part 7

"Astaga...! Tegar...! " Kaki ku lemas melihat pemandangan ini. Tegar, anakku, badan nya bersimbah darah dan juga, luka cakar di sekujur tubuh nya.

"Bapak...! " Teriak nya. Ku dekati tubuh anak ku...,seketika bau anyir menusuk ke dalam lubang hidung ku. Kulihat Tegar memuntahkan sesuatu, itu darah...! Ya darah kental, hitam, Dan bau. Ku angkat anak ku, ku baringkan badan nya di pangkuan ku.

"Kamu kenapa Le...? Apa yang terjadi pada mu...?." Dia tak mampu berkata lagi, Dia hanya mengangkat tangan kecil nya dan menunjuk sesuatu. Ku angkat Dan melihat apa gerangan yang ada di atas kami, Dan berapa terkejut nya aku saat melihat mahluk yang bergelantungan di atas kepala ku. Mahluk berbulu dan bertaring panjang itu menyeringai kearah kami. Cakar panjang itu, ya..., pasti cakar itu yg telah mencabik tubuh anakku.

"Mahluk Apa Kau...?! Kenapa Kau menyiksa anakku...?! "

"Anak mu itu Goblok...! Lihat di sekitarmu...! Dia dengan lancang memakan sesaji ku, Dia harus Mati...!"

"Sesaji...? Apa mksud mu...? Kenapa di sini ada sesaji untuk mu...? A apakah Raksa...? "

"Ya...! Dia adalah junjungan ku Domo.." jawab Raksa yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

"Raksa...? Benarkah yang ku dengar ini...? " Tanya ku Tak percaya.

"Wuahahahaha... Raksa..., aku mau anak itu, Dia harus mati, Dia harus jadi budak ku " Ucap mahluk mengerikan itu.

"Siap nyai, Maafkan aku karena sudah kecolongan" Jelas Raksa sambil bersimpuh.

"Tidak apa, asal Kau bisa menyerahkan anak itu pada ku semua akan baik-baik saja" Ucap mahluk laknat itu, kemudian menghilangkan.

"Raksa...! Kau sudah Gila...? " Teriakku pada sahabat karib ku ini.

"Diam...! Kau harus bertanggung jawab atas semua ini, serahkan Anak mu itu...! " Jawab nya murka sambil melemparkan mata nya kepada ku.

"Tidak...! Walaupun harus nyawa taruhan nya, aku tidak akan pernah menyerahkan anak ku..! " Ucapku lantang.

"Ayolah Domo, Kau akan mendapatkan banyak harta dan kepuasan s*x yang tidak akan ku dapat dari istri mu" Rayunya padaku.

"Gila kamu Raksa, Kau sudah di butakan oleh gelimang harta...!" Ucapku geram.

"Itu bukan urusan mu...!, berikan Anak mu padaku...! " Dia mendekat dan hendak meraih tubuh anakku.

Tak hanya diam, kulawan Raksa yang hendak merebut Tegar dari tangan ku. Ku tendang tubuh tambun Raksa, BUGHT...! Dia terjungkal, ku gunakan kesempatan itu untuk membawa lari anakku.

Namun, belum sempat keluar dari kamar terkutuk ini, tiba-tiba rasa kantuk yang teramat sangat menyerang ku.

"Apa ini..? Sirep...?" Batin ku, dan benar saja, saat aku melihat ke arah Raksa, Dia sedang merapalkan sebuah mantra, Entah lah Apa lagi yang terjadi setelah itu.

"Tegar....!"

"Paak, mas Domo sudah sadar pak. "

Suara itu, ya aku kenal suara itu, itu suara Rumi, tapi...,Apa yang di lakukan nya di sini..?

"Dom, kamu sudah sadar"

"Lho pak, kenapa sampean di sini...? Pak tolong pak, tolong Tegar pak.. " jawabku panik.

"Minumlah dulu Dom" Disodorkan nya segelas air Putih pada ku.

"Pak aku dimana..?" Tanya ku kebingungan.

