Tak Pernah Senyata Ini

Momen itu pun takkan pernah terlupakan. Berpelukan, bergenggaman tangan.

PDA banget ya, tapi Joy tak keberatan. Hanya saja, ia merasa risih pada awalnya, mengingat di sebelah mereka banyak motor lain dan mobil turut menanti lampu merah berubah hijau.

"Rey, ehm, aku..."

"Maaf, apa kau tak mau kupegang? Apakah aku kelewat lancang ya?" Rey hendak melepaskan tangannya, namun segera dicegah Joy.

"Tidak, tak apa-apa. Teruskan. Aku.. suka.."

Dulu sama mantannya Joy pernah bergandengan, namun tak seperti kali ini. Saat tangannya dipeluk oleh kedua tangan Rey dalam perhentian sesaat itu, sesuatu mengalir dalam dirinya, bagai darah yang hangat mengaliri pembuluhnya dan menimbulkan rasa yang baru kali ini ia rasakan. Ibarat air hangat menyiram kebekuan hatinya selama ini.

Sayang, lampu merah segera berganti hijau, mereka pun melanjutkan perjalanan ke sebuah mal di bilangan Kapital Evernesia.

Begitu masuk mal, dimana udara di dalamnya menyembur sejuk menyegarkan saat cuaca begini gerah, tiba-tiba tanpa komando tangan mereka bergenggaman. Dan sekali lagi Joy bergidik. Sudah sangat lama ia tak pergi berdua seakrab ini dengan cowok. Duh, kalau ada teman kampus lewat, bisa-bisa ia diledek. "Cie, cie." Tapi berpasangan dengan pemuda semanis Rey, hatinya berbunga-bunga. "Aku yang malah kurang pede, terlalu tomboy!'"

Pipinya terasa jengah. Rey masih terus tersenyum menatapnya, sambil berjalan turun naik eskalator mereka terus mengobrol asyik hingga akhirnya memilih sebuah kafe, duduk di pojok yang sepi.

"Selamat ya Joy. Kau sudah jadi sarjana seni. Aku calon sarjana komputer, tapi tahun depan. Semoga bisa segera menyusulmu. " Rey membelikan mereka berdua minuman dan duduk di sisinya. "Kau suka kopi?"

"Ya. Aku suka kopi, teh, minum sendirian duduk di teras rumah saat hujan sambil membaca buku."

"Aku juga kutu buku. Toko buku, perpustakaan, tempat favoritku. Dan juga warnet, sebelum bertemu denganmu."

Rey menyesap kopinya. Ia tersenyum lagi, "Enak ya, ngopi bareng cewek cantik." gombalnya semakin berani.

"Bisa saja kamu Rey. Aku gak cantik, ah."

"Kalau Joy gak cantik, aku juga gak mau ah." Rey berlagak kesal.

Giginya putih bersih, Joy tahu sedari pertama chat, ia tak merokok. Dan gadis itu sangat bersyukur, sebab sangat jarang ia bertemu cowok yang tak akrab dengan tembakau.

Joy ingin sekali tahu semua tentang Rey.  Ia merasa pernah melihat pemuda ini sebelumnya. Wajahnya tak asing lagi, tapi dimana kira-kira ia pernah bertemu atau melihatnya? Ia tak dapat mengingat jelas.

"Aku senang kita akhirnya bertemu juga. Semua lagu yang kau rekamkan, aku dengar. Aku suka." Joy riang, baru kali ini kencannya begitu menyenangkan.

"Habis ini kita kemana, Joy?" Rey tampak masih sangat ingin melanjutkan kencan pertama mereka ke tempat lain. "Oh ya, kita nonton yuk?"

"Ehh.. " Joy tiba-tiba bergidik. Sudah lama sekali tak nonton dengan cowok. Di masa lalu dengan mantan, mereka bersikap biasa saja di dalam ruang bioskop yang gelap dan dingin. Tapi ini dengan Rey, yang baru pertama kali dijumpainya, dan walau tampaknya Rey sangat baik, tapi masih ada rasa malu yang sangat naif dalam diri Joy.

Setelah menghabiskan minuman mereka, Rey membawa Joy ke arena permainan koin dimana mereka berfoto di photo booth sticker dan mencoba Air Hockey, permainan koin dengan bola plastik ceper dimana kedua pemain berhadapan seperti dalam permainan tenis meja dan mencoba membobol gawang lawan di hadapannya. "Sungguh seru main bareng sama gebetan, uh, pacar baru..." Joy masih belum bisa percaya hari ini betul-betul terjadi.

Selepas bermain, mereka menuju tempat lainnya, masih dalam kehangatan yang sama, malah bertambah akrab. "Yuk, kita nonton. Kalau kau tak keberatan." Rey menggandeng mesra Joy, seakan dunia milik mereka berdua.

"Oh, oke." dan pergilah mereka berdua ke bioskop berlogo 12 yang saat itu tengah populer.

Bukan filmnya yang kemudian menjadi memorable, tapi hal penting berikutnya yang diucapkan Rey. Dalam keremangan bioskop yang dingin itu, diam-diam sambil menggenggam tangan Joy, ia berbisik, "Aku mau bilang sesuatu. Tapi Joy jangan marah ya."

"Bilang apa?"

"Janji dulu?"

"Oke, aku janji." Joy deg-degan. "Jangan-jangan Rey mau menyudahi kencan ini?"

Tapi Rey malah mempererat genggamannya dan menatap kedua mata Joy yang bulat di balik kacamata tebalnya.

"Aku bukan hanya suka padamu, Joy. Aku cinta kamu."

Dan sekali lagi, Rey terdiam membisu dalam momen, yang takkan pernah ia lupakan selamanya. "Apa yang harus kujawab? Sejujurnya. Aku tahu, inilah jawabanku."

"Ya, aku juga. Aku mencintaimu juga, Rey."

Mereka tersenyum berdua. "Jadi mulai hari ini, Rey dan Joy resmi pacaran?" ujar cowok itu memastikan. "Benar, kau mau jadi milikku?"

"Ya, ya, Rey. Aku mau."

Malam itu mereka pulang dari mal dengan hati sedih karena harus dipisahkan malam yang hendak berganti pagi. "Kita segera bertemu lagi minggu depan?" pinta Rey saat berhenti di depan pagar rumah Joy.

"Tentu. Hubungi aku kapan saja." Joy menyerahkan kembali helm yang dipakainya kepada Rey.

"Ya, sekarang kita sudah resmi. Aku sangat bahagia hari ini. Terima kasih sudah menerimaku." Rey sudah hendak berpamitan, sedikit grogi apabila mama Joy tiba-tiba muncul di depan rumah seperti tadi siang.

"Tunggu." Joy menahannya. Tiba-tiba dalam gemasnya, dikecupnya pipi kanan Rey. Seakan lupa bisa saja ada tetangga mengintip. Pipinya begitu lembut. Ia betul-betul cowok yang manis.

"Eh, maaf." Joy tersadar. Aduh agresif benar aku. Tapi ia tertawa kecil sambil menjauh malu. "Maaf, maaf."

"Tak apa-apa. Ah, aku.." Rey menarik Joy mendekat. Bibir mereka hampir saja bertemu, namun kali ini Joy belum siap untuk menerima hal lebih karena mereka baru saja jadian. "Rey, minggu depan." katanya memecah kesunyian.

Rey tersenyum.  "Ya, tentu saja. Selamat malam." dikenakannya helmnya kembali, bersiap untuk kembali.

"Kabari aku bila kau sudah sampai di rumah." berat bagi Joy melepas Rey, namun malam semakin larut.

"Tentu saja. Love you. Mwah."

Joy tetap berdiri di muka rumah saat sepeda motor Rey perlahan pergi menjauh. "Ya Tuhan, akhirnya. Akhirnya seseorang datang dalam hidupku. Dan kami saling mencintai." Ia bersyukur, menangis, tertawa. Semua jadi satu dalam benaknya, seribu rencana dan sejuta keinginan. Bisa tidur nyenyak atau malah tak bisa memejamkan mata?

Cinta tak pernah terasa senyata ini.

Terpopuler

Comments

🌻Yani Wi💕

🌻Yani Wi💕

Uuhuyy Joy duluan. 😄

2021-05-21

0

Reo Hiatus

Reo Hiatus

Kami mampir thor 😂😂😂🚣🚣🚣🚂🚂🚂🚃🚃🚃🚄🚄🚄🚅🚅🚅🚆🚆🚆🚇🚇🚇🚈🚈🚈🚉🚉🚉🚊🚊🚊🚝🚝🚝🚞🚞🚞🚋🚋🚋🚌🚌🚌🚍🚍🚍🚎🚎🚎🚐🚐🚐🚑🚑🚑🚒🚒🚒🚡🚡🚡🚟🚟🚟🚠🚠🚠🚓🚓🚓🚔🚔🚔🚕🚕🚕🚖🚖🚖🚗🚗🚗🚘🚘🚘🚙🚙🚙🚚🚚🚚🚛🚛🚛⛟⛟⛟🚜🚜🚜⛵⛵⛵🚤🚤🚤🛳🛳🛳🛥🛥🛥⛴⛴⛴🚢🚢🚢✈✈✈🛩🛩🛩🛫🛫🛫🛬🛬🛬🚀🚀🚀🚁🚁🚁🛰🛰🛰

