"Aku tidak pa-pa, segera telfon polisi untuk datang kemari, dan kita segera tinggalkan tempat ini, sebelum banyak yang datang!!" . Perintah Hans dan dengan segera menarik tangan Agatha yang masih syok melihat tingkah Hans yang dengan beraninya mengahadapi tembakkan dari para gengster tadi.
Sementara Jevtrack segera kembali ke apartemennya, karena melihat kode dari Hans yang seakan-akan tidak ingin di ganggu olehnya menggunakan motor sportnya.
"Dari mana parasit ini tau kalau aku sedang butuh bantuan?". Gumam Agatha saat sudah berada di dalam mobil.
"Hmm.. tuan anda tidak pa-pa?". Tanya Agatha saat melihat bahu Hans yang terluka.
"Oh yeah, ini sedikit nyeri". Jawab Hans jujur dan sementara mengemudikan mobilnya.
"Kalau begitu biar saya saja yang mengemudikan mobilnya, anda sedang terluka dan tidak baik mengemudi jika anda sedang dalam kondisi terluka seperti saat sekarang ini". Jawab Agatha bersungguh-sungguh, rasa cuek yang dulu di pindam oleh terhadap Hans kini sudah berubah menjadi rasa perhatian dan khawatir.
"Hmm baiklah". Jawab Hans dan segera menepikan mobilnya. Hendak berganti dengan Agatha yang mengemudi.
"Tuan Apa kita perlu ke rumah sakit?". Tanya Agatha saat sudah berada di posisi setiran mobil.
"Ah, kurasa itu tidak perlu, bawah saja aku ke apartemen tidak terlalu jauh dari sini, tepat di bangunan mewah pusat kota". Tolak Hans Sembari memberi arah.
"Baiklah kalau begitu". Jawab Agatha singkat dan langsung melajukan mobil Hans dengan kecepatan sedang.
"Boleh aku bertanya?". Tanya Hans memecah keheningan dan kecandungan di dalam mobil
"Silakan tuan". Jawab Agatha tanpa melihat Hans yang sementara memegangi bahunya.
"Bisakah kau memanggil ku Hans?, Jangan memanggil ku tuan ini terlalu formal bagi ku?". Tanya Hans dengan serius.
"Memangnya kenapa jika saya memanggil anda dengan sebutan tuan?". Agatha balik bertanya.
"Tidak pa-pa hanya saja aku lebih suka jika kau memanggil ku Hans dan bukannya tuan". Jawab Hans
"Baiklah kalau begitu..Hans!". Jawab Agatha dengan senyuman yang sedikit tersungging di bibirnya.
"boleh aku bertanya lagi?". Kata Hans sembari memandangi wajah Agatha dari samping.
"Silakan". Jawab Agatha singkat
"Boleh aku tahu apa pekerjaan mu?". Tanya Hans, yang membuat Agatha melirik ke arahnya sebentar kemudian kembali fokus menyetir.
"Maaf Hans itu merupakan PRIVASI saya". Jawab Agatha sengaja menekan di bagian privasi.
"Oyah, apa kau seorang detektif rahasia?". Jawab Hans menebak.
"Hmm.. kita sudah sampai, benar ini Apartemen anda?". Tanya Agatha mengalihkan pembicaraan.
"Ah, yeah benar". Jawab Hans dengan cepat.
"Mungkinkah dia benar-benar detektif rahasia di negara ini, tapi jika iya bukankah itu sangat berbahaya bagi wanita seperti dirinya". Gumam Hans sembari turun dari dalam mobil.
"Apartemen anda di lantai berapa?, Biar saya antar ke atas". Tanya Agatha saat sudah berada di sisi Hans hendak membantunya.
"Lantai 13". Jawab Hans singkat sembari masuk ke dalam lift yang berada di bawah parkiran mobil.
"Baiklah". Jawab Agatha dan segera menekan angka 13 untuk segera naik ke atas.
Setelah sampai di lantai 13, Hans segera menunjuk kamarnya dan bertepatan saat itu Jevtrack yang lebih duluan sampai keluar dari dalam kamar apartemennya, karena kamarnya memang behadapan dengan kamar Hans. Perjalanan yang di tempuh oleh Hans dan Agatha sedikit lama, karena Hans saat sebelum bertukaran dengan Agatha mengemudikan mobil, sengaja mengambil jalan yang ramai dan sengaja berputar lebih jauh dari apartemen-nya, itulah sebabnya Jevtrack lebih duluan tiba di banding Hans.
