"Baiklah serah kan pada ahlinya... Apa kau tahu aku sangat ahli dalam memijat". Kata Hans saat mulai memijit punggung Agatha.
"Aauuuu sakit..". Pekik Agatha saat merasakan punggung-nya yang memar di sentuh oleh Hans, karena saat berkelahi Kemarin salah satu gengster yang melawan Agatha sempat menendang punggung-nya dengan keras.
"Oh my queen I am sorry". Jawab Hans dan mulai memijit Agatha dengan pelan namun Agatha tetap merengek kesakitan.
"Bae sakit.. stop kau sangat tidak ahli dalam memijat". Gerutu Agatha saat merasakan sakit di punggung-nya saat Hans memegangi punggung-nya, meskipun Hans sudah sangat lembut memijat namun Agatha tetap saja merengek kesakitan saat merasakan tangan Hans menyentuh punggung-nya.
"My queen buka baju mu, aku ingin melihat seberapa parah luka yang ada di punggung mu!". Kata Hans saat sudah menghentikan aksi memijat-nya, tidak tega mendengar rengekan Agatha yang meringis kesakitan.
"Apa!, Bae jangan macam-macam aku tahu kau sedang menginginkan sesuatu bukan!". Jawab Agatha Sambil melotot ke arah Hans, karena posisi mereka sekarang sudah berhadapan.
"My Queen aku hanya ingin memeriksa punggung mu jadi singkirkan pikiran mesum mu itu". Jawab Hans dengan ketus.
"Janji jangan macam-macam Bae". Jawab Agatha mengangkat jari kelingkingnya.
"Iya janji". Jawab Hans memutar bola matanya malas Sambil mengangkat jari kelingking-nya juga.
Setelah selesai berkata demikian Agatha segera membalik-kan badan-nya dan membuka baju yang ia gunakan saat ini, untung saja Agatha memakai baju tengtop di dalam-nya sehingga tidak terlalu memperlihatkan dadanya...
Hans terbelalak kaget saat melihat punggung Agatha yang begitu hitam membiru karena memar, bahkan Hans mencoba menyentuh punggung Agatha dengan pelan namun Agatha kembali merengek kesakitan membuat Hans benar-benar panik dengan kondisi Agatha saat ini.
"My Queen luka mu sangat parah, ini tidak akan sembuh jika hanya di pijat... Kita ke rumah Sakit sekarang!!". Kata Hans Sambil bangkit berdiri dengan panik-nya.
Membuat Agatha terkekeh karena melihat raut wajah Hans yang begitu panik " Bae I'm okey "
"not my queen, your wounds are obviously very bad!!". Jawab Hans dengan dingin.
"Bae sudah lah, luka seperti ini sudah terbiasa jadi tidak perlu khawatir.. dua hari lagi memar-nya juga akan hilang". Jawab Agatha Sambil berdiri menenangkan Hans yang sudah sangat khawatir.
"Tidak my queen, kita ke rumah sakit sekarang, jangan membantah lagi!". Jawab Hans dan dengan segera mengambil baju Agatha dan memakaikan-nya, lalu kembali mengangkat tubuh mungil Agatha.
"Bae jangan berlebihan aku benar-benar tidak pa-pa". Kata Agatha saat Hans sudah menggendong-nya keluar dari kamar.
"Ssstttt... My queen Berhenti-lah mengoceh, apa kau tahu kau sangat berat". Goda Hans saat menggendong Agatha menuruni tangga.
"Berat dari mananya... Berat badan ku bahkan hanya 45kg, apa itu yang kau sebut berat". Gerutu Agatha Yang membuat Hans semakin terkekeh di buatnya.
Setelah itu mereka berdua segera masuk ke dalam mobil dan menuju rumah Sakit milik keluarga besar Nicholaus.
"My Queen kau apa kau kenal dekat dengan pria tadi?". Tanya Hans sementara mengemudi.
"Delgado?". Jawab Agatha.
"Yeah pria yang bersama mu tadi sebelum aku datang". Jawab Hans
"Dia adalah masa lalu ku". Jawab Agatha dengan malas, yang sedikit membuat Hans terkejut.