2021-04-13

0

Brilliant N B 🌺ЛБ

Brilliant N B 🌺ЛБ

Cicil dulu yaaa

2021-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Season 1 : "Namaku Joy."
2 "Dia, Rey."
3 Awal Rasa Itu
4 Rahasia Terbesar
5 "Gadis yang Kucari itu..."
6 Segera Bertemu
7 Pandangan Pertama
8 Arus Listrik Cinta
9 Tak Pernah Senyata Ini
10 Pangeran !!!
11 "Maafkan Aku, Pangeran Rey."
12 "Jangan Ma, Karena Dia..."
13 Pria Misterius Dalam Mimpi Joy
14 Berpisah ???
15 Misi Selesai
16 Joy Bukan Seorang Putri !!!
17 Evertonia
18 Putri Zoy !!!
19 "Bisakah Aku Bertahan?"
20 Mau Apa Mereka ???
21 Padang Lavender
22 Pangeran Rey & Pantai
23 Dilema Joy
24 Kencan Malam di Taman Istana
25 Orang Ketiga
26 Sahabat Baru Joy
27 Mengundurkan Diri ???
28 Kekuatan Cinta
29 Kalah ???
30 Tahta, Harta, Popularitas !!!
31 Kembali ke Evernesia
32 Season 2 : Awal Baru, Masalah Baru
33 Menjauh...
34 Me - U = Blue
35 Biru Segar
36 Joy si Calon 'Anak Baru'
37 Selamat Bekerja! Tapi..
38 Jangan Berani Bilang Sama Bos, Atau...
39 Rey, atau Pak Polisi?
40 Opsir Rey Coverunder Beraksi!
41 Gadis Cantik, Galeri Apik
42 Pembukaan Galeri Foto Rey, Terbukanya Pula Suatu Rahasia!
43 Putri Cocoknya Sama Pangeran?
44 Harus Kudapatkan!
45 Foto Model Dadakan
46 Profesional sih, Tapi..
47 Penikung!
48 Rey, I Love You...
49 Elsa, You're so Sweet, Everyone Loves Sweet Things, but..
50 Secangkir Kopi Susu Tanpa Gula!
51 Sendiri Lagi, dan Cobaan Baru Lagi, Joy!
52 Duh, Kencan Bertiga!
53 Mr. Park, Ms. Joy, and Her...
54 "3-some" Is Never Really Awesome!
55 Mr. Park Minggir Dulu! Terus Bagaimana dengan Bos Bee?
56 Fotografer Ikutan Jadi Model?
57 Double Trouble!!
58 Iklan Terheboh dan Seseorang di Kejauhan...
59 Sosok Misterius Pengintai Rey
60 Penolakan Menyakitkan di Masa Lalu
61 Fans Berat Rey di Kampus IT?
62 Ms. Mei nan Mei-sterius...
63 Jadi, Siapakah Ms. Mei-be?
64 Misteri Kedua : Sepupu Lyn
65 Putri Lyn & Mawar Liar dari Evertonia
66 "Rey, Maafkan Aku, Nak.."
67 "Ibunda, Dimana Engkau Berada?"
68 "Saatnya Telah Tiba!"
69 Segera Bertemu...
70 "Mom, Dad, I'm home..."
71 "Cinta yang Tak Pernah Kau Berikan..."
72 "Tanpa Syarat. Tanpa Kondisi!"
73 "Harus Secepatnya Melamar Joy?"
74 "Jadi Tambah Penasaran!"
75 Say I Do or Say Aduh, Joy?
76 "Tiba-tiba Saja..."
77 "Tinggal Satu Macan Lagi.."
78 Sekeping Puzzle Kebahagiaan Joy
79 Malam Lajang di Rumah Saja..
80 Perjalanan ke Pulau Misterius di Tengah Lautan Evernesia
81 The Most Shining Among The Others
82 Memulai Sesuatu nan Baru Bersamamu
83 Saat-saat Gembira (Akhirnya Hanya Ada Kita Berdua di Sini)
84 The First Night & The Mysterious Sign
85 Duh, Reaksi Raja Friedrich !!!
86 "Rey, Kembali ke Evertonia Secepatnya!"
87 Pulang, Mempersiapkan Diri
88 "Mawar atau Bunga Matahari?"
89 Joy yang Bukan Siapa-siapa...
90 "Kau adalah Yang Terindah!"
91 Bila Dua Ibu-ibu Bersatu...
