dan meminumnya. Wanita tua itu lalu duduk bersila ke depan meja, membakar kemenyan dan mulai merapalkan mantra.
"Maafkan simbok nduk, Mbok terpaksa harus memanggilmu karena Domo sepertinya sangat merindukanmu. " Ucap Mbok Kah sambil tersenyum melihat Rumi yang berdiri di hadapannya.
"Sekarang keluarlah nduk, temui suamimu. " Sambung Mbok Kah. Arwah Rumi lantas keluar dan menemui sang suami di luar.
Mbok Kah yang telah kehabisan tenaga akhirnya harus jatuh pingsan di dalam kamarnya.
Rumi duduk di sebelah Domo yang sedang berbaring. Domo yang memejamkan mata nya tidak menyadari kehadiran Rumi. Merasa Ada yang sedang memperhatikan nya Domo membuka mata Dan begitu terkejut saat mendapati Rumi sudah berada di sisinya.
"Rumi..., kapan kamu masuk...? Kok mas tidak dengar pintu di buka...?." tanya Domo kebingungan.
"Tadi Rumi lewat pintu belakang mas," jawab Rumi dengan senyuman di bibir nya.
Domo mencoba bangkit dari tidur nya dengan perlahan, karena rasa nyeri di perut nya belum sembuh betul. Dia memandang wajah cantik sang istri dan menyentuh tangan nya.
"Dek, kamu baik-baik saja kan...? Kenapa wajahmu begitu pucat dan tubuhmu begitu dingin. Kamu tidak sakit kan...?" Tanya Domo saat menyadari ada yang berbeda pada sang istri.
"Aku gak apa-apa mas, aku baik-baik saja. Kau tak perlu menghawatirkan keadaan ku, sekarang sebaiknya kau fokus pada kesembuhan mu agar Kau bisa menyelamatkan nyawa Tegar." jawab Rumi sambil memandang Domo.
"Untuk saat ini kau harus tinggal bersama Mbok Kah dulu Mas, Beliau yang akan membantumu dan akan menolongmu mengatasi masalah ini mas." Ucap Rumi menjelaskan.
"Dek, bagaimana kandunganmu...? Apa anak kita baik-baik saja di dalam sana...?." Tanya Domo sambil mengelus perut Rumi yang terasa sangat dingin.
"Tidak Usah hawatirkan dia Mas,Dia justru sangat aktif di dalam sana." Ucap Rumi sambil memegang tangan Domo yang ada di perutnya. Seketika rasa dingin seakan menjalar di sekujur tubuh Domo.
"Kamu benar-benar tidak sedang sakit Dek...? kenapa tubuhmu sangat dingin seperti ini...?." Tanya Domo dengan raut wajah cemas.
"Sudahlah Mas, pulihkan dulu keadaanmu. Nanti saat Kau sudah pulih betul kamu pasti akan mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan mu." Jawab Rumi tanpa ekspresi.
"Aku akan pulang dulu Mas, sudah sangat malam bapak akan marah kalau aku tidak segera pulang." Sambung Rumi sembari menjauhi tubuh Domo.
"Tak bisakah Kau tidur di sini malam ini dek... ?." Tanya Domo penuh harap.
"Tidak mas, Bapak sedang tidak enak badan kasian ibuk kalau harus menjaga beliau sendiri." Ucap Rumi sambil berlalu.
Domo menarik nafas panjang melihat keanehan pada istrinya, namun segala fikiran buruk tidak terlalu di hiraukan nya. Dia masih berusaha berfikir positif pada sang istri.
Sepeninggal Rumi, Domo mencoba untuk tidur kembali. Dia berusaha untuk memejamkan matanya, namun tidak bisa. Malam yang semakin larut di tambah dengan guyuran hujan dan Angin kencang serta petir yang menggema membuat Domo dirundung ketakutan yang teramat sangat. Dia meringkuk menutupi tubuhnya dengan kain jarik pemberian Mbok Kah.
Domo yang sangat ketakutan merasakan tubuhnya di sentuh.
"Siapa itu...? Apakah itu Mbok Kah...? " Tanya Domo dalam hati. Dengan sisa keberanian nya dia mencoba membuka kain jarik yang menutupi badan nya. Mencoba melihat siapa yang menyentuh tubuhnya, Dan berapa terkejut nya dia saat mendapati apa yang berdiri di depannya.
"ka.. Ka.. Kamu...? Aaaaaaaakh.....!
Selamat membaca teman-teman 😊😊
mohon info kalo Ada typo ya, terimakasih 😘😘😘
DI TUNGGU LIKE DAN KOMEN NYA BIAR SAYA LEBIH SEMANGAT NULIS NYA 😁😁😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments