Author POV
Endra masih setia duduk di samping ranjang, dimana kekasihnya masih tertidur pulas di depannya.
Endra juga tidak pernah melepaskan genggam tangannya di tangan kekasihnya.
"baru kali ini aku takut beb! Aku takut kamu ninggalin Aku, aku takut dia rebut kamu dari aku. Aku takut Kayla.."batin Endra yang benar-benar takut.
Padahal sebelumnya tidak seperti ini. Beberapa bulan mereka LDR Endra tidak takut, Tapi kali ini, melihat cowok yang tadi Bersama kekasihnya memubuat Endra takut.
"Endra..."sadar Kayla melihat Endra yang melamun dan genggaman tangannya sangat erat. Kayla menatap tangannya yang di genggam Endra.
Endra ikut arah tatapan kayla. Endra langsung melemaskan genggamannya.
"apa aku nyakitin tangan km? Maaf.."ucap Endra lembut saat mengucapkan kalimat itu.
Kayla tersenyum dan langsung bangun dari tidurnya. Kayla menyandarkan punggungnya di punggung ranjang.
Kayla tersenyum dan menggeleng menjawab pertanyaan kekasihnya.
"aku yang minta maaf udah sering ngerepotin km.."balas kayla menggenggam balik tangan Endra.
Endra kembali menggeleng.
"kan udah aku bilang, km gk pernah repotin aku, kalau bukan aku siapa yang bantuin km disini hmm.."balas Endra sambil tersenyum.
Tersenyum namun dalam hatinya masih ada rasa khawatir dan sedikit takut.
"ada apa? Ada yang ingin km tanyakan ke aku? Aku sama dia gk ada apa-apa beb. Kalau tu yang buat km dam kayak gini.."jelas kayla melihat tatapan endra yang berbeda.
Endra langsung tersenyum memamerkan gigi putihnya. Endra langsung memeluk kayla.
"Aku cemburu lihat km dekat sama dia..."ucap endra jujur membuat kayla terkekeh.
Kayla ngerti arah ucapan kekashnya arusan.
"sepertinya yang muluk aku sekarang bukan Endra yang aku kenal.."kekeh kayla sambil memalas ucapan Endra.
Kayla sangat tau tetang cowok yang memeluknya saat ini. Endra ukan type orang yang cemburu, endra Bukan orang yang menyepelehkan hal kecil.
Tapi sekarang Endra cemburu.
"aku benaran cemburu karena ada yang nekad dekatin km.."balas endra yang saat ini sudah melepaskan pelukannya dan kedua tangannya memegang kedua pipi kayla lembut.
Kayla hanya tersenyum geli. Karena ini pertama kalinya kaya dengar langsung kalau endra cemburu.
"apa karena dia ganteng? Jadi km takut?"tanya kayla yang masih tersenyum. Endra langsung mengangguk membuat kayla semakin tersenyum lebar.
"I Love U More.."lanjut kayla mengerti akan tatapan lembut endra. Endra langsung tersenyum lebar mendengar itu.
"I Love you.."balas Endra yang masih tersenyum lebar sambil menatap kayla, kayla juga tersenyum lebar.
Cup
"apa km masih takut, kamu kenal aku udah lama kenapa mikir yang gk-gk gitu cih.."jelas Kayla yang masih tersenyum melihat tingkah endra saat ini.
Kayla bahagia mendengar kata cemburu itu. Karena ini pertama kalinya endra mengaku cemburu, padahal sebelumnya kayla jalan sama teman kelasnya Endra sama sekali gk ngakuin.
Endra mengecup kening kayla sambil tersenyum.
Krruuukkk
Krruuuk
Endra terkekeh dan mengacak rambut kayla saat mendengar bunyi perut kayla. Kayla hanya mampu memegang perutnya.
Dan kayla baru menyadari selang di tangannya.
"jangan menyuruh aku membukanya, aku gk mau.."Ucap endra saat menyadari tatapan kayla. Kayla langsung tersenyum menatap endra.
"aku ambil makan buat km, cacing di perut km minta makan.."ejek endra yang sudah beranjak dari duduknya. Kayla hanya memamerkan gigi putihnya dan mengangguk.
"Kapan dia gelamar aku?"gumam kayla tanpa sadar. Kayla langsung menutup mulutnya saat menyadari ucapannya barusan.
Kayla tersenyum malu sendiri.
Drrrrggg
Drrrrgggg
Ponsel milik endra berdering, kayla langsung mengambilnya.
"hal...."
"Gue gk nyangka lu benaran gk ikut praktikum, endra ini praktikum terakhir kita tapi lu kenapa gk datang? Nilai lu gk akalan ada. Percuman gua ngomong sama lu! Praktek udah selesai..."
Kayla hanya diam mendengar itu, kayla melihat ponsel itu dan tu temannya endra. Adit.
"Halo endra.."
Kayla langsung mematikan sambungan tlpon itu.
"bodoh.."umpat Kayla saat melihat Endra masuk memawa nampan, mungkin isi makanan untuknya.
Kayla menatap tajam kearah Endra, endra yang tadi senyum kini menatap kayla ingung saat mendapatkan tatapan itu.
"Yaaakkk apa km bodoh! kenapa km gk ikut praktek terakhir km! nilai km ada disitu selama 3 bulan km di rumah sakit"omel Kayla. Endra menyadari saat menatap ponselnya di pegang kayla.
Endra duduk di samping kayla dan tersenyum.
"Gimana aku bisa operasi orang kalau pikiran aku kemana-mana.."jelas endra pelan.
"Bodoh, km bodoh Endra. Apa jangan-jangan karena aku km ninggalin tugas terakhir km itu. Bodoh.."kayla kesal dan emosi.
Bagamana Bisa endra meninggalkan tugas penting itu! Tugas yang menentukan hasil nilai selama 3 bulan dirumah sakit. Hanya karena dirinya endra meninggalkan itu.
"aku yang selalu repotin km hikz, aku yang selalu buat km ka...."
"km prioritas utama aku.."potong endra cepat sambil mengusap pipi kayla yang basah karena air mata.
Kayla langsung diam mendengar itu.
"apapun masalah aku, aku Bisa selesaikan dilain waktu beb, tapi masalah yang menyangkut km! Aku gk bisa. km prioritas utama aku. Nilai, aku bisa mencarinya beb, tapi kalau km kenapa-kenapa aku gk Bisa maafin diri aku sendiri.."lanjut endra menjelaskan itu dengan nada lembut.
"Hikz hikz.."kayla semakin terisak mendengar itu. Endra terkekeh melihat wajah lucu kayla yang menangis. Endra langsung memeluk kayla.
"kamu hikz... kenapa manis dan sweet sih?"ucap kayla sambil terisak membuat Endra tertawa.
"terharu ko sampe nangis gini.."balas endra sambil mengusap air mata kayla, kayla hanya mengangguk.
Endra menggeleng heran menatap kekasihnya ini.
"udah ah, km makan dulu.."endra mengambil nampan dan menaruhnya di atas pagkuannya.
"sini di depan aku.."ucap kayla menepuk tempat di depannya. menyuruh endra menaruhnya disitu.
"Aku yang suapin.."balas endra tersneyum. Kayla semakin tersenyum lebar hingga gigi putih terlihat.
"Paktikum aku gimana ya? Padahal rencana kemarin mau buat baju Cuple gitu.."ucap kayla.
"Aaaa..."ucap endra saat menyuapi kayla, kayla langsung memuka mulutnya menerima suapan pertama itu.
"km gk usah terlalu banyak mikir di bagian pendidikan, lagian saat kita nikah aku gk izinin km kerja.."ucap manis endra membuat rona di kedua pipi kayla muncul.
