Sebetulnya, ini rahasia terbesar. Yang mungkin semua orang tahu, atau masih ingat. Dan mungkin Joy pun tahu, setidaknya ia belum sadar.
"Malam terakhirku? Oh, sebentar." Ingatan Rey perlahan memutar kembali masa lalu. "Aku menyamar sebagai mahasiswa dari negeri jiran Evertonia. Di sini, paling tidak aku tak begitu menyolok. Hanya pemuda biasa yang tak beda dengan anak kampus lainnya, tinggal di rumah kecil, sehari-hari bermotor, main di warnet, baca buku di perpus, nongkrong di kantin. Sesekali jeprat jepret, karena hobiku motret. Beberapa tahun sebelumnya, keadaanku sangat berbeda. 180 derajat. Tsk-tsk-tsk...."
Bergelimang kemewahan. Dianggap selebriti. Dan tentu saja dikelilingi wanita-wanita cantik. Semua orang, siapapun di manapun, harus menghormati Rey. Kemana-mana ia wajib ditemani pengawal, walaupun sering kali pada malam hari ia menyelinap dan diam-diam pergi bersama teman-temannya sesama pemuda berdarah bangsawan. Rey sering menolong orang-orang jelata di pinggiran Evertonia, yang ia umpamakan superhero kecil-kecilan. Turun langsung ke lapangan, blusukan. Dengan caranya sendiri ia membaktikan diri untuk Evertonia dengan segenap hatinya.
Ya, Rey seorang pangeran. Atau lebih tepatnya, putra mahkota. Anak tunggal ayahnya, Sang Raja Evertonia, yang suatu hari akan mewarisi tahta.
Seperti pangeran pada umumnya tentu kelak ia harus mempersunting seorang putri untuk menjadi ratu pendampingnya di atas tahta. Sayangnya, Evertonia adalah kerajaan monarki kolot dengan tradisi ketat dimana putra raja tak boleh menikahi gadis jelata. Kelak, Rey harus bisa memilih sendiri, atau dijodohkan dengan siapapun yang ia kehendaki, asal dari kalangan putri-putri. Bangsawati yang alur keturunannya jelas dengan bukti family tree.
Rey termasuk pangeran imut, Sweetheart of The Nation. Di manapun Rey berada, pasti orang-orang Evertonia berebutan ajak wefie. Si pangeran yang ramah dan juga suka fotografi selalu membawa kamera, jadi tak masalah baginya. Yang jadi problem, banyak putri-putri atau gadis jelata yang berharap lebih dari itu. Foto, tandatangan, dan ciuman.
"Aku benci hal itu. Aku tak ingin kelak duduk manis di tahta bersama permaisuri cantik jelita, memerintah tinggal tunjuk sana-sini seperti ayahandaku. Cita-citaku menjadi ahli IT, fotografer, tinggal di rumahku sendiri dan punya keluarga kecil yang bahagia. Walau hidup sederhana, tak mengapa. Daripada mewah tapi tak bahagia!"
Maka Rey yang dikenal sebagai Pangeran Pemberontak atau The Rebel Prince di kalangan teman akrabnya, suatu malam saat kumpul-kumpul di tempat hangout, tiba-tiba melontarkan ide gila. "Aku akan 'pergi' ke Evernesia. Mudah, guys. Baru saja nih, aku dibelikan motor oleh bokap, hadiah sweet seventeen. Nah, nanti malam aku bakal kabur dari sini dengan motor itu. Kalian mau bantu aku kan?"
Teman-temannya, terutama duo cowok seumuran yang dikenal sebagai Yin dan Yang, menganggap ide Rey itu gila. "Waduh, kami sih setuju, tapi gimana kalo ayahmu mengamuk? Kami bisa menutup-nutupi, tapi sampe kapan?"
