"Tok...tok..tok..."
"Masuk!!". Jawab Hans dengan dingin.
"Tuan, ada informasi baru yang saya dapatkan tentang kematian nona Arandra". Kata Jevtrack saat masuk kedalam ruangan Hans.
"Katakan!!". Jawab Hans dengan dingin.
"Begini tuan, setelah saya pulang dari rumah Sakit tempat Mayat nona Arandra di otopsi dokter memberikan memori card ini kepada saya tuan, dokter menemukannya di bagian perut nona Arandra saat melakukan otopsi". Jawab Jevtrack sambil memberikan memori card yang di dapatnya dari dokter yang mengurus mayat Arandra.
"Hmm... Segera hubungi Caiden dan Nick, kita bertemu di markas besok siang!!". Jawab Hans dan segera mengambil memori card yang diberikan Jevtrack padanya.
"Siap tuan". Jawab Jevtrack dan segera keluar dari ruangan Hans.
"Apa isi memori card ini?.. apa di sini ada bukti tentang kematian Arandra". Gumam Hans dalam hati Sembari memperhatikan memori card yang di berikan Jevtrack padanya.
"hmm Besok aku akan segera mengetahuinya!!". lagi Hans bergumam sembari menyimpan memori card itu di dompetnya,
Hans belum mau melihat apa isi dari memori card itu, karena Hans ingin melihatnya bersama dengan gengs street salvactrucha. Jadi Hans memilih untuk menyimpan memori card itu terlebih dahulu.
...****************...
Hari berlalu dengan begitu cepatnya, di gantikan oleh malam dengan cahaya rembulan dan bintang yang begitu indah di langit.
Malam ini Hans bersama Aldrich, Jevtrack dan juga William Nielsbrown tengah duduk di sofa bar sembari menikmati Wiski dan musik DJ yang begitu menggema, membuat banyak wanita-wanita seksi berjoget dengan asik...
Jika ada yang bertanya siapa William Nielsbrown dia adalah anak sulung dari Daren dan juga Gress, umurnya masih mudah sekitar 27 tahun, adiknya bernama Gracheline Nielsbrown yang saat ini masih berusia 22 tahun.
Aldrick Nicholaus dan William Nielsbrown juga memiliki gengs Mafia tersendiri yang beranggotakan 5 orang sebagai anggota inti yakni Michael, Joseph dan Jevan, nama gengs Mafia mereka adalah Black wolf, mereka tidak bergabung dengan gengs Mafia street salvactrucha karena mereka lebih aktif di dunia action dan lebih menyukai peperangan langsung di bandingkan dengan gengs Mafia street salvactrucha yang lebih aktif dalam pembunuhan tanpa jejak dan mengeksekusi orang-orang jahat secara kejam.
Saat tengah asik bercerita tiba-tiba Aldrich berdiri dan meminta isin untuk pergi menemui Olivia wanita bertubuh mungil dan seksi, dengan kulit putih dan rambut yang sedikit sengaja di buat ikal membuat Aldrich semakin hari semakin ingin memiliki Olivia.
"Cih, saat asik-asik begini Tiger malang itu malah pergi menemui kupu-kupu malam". Gumam Hans saat melihat Aldrich tengah duduk di depan meja bar tempat Olivia melayani tamu dan menuangkan Wiski untuk tamu yang duduk di sana.
"Kupu-kupu malam itu memang cantik brother, pantas untuk di perjuangkan". Jawab William dengan santai.
"Cih, dari mana kau mendapat kata-kata bijak seperti itu, yang benar saja!!". Ejek Hans sembari menyerup Wiski di tangannya, sementara Jevtrack hanya berdiam diri saja, karena sifatnya memang selalu seperti itu.
"brother Come on, I'm a wise man right?". Jawab William dengan enteng, yang kemudian beranjak berdiri untuk ikut berjoget dengan wanita-wanita seksi di dalam bar, membuat Hans menggelengkan kepalanya melihat William yang begitu playboy, sifat yang sama di turunkan dari Daren yang playboy sebelum mengenal Gress.
"Tuan, bukankah yang duduk minum di sebelah sana adalah wanita yang ingin anda dekati". Kata Jevtrack saat melihat Agatha tengah duduk bersama beberapa rekan kerjanya, termasuk Claudia dan beberapa pria lainnya.
