🌸🌸
Mobil yang dikendarai Mei-yin telah tiba dikediaman Zoya yang mewah dan dipenuhi oleh beragam macam bunga berwarna-warni dan terdapat kolam ikan disamping kiri dengan air pancuran yang menetesi kolam itu. Rumah yang sangat indah bagi siapa saja yang memandangnya. Zoya juga termasuk orang brada yang memiliki seorang ayah berprofesi pilot dan ibunya yang berprofesi sebagai desaigner gamis-gamis dikalangan ibu dan remaja saat ini hingga tak jarang butik milik Ibunya Zoya sangat ramai diminati kalangan berhijab. sedangkan Zoya sangat meminati ilmu matematika hingga dibangku kuliah ia akan memperdalam ilmu itu.
"Kamu gak masuk dulu?" tanya Zoya pada Mei.
"Lain kali saja ya Zo, Andrew ngajak ketemuan nih kebetulan ia pulang dari italy" jawab Mei-yin.
"Iya deh, terima kasih yaa byeee" ucap Zoya melambaikan tangannya. hingga Mei-yin tak terlihat lagi, Zoya melangkahkan kakinya memasuki pekarangan rumah.
"Assalamualaikum ujang Dito" sapa Zoya menyalimi penjaga rumahnya.
"Waalaikumsalam neng" jawab ujang Dito.
"Zoya masuk dulu ya jang" pamit Zoya dan diangguki oleh ujang Dito.
Zoya pun memasuki rumahnya yang besar dan megah, terdapat banyak figura ayat-ayat suci dan fhoto keluarga mereka. Zoya memiliki kakak perempuan yang baru saja menikah dengan seorang arsitektur dua tahun lalu dan memiliki anak lelaki yanng mungil menggemaskan. sudah merasa lelah, Zoya segera menaiki tangga dan menuju kamarnya. setelah itu diliriknya jam didinding sudah menunjukkan pukul tiga sore.
"Sangat lelah sekali" gumamnya membuka hijab dan menggantungnya dihanger setelahnya Zoya membaringkan tubuhnya hingga tak terasa ia langsung terlelap ke alam mimpi dengan balutan gamisnya.
Allahuakbar allahuakbar..
Zoya langsung terbangun mendengar suara adzan yang terdapat diponselnya. ia mengerjap-ngerjapkan mata yang masih terasa mengantuk. diambilnya ponsel dari dalam tas dan membiarkan adzan itu berkumandang ditelinganya hingga selesai. Zoya sangat menyukai alunan ayat-ayat suci hingga adzan tiba pun Zoya khushuk mendengar lantunannya hingga selsesai.
Beberapa menit kemudian, adzan diponselnya telah berhenti berkumandang, Zoya segera mengambil handuk dan memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket. dibukanya gamis yang melekat ditubuhnya dan menaruh kedalam keranjang pakaian kotor. Zoya segera menyalakan shower air dan membiarkan guyuran air itu menyentuh kulit putihnya. setelah selesai mandi, Zoya segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat ashar yang telah tiba.
Zoya mengambil pakaian yang memiliki lengan panjang dan celana yang panjang pula lalu ia pergi keruang sholat yang telah terdapat didalam kamarnya. mengibarkan sajadah dan memasang mukena hingga tidak ada sehelai rambut yang keluar hingga sholat pun dimulai olehnya hingga selesai.
"Alhamdulillah ya allah.. Zoya masih bisa melaksanakan sholat" gumamnya menatap dinding atas yang bertulisan lafadz Allah. setelahnya dilipatnya kembali mukena dan sajadah menaruh pada tempatnya.
Kruyuk kruyuk
"Waduh, lapar lagi nih. masih ada gak yaa masakan bibi?" gumamnya bicara sendiri. Zoya pun berjalan dengan langkah gontainya menuruni tangga dan menuju dapur dilihatnya Bibi sedang memotong sayuran.
"Wah, Bibi masak apa?" tanya Zoya.
"Mau buat capcay neng, kesukaan neng Zoya" jawab Bibi tersenyum.
"Hemmm, jadi gak sabar bi. ohya, makanan tadi siang masih adakan bi??" tanya Zoya kembali.
"Ada neng, Bibi ambilkan dulu" ucap Bibi.
"Jangan bi, Zoya aja" tawarnya dan bibi pun memberitahu kalau makanan tadi siang ada di lemari atas tempat Zoya berdiri.
