"Bunda,,, kenapa Naura dimarahi ibunya ? Apa karena Aydin membuatnya menangis “ tanya anak mochi yang merasa bersalah
“Hmm,,, Bunda juga tidak tau pastinya. Namun, Bunda ingin agar Aydin lebih mejaga ucapan Aydin ya sayang supaya tidak melukai perasaan orang lain. Sebaiknya kita jangan membicarakan kekurangan seseorang apalagi jika itu dihadapan mereka, mungkin mereka akan tersinggung seperti Naura tadi sehingga dia menangis” kata Naya mencoba memberi pemahaman pada Aydin
“Tapikan Aydin berkata yang sebenarnya Bunda ? kenapa tidak boleh ?” tanya Aydin yang belum mengerti
“Hmmm,,, “ Naya Nampak berpikir sejenak, mengalihkan pandangan pada anak-anak yang berkenalan dengan Aydin tadi kini mereka sudah asyik bermain gelembung
“Begini sayang, setiap orang pasti punya kekurangan bukan ? dan kekurangan Naura adalah dia tidak bisa menyebut huruf R dengan baik. Jadi, Aydin jangan mengatakna Naura kenapa tidak bisa menyebut huruf R. Sebaiknya Aydin memberi semangat seperti ini “Wah Naura lagi belajar mengucap huruf R ya semoga Naura segera bisa mengucapkannya ya !” ucap Naya sambil menirukan ucapan anak kecil
“Hmm,,, tapi kata Ayah…” kata Aydin terpotong oleh suara Naya
“Wah,, lihat itu ada yang naik sepeda. Aydin mau naik sepeda sama Bunda tidak ?” ajak Naya, ternyata sulit memberikan penjelasan kepada anak Mochi ini, tidak akan pernah ada habisnya.
“Maauu,,, tapi Aydin tidak bisa naik sepeda seperti mereka Bunda” kata Aydin sedikit sedih
“Nanti belajar sama Bunda ya, sekarang Aydin bunda bonceng saja mau ?” kata Naya menyemangati Aydin
“Mauuu….”ucap Aydin girang
“Yukk, kita kesana dulu untuk menyewa sepedanya” Ajak Naya
Dan kini mereka sudah menaiki sepeda berwarna hijau dan Aydin berada diboncengan Naya, Naya tampak seperti pengunjung jauh yang memakai topi besar untuk melindunginya dari sinar mentari, sedangkan anak Mochi memang sudah mengenakan topi saat pertama kali sampai disini.
“Wahh,,, Bundaa banyak anginnya…Lebih kencang Bundaa” kata Aydin senang karena baru kali ini merasakan angin yang menyentuh langsung kulitnya saat bersepeda.
“Haha,,, oke. Pegangan yang erat ya !!! Bunda meluncuurrrrr” kata Naya mulai melajukan sedikit kecepatannya sesuai permintaan Aydin
“Hahaaa,,,wahh angin sini dekat-dekat dengan Aydin” tawa Aydin lepas
“Aydin, pegangannya jangan dilepas ya sayang” kata Naya khawatir
“Siap Bunda” kata Aydin yang sambil memberi hormat kepada Naya walau Naya tidak melihatnya namun Aydin senang melakukan itu
“Bruukk…” Bunyi sesuatu jatuh
Dan benar saja itu adalah Aydin yang jatuh, karena Naya saat itu sedang lumayan kencang mengayuh sepedanya dan tidak sempat merem dengan baik karena ada polisi tidur didepan mereka.
“BUNDA,,,hiks,,hikss,,,” Teriak Aydin yang sudah terduduk di tengah jalan
“Astagfirullah, AYDINNN….” Kata Naya langsung menghampiri Aydin tanpa memperdulikan sepeda yang tergeletak begitu saja
“Aydin tidak apa-apakan sayang ? Apa ada yang luka, dimana sayang? “ kata Naya sambil memeriksa tubuh Aydin dan benar saja lengan baju Aydin dibagian siku terlihat robek dan berdarah
“Disini sakit Bunda,,hiksss,,,” Kata Aydin menunjukkan sikunya yang terluka
“Maafin Bunda ya Sayang, Ayuk kita kemobil untuk mengobati luka Aydin” kata Naya sambil membantu Aydin berdiri
“Sakit bunda, hiks,,, Aydin tidak mau jalan. Ini sakitt,,, hikkss,,,hikss,,,” kata Aydin yang masih menangis dan mengeluh sakit
“Huuuhfff,,, sudah berkurang tidak sayang?” tanya Naya sambil meniup luka Aydin
“Masih sakit Bunda, hikss” jawab Aydin sambil sesegukan
“Sudah sayang jangan menangis lagi ! Aydinkan laki-laki hebat jadi jika mendapat luka yang kecil seperti ini tidak boleh menangis, oke jagoan ?” kata Naya mengusap lembut pucuk kepala Aydin
“Hm,,, hiks,,,” kata Aydin mengangguk sambil mengusap airmatanya
“Ya sudah, sini Aydin naik kepunggung Bunda. Hanya untuk kali ini saja ya Aydin Bunda gendong” kata Naya yang merasa kasihan dengan anak mochi
“Makasih Bunda” kata anak Mochi yang kini berada dipunggung Naya
“Iya, sama-sama sayang. Kenapa Aydin bisa jatuh ?” tanya Naya ingin membuat Aydin sadar kesalahannya
“Aydin tadi memberi hormat sama Bunda, seperti waktu itu. Jadi Aydin hanya berpegangan satu tangan” kata Anak Mochi jujur
“Tadi Bunda bilang agar Aydin apa sayang ?” tanya Naya lagi
“Hmm,,,Bunda bilang untuk berpegangan erat dan jangan melepas pegangan tangan Aydin. Maaf Bunda” Kata Aydin yang menyembunyikan wajahnya dipunggung Naya
“Karena Aydin sudah mengetahui kalau salah, baiklah Bunda akan memafkan Aydin. Tapi jangan diulangi lagi ya sayang” kata Naya karena anak orang apalagi ini clientnya dia akan merubah sedikit gayanya untuk menegur anak mochi yang tidak pernah bermain diluar ini, biasanya jika ini adiknya dikampung mungkin dia akan lebih tegas sedikit.
“Akhh, bagaimana nasib sepeda yang tadi aku tinggalkan ya ?” batin Naya yang baru teringat sepeda yang disewanya tadi sudah tertingal jauh dibelakang.
.
.
.
.
.
See you next episode ya 😉~~~
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣
Like, komen, dan jadikan favorit jika kalian suka ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Windy Lyana
wah Naya bakal di hukum nich sama ayah Mochi 😂😂😂😂
2022-03-28
1
Rindayu
ha..... ha.... aydin kok bs sampe jatoh gitu
2021-12-03
2
Megandaru
mochi jatuh nah entar singa ngamuk
2021-11-14
2