Mengundurkan Diri

"Aaaaaa..!!!"

Haerra berteriak histeris seraya menutup mulutnya, membuat Leslie yang juga ingin mengambil air minum terlihat sama kagetnya dengan Haerra.

"Kau kira aku ini hantu ha!!!" cecar Leslie tajam. Direbutnya botol minuman yang ada ditangan Haerra kemudian menenggak isinya.

"Maaf, aku pikir siapa?" kata Haerra menunduk merutuki kebodohannya.

"Darimana kau" cecarnya lagi. Haerra mendongak. Diliriknya Demian yang kini berada disamping Leslie.

"Emm aku baru saja mencari kerja, iya aku mencari kerja" ucap Haerra beralasan.

"Bagus jika sudah dapat pekerjaan cepat pergi dari sini" ucapnya ketus seraya berlalu meninggalkan Haerra yang terperangah mendengar ucapan pedas pria itu.

"Ta-tapi kenapa Tuan?" tanya Haerra mengekor dibelakang Leslie. Leslie berbalik dan hampir saja Haerra menabraknya.

"Pergilah, aku membebaskanmu, terimakasih atas semuanya, aku akan membalasnya nanti" ungkap Leslie datar.

Haerra merasa ada yang aneh dengan pria itu, tapi disisi lain ia juga senang karena Leslie sudah kembali seperti dulu.

"Tapi kenapa? Tuan bisa jelaskan padaku" sergah Haerra tak terima.

"Karena aku juga akan pergi dari rumah ini" pungkasnya, kata-katanya sedikit melirih saat mengatakannya. Haerra kembali terperangah mendengarnya.

"Tapi bolehkah aku ikut denganmu Tuan?" lirih Haerra, ia menggigit bibir bawahnya siap menerima ocehan Leslie.

Leslie mendelik tajam, bagaimana mungkin seorang gadis tak memiliki harga diri sedikitpun, dia bukanlah pasangannya, untuk apa Haerra meminta ikut dengannya.

"Tidak!" jawab Leslie singkat "kau pergilah kita jalani hidup kita masing-masing" sambungnya lagi, kemudian pergi kembali kekamarnya.

Sementara Haerra masih berdiri memaku ditempatnya, ada rasa sakit yang menjalar di ulu hatinya, Haerra merasa seperti dicampakkan padahal mereka bukanlah seorang pasangan.

Selama ini ia yang merasa besar kepala. Haerra tau jika dalam hati Leslie masih ada Yura dan sampai kapanpun ia takkan pernah bisa menggantikan posisi Yura dihati Leslie. Sesakit inikah cinta sepihak. Haerra memukul dadanya sendiri.

Haerra berjalan kekamarnya dengan perasaan gelisah, bahunya turun kebawah, rasa lapar yang baru saja ia rasakan seketika menghilang, digantikan oleh rasa cemas yang menyeruak kedalam hatinya.

Tak bisa ia bayangkan jika dirinya jauh dari Leslie, hal yang selama ini membuatnya bahagia hanyalah berada disisi pria itu, meski sering kali tersakiti. Haerra rela melakukan apapun demi pria itu. Ternyata sebuta itukah cinta.

Selain itu Haerra berpikir harus pergi kemana, sedangkan rumah sewa yang ditempati sebelumnya sudah lama ia tinggalkan. Pemiliknya sudah menyewakannya pada orang lain. Haerra memijat pelan keningnya kepalanya terasa berputar.

Keesokan Harinya.

Pagi menyapa, sang Surya menampakkan segala keangkuhan sinarnya menyelimuti

bumi. Haerra telah selesai mengemasi semua barang-barangnya, termasuk laptop. Haerra berencana akan kembali menulis novel online bergenre horor seperti sebelumnya.

Tiba-tiba pikirannya melayang pada pernyataan Leslie bahwa pria itu juga akan pergi dari rumah ini, lalu akan pergi kemana dia? apakah menyusul ibunya ke China, jika itu benar lalu bagaimana dengan perusahaan.

Arghh.. kenapa disaat seperti ini ia masih memikirkan orang lain.