Mereka ada di sana karena malam ini adalah malam Minggu dan besok hari libur, jadi setiap malam Minggu mereka selalu merayakannya dengan minum-minum di bar.
"Kau benar, tapi mengapa dia terlihat begitu berbeda". Jawab Hans yang tampak heran melihat penampilan Agatha yang tidak seperti biasanya saat Hans melihatnya di luar.
Kali ini Hans melihat Agatha dengan penampilan seperti wanita feminim dan seksi baju hitam dengan dada terbuka membentuk huruf V namun tidak terlalu terbelah, dengan rambut yang diurai dengan cantik. Membuat Hans benar-benar heran dan terpesona dengan perubahan penampilan Agatha yang diluar dari dugaannya.
"Kucing liar ini benar-benar menakjubkan". Gumam Hans Sambil berdiri hendak mendekati Agatha.
"Hmm..hmm boleh saya bergabung di sini". Kata Hans Sambil membawa segelas Wiski di tangannya.
"Cih pria parasit ini lagi, apa dunia begitu sempit sehingga aku harus melihat mukanya lagi". Gerutu Agatha dalam hati saat melihat kedatangan Hans.
"Of course". Jawab Claudia dengan antusias, Sambil mempersilakan Hans untuk duduk.
"Thank you". Jawab Hans yang kemudian mengedipkan sebelah matanya kepada Agatha, membuat Agatha pura-pura mual.
"Sikap mu yang cuek seperti itu membuat ku semakin tertantang untuk mendapatkan mu kucing liar". Gumam Hans dalam hati, yang terus-menerus tersenyum menatap Agatha.
"Senyuman parasit itu, membuat ku semakin ingin mencakar mukanya saja!!". Gerutu Agatha dalam hati Sembari melotot dengan tajam kearah Hans, membuat Hans semakin gemas dan terkekeh melihat reaksi Agatha.
"Guys saya permisi ke toilet sebentar ya". Kata Agatha yang sudah sangat risih dengan tatapan Hans padanya.
"Oke, jangan lama-lama habis ini kita juga harus berjoget". Jawab salah satu rekan Agatha, yang sudah mulai mabuk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengakat jari telunjuknya bergoyang menikmati musik DJ yang semakin menggema.
"Hmm.." jawab Agatha dengan anggukan kepala.
Setelah kepergian Agatha ke toilet, Hans juga bangkit berdiri dan mengikuti Agatha ke toilet.
Di dalam toilet, tak henti-hentinya Agatha mengutuki kesialannya bertemu dengan Hans, pria parasit yang sudah seperti kuman baginya selalu ada dimana-mana.
"Parasit sial itu, membuat ku muak saja melihat tingkahnya, apa lagi senyum jeleknya membuat ku benar-benar ingin menjadikannya sebagai koleksi samsak tinju ku di mansion". Gerutu Agatha di depan cermin Sembari mengepalkan tinjunya.
Setelah puas mengutuki Hans, Agatha kembali mencuci tangannya dan keluar dari dalam toilet.
"Nona apa kau menjatuhkan ini". Kata Hans kepada Agatha saat Agatha sudah berjalan lurus keluar dari toilet.
"Ck..". Jawab Agatha malas Sembari memutar bola matanya.
"Parasit nggak penting!!". Lagi Agatha bergumam dalam hati Sembari melipat tangan di dadanya dan melanjutkan langkahnya.
"Ah aku tau kau pasti menjatuhkan ini barusan". Kata Hans yang dengan sengaja muncul di hadapan Agatha hendak menghalangi jalannya.
"Sorry, tapi aku tidak merokok". Jawab Agatha dengan ketus, saat melihat Hans memperlihatkan korek apinya, yang tentu saja korek api itu adalah miliknya sendiri.
"Hmm.. oke oke.. sorry ini karena aku ingin sekali berkenalan dengan mu, hmm.. namaku Hans". Kata Hans sembari mengulurkan tangannya kepada Agatha.
Lanjut 👍/❤️/⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Joen Marlina Lengkey
like
2021-05-07
1
Clara Saragih
suka alurnya
2021-04-15
1
Ilawati Sweet
kucing liar 🤗🤗❤
2021-02-13
1