Padahal baru beberapa menit lalu kayla memikirkan endra melamarnya.
"ih ih ih lihat senyumnya, gk cocok banget.."goda endra melihat kayla senyum malu.
Kayla langsung cengir menatap endra.
"jadi..?"tanya kayla sebelum menerima suapan kedua.
"jadi apa?"tanya balik endra yang gk paham.
"ya barusan kan secara gk langsung km ngelamar aku kan?"tanya kayla langusng membuat endra ingin tertawa, namun endra menahannya.
"kata siapa?"tanya balik endra, kayla langsung diam.
Endra gk mau melamar kekasihnya dengan cara kayak gini, endra ingin membuat sesuatu lamar yang tidak bisa di lupakan oleh kayla.
Endra aku membuat hari special itu, tapi tidak sekarang. Endra akan secepatnya melakukan itu.
Endra manahan senyum nya samil menyuapi kayla yang diam.
"apa km mau nikah muda hm?"tanya endra membuat kayla langsung sumriwing menatapnya, endra langsung tersneyum melihat ekspresi kayla.
"gk mau jawab ah, ntar km phpin lagi.."balas kayla membuat endra langsung terawa lepas. Kayla tersenyum menatap endra.
"yaudah, mau nambah?"tanya endra saat makanan kayla sudah habis, kayla langsung menatap nampan itu dan benaran sudah habis.
"udah deh. Terimakasih"balas kyala tulus. Endra mengangguk dan menaruh nampang di meja.
"km gk kerumah sakit?"tanya kayla.
"aku disini jagain km, km leih membutuhkan aku, lagian di rumah sakit udah banyak dokternya.."balas endra kembali membuat kayla tersenyum.
"ke pantai yuk.."ajak kayla mendapatkan tatapan kesal dari endra.
Padahal tadi sakit sampai diinfus kayak gitu asih sempatnya mikir ke pantai.
"Gk beb, km sakit gitu.."balas endra yang duduk di sofa, memilih untuk mengotak-atik ponselnya.
"kan dekat, kita cuman duduk lihat matahari terbenam aja ko, udah lama juga kan kita gk kesana.."rengek kayla. Endra menatap kayla lekat.
"lusa kita balik ke rumah, jengukin momy km sama yang lain juga.."jelas endra, kayla diam menatap endra.
"aku pergi sendiri gak apa-apa ko. Kalau km sibuk disini. Aku takut gangguin semua pekerjaan km.."balas kayla yang gk enak jika terus ngerepotin endra.
Endra beranjak dari duduknya mendekati kayla.
"dan aku gk akan terus bilang sama km, kalau km gk pernah ngerepoin aku, gk sama sekali gk ganggu kerjaan dan kuliah aku, berhenti nyalain diri km beb.."jelas endra.
"yaudah kepantai yuk.."balas kayla semangat. Endra menggeleng dan menatap infus botol yang bergantung di tiang itu. Kayla juga ikut menatap.
"udah gk sakit ko, tadi cuman demam biasa. Kepantai sebelum aku Balik ke ero, ya ya... endra ayolah.."kayla terus merengek sambil menarik kaos endra.
Endra mengacak lembut rambut kayla dan menarik tangan kayla yang terpasang infus.
"janji gk lama di sana.."ucap endra. Kayla mengangguk antusias.
"tahan ya aku buka dulu infusnya.."lanjut endra mengambil perlengkapannya dilemarin untuk mebuka infus itu.
"gini enaknya punya pacar dokter, sakit dikit perhatiannya 1000x lipat.."ucap kayla membuat endra tersenyum.
"sssssss"keluah kayla saat jarum infus dicabut. Endra langsung menatap kayla.
"sorry.."ucap endra memuat kayla tersneyum lear.
"bohong hehe... ayoo keburu malam.."ucap kayla semangat. Endra menempel sedikit kapas dan peran bekas infus di tangan kayla tadi.
