"Bunda kenapa tidak ingin menemani Aydin makan siang ? tadi katanya Bunda lapar ?” kini pertanyaan beralih ke Naya
“Emm,,, kakak harus kerja sayang, bolehkan ? soalnya kakak udah ada janji sama clien kakak” ucap Naya meminta izin dari anak mochi
“Bunda, jangan sebut kakak donk kan Bunda Bundanya Aydin,,,” rengek Aydin yang kini fokusnya kembali kepanggilan diri Naya tersebut
“Em,,, iya Bunda harus kerja dulu ya sayang. Kan kalau janji harus ditepati, nah ini Bunda udah ada janji dengan clien Bunda, jadi Bunda harus menepati janji Bunda ” ucap Naya mengalah dan memanggil dirinya dengan sebutan Bunda
“Hm,,, begitu ya Bunda ? kalau ada janji harus ditepati” ucap Aydin mengulang pernyataan Naya tadi
“Iya sayang, jadi nanti bunda tidak ikut menemani Aydin makan siang tidak papa kan ? kan Aydin anak pintar” kata Naya dengan lembut
“Emmm,,, oke tapi Bunda janji sama Aydin, nanti kalau Aydin mau makan siang lagi Bunda temani Aydin ya ? “ ucap aydin setelah berpikir sejenak
“Iya, Bunda janji nanti kapan-kapan akan menemani Aydin makan siang “ jawab Naya
“Em, janji ? “ kata Aydin sambil mengacungkan kelingkingnya
“Janji…” jawab Naya dan mengaitkan kelingking mereka
Setelah perjanjian itu, Naya segera mengambil motornya dan merekapun pergi ke restoran yang dituju, restoran tersebut dekat dengan kos Naya sehingga Naya tidak putar balik lagi ketika mengantar Aydin untuk makan siang disana. Naya perlu ke kosnya untuk mengambil peralatan pemotretan dan kemudain baru menuju ke tempat pemotretan berlansung.
Ketika mereka sampai di restoran terebut Nayapun berpamitan dengan Aydin, namun Aydin enggan melepaskan Naya...
“Aydin, Bunda pamit dulu yah. Aydin jadi anak baik yah patuh sama kata om Anton dan Ayah, Aydin jangan nakal, Oke sayang !” ucap Naya yang kini menghampiri mereka
“Aydin masih rindu dengan Bunda” ucap Aydin yang kini sudah diposisi kesukaanya yakni mendekap kaki Naya
“Iya, nanti kita bertemu lagi kok” ucap Naya membujuk Aydin untuk melepaskan pelukannya
“Kapan Bunda ? Aydin mau sering-sering bertemu Bunda” ucap Aydin yang kini menatap Naya dengan matanya yang ber iris keemasan itu.
“Aydin punya Handphone kan ? nah kita tukeran nomer Hp biar Aydin bisa sering hubungin Bunda” saran Naya agar Aydin mau berpisah dengan dirinya, karena detik terus berdetak dan lingkaran jam terus berjalan Naya memikirkan janjinya dia tidak ingin terlambat menemui cliennya.
“Iya Bunda ini Hp Aydin, tolong simpan nomer Bunda Ya” ucap Aydin sambil menyerahkan handphone yang selalu tergantung di lehernya
“Nah ini sudah ya, namanya Bunda Aydin “ kata Naya sambil menunjukkan layar handphone kepada anak Mochi
“Kok ini fotonya tidak ada Bunda, Ayah biasanya kalau menyimpan no di handphone Aydin selalu ada fotonya” ucap Aydin apa adanya, karena sang Ayah memang begitu semuanya harus sesuai dengan kehendaknya.
“Memang harus ada fotonya ya ? kebiasaan apa lagi ini” batin Naya bingung, namun daripada dia harus telat lebih baik menuruti kehendak anak mochi ini agar mau berpisah dengan dirinya.
“Ya sudah, ayo kita foto dulu !” ajak Naya
“Cekrek,, cekrek,,, cekrekk…” merekapun berselfi ria, mengambil beberapa foot dan memilih foto yang terlucu untuk menjadi foto kontak Naya
“Wah, Bunda lucu seperti bebek,,, hahaha...” Aydin tertawa saat melihat foto kontak tersebut
“Hehe, biar Aydin ingat terus sama Bunda yang cantik ini” ucap Naya ikut tertawa
“Bunda lucu bukan cantik” ucap aydin meluruskan maksud perkataanya
“Jadi Bunda tidak cantik nih ?” ucap Naya dengan nada merajuk
“Tidak,,, Bunda juga cantik kok. Bunda cantik dan Lucu” kata Aydin panik karena Bundanya merajuk
“Hahaha,,,, gemesh ih. Iya Bunda tau kok kalau Bunda cantik” ucap Naya tertawa karena berhasil mengerjai anak mochi ini
“Bunda tidak marah sama Aydin kan ? “ ucap Aydin yang masih khawatir jika Naya marah dengan dirinya
“Tidak sayang, tidak marah” kata Naya sambil mengusap lembut kepala Aydin
“Aydin sayang Bunda” ucap Aydin sambil memeluk lalu mencium pipi Naya, karena saat ini Naya sedang berjongkok untuk mensejajarkan posisi dengan Aydin.
“Iya, Bunda juga sayang Aydin. Bunda pamit dulu ya sayang” ucap Naya berpamitan
“oke Bunda, Bunda hati-hati dijalan ya…” ucap Aydin namun masih memeluk Naya
“hehe,,, Ini Bunda tidak bisa pergi kalau dipeluk gini sayang” ucap Naya sambil terkekeh dengan sikap anak Mochi yang lengket ini
“Aydin masih mau memeluk Bunda” ucap Aydin lagi
Setelah bujuk rayuan dari Naya, akhirnya Aydin mau melepaskan pelukannya. Begitulah perpisahan mereka hari itu terjadi. Sangat alot bagai daging yang tidak direbus lama.
“Dasar anak mochi, lengket sekali ternyata” batin Naya saat melihat anak tersebut yang akhirnya mau masuk ke restoran.
.
.
.
See you next episode ya 😉~~~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 275 Episodes
Comments
Al Vi a
ky dodok Imlek yah Thor lengket...
2022-07-14
1
Ladydiana Diana
msh lanjut ni aq bcany seru juga smangt slalu thor
2022-06-30
0
💫Sun love 💫
lengket kaya mochi ya ayden...
2022-06-29
0