Brukkk...
Haerra jatuh terduduk dilantai, tangannya masih memegangi bagian dadanya yang terasa sakit dan sesak. Nafasnya mulai tersendat-sendat, tenggorokannya terasa tercekik hingga ia rasakan matanya berkunang-kunang.
*T*amatlah riwayatku.
Haerra memejamkan matanya yang terasa begitu berat kemudian menjatuhkan tubuhnya dilantai, tiba-tiba Haerra merasakan tangan kekar menangkapnya.
"Haerra-ssi neon gwenchana? (Haerra kau tidak apa-apa?)" Leslie menepuk pipi Haerra, Haerra kembali dalam kesadarannya.
"Haerra apa kau bisa mendengarku?" tanya Leslie khawatir, Haerra mengangguk, ditatapnya pria yang ada didepannya ini, lalu beralih kearah lain, bayangan hitam itu sudah
tidak ada lagi, Haerra menarik nafas lega.
"Kau kenapa? jika butuh sesuatu panggil aku" ucapnya seraya membantu Haerra bangun dan memapah menuju kedapur.
Setelah mendudukkan Haerra dikursi, Leslie menuangkan air putih kedalam gelas dan memberikannya pada Haerra.
"Khamsahamida (terimakasih)" ucap Haerra lirih.
Leslie menatap Haerra dengan tatapan simpati, entah kenapa ia merasa bersalah melihat keadaan Haerra yang terlihat seperti mayat hidup, wajah pucat pasi, bibir terlihat sangat putih seperti tidak ada darah yang mengalir ditubuhnya, matanya sayu, dan tubuhnya sangat dingin.
Leslie teringat kata-kata Demian tadi malam, jika berada dalam tubuh seseorang terlalu lama akan sangat berbahaya bagi pemilik tubuh tersebut.
Dan kini yang terjadi pada Haerra adalah akibat Demian yang masuk dalam tubuh Haerra tadi malam, yang tak lain karena ulahnya.
"Tuan" pangil Haerra, menyadarkannya dari lamunan.
"Iya ada apa?" tanya Leslie.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" tanyanya hati-hati. Leslie mengangguk samar.
"Apakah tadi malam aku bersikap aneh?" lirihnya.
"Musunsuriya (apa maksudmu)?" Leslie mencoba berekspresi senatural mungkin.
"Ah tidak apa-apa aku hanya ingin bertanya" Haerra mencoba menutupi maksud dari pertanyaannya, tapi sepertinya tak terjadi apapun pada dirinya. Tapi kenapa dadanya terasa begitu sesak saat bernafas, seperti
yang pernah terjadi sebelumnya.
"Memangnya kenapa?" Leslie mencoba memancing agar Haerra lebih terbuka dengan jawabannya. Haerra berpikir sejenak.
"Se-sebenarnya a-aku, tidak boleh minum minuman beralkohol" jawab Haerra ragu-ragu.
"Kenapa?" tanya Leslie menaikkan satu alisnya.
"Karena saat aku mabuk, akan banyak mahkluk halus yang merasukiku, dan itu menyebabkan dadaku terasa sakit setelahnya, itu sebabnya aku tidak diperbolehkan mengkonsumsi minuman semacam itu" jelas Haerra mencoba jujur.
"Lalu kenapa kau tidak menolak?" sela Leslie,
"Karena aku berpikir bahwa__ "Haerra menjeda kalimatnya, membuat Leslie memandang kearahnya.
"Ada kau" Haerra menatap sendu kearah pria itu, keduanya saling bersitatap.
"Karena jika kau menyentuhku, maka mahkluk itu pasti akan menghilang, maka dari itu aku tidak berniat menolak" Haerra bercerita apa adanya, saat itu ia juga berpikir tidak ingin mengecewakan Leslie yang telah susah payah menyiapkan segalanya untuknya.
Leslie tertegun dengan gadis didepannya ini, jadi sesederhana itu pemikirannya, bibir Leslie tertarik kesamping, sesungging senyum tipis tercetak dibibir tipisnya, jadi ia tak perlu repot-repot mencari alasan
tentang apa yang terjadi tadi malam.
"Lain kali kau harus lebih terbuka padaku" cetus Leslie memperingati Haerra, walau bagaimanapun ia merasa bersalah karena ialah penyebab Haerra menjadi seperti ini. Haerra mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Kalau begitu sebagai permintaan maafku mari kita makan, aku sudah memasak bubur abalon untukmu"
"Terimakasih Tuan" ucap Haerra yang masih terlihat begitu lesu.
Lagi-lagi Leslie mengernyit, ada rasa yang aneh menelusup dalam jantungnya, tapi apa entahlah, bahkan rasa cintanya telah ia habiskan untuk Yura yang tak pernah sekalipun membalasnya. Jadi apakah masih ada perasaan cinta dihatinya.
🍁🍁🍁
Sementara suasana pagi dikeluarga Leo sedikit berbeda dari biasanya, Sarapan pagi disiapkan oleh paman Lee, sedangkan Yura menemani Leo yang terbaring lemah dikamar, sudah seminggu terakhir ini Leo jatuh sakit.
