12

Tatapan mata Yusuf tak lepas sampai Andhara menghilang di belokan jalan.

Ikbal tak menghiraukan Yusuf yang kesal, tatapan matanya tertuju pada Siska yang tengah memakai helm hendak pulang.

Wahyuni juga memanasi motornya sebelum dilajukan, namun tak seorangpun menyapanya.

"Bal, mending kita pulang saja. Ntar mampir ke tempat Paman Wijaya ada yang ingin aku bicarakan."

Ikbal masih terpukau pada Siska, sehingga tak mendengar perkataan Yusuf. Dan dengan sengaja Yusuf memukul pundak Ikbal hingga Ikbal melompat turun dari motornya.

"Hey Suf, apaan sih. Bikin kaget orang saja, ganggu tau."

"Lagian kamu diajak ngobrol bukannya menjawab atau memberikan respon atau bagaimana, malah melamun."

Ikbal memanyunkan mulutnya, karena saat ia berdebat dengan Yusuf, Siska sudah pergi meninggalkan mereka.

Tinggallah Ikbal dan Yusuf yang masih terdiam di depan toko dalam kegelapan.

******

Sementara Andhara saat dibonceng Bagas sangat memberi jarak, bahkan Andhara tak berpegangan dengan Bagas.

Bagas sengaja agak melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, hingga Andhara tanpa sadar pegang pundak Bagas sambil berkata,"jangan buat gara-gara lagi ya."

Bagas tak menghiraukan ucapan Andhara, karena ini kesempatan membonceng Andhara.

Karena merasa kesal, Andhara memukul pundak Bagas sambil berteriak,"kurangi kecepatan atau kalau tidak turunkan aku di sini."

Seketika Bagas mengurangi laju motornya dan Andhara kembali duduk pada posisinya memberi jarak dengan Bagas.

Tak berapa lama tibalah mereka di tempat yang sangat bagus, tempat nongkrong anak muda. Tempatnya tertata rapi dan menarik berhiaskan bunga-bunga yang sangat cantik, cukup romantis untuk para pasangan berkencan.

Tak sedikit pengunjung yang datang karena malam minggu. Tapi karena tempatnya sangat luas jadi tetap memberikan kenyamanan.

Rupanya Ramdan dan Dania sudah datang lebih awal.

Ramdan melihat kedatangan Bagas dan melambaikan tangannya sambil berseru,"langsung saja naik ke atas."

Bagas yang melihat keberadaan Ramdan membalas lambaian tangan sambil berseru,"siap bosku."

Bagas berjalan beriringan dengan Andhara, tampak canggung. Seharusnya bisa berjalan sambil menggandeng tangan atau berjalannya berdekatan, tapi ini tidak Andhara memberikan jarak agak lebar dengan Bagas.

Dari kejauhan Ramdan dan Dania memperhatikan dengan senyuman. Sambil berkata keduanya,"mereka lucu."

Tak lama Andhara dan Bagas tiba di tempat yang sudah dipesan Ramdan.

Andhara bersalaman dengan Dania. Dan menganggukkan kepalanya memberikan senyuman sapaan pada Ramdan.

"Hay, aku Andhara senang bertemu kalian."

"Aku Dania cewek Mas Ramdan."

Andhara menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

Dengan sengaja Ramdan menunjukkan kemesraan sikapnya pada Dania di hadapan Andhara dan Bagas.

Ramdan merangkul pundak Dania dan mencium kening Dania.

Bagas yang melihatnya jadi kepingin, tapi sebaliknya Andhara biasa saja melihat tingkah mereka.

Bagas menyenggol lengan Andhara dengan sikunya, berharap Andhara mengerti maksudnya. Tapi, justru Andhara berkata,"apaan sih, Mas Bagas ini."

Ramdan dan Dania tersenyum melihat mereka berdua.

Tak berapa lama pesanan makanan juga minuman sudah datang, dan tanpa sengaja seorang pelayan kafe memuji mereka berempat.

"Masyaalloh kalian pasangan yang serasi, apakah sudah menikah?"

Ramdan segera menjawab dengan tegas,"alhamdulilah akan segera diresmikan. Dan Mbak juga akan diundang seandainya masih ada kuotanya."

Pelayanan tersebut tersenyum sambil berkata,"alhamdulilah ikut senang mendengarnya, selamat menikmati semua,"

Ramdan memberikan suapan pertama untuk Dania, tanpa malu-malu Dania membuka mulutnya dan menikmati suapan Ramdan.

Melihat tingkah Ramdan dan Dania, Bagas hanya melirik ke arah Andhara. Dan seperti biasanya Andhara tak peduli dengan apa yang ada di hadapannya, Andhara dengan pelan menikmati makanan yang ada di hadapannya.

Bagas memperhatikan Andhara saat menikmati makanan, dan tanpa Andhara sadari ada sedikit belepotan di ujung bibirnya.

Melihat tersebut Bagas dengan cepat mengambil selembar tisu dan mengelapnya, Andhara merasa tak nyaman dan merebut tisu tersebut untuk membersihkan sendiri.

"Makasih Mas, aku bisa sendiri."

"Oke," ujar Bagas kemudian melanjutkan makannya.