92 Bunga Matahari Tak Tumbuh Seorang Diri...
93 Tumbuhnya Benih di Kebun Bunga Kami
94 Season 3 : A Resentful Heart beyond The Triple Happiness
95 Double Joy, Double Trouble Part Two!
96 Hingga Terbawa Mimpi!
97 Duh, 'Unavoidable' Banget..
98 Lunch Unch Unch...
99 Anggur, Madu, Racun..
100 Up, Close & Personal.. But !!!
101 Saved By The Bell
102 Skandal Terbesar Putra Mahkota!
103 Rey Pergi Melawan Hoax!
104 'Mesra-mesraan Online' Rey x Xiao Jie..
105 Rey Cruize at The Evertonia Palace
106 Almost and Ehh... Hotel?
107 An Affair to Remember... Oops!
108 Diangkat Tinggi-tinggi, lalu...
109 Kejatuhan Sang Naga Wanita (tapi...)
110 Aku, Kamu (dan Aku Juga...)
111 Semirip-miripnya, Tetap Aja Beda...
112 Joy-joy-an Terdesak, Rahasia Terkuak?
113 Rencana Menjebak si Naga Wanita
114 Kembalinya Si Naga Berbulu Singa...
115 Naga Versus Pangeran (Kecil!)
116 Rencana D Diluncurkan!
117 Rencana Terselubung & Otewe 2nd Hanimun
118 Xiao Jie si Calon Pengantin Baru 'Peyahor'!
119 "Apa Itu Hanimun, Nek?"
120 Kembali untuk Pergi
121 "Ayah, Kami Datang..."
122 Tak Seperti yang Ia Duga
123 'Ikat'-an Cinta Tanpa Rasa Cinta!
124 Naga Terkurung Sementara Waktu, Kejutan Manis Menunggu
125 Season 1-3 in a Glance
126 Season 4 : Seseorang di Sana (Masih) Memikirkanmu...
127 Evertonia, Kami Datang (Lagi!)
128 Mencari Seekor Naga Dalam Jerami...
129 Satu Dua Tiga, (Tak) Sama Semuanya
130 Sangat Dekat, Begitu Dekat...
131 Rey atau Double Rey?
132 Dua Kepala (Kembar) Lebih Baik Daripada Satu
133 Ternyata oh Ternyata...
134 Shuai Tian dan Xiao Jie Bertemu!
135 Kejutan Rasa untuk Xiao Jie
136 Tetangga oh Tetangga...
137 Kedatangan Xiao Jie (Lagi) ke Kafe Shuai Tian
138 Jatuh Cinta pada Rasa (bukan) Pertama?
139 Pedekate nan Berbahaya...
140 Oh No. The (Dragon) Girl-Next-Door to Be Dated Tomorrow!
141 Pertemuan (Pertama) dengan CLBK (Bagian 1)
142 Si Lajang Rey (Rey-an) !!!
143 Pertemuan (Pertama) dengan CLBK (Bagian 2)
144 CLBK-CLBK-an dan Ciuman...
145 Kissing The Dragon Lady (and then...)
146 Naga-naganya, Naga akan Ngamuk Besar...
147 "Marah Besar, Rasanya Bisa Makan Orang !!! Tapi Besok..."
148 Pedekate 'Balik' Berujung Wefie?
149 Duh, Ketahuan Juga !!!
150 Ingin Berterus Terang, Tapi 'Ku Menangis Membayangkan...
151 Terikat Cinta Tak Sengaja...
152 "Shuai Tian, To Be Honest, I..."
153 Benci, Sebal, Tapi...
154 From Wrath to Hearth...
155 Double Date !!!
156 Mencoba Membarukan yang Lama (CBBK)
157 Cinta Bebek-Bebek Kecil?
158 "Wanita juga Boleh Bilang Cinta!"
159 Beauty Datang, Beast Girang?
160 "Bukan untuk Menjadi Ratumu..."
161 Raja Juga Bisa Labil Kayak Ababil!
162 Tak Semudah Membalik Telapak Tangan...
163 Terima, Gak Terima... yang Penting Bahagia!
164 Pernikahan Dadakan tapi Bukan Ikut-Ikutan...
165 The End of Season 4, See You in Season 5 Soon!
166 Season 5: Raja Dadakan!
