Setelah sekitar 1 jam Hans mengendarai mobil sportnya, akhirnya Hans tiba di gedung tua yang sudah di sebutkan nya tadi, dan tanpa basa-basi Hans segera masuk kedalam gedung tua itu dan mendapati Jevtrack yang duduk berhadapan dengan preman tadi siang di restoran, preman-preman itu tengah duduk dengan lakban yang mengikat kedua tangan dan kaki mereka.
"Tuan anda sudah datang?". Sapa Jevtrack saat Hans sudah datang.
"Yeah, jadi informasi apa yang sudah kau dapatkan dari mereka mengenai kejadian tadi siang?". Tanya Hans yang kemudian duduk di kursi yang sudah dipersiapkan oleh Jevtrack.
"Belum tuan, sedari tadi mereka hanya diam saja". Jawab Jevtrack dengan tertunduk.
"Baiklah biar aku saja yang menanyakannya". Jawab Hans sembari menjentikan jari telunjuknya di kursi.
"Mmm... Ceritakan apa yang sebenarnya terjadi tadi siang di restoran?!!". Tanya Hans dengan dingin Sembari menatap preman-preman itu dengan tajam.
"Ti..tidak ada tuan". Jawab salah satu preman itu dengan gugup dan takut.
"Jevtrack!!". Kata Hans dengan dingin.
Jevtrack yang sudah terbiasa dengan kode seperti itu langsung tahu dan langsung bergerak sesuai dengan permintaan bosnya.
"Brukkk..brukk". Dua tonjokan melayang di pipi preman-preman itu.
"Aaarrgghhhh.... Tu..tuan ampuni kami tuan". Kata salah satu preman itu dengan takutnya.
"Kalau begitu cepat katakan!!!". Kata Hans menekankan pembicaraannya.
"Kami tadi hanya memotret bagian paha seorang wanita yang berada di samping kami tuan, tapi wanita yang berada di sampingnya melihat kami dan langsung memukuli kami". Jelas salah satu preman itu dengan nada yang gugup.
"Ada lagi?". Tanya Hans dengan senyum miringnya.
"Tidak ada tuan". Jawab preman itu.
"Mmm.. Jevtrack cungkil salah satu dari masing-masing mata mereka, agar mereka sadar dan tahu diri atas perbuatan mereka!!". Kata Hans memerintahkan Jevtrack.
"Siap tuan!". Jawab Jevtrack dengan semangat.
"A...mpun ampun tuan, ampuni kami tuan, tolong jangan ambil mata kami tuan,". Pinta kedua prema itu dengan keringat yang sudah mulai bercucuran saking takutnya.
"Sayangnya Street Salvaturha tidak mengenal belas kasihan terhadap orang-orang seperti kalian!!". Jawab Hans dengan dingin Sembari memakai kacamata hitamnya.
Sementara Jevtrack sudah semakin dekat dengan kedua preman tersebut dan mulai mengambil pisau hendak mencungkil salah satu mata dari kedua preman tersebut.
"Tuan anda mau saya mengambil mata yang kanan atau yang kiri?". Tanya Jevtrack dengan seringai nakalnya.
"Terserah kau saja!!". Jawab Hans dengan santai.
Sementara kedua preman itu semakin takut dan terus-terusan meminta pengampunan dari Hans, tapi seakan-akan tuli, Hans tidak perduli dengan rengekan mereka dan malah menikmati setiap rengekan mereka.
"Aaarrrgghhhh... aaarrrgghhhh... Am.ampun tuan!!!.. aaarrrgghhhh" Teriak preman tersebut saat Jevtrack benar-benar mencungkil salah satu matanya.
Hal yang sama diteriakkan oleh rekan sang preman saat matanya juga di ambil secara paksa oleh Jevtrack, dan memohon agar Hans segera melepaskan mereka.
"Ingat ini yang pertama dan terakhir kalinya kita bertemu, jangan sampai kita bertemu lagi!!". Kata Hans dengan dingin saat bangkit berdiri dari duduknya, hendak meninggalkan tempat itu.
"Jevtrack urus sisanya, dan segera laporkan siapa perempuan yang di restoran tadi". Kata Hans mengingat kan Jevtrack saat akan keluar dari gedung tua itu.
"Siap Tuan". Jawab Jevtrack dengan cepat.