"Kamu di rumah le, tenanglah dulu, kamu sudah aman."

Ah... Syukurlah, Batin ku.

"Bagaimana dengan tegar pak...? Apa yang terjadi...? Mana Dia...? " Aku bangkok dari tidurku Dan melihat sekeliling, mencari anakku.

"Maaf le, kami tidak bisa menemukan anak itu" Jelas mertuaku ini.

"maksut bapak Apa...? " tanyaku kebingungan.

"Dua hari yang lalu, kami menemukan mu di hutan jati di ujung kampung le, kami sudah berusaha mencari keberadaan Tegar tapi kami tidak menemukan Anak itu sampai sekarang." Tutup mertua ku, membuat ku merayakan ketakutan yang teramat sangat.

"Mas..., sebenar nya Apa yang terjadi mas...? Dimana tegar...? " Tanya Rumi dengan deraian air mata. Kuceritakan semua kejadian malam itu pada mereka, kulihat wajah murka ayah mertua ku.

"Ini tidak boleh di biarkan, kita harus mencari keberadaan Tegar, Lurah sialan itu harus bertanggung jawab...!" Ucap mertua ku geram.

"Kamu tidak boleh gegabah Wo, Dia bukan orang sembarangan" jawab paman Karman.

"Lalu...,Apa kita harus diam,...? Apa kita harus merelakan Tegar...? " jawab Siwo mertua ku.

"Kamu harus punya cukup bekal untuk bisa melawan mereka" Jelas paklik Karman.

"Tapi tegar...? Bagaimana dengan Tegar...? " tanyaku penuh emosi

"Sejauh ini dia masih baik-baik saja, mahluk itu tidak akan menyentuh Tegar sebelum bulan purnama" Ucapnya meyakinkan ku.

"Lalu, Apa yang harus kita lakukan sekarang paman...? " Tanyaku kebingungan.

"Besok, bersiaplah Dan ikut aku menemui seseorang yang bisa membantu kita" Ucap Paklik ku ini.

"Aaaaakh...! Harusnya malam itu tak ku biarkan dia bermain sendirian" ucapku penuh amarah pada diri sendiri.

"Percuma Kau sesali, Kau harus bertanggung jawab atas semua ini" ucap Rumi dengan tatapan sinis.

"Maafkan aku Dek, Aku Janji Akan membawa Tegar kembali" ucapku sesenggukan sambil bersimpuh di depan kaki istriku.

"Besok Pagi sekali aku Akan menjemput mu Dom, segera Kau persiapkan keperluan mu untuk 3 bulan" Ucap paman Karman menjelaskan.

"Apa aku harus berada di tempat yang tidak ku tau selama 3 bulan paman...? Untuk apa...? " Tanyaku bingung.

"Tidak usah banyak tanya Jika Kau ingin anakmu selamat" Tegas nya sedikit emosi.

"Ba baik Paman" Jawab ku kikuk.

Pagi yang di janjikan pun tiba, Paman Karman datang bersama seorang teman nya yang tak ku kenal.

"Apa kamu sudah siap Mo...?" Tanya paman ku dengan mimik serius.

"Si siap paman " Jawabku tergagap, karena ku rasa tatapan nya tak seperti biasa.

"Ayo kita berangkat" Ucapnya dengan taut wajah yang hampir tanpa ekspresi.

"Tapi paman..., sebaik nya kita sarapan dulu, Rumi sudah menyiapkan makanan untuk kita" Jawab ku tanpa melihat ke wajah nya. Karena sungguh, sebenarnya aku benar-benar takut melihat nya. Tatapan nya sungguh aneh.

"Tidak perlu, kita harus segera berangkat, tidak usah buang-buang waktu" Tegas nya.

"Baik paman, kalau begitu aku pamit dulu sama Rumi dan Bapak,sekalian membawa perbekalan untuk keperluan kita di jalan nanti" Ucapku.

