Kaki Joy gemetaran. Nervous-nya kumat seketika. Rasanya demam panggung. Mau jatuh pingsan. Pandangannya mulai gelap. Perutnya melilit.
"Aduh, bisakah aku bertahan?"
Perasaan yang sama seperti bila harus maju sidang Tugas Akhir beberapa waktu silam. Tapi waktu itu ia terus berpikir soal Rey.
Membayangkan pertemuan pertamanya nanti dengan kencan yang 'nyaris buta' -hanya tahu sedikit gambaran gebetannya si misterius Rey lewat foto dan cerita- Dan ia berhasil melewati itu semua dengan sedikit mujizat, bisa juga tampil kalem dan pede saat presentasi.
Kali ini hampir sama, demi Rey juga. Walau dalam skala lebih besar.
"Baiklah, sudah jauh-jauh kemari, jangan mudah menyerah begitu saja.
Aku harus bisa, dan aku harus menang!"
Joy pun berdiri, berusaha tegak dan tetap stabil di atas sepatu hak tinggi yang baru belajar dikenakannya beberapa saat yang lalu. Ia melangkah ke panggung dengan setenang mungkin.
"Putri Zoy dari Outer Evertonia, perbatasan terluar yang terlupakan, ehm, tapi sangat menarik karena wilayah ini diibaratkan Alazka-nya Evertonia, di luar mainland kita tapi konon masih liar dan penuh potensi. Wilayah baru bergabung, ya Pangeran?" MC, Mr. Brokoli sedikit bercanda.
"Aku Putri Z... Zoy, salam kenal." ucap Joy sedikit kaku, meringis. "Aku tak seberapa hebat, atau cantik, baru lulus kuliah senirupa dan desain." ucap Joy sambil sedikit malu-malu memandang ke arah Pangeran Rey, mencari dukungan, berharap sedikit support. Sayangnya Rey seperti tak menatap balik, mata sipit seksinya tersembunyi di balik kacamata hitam keren berkilau. Bibirnya juga tak tersenyum.
"Kadang aku suka menyanyi, lagu kesukaanku dan pangeran Rey kebetulan ada yang sama, I know I loved you before I met you, I've been waiting all my life..." Joy mencoba menyanyi sepotong lirik lagu. Rey setengah mendengar tanpa antusias tinggi, ia cuma berdeham kecil, emosinya tak terlalu terbaca.
Wajah Joy mungkin semerah tomat. Entahlah, pipinya panas sekali.
"Maaf Yang Mulia, suaraku mungkin sumbang. Terima kasih atas kesempatan ini." Joy gugup dan merasa malu sendiri, terburu-buru hampir tersandung, kembali ke tempat duduknya, agak kecewa dengan respon datar Rey. Ia tak tahu saat ia berbalik, Rey sedang tersenyum simpul, mati-matian menahan tawa. "Joy, kau datang. Suaramu indah dan merdu walau hanya bernyanyi sedikit untukku." ucapnya dalam hati saja.
"Aduh, jelek banget ya suaraku." sesal Joy.
"Tidak, sebetulnya, ehm.. Rey menyukainya. Tuh lihat, senyum nakalnya keluar." bocor Yin. Tapi Yang buru-buru menyikut sahabatnya.
"Mana?" Joy buru-buru melihat, tapi Rey di atas tahta sudah membuang muka.
"Jadi hari ini 5 putri cantik, Putri Chelsea, Putri Velove, Putri Agnez, Putri Maudy dan Putri Zoy akan memperlihatkan kesungguhan masing-masing mendapatkan cinta sejati dari Pangeran Rey yang baru kembali dari pengembaraan panjangnya selama bertahun-tahun. Sangat menarik, bukan?" MC kembali mempersilahkan kelima Putri cantik bersama-sama berdiri di atas panggung. Joy sedikit menjauh dari keempat saingannya, merasa kalah.
"Tapi tidak, aku belum memulai, jadi jangan menyerah sebelum bertarung !" tekadnya.
"Hari ini akan diadakan babak penyisihan pertama dimana satu putri yang tidak berhasil harus keluar meninggalkan istana Evertonia. Jadi esok dan seterusnya sampai tersisa hanya tiga putri sebagai finalis di babak akhir, yang akan dinilai sendiri oleh Pangeran Rey dan saya sendiri." umum MC berambut hijau lagi sambil memperlihatkan sebuah layar raksasa untuk display di dinding dekat panggung.
"Babak pertama adalah seberapa Anda tahu tentang keseharian, hobi dan kesukaan Pangeran Rey? Sederhana tapi penuh jebakan."
"Pertanyaan pertama. Hobi Pangeran Rey. Silahkan Anda berlima menjawab dengan menulis satu kata saja di kartu jawaban yang sudah disediakan."
Kelima putri segera menjawab. Joy tanpa ragu menulis : fotografi.
"Ah, ini masih mudah. Takkan salah."
Tapi keempat putri lainnya juga tampak percaya diri dan menulis sangat cepat. Ketika kartu jawaban dikumpulkan untuk dibaca oleh Pangeran Rey, semuanya pun menjawab hal yang sama.
"Rahasia umum tentunya, dan putri-putri yang cantik dan cerdas-cerdas ini semua menjawab dengan tepat!" umum MC Mr. Brokoli. "Tapi masih ada pertanyaan kedua yang lebih rumit dan luas, yang hanya dapat Anda jawab bila Anda mengenal betul Pangeran kita."
Muncul foto dan gambar aneka makanan dan minuman, hidangan istana yang menggugah selera.
"Kira-kira apa ya, makanan atau minuman kegemaran seorang Pangeran Rey? Apakah white truffle, black truffle, caviar, steak ikan salmon, beef wellington, Zapanese wagyu, tiramisu, atau yang lainnya? Silakan tulis satu macam saja makanan atau minuman yang setiap hari harus tersedia bagi Pangeran Rey."
"Astaga," Joy tahu banyak sekali jenis makanan dan minuman yang pernah mereka nikmati. Tapi yang mana yang nomor satu?
Semua putri pun sama, tak bisa langsung menjawab semudah tadi, mereka berpikir keras dahulu sebelum menulis kata atau kalimat yang mereka anggap paling benar.
Akhirnya tiba saatnya semua kartu dikumpulkan. Dan Pangeran Rey dan MC membaca bersama semua jawaban, termasuk jawaban Joy.
Deg, MC maju memberi pengumuman.
"Sayang sekali, satu putri ternyata menjawab dengan nama makanan atau minuman yang sama sekali tak diminati Pangeran Rey. Jadi ia akan tersingkir saat ini juga. Maafkan kami, tapi ia harus pulang dari istana dengan tangan hampa," ujar MC dengan raut wajah sedih. Dipandanginya satu persatu para kontestan yang cemas, agak lama pula menatap Joy.
"Astaga. Semua putri ini telah bertahun-tahun mengenal Rey. Jangan-jangan aku..." Joy mulai gloomy lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ
semangat Thor
2022-06-12
1
Puan Harahap
wahhh, maju terus joe
⚘⚘SALAM pria idola dan menikahi pria urakan⚘⚘
2021-05-02
1
Yeni Eka
Lanjut
2021-04-25
2