Setelah itu Hans segera keluar dari sana dan menuju ke apartemennya, karena hari juga sudah mulai sore dan sebentar lagi akan gelap.
Sambil menyerup Wiski Hans duduk sembari melihat video yang dikirimkan Jevtrack padanya saat berada di restoran tadi siang, Hans menonton video tersebut saat Agatha dan Claudia tengah mengeroyok preman-preman tadi, dan dengan lincahnya Agatha dan Claudia membanting sang preman, membuat Hans sedikit tertarik untuk mengetahui siapa mereka berdua dan apa pekerjaan mereka, di tambah lagi sikap Agatha yang terbilang cuek dan malas berkenalan dengan Hans, membuat Hans semakin tertarik untuk berkenalan dengannya dan mencari tahu semua informasi tentang dirinya.
"Segera cari tahu semua informasi mengenai wanita ini". Isi pesan singkat Hans kepada Jevtrack yang isinya ada foto Agatha di dalamnya.
"Siap tuan". Jawab Jevtrack dari sebrang sana yang masih asik menyelidiki siapa pembunuh Arandra, dan kini Hans memerintahkannya untuk menyelidiki siapa Agatha benar-benar menyebalkan pikir Jevtrack.
...****************...
Ke-esokan harinya, pagi-pagi sekali Agatha sudah keluar dari Mansionnya dan pergi bekerja bersama Claudia partner nya, misi hari ini yaitu penyelidikan tentang siapa yang sudah berhasil menyeludupkan narkoba ke dalam negaranya.
Kali ini Agatha dan Claudia di bantu oleh pihak kepolisian untuk turun langsung di bawah terowongan yang di jadikan sebagai Terowongan penyelundupan narkoba sepanjang 1,2 km. Amerika serikat menyebutkan bahwa terowongan ini merupakan terowongan bawah tanah terpanjang di perbatasan selatan.
Terowongan itu menghubungkan kawasan di Tijuana, Meksiko, dengan San Diego, California Terowongan ini dilengkapi dengan ventilasi udara, listrik, dan jaringan kereta dan kereta dorong yang panjang serta lift di pintu masuk tiap ujung terowongan. Diduga terowongan ini dibangun oleh kartel narkoba Meksiko.
Setelah Agatha dan Claudia selaku detektif rahasia menelusuri terowongan itu, mereka menemukan 2ton kokain dan barang-barang ilegal lainnya di bawah terowongan,
Hal yang membuat pihak kepolisian merasa cukup puas dengan penyelidikan mereka, sementara yang lainnya masih menyelidiki siapa yang sudah berani menyeludupkan narkoba tersebut ke daerah California.
Siang harinya mereka berdua kembali ke restoran Sauced BBQ and Spirits, restoran yang mereka datangi Kemarin untuk memesan beberapa makanan yang bisa membuat rasa lapar mereka terobati.
"Hey little girl kita berjumpa lagi, boleh saya duduk di sini?". Kata Hans yang tiba-tiba datang menghampiri Agatha dan Claudia di meja makannya.
"Hmm silakan tuan". Jawab Claudia dengan ramah, sementara Agatha hanya diam saja dan tetap melanjutkan makannya.
"Thank you". Jawab Hans Sembari melepas kacamatanya dan duduk di sebelah Agatha, hal yang membuat Agatha sedikit kesal dengan perlakuan Hans pria asing yang sok akrab pikir Agatha.
Setelah duduk di samping Agatha, Hans segera memesan menu makanan yang mirip dengan menu makanan yang saat ini sedang di makan oleh Agatha, yaitu Steak Antelop dan Palo Alto. Hal itu juga cukup membuat Agatha merasa kesal dan terlihat malas untuk melanjutkan makannya.
"Kenapa?, Kog makanannya nggak di makan?". Tanya Claudia saat melihat Agatha seolah-olah mempermainkan makanannya.
"Aku sudah kenyang, bisa kita kembali sekarang?". Jawab Agatha dengan malas.
"Bentar, dikit lagi". Jawab Claudia yang masih asik makan.
"Kau terlihat sangat buru-buru, ada apa?". Tanya Hans tanpa basa-basi.
Lanjut...⭐/❤️/👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Nia Arasyid Nia
keren lanjut Thor....
2021-06-24
1
Santa Grey
Liatin fotoX dong
2021-06-15
1
Fitri Puspita
CIA vs mafia seru ini😍😍
2021-04-17
3