🌸🌸
Hari telah berganti, suara adzan berkumandang keras didalam ponsel milik Zoya, Zoya terbangun dari tidur panjangnya mengerjap-ngerjapkan mata dan meraba atas nakas untuk mengambil ponsel. ia lihat jam sudah menunjukkan pukul lima subuh. Zoya segera bangkit dari tidurnya,menyalakan lampu kamarnya yang gelap.
Setelah sholat subuh dan mengaji, Zoya pergi keruang olahraga untuk melakukan yoga. ini sudah menjadi kebiasaannya sejak ia tahu tubuhnya mencapai 60 kilogram dan kini telah turun mencapai 50 kilogram berkat olahraga yang ia tekuni. hampir satu jam kemudian, Zoya telah selesai berolahraga. ia segera ke kamar untuk membersihkan diri yang sudah penuh dengan keringat.
Tak terasa, hari sudah menunjukkan pukul delapan pagi, semua keluarga telah berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi yang telah dimasakin Bibi. menu pagi berupa bubur ayam yang sangat nikmat tidak pernah membuat penduduk kediaman Abi Yusuf merasa bosan. Ummi Aisyah menyendokkan makanan itu kedalam mangkuk milik Abi dan berpindah tangan pada Azura yang menyendokkan untuk sang suami, Malik.
"Terima kasih mi" ucap Malik tersenyum kepada Zura.
"Zo, ini ambillah" ucap kak Zura memberikan mangkuk satu lagi untuk adiknya tercinta.
"Terima kasih kakakku, kakak gak makan?" tanya Zoya yang melihat tidak ada mangkuk di depan kakaknya.
"Nanti saja, kakak harus memberi makan dulu pada Auzar" ucapnya tersenyum lalu pergi melangkahkan kakinya menuju dapur tetapi langkahnya terhenti karna melihat Bibi yang membawakan Mpasi untuk Auzar.
"Sini bi, berikan pada Zura" ucap Azura mengambil makanan bayi itu dari tangan Bibi.
"Ini neng" sahut Bibi setelahnya menghampiri bocah kecil itu yang sedang duduk di kursinya sambil bermain mobil-mobilan.
"Auzar, makan dulu ya nak" ucap Zura pada anak sulungnya. Auzar yang mengerti pun langsung membuka mulutnya dan melahap makanan itu dengan nikmatnya.
"Auzar gak rewel yaa kalau dikasih makan" ucap Ummi Aisyah yang tengah memerhatikan cucunya.
"Gak mi, selera makannya besar sekali. Zura pegang mangkuk saja ia langsung mangap" jawab Zura tersenyum.
"Hehehe kayak aku banget ya kak" timpal Zoya dan diangguki oleh Zura yang tengah menyuapi bayi kecilnya itu.
Setelah sarapan pagi, Ummi dan anak sulungnya beserta menantu sedang duduk diruang keluarga membicarakan tumbuh kembang Auzar. Ummi tidak bisa memantau anak cucunya karna Azura yang telah pindah ke bogor mengikuti sang suami yang memang bekerja disana.
Zoya sedang bersiap-siap mencari gamis yang akan ia kenakan untuk terbang ke korea bersama Abi. ya, pukul sepuluh pagi Zoya akan berangkat menuju korea dan meninggalkan keluarganya di Indonesia negeri tercinta. Zoya sedih waktu sangat cepat berlalu hingga mengharuskannya untuk pergi.
"Aku pasti akan merindukan ummi dan keluargaku, hiks hiks" gumamnya menangis sambil memakai hijabnya.
tok tok
"Assalamualaikum Zoya, kamu sudah siap??" tanya Ummi dibalik pintu.
"Waalaikumsalam, sudah mi" teriak Zoya segera ia menghapus air matanya dan mengolesi sedikit bedak. Zoya segera menyeret dua koper miliknya yang satu berisi baju, satunya lagi buku-buku dan laptop.
Ceklek,
Zoya keluar dari kamar dan menutupi pintu kamarnya. dengan susah payah Zoya menyeret dua koper itu menuruni tangga. dari bawah Malik melihat Zoya yang dengan susah payah menyeret kopernya, ia pun segera permisi pada Ummi yang jugaa tengah memperhatikan anak bungsunya dari atas.
"Mi, Malik bantu Zoya dulu yaa.. kesusahan kayaknya" ucap Malik.
"Iya kang, bantuin atuh" timpal Zura yang sedang memberi Asi pada anaknya.
Berlari menghampiri adik iparnya, Malik menaiki tangga untuk membantu Zoya yang sedang susah payah.