Rey tak ingin mengurungkan niat, tekadnya sudah bulat. "Jadi, malam ini aku siap memacu si kuda besi sekencangnya di jalan lurus yang sepi menuju Evernesia. Bawa bekal seadanya." Teman-temannya hanya bisa berkata "Oke Rey, hubungi kami bila kau butuh sesuatu, kami siap".
"Memulai hidup baru." Malam itu, hanya sehari setelah lulus SMU Kerajaan, Rey betul-betul melaksanakan niatnya. Keesokan harinya, seluruh Evertonia gempar.
"Pangeran Rey Menghilang !" bunyi kalimat di headline koran-koran dunia Ever.
Semua teman termasuk Yin dan Yang berusaha menutupi dengan penyangkalan. Pers yang menguber mereka dibungkam dengan kata no comment atau kami tak tahu. Bahkan Raja, yang tentunya marah besar, tak bisa berbuat apa-apa, hanya menyalahkan kelengahan para pengawal.
Dan di sinilah Rey berada kini, melepas jubah kebesaran, mendaftar masuk ke perguruan tinggi idaman, berusaha untuk belajar. Tentu saja, sama seperti anak-anak muda lainnya, Rey sering cari perhatian lawan jenis. Namun sayang seribu sayang, belum ada yang nyantol di hati. Kalaupun ada gadis yang suka dengan imutnya wajah Rey, tapi Rey tak punya feeling, tak akan jadian juga kan?
Berbagai cara ia lakukan demi berkenalan dengan cewek, yang tentunya harus rakyat jelata dari negeri Evernesia. Ia tak mesti cantik, yang penting ia baik. "Dan most of all, sama-sama suka, sayang, dan cinta, bisa menerimaku apa adanya."
Rey menatap foto yang diberikan Joy. Joy pernah cerita, ia bermata empat. Dan satu-satunya cewek dalam foto itu yang bermata 4 alias berkacamata, ya, yang berambut bob itu. Yang tomboy itu. Ada gelitikan dalam hatinya saat melihat yang satu itu, senyumnya lebar, bibir dan alisnya tebal, dia bukan yang paling cantik, tapi ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya.
Rey bertekad, di hari ulangtahun Joy, ia harus memberikan hadiah lagi, selain CD yang kemarin ia rekamkan.
Ia harus berusaha kali ini, meyakinkan bahwa memang ada sesuatu antara dirinya dan gadis itu. Seseorang yang masih asing baginya, namun membuatnya tambah penasaran.
"Joy, kamu di sana baik-baik saja kan? Moga bukan sakit betulan ya. Tunggu aku, akan kucari cara agar bisa bicara denganmu!"
Sementara itu, Joy terlibat pembicaraan serius dengan ibunya. "Mama tahu, Joy sedang dekat dengan seseorang. Tapi Mama harap, nasib Joy jangan seperti Mama dulu."
"Mengapa, Ma?" tanya Joy.
Dan beliau pun berkisah. Mama Joy di masa muda adalah seorang calon apoteker berbakat yang baru saja lulus sekolah menengah atas farmasi. Karena bertemu dengan almarhum papa Joy, ia pun meninggalkan cita-citanya tersebut, demikian kisah Mama Joy. Demi cinta, cita-citanya ia lepaskan, karena mereka menikah dan pindah kota. "Tapi, tak apa-apa. Mama dulu benar-benar suka, sayang dan cinta pada almarhum papa, jadi, di sinilah kami berada sekarang, Joy. Dan lahirlah kamu. Satu-satunya anak perempuan mama."
Joy merenung. Ya, ia dulu sangat dekat dengan papa. Alangkah bahagianya bila ia bisa dicintai seseorang seperti dulu mama dicintai papa.
"Rey. Apakah ia memikirkanku saat ini, sedikit saja? Ulangtahunku segera tiba, kuharap kamu ingat tanggalnya. Beri aku kode, Rey."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Puan Harahap
hadir thor
2021-05-01
1
Agus Irawan
Halo kak Semangat yah
2021-04-15
1
Aysel
nyicil baca yang ini dulu deh 🤗
2021-04-10
2