"Sudah ku duga!, Lalu untuk apa dia ke mansion mu my queen?". Tanya Hans penasaran.
"I don't know, because I don't care". Jawab Agatha masih dengan nada malas, paling tidak suka membahas sesuatu yang berhubungan dengan Delgado.
"great, I trust you my queen". Jawab Hans dengan legah, karena melihat ekspresi Agatha yang memang sudah tidak menyukai masa lalunya.
"Thanks Bae". Jawab Agatha dengan senyuman.
Tidak lama setelah itu mereka sudah sampai di rumah Sakit keluarga Nicholaus..
"Selamat siang tuan Hans, ada yang bisa saya bantu". Sapa dokter Sem yang kebetulan berpapasan dengan Hans saat Hans dan Agatha masuk ke dalam rumah sakit
"Ah yeah, tolong panggilkan dokter wanita untuk memeriksa kondisi kekasih ku". Jawa. Hans Sambil merangkul pinggang Agatha dengan positif, maksud Hans seperti itu karena Hans tidak mau jika ada laki-laki lain yang melihat tubuh Agatha kecuali diri-nya, sifat yang sama yang di turunkan Steve pada-nya.
Dokter Sem selaku dokter pribadi keluarga Nicholaus sangat tahu akan hal itu, dan tanpa banyak tanya lagi dokter Sem segera mengiyakan perkataan Hans.
"Baik tuan muda, silakan ikuti saya".
Mereka bertiga segera menuju ruangan tempat dokter umum memeriksa pasien..
"Silakan tuan, dan nona masuk ". Kata dokter Sem mempersiapkan Hans dan Agatha.
"Trimakasih dokter". Jawab Agatha dengan ramah sementara Hans diam saja.
Setelah mereka masuk ke dalam ruangan dokter, dan memberitahukan keluhannya, dokter wanita paruh baya tersebut pun memeriksa-nya.
"Jadi bagaimana dokter, kondisi my queen?". Tanya Hans tanpa basa-basi.
"Nona baik-baik saja, hanya perlu istirahat yang cukup, minum vitamin serta obat-obat yang akan saya resepkan, tidak ada yang perlu di khawatirkan tuan". Jelas sang dokter.
"Bae bukan kah sudah ku katakan aku baik-baik saja". Kata Agatha kepada Hans.
"Tapi aku mengawatirkan keadaan my queen". Jawab Hans Sembari terseyum.
"Tuan dan nona maaf ini resepnya, silakan di ambil di apotek". Kata sang dokter Sambil menyerahkan resep tersebut kepada Agatha.
"Baiklah trimakasih dokter". Jawab Agatha dengan ramah Sambil bangkit berdiri bersama Hans untuk segera keluar dari ruangan dokter.
"Bae aku ingin tanya sesuatu" . Kata Agatha saat mereka sedang dalam perjalanan menuju apotek rumah Sakit.
"Tanyakan saja my queen, apa yang ingin kau ketahui". Jawab Hans.
"Apa kau selalu seperti ini terhadap pasangan mu dulu?". Tanya Agatha yang tangan sedang di genggam oleh Hans.
"Seperti apa?". Hans balik bertanya kurang mengerti dengan pertanyaan Agatha.
"Yeah bersikap posesif seperti ini". Jelas Agatha.
"Tidak hanya dengan mu saja". Jawab Hans dengan santai.
"Oyah, benarkah?, Tapi mengapa aku tidak percaya!". Jawab Agatha sedikit mengintimidasi.
"Oh ayolah my queen, aku tidak akan pernah membohongi mu, dan ingat aku sangat-sangat serius dengan mu, jadi tolong percayalah kepada ku okay". Jawab Hans yang kemudian berhenti dan memberihkan penjelasan sambil menatap Agatha dengan lekat .
"Baiklah aku akan berusaha percaya". Jawab Agatha yang tidak ingin berdebat lagi.
"Itu bagus my queen". Jawab Hans dan segera melanjutkan langkahnya menuju apotek.
setelah selesai membeli beberapa obat, mereka segera keluar dari rumah Sakit dan masuk ke dalam mobil...
lanjut....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments