rabu, 10 april 2019
pukul 17:55 WIB
...............
Author POV
Waktu sudah menunjukan 05 pagi, seorang pria dan patner kerja lainnya kini sedang di sibukan dengan pasien yang mereka operasi sekarang.
Sudah dua jam mereka berada dalam ruangan operasi itu. Namun masih belum selesai juga. Keluarga pasien itupun menunggu penuh dengan rasa khawair di depan ruangan operasi itu.
Dan nilai mereka akan di tentukan sama hasil yang mereka dapatkan jika operasi mereka lakukan saat ini lancar.
"Huuuuffff..."helaan nafas legah dari mereka semua. Mereka semua saling menatap satu sama lain dan tersenyum legah.
"lu berdua keluar ngasih tau ke keluarganya aja, gua sama yang lain yang akan selesaikan ini.."ucap salah satu dari mereka. Seorang pria dan wanita itu mengangguk dan langsung membuka masker mereka.
"lu bakalan jadi dokter muda yag sukses..."puji tania saat mereka sedang melangkah keluar. Endra tersenyum.
"Amiiiinnnn, cita-cita gua sejak kecil.."balas endra sambil tersenyum.
"Oya? Waaahhh yang jadi pasangan lu bakalan sennag banget..."endra hanya tersenyum dan membuka pintu.
"gimana dok anak saya?"Endra menggenggam tangan seorang ibu, yang merupaka ibu pasien di dalam.
"Allhamdulillah lancar bu, berkat doa ibu juga..."jelas endra membuat ibu itu menangais terharus. Endra mengusap punggung tangan ibu itu.
Tania yang di samping Tersenyum melihat Endra yang begitu ramah sama siapapun.
"kenapa anak saya belum kleuar dok?"tanya ibu itu lagi.
"sebentar lagi akan keluar dan akan dipindahkan ke ruangan rawat..."jelas endra lagi, Ibu itu mengangguk dan langsung duduk di kursi kembali.
"terimakasih Dok.."ucapan tulusan itu membuat Endra tersenyum. Tania meliat itu ikut tersenyum.
Endra melangkah mendekati ibu itu. Endra berjongkok di depan ibu itu.
"saya belum menjadi dokter, tapi doakan saja semoaga saya bisa mendapatkan gelas itu.."jelas endra tersneyum menatap ibu itu. Ibu itu mengangguk dan tersenyum juga.
"ibu yakin km akan menjadi dokter muda seperti yang km harapkan nak..."ucap ibu itu membuat endra tersenyum dan mengangguk.
"kalau begitu saya permisi dulu bu, sehat-sehat, kalau ada yang ibu butuhkan kasih tau ke saya, saya siap bantuin ibu.."balas endra mengusap punggung tangan ibu itu.
Tania yang sedari tadi hanya merhatikan dan tersenyum.
"kalian berdua psangan yang serasi."ucap ibu itu sambil menatap tania dan endra bergantian. Tania tersenyum namun endra hanya diam.
"kami permisi dulu ibu.."pamit endra. Tania langsung menyusul endra.
Tania masih senyum mengingat ucapan ibu tadi.
"kan apa kata aku, km bakalan jadi dokter muda..."ucap Tania saat sudah di samping Endra.
Endra merangkul tania.
"mau Sarapan apa?"tawar endra dengan nama yang sangat ramah diiukuti dengan senyum ramahnya, Tania hanya fokus tangan endra yang berada di bahunya. Tania mendengar itu langsung mengangguk menatap endra.
Mereka pun melangkah keluar dari lorong rumah sakit itu dan menuju restoran yang biasa mereka makan siang.
Karena menurut mereka makanan rumah sakit itu tidak enak, lebih baik mereka mencari makanan di luar.
Ddddrrrggg
Drrrrggggg
Ponsel Endra berdering di saku jas dokternya. Endra langsung melepaskan rangkulanya. Tania merasa kehilangan saat endra melepaskan itu.
"Lu masuk duluan aja..gua terima tlpon dulu"ucap endra fokus ke ponselnya. Senyum lebar sangat jelas terlihat. Tania sangat penasaran siapa yang menghubungi endra hingga membuat Endra terlihat sangat bahagia. Senyum lebar itu tani belum pernah melihatnya saat Endra bersama dengannya.
Senyum yang sangat berbeda.
