"Ayah, kapan kita ketemu burungnya?" tanya seorang anak.
"Sebentar lagi nak, ayah lagi mendengarkan suara burung, jadi jangan berisik" sahut seorang pria.
Pria tersebut sedang memegang senapan angin type Cannon yang sudah agak tua dan ada seorang anak yang sekitar umur 11 tahun yang mengikutinya.
Mereka adalah pasangan anak dan ayah yang sedang berburu.
Mereka sudah sejak dari tadi pagi, pergi berburu burung dan belum menemukannya sama sekali.
Hal seperti ini sering terjadi di hutan dekat perdesaan maupun perkotaan.
seiring dengan bertambahnya populasi serta perluasan tanah, membuat hutan di sekitar semakin gundul. hal ini menyebabkan semakin sedikitnya burung dan hewan yang ada di dalam hutan.
SELAMATKAN POHON :) v
Ketika mereka akan menyerah dan langsung pulang, mereka mendengar suara burung dari pepohonan.
kryukkkk...
Mereka langsung melihat ke arah pepohonan yang rimbun, dan mencari di mana burung itu berada.
Sang anak juga mencari sosok burung tersebut dan berhasil menemukannya.
"ayah lihat! di sana ada burung hantu!!" anak itu hampir berteriak mengatakannya.
"Ssttt....diam nak jangan berisik, nanti burungnya kabur Lo" jawab ayahnya sambil menutup mulut anaknya.
Ayahnya melihat pohon yang di tunjuk oleh anak nya.
Di sana terdapat burung hantu yang berwarna abu-abu memiliki garis bewarna hitam di perutnya.
Sekilas setelah melihatnya pria itu tahu bahwa burung ini sangat langka dan sangat mahal.
Mata pria itu langsung berbinar dan menunjukkan moncong senapan ke burung tersebut, dan......
DORR!!!!......
___
Kembali ke beberapa menit kemudian.
Roland terlalu melebihkan kemampuannya untuk menangkap binatang.
Pasalnya, dari tadi, dia tidak menemukan makhluk yang bisa di tangkap sama sekali.
Bahkan jika ada burung yang bertengger dekat pohon dia berada, Roland tidak mampu menangkapnya maupun melukainya.
Roland hanya bisa pasrah melihat Mangsanya pergi dan tidak bisa melakukan apa-apa.
Sungguh anak yang sangat naif :v
Kalau dia tahu ini akan terjadi, lebih baik mengontrak kucing atau anjing yang berkeliaran dekat rumahnya.
"tunggu sebentar....? kenapa aku tidak memikirkannya dari tadi!? aku benar-benar bodoh!"
Roland bisa saja mengontrak kucing atau anjing liar di lingkungan sekitar, tapi karena dia terlalu bodoh, setelah mengetahui dia dapat mengontrak binatang, dia tidak memperhatikannya sampai sekarang.
Saat ini Roland lagi meratapi kebodohannya dan berbaring telentang seperti ikan asin di tanah.
Dia tidak peduli dengan kotoran tanah yang menempel di bajunya, bahkan jika terkena cacingan, I Don't Care !!!
Saat melihat awan yang berwarna putih seperti mengejek kebegoaannya, terdengar bunyi senapan meletus.
DOARR!!!.......
Roland terkejut dengan suara barusan.
Saat ini Roland sedang melihat ke atas dan melihat burung hantu sedang terbang melewatinya.
Sayap burung hantu saat ini berwarna berwarna merah darah, aku bahkan kagum bagaiman dia bisa terbang dengan kondisi separah itu.
Harus di katakan potensi makhluk untuk hidup itu sangatlah luar biasa.
Roland belajar dari pengalaman hidupnya sekarang, Tapiii........bukan waktunya untuk mengenang pepatah!!!
Melihat burung itu semakin lama semakin turun dia terbang, Roland langsung mengejarnya.
Walaupun burung itu bukannya dia yang memburu, tapi di hutan mempunyai hukum siapa cepat dia yang dapat. menurutku sih....
Adapun pemburu yang menembak burung tersebut...... siapa yang peduli!??
Siapa cepat dia dapat!!!
Manusia ternyata adalah makhluk yang sangat serakah dan munafik.
Dahlan.M ~
...
Roland mengejar burung hantu sampai ke bagian dalam hutan.
Burung itu semakin terbang mendekati tanah.
Roland terus mengejar walau rintangan menghadang jalan. Seperti kata neneknya, pantang maju, pantang mundur.
Setelah berlari beberapa saat, akhirnya Roland melihat burung hantu mendarat ke tanah dekat hiliran sungai.