Berawal dari Sunny yang ingin menemui sang Ayah yang sedang tidak enak badan, Sunny berpikir jika Ayahnya hanya mengalami sakit biasa, namun saat tiba dikamar sang Ayah, gadis kecil itu sangat terkejut melihat kondisi Leo.
Wajahnya terlihat begitu pucat pasi, bulatan hitam disekitar matanya tercetak jelas disana, bahkan jika diperhatikan Leo sudah mirip seperti Zombie.
Entah apa yang terjadi padanya, sudah berbagai macam dokter ahli dikerahkan untuk memeriksa keadaan Leo tapi hasilnya pun sama, tidak ada gangguan khusus yang diderita Leo.
Dokter yang pernah menangani penyakit Leo dulu pun turun tangan, tapi nihil. Dokter mengatakan jika hati Leo dalam keadaan sehat, bahkan rekam medis mengatakan jika Leo dalam kondisi baik tak kurang satu apapun. Lantas apa yang membuat Leo menjadi sebegitu mengerikan seperti ini.
"Eottheohkaji (bagaimana ini)?" tanya Yura yang terlihat panik, melihat kondisi suaminya yang terlihat baik bagi pemeriksaan dokter namun kondisi fisik Leo berkata lain.
"Apa sebelumnya Leo sempat mengkonsumsi makanan atau minuman yang aneh?" tanya Jaeyoung yang sejak dari kemarin berjaga-jaga dirumah Yura.
"Tidak, aku sendiri yang membuatkan makanan dan minuman untuk Leo, karena ia tidak biasa makan makanan lain, selain dibuat olehku" jelas Yura.
Kali ini pandangan Jaeyoung beralih pada Anthony yang berdiri tak jauh darinya, sepertinya pria itu sedang memikirkan sesuatu.
"Apa semua ini ada hubungannya dengan Aeri" ucap Anthony ragu, Yura menoleh cepat kearah pria itu, tatapan matanya berubah tajam, Yura sangat membenci nama itu, sejenak Anthony menyadari kesalahannya.
"Eorabeoni museunmarimnikka (kakak apa maksudmu?)" Cecar Yura tajam.
"Apakah kau ingat, jika wanita itu pernah melepaskan sihir pada Leo, aku pikir itu adalah efek dari sihir itu, apalagi kita belum pernah tau jenis sihir seperti apa yang digunakan oleh Aeri, pasti ada perantara yang digunakan untuk melancarkan aksi sihir tersebut seperti boneka jerami misalnya, dan aku juga pernah mendengar, tentang sesuatu yang ditanam didalam rumah untuk lebih mudah sihir itu mengikat si pemilik rumah" ujar Anthony mengutarakan pendapatnya.
Mengingat sakit yang diderita Leo sangat aneh, maka dari itu ia berani menyimpulkan bahwa sakit Leo lebih kearah mistis meski ia belum mendapat buktinya.
Yura mengingat seseorang, Yura segera mengambil ponsel dan berjalan menjauhi kedua pria itu lalu mulai melakukan panggilan telepon.
🍁🍁🍁
Disisi lain.
Pusat Tahanan Seoul, Uiwang propinsi Gyeonggi, seluruh penghuninya tengah gempar karena salah satu tahanan telah melarikan diri. Seorang wanita paruh baya, bernama Wang Geum, atau biasa disebut Nyonya Wang tidak berada dalam ruang tahanannya.
Para polisi sudah menyisir daerah sekitar rumah tahanan, tapi tak ada tanda-tanda keberadaan narapidana yang berhasil melarikan diri itu.
Detektif Joon yang baru saja tiba segera melakukan penyidikan atas kasus menghilangnya salah satu narapidana, dengan menginterogasi beberapa petugas polisi yang bertugas jaga tadi malam.
"Dimana posisi kalian saat narapidana itu menghilang?" tanya Detektif Joon pada salah satu petugas polisi.
"Kami berada dipos kami masing-masing bahkan kami tidak pernah meninggalkan tempat kami barang sebentar saja" jawab salah satu polisi.
"Benar jika kami akan pergi kekamar mandi atau sekedar membeli makanan, maka kami akan membagi tugas dan tidak pernah meninggalkan rumah tahanan tanpa pengawasan sedikitpun" sela salah satu polisi membenarkan.
"Lalu bagaimana ini bisa terjadi, apa kunci ini bisa jalan sendiri" sindir detektif Joon pada keempat polisi yang ada didepannya.
Mereka pun saling melempar pandang satu sama lain. Salah satu dari mereka ada yang menggaruk kepala mereka karena bingung dengan kejadian ganjil tadi malam.
Sedangkan kunci itu ditemukan melekat pada gembok yang terbuka pada pintu ruang tahanan Nyonya Wang. Para polisi yang menjalankan tugas jaga tadi malam itu mulai mengingat sesuatu.
"Tapi ada yang aneh dengan kejadian tadi malam" jawab salah satu polisi.
"Aneh" alis Detektif Joon mengkerut "aneh bagaimana maksudmu?" tanya Detektif Joon penasaran.
"Saat itu aku ingin memeriksa beberapa tahanan karena sudah memasuki waktu tidur malam, tapi langkahku terhenti tepat didepan ruang tahanan wanita tua itu kemudian dia memanggilku" Detektif Joon mendengarkan dengan seksama.
"Lalu wanita itu mengucapkan sesuatu tapi entah apa itu karena aku tiba-tiba mengantuk dan kembali ketempatku, dan saat aku terbangun aku baru menyadari jika kunci itu menghilang" lanjutnya.
"Benar sekali aku juga merasakan hal yang sama semalam, aku merasa kantuk berat, padahal saat aku akan berangkat untuk bekerja shif malam, aku melakukan tidur dari siang sebagai ganti tidur malamku, tapi setelah beberapa menit bekerja tiba-tiba saja aku mengantuk" sahut salah satu polisi.
Detektif Joon pun mengepalkan tangannya kuat, lalu memukul meja dengan keras hingga membuat keempat polisi yang ada didepannya terlonjak kaget.
"Sial ! apa jangan-jangan dia menggunakan kekuatan sihirnya?" gumamnya dalam hati, sambil menggertakkan giginya pria itu mengacak rambutnya kasar.
Apa yang akan dilaporkan pada atasannya nanti, ia harus menemukan bukti jika ini benar-benar sihir, CCTV ia harus memeriksa rekaman CCTV. Semoga saja ia menemukan sesuatu.
🍁🍁🍁
Leslie berjalan menuju pintu saat terdengar bel apartemen berbunyi. Leslie mengerutkan keningnya saat melihat wajah seseorang yang menekan bel apartemen miliknya lewat
layar monitor yang ada disisi pintu tersebut.
"Ckk.. bos geng itu kenapa dia bisa ada disini?" gumamnya sendiri.
Belum sempat ia membuka pintu, terdengar suara langkah seseorang dari belakang, ia tertegun saat melihat Haerra tengah siap dengan mantelnya.
Dengan wajah yang masih terlihat pucat Haerra berjalan tergesa-gesa namun saat hendak membuka pintu ia sangat terkejut mendapati Leslie tengah berdiri disamping pintu.
"Kau mau kemana?" tanya Leslie melihat penampilan Haerra dari atas hingga kebawah.
"Emm aku ada urusan sebentar" jawab Haerra singkat.
"Bersama pria yang ada diluar sana?" tebak Leslie menyilangkan tangannya didada.
"Oh jadi dia sudah datang, ish kenapa Tuan tidak membukakan pintu" gerutu Haerra lalu membuka pintunya. Leslie mendelik tajam.
ceklek...
Pintu terbuka, Jaeyoung yang berdiri dibalik pintu itu segera membungkuk memberi salam pada Haerra, lalu Haerra membalas dengan hal yang sama.
"Kau sudah siap nona?" tanya Jaeyoung sopan.
"Iya.." jawab Haerra.
Leslie mengawasi gerak gerik keduanya dari balik pintu, ia menukikkan telinganya agar mendengar obrolan yang dilakukan dua orang beda gender itu.
Leslie memindai penampilan Jaeyoung lalu membedakan dengan penampilan dirinya. Lumayan juga, batin Leslie. "Tunggu kenapa aku jadi aneh begini" gumamnya dalam hati.
"Kalau begitu mari kita pergi sekarang" ucap Jaeyoung.
"Baiklah" Haerra berjalan mengikuti langkah Jaeyoung.
Leslie memicingkan matanya menatap punggung Haerra yang mulai menjauh, ada rasa yang mirip seperti rasa sakit, saat melihat gadis itu pergi bersama pria lain. Dan jika dilihat dari kacamatanya bos geng itu termasuk orang yang tampan.
ILUSTRASI VISUAL Jaeyoung
Jika ia yang seorang pria saja mengakui bahwa Jaeyoung adalah pria yang tampan lalu bagaimana dengan Haerra. "aku harus melakukan sesuatu" ucapnya pada diri sendiri.
Setibanya ditempat parkir Jaeyoung membukakan pintu untuk Haerra dan ditanggapi dengan senyuman oleh gadis berlesung pipi itu.
Setelah itu Jaeyoung memutari mobilnya lalu masuk dan duduk dibalik kemudi. Keduanya kembali melempar senyum namun sedetik kemudian keduanya terlonjak kaget saat mendengar suara pintu mobil ditutup dengan keras.
Blam...
Seketika keduanya menoleh kearah belakang, alangkah terkejutnya mereka saat melihat seseorang yang tiba-tiba duduk dikursi penumpang.
"Kau...!!"
To be continued.
🍁🍁🍁
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK TERBAIK UNTUK KARYA JELEK AUTHOR.
VOTE JUGA YA... BIAR AUTHOR
SEMAKIN SEMANGAT BUAT UP...
HAPPY READING 💜💜💜**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Hamidah Skp
mantap
2021-03-04
0
Pengghosting novel T_T
di santet oleh wanita yang ada di sel tahanan itu mungkin makanya kayak gitu coba di bawa ke cenayang pasti sembuh😥😐
2021-02-27
0
Nureti
sukses kak
sudah mampir boom like
2021-01-06
1