Tania mau tak mau mengangguk dan melangkah masuk lebih dulu.
" ya allah beb, kebiasaan deh kalau pergi ponselnya selalu jauh..."omel endra saat mendengar suara kekehan dari kekasihnya.
"hehehe... ya Maaf beb, kemarin aku langsung tidur jadi udah gk tau kalau km tlpon...ciee yang belum sehari udah kangen"kekeh kekasihnya sambil menjelaskan itu. Endra ikut tersenyum lebar mendengar suara kekasihnya.
"km lagi ngapain sekarang? bukannya disitu masih pagi ya?"lanjut tanya Kayla si sebrang sana.
"jelas kangen lah, km yang gk pernah kangen sama aku, jahat kan!.."balas Endra ikut menggoda kekasihnya.
"km udah sarapan belum? Awas aja kalau aku dengar km sakit lagi, aku akan menyuntik kamu pakai jarum suntikan hewan..."canda Endra.
"Haahahaha..."suara tawa kayla membuat Endra ikut tertawa.
"bisa mati muda Aku beb, gk bisa jadi istri dokter muda dong.."balas kayla mengikuti arah candaan endra.
"lagian bandel banget dibilangin, km tuh kalau jauh sama aku pasangan km itu sama ponsel, kemanpun harus sama ponsel itu. Gk kangen sama aku apa?"Endra terus menggombali Kayla, karena endra benar-benar kangen sama kekasihnya ini.
"Hahahaha, ada-ada aja km Beb. Oya km belum jawab pertanyaan aku tadi, km lagi ngapain sekarang?"kayla sedari tadi tertawa karena endra terus melempar kata-kata candanya.
"Aku?..."balas endra sambil menatap restoran dan menatap kedalam, tatapannya bertemu dengan tatapan tania yang di dalam, Endra tersenyum tipis dan kmebali berbalik membelakangi resto itu.
"aku kenapa? Km gk selingkuh kan Beb?"pertanyaan kayla membuat endra kaget. Namun detik selanjutnya endra langsung tersneyum lebar.
"kalau aku selingkuh km mau ngapain?"canda endra berusaha membuat kayla cemburu.
"aku akan kebiri km ENDRAAAA.."endra seketika langsung tertawa lepas saat mendengar ucapan kayla. Endra sampai memegang perutnya karena dirinya gk nyangka ucapan itu yang kayla lontarkan.
Endra mengira kayla akan membalas ucapannya untuk datang kembali kesini. Ternyata diluar dugaan.
"Yaaaakkkk km benaran selingkuh? RURI NARENDRA"teriak kayla membuat endra menahan suara tawanya.
"km gk percaya sama aku?"tanya balik endra.
"tau ah, km mah bikin bete iii, gk jadi makan siang aku,, males ah.."balas kayla membuat endra tersenyum kembali.
"ehem... astaga kayla, bercanda beb. Aku aja gk kepikiran niat selingkuh, kan udah ngelamar kamu, masa masih ragu aja sih!"jelas endra. Endra masih tidak mendengar suara Kayla.
"beb... km benaran marah?"tanya endra mastikan.
"ya al..."
"terimakasih..."suara tulus itu membuat Endra tersenyum lebar.
"km belum sarapan kan?"lanjut kayla membuat endra tersenyum legah, itu artinya kayla gk marah.
"ini aku baru mau sarapan sama teman aku..."balas endra sambil kembali menoleh kebelakang karena sudah lama membiarkan Tania di dalam.
namun endra juga tidak bisa memutuskan sambungan tlponnya bersama kekasihnya, karena masih ada rasa kangen yang endra sampaikan.
"teman? Siapa? Cewek? Cowok? Apa bencong?"endra kembali tersenyum lebar mendengar pertanyan itu.
"kenapa gitu banget nanyanya? Kayaknya ada yang cembur?"tanya balik endra yang tak bisa menahan senyumnya.
"ya benaran cemburu lah, km kan gk pernah buat aku cemburu. Sekarang aku benaran cemburu karena aku calon istri km..."endra berusaha menahan tawanya, endra ingi sekali melihat wajah merona milik kekasihnya.
Kayla hanya mampu mengucapkan itu melalui pesan atau melalui tlpn seperti ini. Jika mereka mlakukan Vcall kayla tidak akan pernah mengatakan itu.
Dengan alasan dia merasa malu jika mengucapkan kaliamat manis itu langsung di hadapan nya.
"simpan kalimat itu, aku tunggu km ucapkan nanti kalau kita udah ketemu..."balas endra menahan senyumnya, walapun endra tau kalau kayla gk akan mengucapkan kalimat manis itu di depannya.
"di depan km? Gk ah tadi itu aku cuman baca di google hehe... udah ya km sarapan gih, kasihan teman km udah lama nunggu. Aku juga mau makan siang dulu...ILY"balas kayla cepat dan langsung mematikan panggilan sepihak.
Endra tersenyum menatap ponselnya.
"I Love U More.."gumam nya sebelum memasukan ponselnya kedalam saku. Endra langsung melangkah masuk kedalam resto namun langkah berhenti saat mengingat sesuatu.
Endra lupa menanyakan ke kayla, dengan siapa kayla berangkan kemarin!
"ntar gua nanyain setelah ini..."batin endra.
Disana tania tersenyum melihat endra melangkah mendekatinya.
Endra tersenyum tipis saat tania tersenyum.
Endra langsung duduk di depan Tania.
"apa mesan baru? Itu udah dingin.."ucap Tania menunjuk makanan yang dipesan tadi.
"Gk apa-apa, masih bisa di makan ko.."balas endra tersenyum sambil mengambil sendok di depannya.
"thanks you, lu udah mesan, sorry gua lama nerima telepon di luar..."ucap endra membuat Tania tersenyum dan mengangguk.
"gk apa-apa kali Ndra..."balas tania terkekeh, merekapun makan dalam diam.
Tania sekali-kali melihat Endra yang masih tersenyum sambil menatap ponsel di sampingnya.
Tania dengan rasa penasaran sedikit meninggi tubuhnya agar dapat melihat apa yang di lihat endra hingga membuat endra tersenyum.
Namun yang Tania dapatkan hanya walpapar bukan chat.
"oya, habis ini kan kita gk ada kerjaan lagi, nemanin gua kepantai boleh gk?"tanya tania penuh harapan. Endra mendongak menatap tania.
"Pantai?"tanya Balik endra membuat tania mengangguk antusias.
"jadi kangen Kayla.."batin Endra, karena Kayla sangat menyukai bau air laut dan suka mendengar suara ombak.
"Gk boleh ya? Gua bisa sen..."
"Gua temain ko, gua juga gk ada kerjaan habis ini..."potong endra cepat saat menerima tawaran Tania.
"I Love U bebeb Kayla..km satu-satunya beb.. aku cuman nemanin dia aja gk lebih"Batin Endra. Endra mengucapkan itu setiap Endra merasa bersalah karena jalan sama teman wanita tanpa kayla ketahui.
"lu ada kerjaan lain ya? Gua gk apa-apa ko kalau pergi sendiri.."balas Tania lagi karena melihat Raut wajah Endra berubah.
Endra menyadari itu langsung tersenyum dan menggeleng.
"gk ada ko, lagian lu pergi sendirian, gk takut di culik.."canda endra, Tania langsung terkekeh mendengar candaan itu.
#Endra

.............
LONDON...
"good Night eyang..."ucap Sania mengecup kedua pipi eyangnya. Eyangnya mengangguk dan merekapun masuk kedalam kamar masing-masing.
Ken yang berada di kamarnya hanya mondar-mandir tak jelas.
"apa dia benaran tidur? Tadi pingsan tapi...tau ah gua lihat dia dulu.."gumam Ken langsung melangkah keluar dari kamarnya.
Dengan langkah pelan ken mendekati kamar Kayla tepat di samping kamarnya.
Ken memegang tangan pintu dan membuka pintu kamar kaya dengan sangat pelan.
Sekarang sudah pukul 2 pagi, namun ken belum juga tidur. Bagaimana dirinya bisa tidur kalau seseorang terus membuatnya khawatir.
Ken melangkah mendekati ranjang kayla. Ken langsung duduk di tepi ranjang.
Dengan rasa khawatir dan penasaran, ken mendekatkan wajahnya. Ken ingin mendengar suara nafas kayla. Ken hanya menasaran apakah kayla benaran tertidur, tapi kenapa sampai sekarang belum juga bangun.