"Oh disini" ucap Zoya membuka pintu lemari dan mengambil mangkuk yang berisi dendeng sapi dan sayur kangkung terasi. sangat maknyos
Zoya pun membawanya ke meja makan dan menuangkan nasi dan lauk pauk kedalam piringnya. tak lupa ia juga berdoa terlebih dahulu agar makanan yang ia cerna akan menjadi berkah. Zoya sangat doyan makan, padahal sebelum pergi ke sekolah ia juga telah makan siang terlebih dahulu dirumah. entah kenapa perutnya tidak pernah puas untuk menyaring makanan. agar tidak tumbuh menjadi penyakit, Zoya sering melakukan yoga dan aerobik diruang olahraga.
Sore pun telah tiba, matahari mulai meninggalkan peraduannya dari muka bumi. Ibunya Zoya telah pulang dari pekerjaannya mengurus butik dan menyapa anak bungsunya yang sedang menonton upin ipin di televisi.
"Assalamualaikum anak umi yang paling cantik" ucap Ibu Zoya.
"Waalaikumsalam mi, sudah pulang?" tanya Zoya mencium punggung tangan ibunya yang biasa dipanggil umi. ummi yang bernama Aisyah memiliki paras cantik seperti anaknya.
"Sudah nak, ummi lelah sekali banyak pelanggan yang menyerbu umi" adunya.
"Alhamdulillah mi, sudah banyak peminat gamis sekarang" seru Zoya.
"Benar sekali. Ummi jadi senang melihatnya" ucap ummi Aisyah dan disenyumi oleh Zoya. Zoya pun melanjutkan menonton upin ipin hingga tak jarang membuatnya tertawa menyaksikan acara kartun itu.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, suara adzan telah kembali berkumandang. Zoya segera kekamarnya untuk melaksakan sholat maghrib. setelah selesai sholat, Zoya melanjutkan berdzikir dan mengaji hingga waktu isya dimulai. telah satu jam lebih Zoya berada diruangan sholat menghabiskan waktu dengan mengaji dan berzikir hingga ia pun kembali melaksanakan sholat isya.
Kini ummi dan Zoya telah berada diruang makan bersama Bi imah, Bi ira dan ujang Dito. mereka telah biasa makan bersama majikannya sebab dari awal bekerja ummi Aisyah meminta pekerjanya untuk makan bersama dengannya disatu meja. Ummi tidak suka dengan pandangan orang-orang yang membedakan kasta, baginya kita sebagai manusia itu sama saja dimata Allah. harus saling menghargai, menghormati tanpa membeda-bedakan kasta dan rupa. begitu juga dengan siklus pertemanan seperti Zoya yang memilih akrab dengan Mei-yin yang tentunya berbeda keyakinan dengannya. Ummi dan Abi mengajarkan anak-anaknya tidak membeda-bedakan siapapun baik dalam bentuk ras maupun agama asal kita masih menjaga pegangan hidup kita terhadap Allah.
"Mbak, jang, ayo makan.. ujang Dito memimpin doa yaa seperti biasa" suruh Ummi.
"Siap mbak" ucapnya lalu menengadahkan tangan untuk berdoa.
Makan malam telah selesai, Zoya dan Ummi sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil menonton televisi. Tiba-tiba ummi membuka suara untuk menanyakan perihal beasiswa yang didaftarkan putri tercintanya.
"Zo, bagaimana disekolah tadi?? apa kamu mendapatkan beasiswa itu?" tanya ummi.
"Astaghfirullah.. iya mi, Zoya hampir lupa memberitahu ummi. sebentar ya mi Zoya ke kamar dulu" ucap Zoya dan segera berlari menuju kamarnya.
Zoya menghampiri tasnya yang ada digantungan, merogohnya untuk mencari amplop putih yang ingin ia tunjukkan pada ummi.
"Ahaaa.. dapat" gumamnya segera ia retsleting kembali dan berjalan menuju umminya yang sedang menonton televisi.
"Ini Ummi.. tapi sayang, Zoya gak dapat di Turki" ucapnya memberi amplop dan segera duduk disamping umminya.
"Loh kok bisa nak?" tanya ummi sambil membuka selembar kertas itu.
"Kata bu guru sih disana gak nampung lagi dan kebetulan di korea mau menerima Zoya" jelasnya. Ummi pun manggut-manggut mengerti.
"Yasudah terima saja nak, mungkin disana sudah rezekimu diberi Allah" ucap Ummi.
"Iya mi, tidak apa kok" jawab Zoya tersenyum.
🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
susi 2020
😍🥰
2023-01-16
0
susi 2020
😲🙄
2023-01-16
0
Azizah Fazatun
nyimk
2021-10-10
1