Burung tersebut melebarkan sayap kanannya yang penuh darah ke tanah.
Dia sepertinya sangat kelelahan dan kesakitan. melihat matanya, matanya hampir redup.
Bisa di bilang sosok burung yang cantik, sekarang sangat mengenaskan.
Ketika Roland mendekat, dia juga memperhatikan sosoknya dan berteriak....
KRYUkKkk.....
Roland tahu bahwa burung itu waspada kepadanya, karena beberapa saat yang lalu dia di tembak oleh manusia.
Tidak heran jika dia membenci manusia, oleh karena itu, Roland mengulurkan tangannya.....
"Pernahkah kau merasakan hatimu hampa?
pernahkan kau merasakan otakmu kosong!? pegang tangan ku, bersama kita bisa menjadi kuat"
burung hantu: "..."
Mata Burung hantu menatap Roland seperti orang idiot.
Roland juga tidak tahu mengapa dia mengatakan hal sebodoh ini..........sepertinya, aku terlalu banyak menonton film.
Menonton film sinetron terlalu lama bisa mengurangi IQ mu sendiri ---
bapak-bapak yang tersakiti ~
Baik Roland maupun Burung hantu sekarang terdiam.
Namun mereka tidak bisa selamanya terdiam, para pemburu kemungkinan besar masih menuju ke sini setelah melihat mangsanya terluka.
Roland tidak tahu kapan mereka sampai.
Akhirnya Roland mengambil keputusan. dia mendekati burung itu dan membawanya pergi ke tempat lain agar tidak di temui para memburu.
Burung hantu juga tidak melawan sama sekali, dia mungkin tahu bahwa dia tidak mempunyai kesempatan melawannya sama sekali dengan kondisinya seperti ini.
Roland melompati hilir sungai sambil menjaga sayap burung hantu tidak bergerak.
Dan dia terus lari ke arah dalam hutan.
...----------------...
pasangan ayah dan anak juga sampai di dekat hiliran sungai.
Mereka mengejar burung hantu dengan tergesa-gesa.
Tapi, anak tersebut sekarang masih kecil. dan tidak mempunyai stamina orang dewasa. Makanya sang ayah menggendong anaknya.
hal itulah yang menyebabkan mereka sangat lambat.
Melihat dari kejauhan, mereka melihat burung hantu jatuhnya di sekitar tempat ini.
Namun melihat sekeliling, tidak ada seekor burung sama sekali yang terlihat di sana.
"Ayah! burungnya ke mana?" tanya anaknya yang bingung.
Ayahnya juga tidak tahu kemana sosok burung itu pergi.
Melihat sekeliling tidak ada sama sekali sesosok burung yang muncul.
Ketika sang ayah mencari dan melihat darah dekat hilir sungai, dia mendekati tempat tersebut.
Sang ayah melihat darah dekat hilir sungai dan jejak telapak kaki yang berada di dekatnya.
Melihat ini, sanga ayah tahu bahwa burung mereka tembak sudah di curi orang lain.
"Nak, sepertinya burung yang kita tembak sudah di curi orang deh..." jawab sang ayah
sang anak yang di beritahu oleh ayahnya bahwa burung yang mereka tembak, sudah di curi orang lain. dia juga merasa sedih.
sang ayah juga menghibur anaknya.
Sang ayah sebenarnya juga ingin mengejar orang yang mencuri burung mereka, dia melihat di sisi sungai ada jejak telapak kaki yang dalam. yang kemungkinan besar di buat orang itu saat melompati sungai.
Tapi mempertimbangkan anak yang sedang di bawanya, dia tidak jadi untuk mengejar maling tersebut.
"Nanti bapak belikan kamu mainan Transformer, jadi jangan sedih ya."
"Beneran ayah!? makasih ya ayah! ≥ ▽ ≤ "
"Sama-sama, ayo mari pulang, nanti keburu malam"
"iya ayah."
Melihat anaknya tersenyum lagi, senyuman kecil muncul di mulut sang ayah.
Melihat kebahagian anaknya lebih penting daripada apapun.
Cinta seorang ayah biasanya tidak terlihat
-?-?-?-
Mereka pulang dengan bergandengan tangan. cahaya matahari yang bewarna oren menimpa mereka dengan lembut.
Melihat pemandangan ini, sangatlah serasi dan menenangkan hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
John Singgih
kasih sayang ayah kepada anaknya
2022-03-24
0
ANM (PENGAMAT)
sampai saat ini alur nya masi santai hmm mantap ga sabar liat si mc kuat
2021-07-30
0
vikryviik
ikut like 👍👍
2021-05-07
0