"Tidak usah, Jika Kau ingin anakmu Selamat..., maka ayo cepet ikut kami dan tidak perlu bertele-tele, lagipula tadi malam kita sudah membahas ini dengan mereka, jadi Kau tidak perlu berpamitan dengan mereka, Dan untuk perbekalan kita, kamu tidak perlu khawatir, karena aku sudah siapkan semua itu " Ucap Pamanku ini Masih dengan wajah dingin nya.

"Baiklah kalo begitu aku ambil baju ku dulu" Jawab ku. Saat aku hendak membukakan pintu, tiba-tiba orang yang bersama pamanku ini menarik ku dengan paksa.

"Sudah di bilang tidak udah bertele-tele, ayo cepet...! Waktu kita tidak banyak..., Dasar Bodoh...! " Bentak nya dengan tatapan mengerikan, Tangan besar itu begitu pucat dan terasa sangat dingin.

"Ah...,mungkin karena cuaca hari ini yang sedang gerimis" Batin ku, Kusambar camping ku yang tergantung di papa rumah ku Dan segera mengikuti langkah mereka yang sedikit berlari.

"Paman..., kenapa tergesa sekali...?" Tanyaku pada paman Karman. Namun, Tak ku dapati jawaban atas pertanyaan ku ini. Masih saja beliau berjalan tergesa beriringan dengan teman nya yang bahkan belum ku tau siapa nama nya.

"Paman, kita mau Kemana...? Kenapa kita masuk ke dalam hutan...? " Tanya ku heran. Tapi, tetep saja tak ku dapati jawaban dari nya.

"Paman....! " Panggilku sedikit berteriak. Namun tetep saja tak ku dapati jawaban mereka, bahkan mereka seperti tidak mendengarkan dan tidak pedulikan akan keberadaan ku.

Masih saja ku ikuti langkah mereka yang masuk semakin jauh ke dalam hutan.

"Paman..., bisakah kita berhenti sebentar... ? Aku ingin buang hajat..." Ucapku, sambil memegang perut ku yang terasa mulas. Namun, lagi-lagi Tak ku dapati jawaban dari mereka.

Sedikit emosi, kutarik bahu Pamanku itu, saat Dia menengok,

"Astaga....! Paman...!"

( Di rumah Domo)

"Kulonuwun (permisi)..., Mo..., Domo....! " Panggil nya.

Kriek.....! Suara khas pintu kayu saat di buka.

"Lho...,baru datang to kamu Man...?" tanya pak Siwo mertuaku.

" Iya Kang, mana Domo Kang...? " Tanya nya.

"Tadi Dia nunggu kamu di sini, tapi ndak tau kemana bocah itu, apa mungkin dia sedang ke belakang" Terang ayah mertua ku.

" Bune .! Bune...! " sambung ayah mertuaku,memanggil sang istri.

" Iya pak " Jawab bu Ratmi dari dapur, sambil berlari menuju ke teras rumah.

"Tolong panggilkan Domo Bune.." ucap pak Siwo.

"Lho..., Domo Kan sudah berangkat dari tadi pak, lha ini kamu kok ada di sini Man...? Bukan nya kamu tadi sudah berangkat sama si Domo...?" Ucap ibu mertuaku dengan wajah bingung.

"Gak ada Yu, aku bahkan baru saja Sampai di sini" Ucap pamanku itu.

"Lha terus yang sama Domo tadi siapa...? Aku tadi lihat kalian bersama satu orang yang tak ku kenal berjalan tergesa menuju ke utara sana, bahkan bekal makanan dan pakaian Domo pun tertinggal. " Terang bu Ratmi kebingungan.

"Astaga Kang....! Kita kecolongan. " Ucap paman Karman ketakutan.

"Kita harus segera menemukan anak itu Kang, sebelum dia juga terbawa ke dunia mereka." Sambung nya.

"Bagaimana Cara kita mencari nya Man...? " Tanya pak Siwo kebingungan.

"Aku yakin mereka membawa Domo ke Hutan sebelah utara Sana Kang, sebaik nya kita segera bergegas sebelum semua terlambat. " terang paman Karman.

