15

Hari cepat berlalu saatnya kembali bekerja, Andhara harus kembali bersama Wahyuni yang akhir-akhir ini sewot. Andhara berharap Wahyuni sudah normal kembali seperti semula.

(Ngomong apaan sih, gak boleh berfikiran negatif tentang siapapun, astaghfirullah ... Andhara istighfar dengan lantang). Perkataan Andhara pada dirinya sendiri yang sering tak sejalan.

Andhara sudah tiba di toko sedangkan Wahyuni ternyata lebih dulu datang, namun Andhara celingukan memperhatikan sekeliling, dan tak menemukan Siska.

Baru setelah Andhara meletakkan tasnya di loker, Siska datang dengan nafas terengah-engah.

Andhara mendekati dan memberikan segelas a**a untuk Siska.

Siska duduk dan minum perlahan, lumayan agak tenang barulah, ia bercerita tentang kejadian yang barusan terjadi di jalan saat ia mau berangkat kerja.

"Tadi aku dikejar sama orang gila, dia berteriak ayo sayang menikahlah denganku," ujar Siska yang masih belum stabil nafasnya.

"Jadi kamu berangkat kerja gak naik sepeda motor?" tanya Andhara menengok ke arah teras toko.

Siska bercerita hari ini dia diantar ayahnya, dan berhenti agak jauh. Sengaja memang mau olahraga buat membakar lemak yang kian hari semakin menumpuk.

Gak taunya pas lewat depan ruko kosong, ada seorang lelaki sedang duduk termenung, penampilan sih rapi dan tampangnya juga gak jelek-jelek amat. Siska menyapa dengan ucapan selamat pagi, permisi. Gak taunya pria tersebut melihat Siska dengan pandangan tajam, seolah-olah mengenal Siska dan mengejar-ngejarnya, hingga Siska lari sekencang-kencangnya.

Beruntung banyak yang melihat sehingga mencegah pria tersebut, ada beberapa yang mengenal pria tersebut. Mereka bilang pria itu depresi setelah ditinggal pacarnya menikah dengan pria lain.

Andhara mendengar dengan seksama, sangat ngeri juga apa yang terjadi pada Siska barusan.

Wahyuni yang tetap bersikap cuek dengan keadaan. Semakin membuat suasana tak nyaman di toko. Kekompakan selama ini dengan tiba-tiba menghilang.

Andhara yang merasa gemas dengan keadaan tersebut segera mempertegas pada Wahyuni, agar persoalan segera terselesaikan tanpa harus makan hati setiap hari saat bekerja.

Andhara mendekati Wahyuni yang sok sibuk mengecek catatan.

Andhara menggeser kursi dan duduk berhadapan dengan Wahyuni.

"Mbak minta maaf, aku mau ngomong sebentar," ucap Andhara memulai pembicaraan.

"Ngomong saja, kenapa harus minta maaf," sahut Wahyuni dengan ketus tanpa melihat wajah Andhara yang sudah bicara sangat serius.

Andhara mengusap dadanya dan dalam hati beristighfar agar senantiasa tetap bersabar menghadapi seniornya.

Siska yang tidak tahu apa-apa jadi bingung, namun ia berusaha untuk tidak ikut campur urusan mereka berdua. Sebelum tahu kejelasannya dari keduanya.

Andhara minta penjelasan atas perlakuan yang selalu tidak mengenakkan yang dilakukan oleh Wahyuni beberapa hari ini.

Wahyuni berusaha mengelak bahwa tak ada yang perlu dijelaskan, apapun sikapnya saat ini adalah hal yang wajar. Kalau seandainya tidak suka, lebih baik tak usah dekat.

Andhara masih merendah dan minta maaf seandainya dirinya ada salah selama ini, sehingga membuat Wahyuni kesal atau tak nyaman.

Wahyuni masih saja cuek dan sama sekali tidak menghiraukan perkataan Andhara yang serius.

Hingga akhirnya Andhara menggebrak meja kasir sekuat tenaga, hingga telapak tangannya merah. Sakit memang tapi sudah tidak ia rasakan, rasa sabar yang ia tahan sampai saat ini sudah ia luapkan.

Siska yang sibuk menata baju-baju yang berantakan di rak ikut kaget.

Wahyuni langsung menciut, dan menatap wajah Andhara.

"Kenapa sih, kamu sampai seperti ini," ujar Wahyuni dengan nada rendah.

Dalam hatinya berkata, ternyata Andhara tak seperti pikiranku, nyali Wahyuni mulai menciut.

Akhirnya Wahyuni minta maaf dan menyampaikan bahwa sebenarnya selama ini, ia telah menyimpan rasa pada Yusuf. Dan Wahyuni sangat merasa kecewa dengan perkataan Pak Wijaya ingin menjodohkan dengan Andhara. Terlebih akhir-akhir ini Yusuf datang ke toko mendatangi Andhara dan Wahyuni melihatnya sendiri, betapa Yusuf sangat dekat dengan Andhara.

Andhara yang mendengar semua penjelasan Wahyuni langsung bergetar hatinya, alangkah berdosa dirinya telah membuat rekan kerjanya marah dan kesal atas perbuatannya. Sungguh Andhara tak ada maksud menyakiti siapapun.