Suasana terasa canggung, obrolan sedikit berkurang.

Selesai makan, Ramdan mengajak Bagas sebentar ke lain tempat. Sengaja membiarkan Andhara berduaan dengan Dania.

"Dhara kamu cantik, natural," ujar Dania memulai percakapan.

"Biasa saja Mbak, terimakasih. Mbak Dania juga cantik pandai bersolek."

"Kalau gak dandan sebenarnya jelek aku,"

"tak ada perempuan yang jelek Mbak, semua cantik itu sudah kodrat perempuan."

"Kamu bisa saja, sudah berapa lama pacaran sama Bagas."

Andhara menjawab sambil tersenyum,"kalau status pacaran sekitar satu tahun, tapi kalau kenal Mas Bagas hampir dua tahun."

Mendengar jawaban Andhara, Dania tersenyum sambil berkata,"wah sudah lama kalian, kalau aku kenal Mas Ramdan tiga bulan terus pacaran, dan baru 6 bulan ini hubungan kami. Tapi aku perhatikan kalian biasa aja gitu."

Andhara tersenyum, dan menceritakan bagaimana hubungannya dengan Bagas. Memang unik, tapi sungguh itulah Andhara yang benar-benar menjaga diri, bukannya sok suci tapi suatu prinsip sebelum ada kata sah menurut agama.

Dania mengerti maksud Andhara, tapi menurut Dania sendiri sulit menjalani pacaran seperti itu.

Dalam hati Dania merasa kagum akan kepribadian Andhara, meskipun ia berpenampilan seperti cowok tapi tetap kelihatan kecantikannya dan bisa menjaga dirinya, apalagi Andhara juga jauh dari orangtuanya.

Karena keasyikan mengobrol tak terasa sudah hampir jam sembilan malam, Andhara merasa dingin karena ia tadi tak memakai jaket, berulang kali ia menggosokkan tangannya di kedua lengannya.

Bagas dan Ramdan kembali mendekati Andhara dan Dania. Melihat kedatangan Bagas, Andhara segera berseru,"Mas, sudah hampir jam sembilan, aku harus pulang. Kalau Mas Bagas masih di sini silahkan, aku duluan pesan ojek online."

Tak berpikir lama, Bagas langsung mengiyakan permintaan Andhara untuk ikut pulang.

"Ya sudah Mas Ramdan, Dania kami pulang dulu. Sepertinya cuaca mendung kuatir nanti kehujanan,"

Dania menyahut,"dari mana tahu kalau mendung Gas, ini kan malam langit memang gelap."

Ramdan ikut menjawab,"memang gelap say, tapi beneran mendung. Kan aku sama Bagas ngobrol tadi di luar ruangan jadi kelihatan mendung."

Dan akhirnya Andhara dan Bagas pulang mendahului Ramdan dan Dania.

Sesampainya di parkiran Bagas memperhatikan Andhara yang merasa dingin, kemudian Bagas melepaskan jaketnya dan menumpangkan di tubuh Andhara.

Merasa hangat, Andhara segera memakai jaket tersebut dan segera naik ke motor tetap ada jarak dengan Bagas.

Perlahan motor Bagas meninggalkan parkiran, masih setengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Terpaksa Bagas membelokkan motornya ke teras rumah orang. Kebetulan rumah tersebut tertutup seperti rumah kosong.

Bagas mematikan mesinnya dan berkata,"kita tunggu sampai hujan mereda, baru pulang. Terlalu deras hujannya gak mungkin kita nekat. Aku tak bawa jas hujan."

Andhara mengiyakan karena memang hujannya deras sekali.

"Biasanya kalau deras sekali seperti ini, cepat reda hujanny," ujar Bagas.

Kebetulan di teras tersebut ada tempat duduk yang terbuat dari bambu, masih kuat. Lumayan bisa berteduh sambil duduk.

Lagi-lagi ada jarak diantara mereka. Beruntung Andhara memakai jaket Bagas, bisa mengurangi rasa dingin.

Suasana hening, terdengar suara derasnya hujan turun, tiba-tiba ada cahaya terang melesat dan diikuti suara petir menyambar. Andhara sangat kaget dan secara refleks dia memeluk Bagas.

Sungguh di luar dugaan, ternyata di balik sosok Andhara yang tegas dia takut petir.

Dalam hati Bagas bergumam seperti mimpi, satu tahun pacaran baru kali ini dipeluk Andhara, alhamdulilah.

Bagas tersenyum dan membalas pelukan Andhara.

Bersambung

ayo dong like, komentar juga vote nya

Terimakasih

Salam Manis

TRIO A

Terpopuler

Comments

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

⨀⃝⃟⃞☯æ⃝᷍𝖒 𖣤​᭄Mamakeᶬ⃝𝔣🌺

eeehhh alhamdulillah daipeluk dara y bagas😁😁😁😁
bagas harus terima kasih ama petur tuhhh🤣🤣🤣🤣

2021-06-29

2

🎯™♥sely♥

🎯™♥sely♥

lanjut....

2021-02-20

1

Яцяу

Яцяу

lumayan lah dipeluk 🤗🤗

2021-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!