"Hans bukankah dia juga adalah rekan mu?". Tanya Agatha saat melihat Jevtrack ingin membantu Hans.
"Ah yeah benar". Jawab Hans dengan cepat.
"Kalau begitu bisa anda membantunya mengobati luka tembakan ini, saya harus kembali ke toko perhiasan tadi, mengambil perhiasan yang sudah saya beli namun terjatuh saat saya sedang menghadang para gengster". Jelas Agatha pada Jevtrack.
Hal yang tentu saja membuat Hans langsung melotot ke arah Jevtrack saat Jevtrack akan membantunya, kode agar Jevtrack segera meninggalkan mereka berdua, Karena Hans masih ingin berlama-lama dengan Agatha, untung saja Jevtrack adalah orang yang pintar jadi Jevtrack cepat tau apa yang di maksud oleh bosnya yang jail itu.
"Ah nona saya lupa, ternyata saya harus keluar membeli rokok, jadi bisakah nona saja yang mengobati luka tuan muda". Jawab Jevtrack dengan cepat dan langsung berjalan lurus ke depan hendak masuk ke dalam lift.
"Bagus Jevtrack!'. Gumam Hans dalam hati dengan sorak-sorai.
"Ah baiklah". Jawab Agatha dan segera membantu Hans masuk ke dalam Apartemen-nya.
Setelah sampai di dalam apartemen, Agatha segera mengambil kotak obat yang terdapat di dalam laci setelah menanyakan-nya kepada Hans, dan mulai membersihkan luka Hans.
"Hans maaf ini mungkin akan sedikit nyeri". Kata Agatha saat akan membersihkan bahu Hans dengan alkohol steril
"Yeah tidak pa-pa". Jawab Hans dengan santai karena luka seperti itu sudah sangat biasa baginya, hanya saja sedikit di buat lebih dramatis agar Agatha mau merawatnya.
"Setelah membersihkan luka Hans dan menjahitnya, Agatha segera membalut luka Hans dengan perban hingga selesai.
"Hans ini Sudah selesai". Kata Agatha saat sudah selesai merawat luka Hans.
"Baiklah Trimakasih". Jawab Hans dengan tersenyum lebar.
"Kalau begitu beristirahat-lah, ini juga sudah malam saya harus segera kembali toko perhiasan tadi". Jawab Agatha sembari bangkit berdiri. Namun dengan sigap Hans menarik tangan Agatha, dan hal itu membuat Agatha hilang kendali dan malah duduk di pangkuan Hans.
"Ap..apa yang sedang anda lakukan?". Tanya Agatha dengan gugup saat Hans memeluknya dengan erat.
"Tinggal lah bersama ku malam ini". Bisik Hans di telinga Agatha.
"Maaf saya tidak bisa, tengah malam nanti adalah hari ulang tahun mommy dan kami harus memberikannya kejutan". Jawab Agatha sembari berusaha melepaskan diri dari pelukan Hans.
"Benarkah". Jawab Hans dan dengan cepat mengecup bibir Agatha membuat Agatha melotot tidak percaya dengan perlakuan Hans padanya.
"Hans aku harus segera pergi". Jawab Agatha dengan gugup dan salah tingkah lalu bangkit berdiri yang kemudian Hans juga bangkit berdiri.
"Tidak perlu terburu-buru, Jevtrack akan segera membawakan kalung yang sudah kau beli tadi". Jawab Hans yang masih memegangi tangan Agatha.
"Apa maksud anda?, Bagaimana rekan anda tahu jika itu kalung yang saya pesan tadi?". Tanya Agatha Sembari menatap Hans dengan lekat.
"Karena Jevtrack bukanlah orang yang biasa, jadi dia bisa menemukan 10 kalung yang sama dengan yang kau pesan tadi dalam waktu satu jam". Jawab Hans dengan santai sambari membelai wajah Agatha membuat Agatha semakin merinding dengan perlakuan Hans padanya.
ya Jevtrack saat ini memang sedang mengurus kalung berlian yang sudah di beli oleh Agatha tadi, karena bukan saja mengerti bahasa isyarat namun seakan-akan paham dengan pemikiran Hans, Jevtrack selalu tahu apa yang di inginkan oleh bosnya tanpa menunggu perintah terlebih dahulu..
Lanjut...❤️/👍/⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Joen Marlina Lengkey
mantap
2021-05-07
1
Kysiea Putri Lestari
cepet lanjut AQ seneng bnget
2021-02-09
1
Svgls
jevtrack the bestttt
2021-02-09
4