Dengan ekspresi yang sangat peasaran ken semakin mendekatkan wajahnya. Anmun kini ken kembali gagala fokus ke bibir pink milik Kayla.
"Nafsu siala..."umpat batin Ken.
"Ken..."panggilan itu membuat ken kaget. Ken melotot menatap kayla yang sudah membuka kedua matanya. dan ken langsung mundur hingga membuatnya jatuh di lantai. Pantatnya mendarat dengan mulus di lantai.
Kedua telapak kaki ken diatas kasur karena kakinya panjang.
Kayla bangun langsung menatap Ken. Dari mana kayla menyalakan lampu kamar hingga di kamar itu sudah terang.
Kayla masih dengan polosnya menatap Ken yang duduk di lantai. Ken juga memasang wajah datar dan ekspresi malu. Hingga membuat kayla seketika tertawa lepas.
"Hahahahaha...."tawa Kayla begitu keras. Ken dengan cepat bangun dan menutup mulut kayla.
"Ssssttttt lu bakalan bangunin semua orang..."ucap Ken. Kayla langsung menarik tangan Ken yang menutup mulutnya.
"Lu ngapain? Kayak maling aja?"tanya kayla masih terkekeh menatap Ken, Ken hanya memasang wajah datarnya karena malu.
"ya gua mastiin keadaan lu, lu kayak orang mati gk bangun-bangun dari tadi.."ucap ken langsung duduk di sofa menjauhi kayla yang masih terkekeh.
"Gua laper..apa eyang sama Sania udah tidur?"tanya kayla sambil membuka selimutnya.
"itu makan malam Lu, tadi sania yang bawa kesini..."ucap ken masih ekspresi datar sambil menunjuk nampan yang di atas meja dengan dagunya.
Kayla menatap kesamping da benar ada makanan di sana.
"kayla langsung turun dari ranjang, menarik kursi single dan duduk di hadapan meja itu.
"lu udah makan?"tanya kayla saat sudah mulai makan. Kayla masih tersenyum mengingat wajah konyol ken tadi.
"udah.."balas ken singkat tanpa menatap kearah kayla.
Kayla melihat kearah ken dengan senyum dan mengangguk, sayangnya ken tidak melihat senyumnya.
Kayla pun sibuk makan, ken diam-diam menatap kayla tanpa ketahuan.
"Bodoh, Konyol banget wajah gua tadi.. kaya ketahuan maling aja.. shit.."batin Ken.
Ken pun berusaha memejamkan kedua matanya. Karena sejak tadi dirinya tidak tidur, mulai dari pejalanan hingga di rumah kayla ini.
Kayla sibuk makan sambil membuka ponselnya.
"Astaga endraa... ni Anak makin Over deh.."gumam Kayla membaca isi pesan dari endra, isi yang sama namun dikirim berulangkali hingga ratusan pesan.
Kayla menggeleng kembali melihat panggil tlpon dari kekasihnya. Namun seulas senyum saat melihat itu.
"gua bahagia lu gk berubah, masih sama kayak endra yang dulu, yang bawel.."gumam kayla, kaylapun meletakan ponselnya dan kembali makam.
"Tu anak benaran tidur?"gumam kayla kembali saat melihat Ken disana memejamkan kedua matanya.
"kalau lu ngantuk balik ke kamar aja..."ucap kayla masih melihat reaksi ken, namun ken tidak memberika reaksi.
"tidur kali..."batin kayla.
Kayla pun kembali sibuk makan karena cacing perunya sudah berdemo sejak tadi.
Beberapa menit berlalu, kaylapun sudah selesai makan. Kayla beranjak dan masuk kedalam kamar mandi, dirinya harus menggosok gigi karena baru selesai makan.
Kayla keluar dari kamar mandi dan melangkah mendekati Ken yang masih diam di sofa itu.
"Ken.. lu balik gih ke kamar... badan lu kalau tidur di sofa..."ucap kayla sambil menepuk pipi ken, namun ken tak kunjung membuka kedua matanya.
"benaran tidur ini..."gumam kayla dan melangkah kearah lemari, dirinya mengambil selimut karena ken membutuhkan itu.
Kayla tersenyum geli melihat selimut yang ia ambil. Selimut yang berwarna pink dan penuh dengan gambar Hello Kitty.
"siapa nyuruh lu tidur disini.."gumam kayla menutup tubuh ken dengan selimut berwarna pink itu.