"udah gk sakit..enaran deh, percaya sama aku" kayla berusaha meyakinkan endra sambil menurunkan tangan endra yang menempel di jidatnya.
Endra mengambil kedua tangan kyal dan mengangguk. Kayla langsung tersenyum meyakinkan endra kalau dia sudah sembuh.
Tapi Endra masih khawatir soalnya infus yang di pasang tadi masih setengah.
Kayla melihat endra memuka lemari. Seulas senyum saat melihat Endra membawa jaket untuknya.
"Gk jadi kejutan buat km, km butuh untuk keluar.."ucap Endra melangkah mendekati kayla, kayla semakin tersenyum lebar mendengar itu.
"kapan km beli?"tanya kayla saat sudah menerima jaket yang lumayan besar tapi sangat cantik.
Endra mengulurkan tangannya memantu kayla turun dari kasur.
"itu upah yang aku terima di rumah sakit. Uangnya gk kepake jadi aku beli sesuatu buat km aja.."jelas endra sambil membantu kayla memakai jaket lebih mirip mantel tebal.
"akuingin km kayak gini beb, jangan berubah walaupun puluhan tahun lagi.."ucap kayla serius menatap endra. Endra tersenyum dan mengangguk.
"jaga hati beb.."ucap mereka bersamaan sambil tertawa.
Endra merangkul kayla keluar dari kamar.
"Hp sama dompet?"tanya kayla masikan. Endra langsung menepuk jidatnya.
"bentar aku ambil.."endra melepaskan rangkulannya dan melangkah masuk kembali ke dalam kamar.
Kayla hanya menggeleng menatap kekasihnya itu.
Kayla memilih untuk duduk di sofa.
"eh sejak kapan ada disitu?"gumam kayla saat melihat foto ukuran besar bergantung di belakang Tv. Foto kayla tertawa lepas sambil memegang buket bunga.
Dan beberapa foto kayla bersama endra yang berada di bingkai atas meja.
Kayla beranjak dari duduknya mendekati foto itu.
Kayla baru ingat kalau foto itu, saat mereka merayakan hari jadian mereka. Kayla tersneyum menatap fotonya sendiri.
"ayooo.."ajak endra yang baru keluar dari kamar. Endra menatap kayla yang diam menatap foto itu.
"aku baru masangnya kemarin, ya buat obat lelah pas pulang kerja.."jelas jujur endra. Kayla mengangguk saat endra merangkulnya.
"ko obat lelah?"tanya kayla saat mereka melangkah keluar dari apartemen.
"iya obat lelah. Kalau aku pulang capeh banget, lihat foto itu capeh aku hilang. Manjur banget kan?"jelas endra membuat kayla tertawa lepas.
"receh.."balas kayla masih tertawa. Endra tersenyum.
"benaran. Itu obat ampuh buat aku, obat rumah sakitpun kalah sama obat itu.."endra semakin memuat kayla tertawa.
"berhenti beb, bukan km banget ngeluarin kata-kata receh kayak gitu.."kayla masih ngakak. Baginya sangat lucu. Endra hanya tersneyum sambil merangkul kayla. Mereka udah di lift. Dan perjalanan mereka ke pantai hanya butuh waktu 10-20 menit.
................
"aku mau ke apartemen km yang pagi tadi, ko aku gk tau kalau km tinggal disitu? Terus aparteen lama km dimana?"rengek Zeline di pelukan Ken.
Ken hanya diam menatap pemandangan indah di depannya, dan suara ombak yang terdengar saat ini.
"Yang.."Zeline menepuk pipi ken karena sedari tadi tidak merespon ucapannya.
Ken langsung menata zeline.
"km gk dengarin aku, aku dari tadi ngomong tapi km malah diam aja.."zeline terlihat kesal.
"apartemen tadi bukan punya aku, itu punya Tasya.. apartemen aku cuman satu yang sering km datang itu.."jelas ken yang sedikit berbohong. Yang ken ajak Zeline adalah apartemen sewanya. Bukan apartemen untuk dirinya saat pulang kerja.