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Season 1 : "Namaku Joy."
2
"Dia, Rey."
3
Awal Rasa Itu
4
Rahasia Terbesar
5
"Gadis yang Kucari itu..."
6
Segera Bertemu
7
Pandangan Pertama
8
Arus Listrik Cinta
9
Tak Pernah Senyata Ini
10
Pangeran !!!
11
"Maafkan Aku, Pangeran Rey."
12
"Jangan Ma, Karena Dia..."
13
Pria Misterius Dalam Mimpi Joy
14
Berpisah ???
15
Misi Selesai
16
Joy Bukan Seorang Putri !!!
17
Evertonia
18
Putri Zoy !!!
19
"Bisakah Aku Bertahan?"
20
Mau Apa Mereka ???
21
Padang Lavender
22
Pangeran Rey & Pantai
23
Dilema Joy
24
Kencan Malam di Taman Istana
25
Orang Ketiga
26
Sahabat Baru Joy
27
Mengundurkan Diri ???
28
Kekuatan Cinta
29
Kalah ???
30
Tahta, Harta, Popularitas !!!
31
Kembali ke Evernesia
32
Season 2 : Awal Baru, Masalah Baru
33
Menjauh...
34
Me - U = Blue
35
Biru Segar
36
Joy si Calon 'Anak Baru'
37
Selamat Bekerja! Tapi..
38
Jangan Berani Bilang Sama Bos, Atau...
39
Rey, atau Pak Polisi?
40
Opsir Rey Coverunder Beraksi!
41
Gadis Cantik, Galeri Apik
42
Pembukaan Galeri Foto Rey, Terbukanya Pula Suatu Rahasia!
43
Putri Cocoknya Sama Pangeran?
44
Harus Kudapatkan!
45
Foto Model Dadakan
46
Profesional sih, Tapi..
47
Penikung!
48
Rey, I Love You...
49
Elsa, You're so Sweet, Everyone Loves Sweet Things, but..
50
Secangkir Kopi Susu Tanpa Gula!
51
Sendiri Lagi, dan Cobaan Baru Lagi, Joy!
52
Duh, Kencan Bertiga!
53
Mr. Park, Ms. Joy, and Her...
54
"3-some" Is Never Really Awesome!
55
Mr. Park Minggir Dulu! Terus Bagaimana dengan Bos Bee?
56
Fotografer Ikutan Jadi Model?
57
Double Trouble!!
58
Iklan Terheboh dan Seseorang di Kejauhan...
59
Sosok Misterius Pengintai Rey
60
Penolakan Menyakitkan di Masa Lalu
61
Fans Berat Rey di Kampus IT?
62
Ms. Mei nan Mei-sterius...
63
Jadi, Siapakah Ms. Mei-be?
64
Misteri Kedua : Sepupu Lyn
65
Putri Lyn & Mawar Liar dari Evertonia
66
"Rey, Maafkan Aku, Nak.."
67
"Ibunda, Dimana Engkau Berada?"
68
"Saatnya Telah Tiba!"
69
Segera Bertemu...
70
"Mom, Dad, I'm home..."
71
"Cinta yang Tak Pernah Kau Berikan..."
72
"Tanpa Syarat. Tanpa Kondisi!"
73
"Harus Secepatnya Melamar Joy?"
74
"Jadi Tambah Penasaran!"
75
Say I Do or Say Aduh, Joy?
76
"Tiba-tiba Saja..."
77
"Tinggal Satu Macan Lagi.."
78
Sekeping Puzzle Kebahagiaan Joy
79
Malam Lajang di Rumah Saja..
80
Perjalanan ke Pulau Misterius di Tengah Lautan Evernesia
81
The Most Shining Among The Others
82
Memulai Sesuatu nan Baru Bersamamu
83
Saat-saat Gembira (Akhirnya Hanya Ada Kita Berdua di Sini)
84
The First Night & The Mysterious Sign
85
Duh, Reaksi Raja Friedrich !!!
86
"Rey, Kembali ke Evertonia Secepatnya!"
87
Pulang, Mempersiapkan Diri
88
"Mawar atau Bunga Matahari?"
89
Joy yang Bukan Siapa-siapa...
90
"Kau adalah Yang Terindah!"
91
Bila Dua Ibu-ibu Bersatu...
92
Bunga Matahari Tak Tumbuh Seorang Diri...
93