Kaylapun melangkah mendekati kasurnya.
"udah jam 3 aja.."ucap kayla menatap jam dinding. Kayla pun berbaring dan menarik selimu menutupi setengah tubuhnya.
Kaylapun terlelap kembali.
pukul 12 siang...
kayla melangkah masuk kedalam kamarnya.
Kayla menggeleng melihat Ken sejak belum juga bangun.
Tadi kayla niatnya mau bangunin Ken namun eyangnya melarang untuk membangunkannya. Jadi kayla pun membiarkan ken untuk tidur.
"nyenyak banget tidur lu, bagung badan pasti pegal juga..."gumam kayla menatap ken yang masih pulas.
Kaylapun memilih untuk duduk di ranjang.
"tlpon si bebeb ah.."ucap kayla langsung mengambil ponselnya.
"ya allah beb, kebiasaan deh kalau pergi ponselnya selalu jauh..."omel endra membuat kayla terkekeh. Kayla pasti sudah bisa menebak kata pertama yang akan endra sebut, "ya allah" atau "astaga". Dua kata itu endra selalu sebut saat khawatir tentang dirinya.
"hehehe... ya Maaf beb, kemarin aku langsung tidur jadi udah gk tau kalau km tlpon...ciee yang belum sehari udah kangen"kayla terkekeh dan berusaha menggonda kekasihnya.
"km lagi ngapain sekarang? bukannya disitu masih pagi ya?"lanjut tanya Kayla saat tau kalau di tepat endra masih pagi hari.
"jelas kangen lah, km yang gk pernah kangen sama aku, jahat kan!.."balas Endra ikut menggoda kayla, membuat kayla tak bisa menahan sneyumnya.
"km udah sarapan belum? Awas aja kalau aku dengar km sakit lagi, aku akan menyuntik kamu pakai jarum suntikan hewan..."canda Endra.
"Haahahaha..."kayla mendnegar itu langsung tertawa lepas. Kayla menatap ken, takut mengganggu tidur ken, namun ken gk bangun walapun kayla ribut.
"bisa mati muda Aku beb, gk bisa jadi istri dokter muda dong.."canda kayla berusaha menggoda balik kekasihnya.
"lagian bandel banget dibilangin, km tuh kalau jauh sama aku pasangan km itu sama ponsel, kemanpun harus sama ponsel itu. Gk kangen sama aku apa?"Endra terus menggombali dan mengomei kayla, kayla hanya terkekeh mendnegar itu.
"Hahahaha, ada-ada aja km Beb. Oya km belum jawab pertanyaan aku tadi, km lagi ngapain sekarang?"kayla sedari tertawa mendengar candaan dari kekasihnya.
"Aku?..."balas endra mmebuat kayla mengerutkan keningnya. Ada rasa curiga.
"aku kenapa? Km gk selingkuh kan Beb?"kayla langsung menanyakan itu.
"kalau aku selingkuh km mau ngapain?"canda endra berusaha membuat kayla cemburu. Balasan endra semakin membuat kayla melotot tak percaya, walapun kayla snagat mempercayai endra. Tapikan mungkin endra bisa khilaf.
"aku akan kebiri km ENDRAAAA.."teriak kayla tanpa sadar, kayla terlihat sangat kesal. Kayla dengan jelas mendnegar suara tawa endra disebrang sana. Membuat kayla semakin cemberut.
"Yaaaakkkk km benaran selingkuh? RURI NARENDRA"teriak kayla kembali, kayla turun dari ranjangnya, karena takut membangunkan Ken yang tidur.
Kayla melangkah keluar dari kamarnya menuju balkon rumahnya. Balkon yang sering ia bersantai.
"km gk percaya sama aku?"tanya balik endra membuat kayla diam. Kayla langsung tersneyum, itu artinya endra hanya ingin membuatnya cemburu.
"tau ah, km mah bikin bete iii, gk jadi makan siang aku,, males ah.."balas kayla pura-pura ngambek, kayla hanya ingin membuat endra membujuknya.
"ehem... astaga kayla, bercanda beb. Aku aja gk kepikiran niat selingkuh, kan udah ngelamar kamu, masa masih ragu aja sih!"jelas endra dengan suara kekehannya membuat kayla ikut tersneyum.