"Zo, sini kang bawain" tawar Malik.
"Terima kasih kang, bawain ini saja" ucap Zoya menunjukkan koper yang besar. Malik pun segera mengambil koper itu, mengangkat dengan dua tangannya lalu menuruni tangga hingga menuju mobil yang akan membawa mereka. Malik segera membuka pintu bagasi dan menaruh koper itu kedalamnya. ia lirik kebelakang, Zoya sudah tiba dibelakangnya dan memberi koper itu pada kakak iparnya.
"Terima kasih ya kang sudah bantuin Zoya" ucap Zoya.
"Tidak apa-apa Zo, ayo masuk" ajaknya dan mereka pun masuk kembali ke dalam rumah menghampiri Orang tuanya.
"Zoya mana mi??" tanya Abi.
"Diluar bi, sedang masukin koper" jawab Ummi.
"Itu Zoya bi" timpal Zura.
"Abi, sudah selesai?" tanya Zoya.
"Sudah dong, lihatlah pakaian Abi.. kerenkan?" tanya Abi dengan bangganya.
"Ah Abi, cepat banget bekerja lagi padahal tiba disana Zoya masih ingin bersama Abi" ucapnya sendu lalu memeluk Abinya.
"Cup-cup anak Abi, nanti Abi usahain tiba disana akan nemani kamu sebentar ya" ucap Abi menenangkan anaknya yang manja itu.
"Benarkah?? janji yaa??" tanya Zoya dengan senyum sumringah.
"Inshaallah, Ayo kita berangkat. Abi harus cepat tiba disana" ajak Abi dan diangguki anaknya. mereka berlima pun berjalan menuju mobil, memasuki mobil untuk mengantarkan orang tercintanya sampai bandara. Malik pun melihat ke belakang apakah semuanya sudah masuk mobil lalu ia menekan pedal gas mobil dan melajukannya dengan hati-hati.
"Zoya, kamu harus hati-hati disana yaa.. jangan sampai salah pergaulan" nasehat Abi.
"Baik bi, Zoya gak terpengaruh kok. Zoya selalu ingat akan hukum Allah" ucapnya.
"Syukurlah kalau kamu ngerti" ucap Abi lega.
"Disana juga harus mandiri, kamu sudah bisa memasak?" tanya Ummi.
"Sudah dong mi, selama Ummi mengurus butik, Zoya slalu menyempatkan waktu untuk membantu Bibi memasak" jelasnya.
"Bagus. ini baru namanya anak Ummi" ucap Ummi bangga.
"Satu lagi. jangan tinggalkan sholat dan ibadah lainnya ya sayang" sambung Ummi.
"Siap Mi, Ummi memang bawel pasti Zoya sangat merindukan Ummi" ucapnya memeluk Umminya.
"Nte jowaa.. ndooong" sahut bayi mungil itu merentangkan tangnnya yang tiba-tiba meminta gendong. rupanya dia memerhatikan tantenya yang tengah memeluk neneknya sehingga bayi mungil itu juga meminta dipeluk.
"Uluh uluh bayi gantengku.. lindu ya nanti sama tante joya" ucap Zoya meraih bayi mungil itu.
"Hihihi" tawanya menunjukkan tiga gigi mungilnya.
Hingga tibalah mereka dibandara, semuanya turun dari mobil dan mengucapkan perpisahan sementara pada Zoya yang mereka sayangi. Zoya memeluk Umminya hingga matanya yang berkaca-kaca. begitupun dengan Ummi yang sedih anaknya akan pergi. pasti dirumah nanti, Ummi sangat kesepian.
"Ummi jangan nangis lagi.. Zoya akan kembali" ucapnya menghapus air mata Ummi.
"Hiks hiks hiks Ummi kesepian gak ada kamu nak" lirih Ummi.
"Nanti kita sering Video-callan agar ummi gak nangis lagi" ucap Zoya lalu memeluk Umminya hingga akhirnya ia pun memeluk kakaknya dan juga.Auzar baby mungil itu.
"Kamu hati-hati disana ya dek" ucap Zura kemudia mengecup kening adiknya.
"Pasti kak" ucap Zoya lalu memeluk kakaknya. Zoya dan Abi pun pergi meninggalkan mereka, melambaikan tangan hingga kejauhan.
"Huwaaaa..... huwaaaaaa...." tangis Auzar yang menggelegar mencoba meraih lambaian tangan tantenya, Zoya.
🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
susi 2020
😍
2023-01-16
0
susi 2020
🥰
2023-01-16
0
bungaAaAaA
selera makan nya tinggi thor, bkn besar
2022-09-05
1