"Maafkan saya Mbak Yuni, sungguh saya tak ada maksud membuatmu marah," ucap Andhara sambil mengelus pundak Wahyuni.

Wahyuni meneteskan air mata dan tanpa sadar ia menangis terisak.

"Aku tak tahu kamu sengaja atau tidak Dhara, karena aku tahu kamu sudah punya cowok Bagas. Dan ia juga sangat menyayangi kamu. Tapi kenapa kamu masih mau dekat dengan Yusuf," ujar Wahyuni sambil terisak.

"Sungguh aku tak tahu kalau Mbak Wahyuni suka Mas Yusuf, kalau memang kedekatanku dengan Mas Yusuf membuat Mbak tak nyaman, aku bisa kasih penjelasan pada Mas Yusuf. Jujur aku hanya menganggap dia teman tak lebih."

Wahyuni merasa malu atas semua perbuatannya beberapa hari ini yang membuat Andhara tak nyaman pada posisinya sebagai juniornya di toko.

"Aku minta tolong jangan ceritakan pada Yusuf tentang kejadian hari ini. Yang penting kamu sudah tahu kejelasannya, kumohon," ucap Wahyuni sambil memegangi lengan Andhara dengan tatapan memelas.

"Jangan kuatir Mbak Wahyuni, aku pasti bantu kamu. Dan cuma kita bertiga yang tahu tentang ini semua. Iya kan Sis," ucap Andhara sambil menoleh ke arah Siska yang dari tadi belum berani mendekat.

"Iya beres ... ," sahut Siska lantang.

Andhara memeluk Wahyuni dan menghapus air mata yang membasahi pipinya.

Seketika suasana toko terasa sangat nyaman, tawa maupun canda kembali menghidupkan toko.

Hari berganti hari bulan berganti bulan, Andhara merasakan kejenuhan bekerja di toko baju, Andhara juga menyempatkan diri mencari informasi tentang loker di tempat lain yang sekiranya memiliki jenjang karir yang jauh lebih menjanjikan.

Terlepas juga untuk menghindari Yusuf yang tidak bisa menerima penolakannya sebagai pacar, Andhara sudah menjelaskan pada Yusuf bahwa dirinya sudah punya cowok yang bernama Bagas.

Namun Yusuf tak menghiraukan penjelasan tersebut, menurutnya selama janur kuning belum melengkung masih ada kesempatan untuk dekat.

Andhara terus menghindar tiap kali Yusuf datang ke toko ataupun ke kosan.

Berbagai alasan telah Andhara kerahkan untuk menghindari Yusuf.

Rupanya berita kedekatan Yusuf pada Andhara telah terdengar oleh Bagas.

Bagas datang ke kosan Andhara sepulang kerja, karena rasa kuatir juga ingin kejelasan dari Andhara sendiri.

"Mas Bagas sudah tahu peraturan saya di kosan, kenapa dilanggar," ucap Andhara memulai pembicaraan saat Bagas datang.

"Beri waktu sepuluh menit, tolong jelaskan apa maksudnya Yusuf dekat dengan kamu," ujar Bagas dengan tegas.

Andhara langsung menjelaskan pada Bagas, bahwa dirinya dan Yusuf tak ada hubungan spesial cuma teman biasa tak lebih, dan selain itu Yusuf adalah keponakan pemilik toko di mana Andhara bekerja.

Bagas merasa sedikit lega, namun tak begitu saja dia melepaskan Yusuf dari pengawasannya saat ini.

"Sudah jelas, kalau sudah tolong segera pulang Mas, aku capek mau istirahat," kata Andhara sambil mempersilahkan Bagas keluar ruangan dengan isyarat telapak tangannya menengadah dan mengarahkan ke luar.

"Baik, cukup untuk malam ini tapi ingat. Kalau ada yang sampai macam-macam, tunggu tanggal mainnya, assalamu'alaikum."

Bagas keluar dari kosan Andhara dan menutup pintu secara perlahan.

"Waalaikumsalam," Andhara menjawab salam dan terpaku pada ucapan Bagas sebelum meninggalkannya.

******

Keesokan harinya Bagas bercerita pada Ramdan tentang Yusuf yang berusaha mendekati Andhara.

Atas saran Ramdan, akhirnya Bagas mendapatkan nomor Yusuf dari Siska.

Dan sesuai rencana Bagas menghadirkan Yusuf di lapangan tempat Bagas bermain futsal.

Sebelumnya Bagas sudah memperkenalkan siapa dirinya dan apa hubungannya dengan Andhara.

Nyali Yusuf samasekali tak berubah, jiwa laki-lakinya masih kuat, pantang baginya mundur sebelum bertempur.

Bersambung

Tekan like, komentar juga kasih hadiah dan vote buat Author ya

Terimakasih

Salam manis

TRIO A

Terpopuler

Comments

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

persaing yg gigih y yusuf🤭🤭🤭

wahyuni takut juga kan ama dara klo dah bgt🤣🤣🤣🤣

2021-06-29

1

🌻Miss Kalem🌻

🌻Miss Kalem🌻

masih terus mendukung mu kak trio a.
salam dari Qila 😇

2021-02-27

0

Momy

Momy

mampus lu wahyuni ciut juga kan ..hhhaaaaaa

2021-02-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!