"beb... km benaran marah?"tanya endra mastikan semakin membuat senyum kayla begitu lebar.
"ya al..."
"terimakasih..."ucap kayla cepat. Kayla tersneyum mengingat semua apa yang di lakukan endra untuknya. Belasan tahun bersama endra.
"km belum sarapan kan?"lanjut kayla menanyakan endra.
"ini aku baru mau sarapan sama teman aku..."balas endra kembali membuat kerutan yang di dahi kayla kembali muncul.
"teman? Siapa? Cewek? Cowok? Apa bencong?"kayla langsung menanyakan itu, dan kayla mendengar suara kekehan dari endra.
"kenapa gitu banget nanyanya? Kayaknya ada yang cembur?"tanya balik endra membuat kayla bingung sendiri, padahal itu pertanyaan umum.
"ya benaran cemburu lah, km kan gk pernah buat aku cemburu. Sekarang aku benaran cemburu karena aku calon istri km..."balas kayla cepat, namun kayla juga tidak bisa menahan senyumnya.
Kayla tau mampu mengucapkan itu melalui pesan atau melalui tlpn seperti ini. Karena kayla sering melakukan itu, namun di depan Endra kayla malu sendiri. Jika mereka mlakukan Vcall kayla dengan sennag hati mengucapkan kalimat manis dan membalas gombalan endra.
Alasannya cuman satu, kayla malu.
Kayla memegang kedua pipinya yang sudah panas, rona merah sudah jelas di kedua pipinya.
"simpan kalimat itu, aku tunggu km ucapkan nanti kalau kita udah ketemu..."balas endra membuat Kayla melotot dan langsung menggeleng, walapun Endra tidak melihatnya.
"di depan km? Gk ah tadi itu aku cuman baca di google hehe... udah ya km sarapan gih, kasihan teman km udah lama nunggu. Aku juga mau makan siang dulu...ILY"balas kayla cepat dan langsung memutuskan panggilan sepihak.
Kayla tertawa sambil memegang kedua pipinya.
"astagaaa,, bodoh bodoh..."gumam kayla menepuk kepalanya sendiri.
"lu bahagia kalau ngobrol sama cowok itu, gua gk akan berharap banyak sama lu kay. Tapi biarin gua jadi orang egois yang berharap buat kenangan sama lu disini, hanya beberapa hari.. itu aja kay.."Batin Ken yang berdiri di balik jendela. Sedari tadi ken mndengar semuanya. Obrolan kayla dari dalam kamar hingga kesini, ken sempat hampir tertawa saat mendnegar suara terikan kayla yang ingin mengebiri kekasihnya.
"Shiittt..."umpat ken tanpa sadar, ken langsung buru-buru mendekati pintu kamarnya dan masuk.
"apa gua salah dengar.."gumam kayla saat menengok kebelakang namun tidak ada orang. Kayla sibuk kembali dengan ponselnya.

...........
"gua mau ngomong sesuatu sama lu Ndra.."ucap seorang wanita yang duduk tepat di samping cowok yang sellau ia kagumi.
"gua udah lamar seseorang yang gua cintai, bukan. Gua cinta banget sama dia, bisa dibilang cinta mati sama orang itu..."ucap Endra tanpa menatap kearah cewek yang berada disampingnya.
Endra menoleh kesamping. Tatapan mereka bertemu, tania langsung menghindari tatapan Endra.
"maafin gua. gua gk bermaksud buat ngasih harapan ke lu. Gua bilang kayak gini karena gua benaran udah ngelamar pacar gua...gua takut lu salah paham apa yang gua lakuin ke lu."jelas endra lembut.
"jangan terlalu berharap sama gua. Karena hati gua udah sepenuhnya milik dia... gua tau perasaan lu tania. Tapi gua harap kita temanan kayak gini..."jelasn endra lagi, sedari tadi mereka ngobrol sudah snagat jauh.
Endra menyimpulkan smeuanya, ternyata cewek di sampingnya ini menganggap semua perlakuannya lebih dari seorang teman. Semua salah endra, endra akui itu.
bersambung........
........vote and Coment.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Khu Jaenab
jgn bikin salh pham orang donk ndraaa
2020-11-02
1
Atik Winarni
Ahh,,, MALES q Lama2 thooorrr ,,,,,,!!!!!!
2020-10-29
1