"Mbak Yu saya pinjam Parang, selain itu tolong ambilkan kami segenggam garam dan bawang merah." terang nya (cieeh mau nyambel Kali ya Minta garam sama bawang segala, kenapa g sekalian Lombok bang 😁😁😁) Hayoooo Tegang yaaaaa....? Lemesin duluuuuu.....

Dengan siap mbok Ratmi menyiapkan apa yang di minta Adik nya itu.

"Ini le, hati-hati di jalan ya" Ucap mbok Ratmi kepada Suami Dan Adik nya.

"Kami berangkat dulu Bune, sialan kami Semoga belum terlambat. " Pamit pak Siwo.

"Iya pak, ati-ati. "

"Berangkat dulu Yu, tolong jangan kasih tau Rumi dulu tentang kejadian ini." Pinta lek Karman pada sang Kakak.

Mereka berjalan dengan tergesa menuju hutan yang di maksut. Di tengah malam lik Karman menebas pohon Bambu kuning sebanyak dua batang untuk mereka berdua. Tak berselang lama, mereka akhir nya Sampai di pinggiran hutan yang rimbun. Pohon asem jawa yang besar dan kokoh berdiri di depan mereka angin yang berhembus menggoyangkan daun-daun nya seakan members salam pada dua manusia di hadapan nya.

"Permisi mbah, cucumu ini ada sedikit urusan di dalam, tolong Jangan gangguan kami." Ucap lik Karman entah pada siapa Dia berbicara.

Kreteeeekkkk,,,, wussss....! Bunyi decitan pohon yang paling bergeseran karena di tiup Angin seakan menjawab salam yang di ucap pamanku itu.

Dengan sigap, mereka berdua masuk kedalam hutan, mata Dan telinga mereka awas pada sekeliling mencari keberadaan ku. Lama mereka berjalan masuk ke dalam hutan ini,tapi belum juga mereka menemukan keberadaan ku.

Tiba-tiba, Samar mereka mendengarkan sesuatu.

"Paman...! Bisakah kita berhenti sebentar...? Aku ingin buang hajat."

"Kang, itu suara Domo...! " Ucap pamanku dengan wajah Tegang.

"Iya Man, suara nya dari sebelah Sana, ayo kita cari...! " Sambung pak Siwo.

"Astaga....! Paman....! "Teriakku ketakutan.

"Itu Dia Kang...! Ayo cepet...! " Teriak lik Karman sambil berlari.

"Lari Dom, Lari....! "Teriak pak Siwo kepadaku dengan panik.

Aku menoleh ke arah suara tersebut, kulihat paman Karman dan mertua ku sedang berlari ke arahku membawa sebatang Bambu kuning di tangan mereka.

"Siapa mereka...? Apa benar mereka lik Karman dan bapak....? " batinku bertanaya tidak yakin.

"Siapa kalian...? " Tanya ku ketakutan.

"Ini bapak le, cepet Lari, lihat apa yang ada di dekatmu itu, cepet le kemari. " Teriak mertuaku itu. Aku menoleh ke arah dua orang yang membawaku tadi, Dan..., Astaga....! Betapa terkejut nya aku melihat apa yang terjadi pada mereka...?

kira" gimana nasib tegar selanjut nya...?

trus pak Domo, apa yg di lihat mereka....?

Sampai sini dulu ye..

Udah panjaaaaaaaang.

NB : Ada yg bisa kasih refrensi gmbar buat cerbung ini g...?

Biar Lbh menarik gitu 😁😁

Buntu nih googling malah bingung aq nya...

🙏🙏🙏

Saya Minta toloooong

Terpopuler

Comments

Sarita

Sarita

bingung banget bacanya bikin penasaran

2021-08-27

1

NurHafni

NurHafni

Kalo cerita Horor jgn kasih Gambar Thor,takut bacanya...apalagi kalo mau baca Malam2.

2021-03-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!