Haerra mengacak-acak rambutnya kasar, ia tak dapat berpikir jernih, otaknya terasa buntu, sebuntu pemikirannya saat ini. Beberapa menit kemudian Demian muncul disamping Haerra.

"Pergilah kesuatu tempat, aku akan menunjukkan arahnya" ucapnya membuyarkan Haerra dari lamunan.

"Eoh.. eodigayeo (dimana)?" Tanya Haerra penasaran.

"Ikuti saja aku" cetus Demian yakin.

Haerra memicingkan mata menatap hantu yang nampak begitu dingin dan kaku itu, meski begitu Haerra tetap mengagumi Demian sebagai sosok pria yang tampan. Andai dia masih hidup.

Dengan sekali tarikan nafas, Haerra bangkit seraya menjinjing tas yang berisi barang-barang miliknya, Haerra bergegas keluar dan akan memberikan kunci kamarnya pada Leslie.

Tepat saat Haerra keluar kamar bersamaan

dengan itu Leslie juga baru saja keluar dari kamarnya.

"Neo deo kandago (kau juga ingin pergi?)" tanya Haerra yang melihat Leslie memakai setelan jasnya.

"Hmm" Leslie mengangguk samar, sembari melirik kearah Haerra, Leslie juga melihat tas yang dibawa oleh Haerra.

*S*epertinya ia benar-benar mendengarkanku. batin Leslie.

Ada rasa aneh saat melihat gadis itu akan benar-benar pergi meninggalkannya. Tapi bukankah selama ini itu yang inginkan, Leslie berharap agar Haerra hidup lebih baik dan mengurus dirinya sendiri dengan baik, meski Leslie selama ini tak pernah menganggap gadis itu ada, tapi ia cukup tau jika selama ini gadis itu banyak berkorban untuknya.

Dan Leslie tidak ingin melibatkan Haerra

cukup jauh lagi dalam kehidupannya. Leslie tidak ingin Haerra melihatnya kembali jatuh ke lubang penderitaan yang terlalu dalam. Itu sebabnya ia meminta Haerra untuk pergi.

"Kalau begitu ikutlah bersamaku aku akan mengantarmu" Leslie menawarkan.

Haerra menatap kearah Demian yang ada disamping Leslie, hantu tampan itu menggeleng, itu artinya Haerra harus menolak tawaran Leslie.

"Emmm tidak usah Tuan, aku akan pergi sendiri, terimakasih" Haerra berlalu mengikuti Demian yang lebih dulu berjalan mendahuluinya.

Leslie diam mematung ditempat, ia merasa tak percaya dengan apa yang baru ia dengar, tiba-tiba terselip rasa aneh dalam rongga dadanya, Leslie merasa sesak dengan penolakan Haerra terhadapnya. Bukankah selama ini ia tak peduli dengannya.

Leslie mendengus kesal, harusnya ia tidak menawarkan apapun pada gadis itu. Bodoh! rutuknya dalam hati.

🍁🍁🍁

Matahari sedikit naik, Leslie tiba di gedung utama Royal Group pukul 09.00 waktu setempat, sebelum ia berangkat Leslie lebih dulu menghubungi Sekretaris Jang meminta untuk mengumpulkan para investor dan akan

segera mengadakan rapat terkait keputusan yang akan diambil tentang perusahaan.

Jarum jam terus bergerak waktu sudah menunjukkan pukul 10.00, sedetik kemudian Sekretaris Jang masuk dan memberitahukan jika para investor terlah berkumpul.

Leslie bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang meeting, diikuti dengan Sekretaris Jang dibelakangnya.

🍁🍁🍁

Tit..tit..tit..tit...tit... tttiiiittt... invalid...

"Ish.. berapa angkanya kenapa salah lagi?" rutuk Haerra pada hantu Demian yang masih berusaha mengingat-ingat.

"Kau ini bagaimana Tuan? kau kan pemilik apartemen ini kenapa bisa lupa nomor password kuncinya?" cecar Haerra lagi.

"Atau jangan-jangan bukan kau pemiliknya?" tuduh Haerra memicingkan matanya.

"Diam kau! aku masih mencoba mengingat" sahut hantu Demian yang terlihat kesal.

Ini pertama kalinya Demian dibuat kesal oleh seorang gadis, hantu yang memang irit bicara ini sebelumnya belum pernah membuka suara jika tidak ada hal yang sangat penting, tapi sekarang Demian dibuat kembali merasakan hal yang dirasakan oleh manusia yang masih hidup.

"Coba pakai angka ulang tahun adikku" ucapnya lagi, karena Haerra mengetahuinya dengan cepat Haerra menekan tombol nomor yang ada disamping daun pintu, dan tak lama kemudian, berhasil.

Dengan penuh antusias Haerra masuk diikuti oleh Demian, Haerra pun merasa takjub dengan desain yang ada didalamnya, pengaturan tata letak yang tepat, serta warna cat yang sesuai dengan pribadi seorang pria.

Pajangan dan pernak-pernik yang kebanyakan adalah sebuah miniatur mobil Nascar serta piala-piala Demian yang pernah didapatkan saat menjuarai beberapa lomba balap terpajang rapi didalam sebuah kotak yang terbuat dari kaca.

Haerra berjalan mendekati salah satu piala yang terletak terpisah dari piala lainnya, tepatnya disudut ruang tamu, trofi piala itu terlihat paling besar diantara piala lainnya.

Dan itu adalah piala terakhir yang didapatkan oleh Demian sebelum meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Sedangkan apartemen ini adalah apartemen yang ia dapatkan sebagai hadiah dari perusahaan mobil Nascar yang menggawangi dirinya selama menjadi seorang pembalap.

Dulu Demian berniat memberikan apartemen mewah ini pada seseorang yang akan menjadi pasangan hidupnya, tapi sepertinya Tuhan berkehendak lain. Ia lebih dulu meninggal sebelum semua itu tercapai. Karena sejatinya manusia hanya bisa berencana, tapi pemilik keputusan tetap berada ditangan Tuhan.

"Wah besar sekali" decak Haerra kagum. Demian tersenyum samar.

"Kau membeli ini dengan uangmu sendiri?" tanya Haerra penasaran.

"Tentu saja, tidak mungkin pakai uangmu" celetuk hantu itu, Haerra menganga lebar baru kali ini ia mendengar hantu es itu menggerutu.

"Lalu apa tuan Leslie tau?" tanya Haerra menatap kearah hantu yang kini berdiri didepan sebuah foto. Pria itu menggeleng.

Haerra mendekati Demian, beberapa foto terpajang diatas nakas, foto dirinya dan Aeri masih berjejer rapi disana. Haerra menatap hantu Demian, netranya menatap nanar kearah foto tersebut.

"Bisakah kau membuang semua ini?" pinta hantu Demian. Haerra terkesiap, sejenak ia memahami perasaan pria itu.

"Ba-baiklah" jawab Haerra gugup.

Haerra meraih satu persatu figura itu dan berjalan kearah tong sampah yang ada disudut dapur.

"Dan satu lagi" ucap Demian, kini pria itu berjalan kearah kamar. ia meminta Haerra untuk membukanya, dan begitu terkejut saat melihat sebuah foto berukuran raksasa yang terletak tepat diatas dashboard tepat tidur.

dan gambar dalam foto itu adalah Aeri.

Haerra kembali melongo, jadi sebesar inikah cinta Demian pada Aeri, tak bisa ia bayangkan betapa sakitnya dihianati oleh seseorang yang sangat ia cintai.

Kini ia memahami rasa sakit yang dirasakan oleh Leslie. Pantas saja pria itu begitu terpuruk saat mengetahui bahwa sang Ayah

berselingkuh dengan kekasih kakaknya, jika Leslie saja bisa seperti itu, lalu bagaimana dengan Demian.

🍁🍁🍁

Leslie menjelajahi satu persatu wajah yang duduk dikursi peserta meeting, Leslie ingin mengetahui siapa saja yang setia terhadapnya, dan siapa saja yang ingin pergi darinya, setelah dirasa cukup, ia segera membuka acara meeting kali ini.

Diawali dengan salam pembukaan, kemudian penjelasan-penjelasan terkait kejadian yang terjadi akhir-akhir ini membuat semua anggota Royal Group resah.

"Sebelumnya saya meminta maaf atas kejadian akhir-akhir ini, saya yakin semua merasa terkejut begitu juga dengan saya sendiri" ucap Leslie ditengah-tengah pidatonya.

"Dan oleh sebab itu terkait dengan kasus yang menjerat Ayah saya, saya sebagai pewaris beliau memutuskan untuk mengundurkan diri"

Sontak semua yang ada dalam ruangan sangat terkejut terutama Sekretaris Jang.

"Saya akan mengembalikan semua hak yang saya dapatkan sebagai seorang Direktur, dan saya siap melepaskan segalanya yang berhubungan dengan Ayah saya, dan Royal Group, dan sebagai kata terakhir saya, saya mohon maafkan Ayah saya" Leslie bangkit

dari tempat duduknya lalu membungkukkan tubuhnya didepan para investor yang masih dalam keadaan saling melempar pandang satu sama lain.

Terdengar kasak kusuk antara sesama investor sesaat setelah mendengar ucapan Leslie. Leslie meninggalkan ruangan meeting dengan sangat tenang dan seperti tidak ada

beban sedikitpun.

🍁🍁🍁

Setengah jam sudah Leslie duduk di kursi dalam ruang kerjanya, setelah mengakhiri rapat secara sepihak, Leslie memutuskan untuk kembali ke ruangannya, Leslie ingin terakhir kalinya merasakan bagaimana rasanya kursi kebesarannya sebelum benar-benar pergi.

Ruangan mewah yang didesain khusus untuk seorang Direktur itu menjadi saksi bagaimana ia mengabdikan dirinya terhadap perusahaan yang dibangun dari keringat kakek buyutnya.

Bagi Keluarga seorang pengusaha, putra pertama adalah pewaris tahta setelah sang Ayah, Tapi putra pertama yaitu sang kakak telah tiada. Dan sebagai penggantinya tentu saja jatuh pada putra kedua yaitu dirinya.

"Hyung(kakak) aku sudah menepati janjiku" lirihnya seraya menatap foto antara dirinya dan Demian.

"Aku akan memilih jalanku sendiri" ucapnya lagi kali ini bulir-bulir mulai menggenang disudut matanya.

Tak lama kemudian Leslie menumpahkan tangisnya, Leslie terisak dalam diam, ia menangis untuk yang kesekian kalinya.

"Hyung(kakak) aku menyayangimu"

🍁🍁🍁

Malam hari, tepat pukul 21.00 Haerra bersiap untuk beristirahat, Demian pun juga sudah pergi

'Berteman dengan hantu bukanlah hal

yang buruk, apalagi hantu kaya seperti

demian' pikir Haerra.

Haerra mematikan semua lampu, mulai dari ruang tamu, ruang televisi dan dapur. Haerra masuk kedalam kamar dan naik keatas ranjang, dan beristirahat.

Baru saja akan menutup mata tiba-tiba Haerra teringat Leslie, dimana dia sekarang? apa yang dilakukan? apa dia sudah makan?, kepalanya dipenuhi tanda tanya tentang pria itu.

"Ish!" dengusnya seraya menendang nendangkan kakinya.

"Tuhan tolong hapus ingatanku sebentar darinya aku ingin tidur" pintanya dengan

nada memelas.

Lelah dengan pemikirannya sendiri Haerra tertidur. Tapi baru saja ia menutup mata, Haerra mendengar suara pintu dibuka. Haerra terkesiap. Siapa yang datang?

Tiba-tiba dadanya berdegup lebih cepat dari biasanya, pikirannya melayang pada hal lainnya berbau kejahatan, bagaimana jika perampok, Haerra semakin ketakutan.

Haerra berjalan mengendap-endap bersembunyi dibalik dinding tanpa menyalakan lampu, ia mengintip dan benar saja, melihat seseorang berpakaian serba hitam tapi tidak bisa melihat wajahnya.

Haerra merasa kembali jantungnya berpacu dengan cepat. Haerra menutup matanya sejenak, bibirnya berkomat Kamit seperti melafalkan doa', tangannya memegang selimut dan siap membekap tubuh orang misterius itu.

Dan tepat saat seseorang itu mulai berjalan kearahnya dengan segala kekuatan yang ia kumpulkan, Haerra keluar dan segera membekap tubuh orang itu menggunakan selimut.

"kena kau..!!!!"

**To be continued.

🍁🍁🍁

LIKE, KOMEN, VOTE,....

HAPPY READING 💜💜💜💜**

Terpopuler

Comments

Hamidah Skp

Hamidah Skp

semangat

2021-03-04

0

Nur Aisyiyah

Nur Aisyiyah

smangat thoorrr...

2020-12-30

1

njw_362

njw_362

next

2020-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Usaha Haerra
3 Hidup atau Mati
4 Mengundurkan Diri
5 Ingin Bertemu Demian
6 Malaikat Maut
7 Leo Jatuh Sakit
8 Sakit Akibat Sihir
9 Petunjuk Demian
10 Mencari Benda Keramat
11 Yura Dalam Bahaya
12 Kendali Sihir
13 Arwah Leslie
14 Akhir Hidup Nyonya Wang
15 Ungkapan Hati Haerra
16 Mengakui Kesalahan
17 Kedatangan Nyonya Lin
18 Pesta Piyama
19 Menjalankan Misi
20 Aku Akan Pergi
21 Pengumuman Penting
22 Pengumuman lagi
23 Menjadi Penulis Terkenal
24 Menolak Lamaran
25 Bertemu Kembali
26 Hantu Gaun Pengantin
27 Apakah Aku Penting Untukmu?
28 Penting Karena Kau Direktur
29 Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30 Saling Berebut
31 Mencari Bukti Kejahatan
32 Mencari Bukti Kejahatan 2
33 Butakan Matanya!
34 Proses Pemakaman Minwa
35 Peringatan Dari Keluarga Kim
36 Berusaha Bertemu Penggemar
37 Penggemar Itu Adalah
38 Menginap Di Rumah Leslie
39 Bermain Rumah-rumahan
40 Hantu Anak Kecil
41 Gara-gara Hantu
42 Menghadapi Sihir Lagi
43 Jeratan Leslie
44 Merayu Penyihir
45 Sihir Shinigami
46 Dasar Wanita Gila
47 Tertangkap Di kandang Sendiri
48 Sharing Yuk!!
49 Tim Sukarelawan
50 Kapten Bae Jin Go
51 Virus Covid 19
52 Leslie Vs Kapten Jin
53 Menularkan Diri
54 Sistem Kekebalan Menurun
55 Kau Harus Kembali
56 Catat Waktu Kematiannya!
57 Penglihatan Tentang Kapten Jin
58 Batal Liburan
59 Dikejar Hantu
60 Permintaan Maaf Leslie
61 Sebuah Kesepakatan
62 Wanita Dalam Mimpi Leslie
63 Permintaan Maaf Lagi
64 Bolehkah Aku?
65 Kedatangan Leo Dan Anthony
66 Mengacaukan Acara
67 Antara Aku Dan Stephanie
68 Wanita Milik Leslie
69 Dimana Letak Hatimu
70 This Is War (Ini pertarungan)
71 Tanya Hatimu
72 Leslie VS Yura
73 Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74 Memantik Api Peperangan
75 Gagalkan Misi
76 Keluarga Kim Menuntut Balas
77 Kembali Ke Korea
78 You Are My Everything
79 Berita Tentang Kapten Jin
80 Hari Pernikahan
81 Pernikahan Yang Sesungguhnya
82 Nasib Tragis Seorang Demian
83 Balapan Terakhir
84 Bukan Barang
85 Siasat Tiga Wanita
86 Suami Takut Istri
87 Hentikan Pencarian
88 Yura Melihat Hantu
89 Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90 Kemarahan Yura
91 Tertangkap Basah
92 Perang Dingin
93 Mari Berpisah?
94 Yura Menampar Haerra
95 Cara Menikmati
96 Ingin Mandi Bersama
97 Global World Berada Di Ujung Tanduk
98 Apa Kau Belum Siap?
99 Aku Mengijinkanmu
100 Bertukar Posisi
101 Leslie Takut Hantu
102 Hantu Yang Dibenci
103 Ancaman Arwah Aeri
104 Godaan Yura
105 Kembali Ke Dunia
106 Siapa Kau Sebenarnya?
107 Haerra Menampar Yura
108 Membantu Arwah Aeri
109 Mengelabui Para Wanita
110 Perangkap Jaeyoung
111 Para CEO Miskin
112 Berdamai
113 Hantu Air
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog
2
Usaha Haerra
3
Hidup atau Mati
4
Mengundurkan Diri
5
Ingin Bertemu Demian
6
Malaikat Maut
7
Leo Jatuh Sakit
8
Sakit Akibat Sihir
9
Petunjuk Demian
10
Mencari Benda Keramat
11
Yura Dalam Bahaya
12
Kendali Sihir
13
Arwah Leslie
14
Akhir Hidup Nyonya Wang
15
Ungkapan Hati Haerra
16
Mengakui Kesalahan
17
Kedatangan Nyonya Lin
18
Pesta Piyama
19
Menjalankan Misi
20
Aku Akan Pergi
21
Pengumuman Penting
22
Pengumuman lagi
23
Menjadi Penulis Terkenal
24
Menolak Lamaran
25
Bertemu Kembali
26
Hantu Gaun Pengantin
27
Apakah Aku Penting Untukmu?
28
Penting Karena Kau Direktur
29
Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30
Saling Berebut
31
Mencari Bukti Kejahatan
32
Mencari Bukti Kejahatan 2
33
Butakan Matanya!
34
Proses Pemakaman Minwa
35
Peringatan Dari Keluarga Kim
36
Berusaha Bertemu Penggemar
37
Penggemar Itu Adalah
38
Menginap Di Rumah Leslie
39
Bermain Rumah-rumahan
40
Hantu Anak Kecil
41
Gara-gara Hantu
42
Menghadapi Sihir Lagi
43
Jeratan Leslie
44
Merayu Penyihir
45
Sihir Shinigami
46
Dasar Wanita Gila
47
Tertangkap Di kandang Sendiri
48
Sharing Yuk!!
49
Tim Sukarelawan
50
Kapten Bae Jin Go
51
Virus Covid 19
52
Leslie Vs Kapten Jin
53
Menularkan Diri
54
Sistem Kekebalan Menurun
55
Kau Harus Kembali
56
Catat Waktu Kematiannya!
57
Penglihatan Tentang Kapten Jin
58
Batal Liburan
59
Dikejar Hantu
60
Permintaan Maaf Leslie
61
Sebuah Kesepakatan
62
Wanita Dalam Mimpi Leslie
63
Permintaan Maaf Lagi
64
Bolehkah Aku?
65
Kedatangan Leo Dan Anthony
66
Mengacaukan Acara
67
Antara Aku Dan Stephanie
68
Wanita Milik Leslie
69
Dimana Letak Hatimu
70
This Is War (Ini pertarungan)
71
Tanya Hatimu
72
Leslie VS Yura
73
Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74
Memantik Api Peperangan
75
Gagalkan Misi
76
Keluarga Kim Menuntut Balas
77
Kembali Ke Korea
78
You Are My Everything
79
Berita Tentang Kapten Jin
80
Hari Pernikahan
81
Pernikahan Yang Sesungguhnya
82
Nasib Tragis Seorang Demian
83
Balapan Terakhir
84
Bukan Barang
85
Siasat Tiga Wanita
86
Suami Takut Istri
87
Hentikan Pencarian
88
Yura Melihat Hantu
89
Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90
Kemarahan Yura
91
Tertangkap Basah
92
Perang Dingin
93
Mari Berpisah?
94
Yura Menampar Haerra
95
Cara Menikmati
96
Ingin Mandi Bersama
97
Global World Berada Di Ujung Tanduk
98
Apa Kau Belum Siap?
99
Aku Mengijinkanmu
100
Bertukar Posisi
101
Leslie Takut Hantu
102
Hantu Yang Dibenci
103
Ancaman Arwah Aeri
104
Godaan Yura
105
Kembali Ke Dunia
106
Siapa Kau Sebenarnya?
107
Haerra Menampar Yura
108
Membantu Arwah Aeri
109
Mengelabui Para Wanita
110
Perangkap Jaeyoung
111
Para CEO Miskin
112
Berdamai
113
Hantu Air

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!