Dan apartemen itu ken sudah mengajak seorang wanita masuk selain adiknya. Kayla.
Ya gadis yang semalam tidur dalam pelukannya. Ken masih membayangkan itu.
Pelukan singkat namun sangat membekas di pikirannya saat ini.
"yang ko ngelamun lagi sih.."Zeline semakin merengek mendapatkan sikap tak acuh dari ken.
"apa, aku cuman gk mau jauh sama km, tapi mau gimana lagi lusa aku harus ke luar negeri buat meeting. Gantiin Day aku.."jelas ken sambil tersenyum menatap zeline. Zeline langsung duduk menatap ken.
"keluar negeri? Lusa? Yaa terus siapa yang antar jemput aku nantinya.."zeline langsung memeluk ken. Ken sama sekali tidak membalas pelukan itu.
Entah kenapa saat ketemu cewek semalam membuat ken bingung sendiri.
"km kan bisa make mobil aku.."alas ken tersenyum. Zeline mendengar itu langsung tersenyum lebar dan menatap Ken.
"benaran?"tanya zeline memastikan. Ken mengangguk.
"berapa hari km ke luar negeri?"tanya Zeline sambil bermanja di pelukan ken.
"seminggu mungkin.."balas ken tanpa melihat Zeline yang masih bermanja di pelukannya.
"lama ya, aku pasti kangen banget sama kamu.."balas zeline.
"kita liat saja sayang, siapa yang benar-benar merasakan rindu itu.."batin Ken.
"jadi gue bakalan bawa mobil nya selama seminggu, akhirnya gua dapat juga.."batin zeline tersenyum bahagia.
"Beb aku pengen duduk di tepi pantainya, lebih dekat kan bagus.."
"apasih yang gk, ayoo..tapi kalau rasa gk enak badan bilang"
"siap pak dokter, khawatir banget sih.."
Ken menggeleng kepalanya saat mengenal dengan jelas suara cewek itu.
"pergi dari pikiran gua. Shit"batin Ken.
"I Love U.."
"I Love U More Beb"
Namun suara itu terdengar semakin jelas. Ken langsung menatap kearah samping, dimana seorang cowok merangkut lembut sama cewek yang iya kenal juga.
Tatapan ken tidak terlipas dari mereka saat semakin dekat dengannya.
"Oh Hai ..."sapa Cewek itu membuat Ken kaget namun hanya mampu diam.
"Ngapain Lu kesini?"suara kesal seseorang membuat Kayla santai membalas tatapan orang itu. Zeline.
Endra diam dan mengeratkan rangkulannya saat kayla menyapa Ken.
Ken sangat tau reaksi endra saat ini, reaksi itu membaut Ken tersenyum.
"udah ayo, ntar kelewat mataharinya.."ajak Endra merangkul kayla menjauh. Ken semakin terseyum sinis.
"gua belum bertindak lu udah takut.."batin Ken.
"yang, gk usah lihat kayak gitu juga kali.."Zeline langsung menarik dagu Ken agar tidak menatap kayla lagi.
"siapa yang lihatin mereka... cemburu ni.."goda ken langsung menarik hidung Zeline. Zeline cemerut dan langsung memeluk Ken.
"kita lihat nanti..apa gua masih disamping cewek yang ada di pelukan gua ini? Atau.... gua bakalan ada dan gantiin posisi lu.."batin Ken.
Tatapan Ken masih melihat punggung mereka yang duduk saling bersandaran. Kayla bersandar di pelukan Endra, dan tangan endra memeluk pinggang Kayla.
Ken tersenyum sinis menatap pemandangan di depannya.
...........Vote And Coment..........
maaf lama update, banyak anget kesibukan :(
see You....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Khu Jaenab
lnjut
seru critax
2020-11-02
1