Tumbuhnya Benih di Kebun Bunga Kami
94
Season 3 : A Resentful Heart beyond The Triple Happiness
95
Double Joy, Double Trouble Part Two!
96
Hingga Terbawa Mimpi!
97
Duh, 'Unavoidable' Banget..
98
Lunch Unch Unch...
99
Anggur, Madu, Racun..
100
Up, Close & Personal.. But !!!
101
Saved By The Bell
102
Skandal Terbesar Putra Mahkota!
103
Rey Pergi Melawan Hoax!
104
'Mesra-mesraan Online' Rey x Xiao Jie..
105
Rey Cruize at The Evertonia Palace
106
Almost and Ehh... Hotel?
107
An Affair to Remember... Oops!
108
Diangkat Tinggi-tinggi, lalu...
109
Kejatuhan Sang Naga Wanita (tapi...)
110
Aku, Kamu (dan Aku Juga...)
111
Semirip-miripnya, Tetap Aja Beda...
112
Joy-joy-an Terdesak, Rahasia Terkuak?
113
Rencana Menjebak si Naga Wanita
114
Kembalinya Si Naga Berbulu Singa...
115
Naga Versus Pangeran (Kecil!)
116
Rencana D Diluncurkan!
117
Rencana Terselubung & Otewe 2nd Hanimun
118
Xiao Jie si Calon Pengantin Baru 'Peyahor'!
119
"Apa Itu Hanimun, Nek?"
120
Kembali untuk Pergi
121
"Ayah, Kami Datang..."
122
Tak Seperti yang Ia Duga
123
'Ikat'-an Cinta Tanpa Rasa Cinta!
124
Naga Terkurung Sementara Waktu, Kejutan Manis Menunggu
125
Season 1-3 in a Glance
126
Season 4 : Seseorang di Sana (Masih) Memikirkanmu...
127
Evertonia, Kami Datang (Lagi!)
128
Mencari Seekor Naga Dalam Jerami...
129
Satu Dua Tiga, (Tak) Sama Semuanya
130
Sangat Dekat, Begitu Dekat...
131
Rey atau Double Rey?
132
Dua Kepala (Kembar) Lebih Baik Daripada Satu
133
Ternyata oh Ternyata...
134
Shuai Tian dan Xiao Jie Bertemu!
135
Kejutan Rasa untuk Xiao Jie
136
Tetangga oh Tetangga...
137
Kedatangan Xiao Jie (Lagi) ke Kafe Shuai Tian
138
Jatuh Cinta pada Rasa (bukan) Pertama?
139
Pedekate nan Berbahaya...
140
Oh No. The (Dragon) Girl-Next-Door to Be Dated Tomorrow!
141
Pertemuan (Pertama) dengan CLBK (Bagian 1)
142
Si Lajang Rey (Rey-an) !!!
143
Pertemuan (Pertama) dengan CLBK (Bagian 2)
144
CLBK-CLBK-an dan Ciuman...
145
Kissing The Dragon Lady (and then...)
146
Naga-naganya, Naga akan Ngamuk Besar...
147
"Marah Besar, Rasanya Bisa Makan Orang !!! Tapi Besok..."
148
Pedekate 'Balik' Berujung Wefie?
149
Duh, Ketahuan Juga !!!
150
Ingin Berterus Terang, Tapi 'Ku Menangis Membayangkan...
151
Terikat Cinta Tak Sengaja...
152
"Shuai Tian, To Be Honest, I..."
153
Benci, Sebal, Tapi...
154
From Wrath to Hearth...
155
Double Date !!!
156
Mencoba Membarukan yang Lama (CBBK)
157
Cinta Bebek-Bebek Kecil?
158
"Wanita juga Boleh Bilang Cinta!"
159
Beauty Datang, Beast Girang?
160
"Bukan untuk Menjadi Ratumu..."
161
Raja Juga Bisa Labil Kayak Ababil!
162
Tak Semudah Membalik Telapak Tangan...
163
Terima, Gak Terima... yang Penting Bahagia!
164
Pernikahan Dadakan tapi Bukan Ikut-Ikutan...
165
The End of Season 4, See You in Season 5 Soon!
166
Season 5: Raja Dadakan!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!