Praaanggg....
Leslie melempar nampan berisi makanan yang dibawakan oleh Haerra, ini sudah hari ketujuh setelah hakim memutuskan hukuman atas perkara yang menjerat sang Ayah dengan tuduhan pembunuhan berencana terhadap Demian sang kakak.
Setelah kepulangannya dari pengadilan beberapa hari yang lalu, Leslie kembali mengurung diri dikamar
"Tuan tolong pikirkan diri Tuan" tegur Haerra lembut.
"Ndaga(keluar)!!!!" bentak Leslie, yang terduduk dilantai bersandar dibibir ranjang.
"Tapi Tu___"
"Ndagarago (aku bilang keluar)!!!" bentaknya lagi, kali ini lebih keras membuat Haerra sedikit tersentak.
Lagi, dengan perasaan kecewa Haerra keluar dari kamar Leslie, Haerra semakin bingung apa yang harus ia lakukan, belum lagi Sekretaris Jang yang sedari tadi menelpon dan memintanya untuk membujuk Leslie agar pria itu pergi keperusahaan karena kekacauan sedang terjadi disana.
Setelah berita Tuan Besar Kim menyebar keseluruh penjuru media, semua investor ingin menarik semua investasinya yang mereka tanam dalam bentuk kerjasama dengan Royal Group. Bukan hanya itu, saham milik keluarga Kim pun mengalami penurunan yang begitu drastis. Dan jika Leslie tidak segera turun tangan maka ia akan kehilangan segalanya.
Kriiingg.. krrriingggg...
Bunyi suara telepon rumah masuk, sejenak Haerra tau siapa dibalik seberang sana. Dengan nafas yang ditarik begitu dalam Haerra mengangkat telepon tersebut.
"Yeobeoseo (hallo), bagaimana apa nona bisa membujuknya?" suara Sekretaris Jang nampak gusar.
"Jeoseonghamnida, andwaemnida (maafkan aku, aku tidak bisa)" balas Haerra lesu.
"Lalu bagaimana? apa kubiarkan saja semua investor ini pergi, dengan begitu aku bisa terbebas dari beban berat ini, aku juga sudah lelah jika sang pemilik saja tidak peduli lalu bagaimana denganku?" cecar Sekretaris Jang
diseberang sana.
"Jangan tuan, aku akan berusaha, tolong tahan mereka sebentar saja" ucap Haerra meyakinkan.
"Baiklah aku beri waktu dua puluh menit" Sekretaris Jang menutup sambungan teleponnya.
Haerra semakin kalut, apa yang bisa ia lakukan dengan waktu dua puluh menit mengharapkan Leslie yang sibuk dengan dunianya sendiri, itu tentu saja tidak mungkin.
Tiba-tiba Demian muncul disamping Haerra, lalu membisikkan sesuatu pada telinga gadis itu. Dengan akal yang terkumpul Haerra segera berlari keluar untuk mencari taksi dan pergi ketempat yang ditunjukkan oleh Demian.
🍁🍁🍁
Gedung Utama JY Corporation.
Leo sedang memimpin acara meeting tentang perkembangan kepak sayapnya didunia bisnis, setelah beberapa bulan ia kembali kedalam posisinya, perusahaan mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Belum lagi beberapa investor yang ingin bergabung bersama perusahaannya, mereka bahkan rela mengantri untuk mendapat persetujuan dari sang Direktur.
Meeting telah berjalan selama kurang lebih satu jam, dan sejauh itu Leo dengan seksama mendengarkan sang presentator yang sedang
menyampaikan beberapa materi.
Acara meeting pun berjalan lancar dan sangat fokus tanpa gangguan apapun, sampai beberapa menit selanjutnya tiba-tiba pintu ruang meeting terbuka. Sontak semua menoleh pada sosok yang berdiri diambang pintu.
"Haerra" batin Leo.
Leo mengerutkan keningnya, apa yang dia lakukan sehingga berani menggaggu acara meeting, Sekretaris Jo yang kini melayani Leo dengan wajah geram berjalan menghampiri Haerra.
Haerra merasa seluruh tubuhnya bergetar saat semua orang yang ada dalam ruang meeting menatap kearahnya. Apalagi saat seseorang yang sedari tadi berada disamping Tuan Leo berjalan dengan wajah penuh amarah menuju kearahnya.
Haerra tau siapa pria itu, dia adalah Sekretaris Jo yang beberapa bulan terakhir menemani Tuan Leo, karena Tuan Hwang sudah naik ke posisi yang lebih tinggi.
Sekretaris Jo semakin mendekat dan hendak mencekal pergelangan tangannya, namun belum sempat pria itu melakukannya, Tuan Leo datang dan menahannya.
"Tahan Jo" ucap Tuan Leo menahan dada bidang pria itu dengan telapak tangannya. Haerra hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Tolong gantikan aku sebentar" sambungnya lagi, pria yang lebih kaku dari Anthony Hwang itu pun mengangguk dan kembali keruang meeting, sementara Tuan Leo meminta Haerra untuk mengikutinya keluar.
Hingga sampai disebuah koridor yang nampak sepi, Tuan Leo menghentikan langkahnya, tatapan mengintimidasinya membuat Haerra kembali menunduk seraya menggigit bibir bawahnya.
"Apa yang kau lakukan? kau tau kan jika kau sudah mengganggu acara penting bagi perusahaanku?" cecar Tuan Leo tajam. Sejenak Haerra merutuki perbuatannya.
"Jeoseonghamnida (maafkan saya tuan)" lirih Haerra. Ia pun merasa apa yang dilakukannya salah tapi apa boleh buat Haerra hanya mengikuti saran Demian. Ah hantu itu lagi-lagi membuatnya dalam posisi sulit.
"Katakan situasimu" hardik Tuan Leo. Leo adalah orang yang baik, hanya saja cara Haerra yang salah saat ingin bertemu dengannya membuat pria itu bersikap ketus seperti ini.
Haerra menceritakan posisi sulit yang sedang dialami Royal Group. Bagaimana Leslie mengabaikan tugasnya. Hingga kekacauan yang timbul karena ulahnya.
"Sebelumnya aku minta maaf, ini bukanlah kuasaku Haerra-ssi, kami bahkan tak pernah membangun sebuah relasi yang menguatkan
sehingga aku tak bisa seenaknya ikut campur dalam masalah perusahaan itu" terang Leo pada Haerra. Haerra kecewa dengan jawaban Leo
"Ayolah Tuan kumohon" Haerra mengatupkan kedua tangannya memohon pada Leo
"Ini sangat sulit, aku juga tidak tau apa cara yang kugunakan akan disetuju oleh Leslie" ucap Leo lagi.
"Itu tidak penting Tuan, Tuan Leslie tidak peduli, dia lebih memilih untuk mengurung
dirinya didalam kamar, aku mohon tolong pertimbangkan Tuan" Haerra semakin memelas, membuat Leo semakin tak tega.
Tak lama kemudian Leo merogoh saku jasnya dan mengeluarkan suatu benda dari dalam sana. Sebuah ponsel, lalu dengan cepat ia
menelpon seseorang.
"Datanglah ke Gangnam Hill no 323, kau pasti tau kan maksudku" ucap Leo memberi instruksi pada seseorang diseberang sana. Hening sejenak, kemudian Leo kembali bersuara.
"Baiklah, aku juga akan menuju kesana tapi aku akan menuju kesuatu tempat terlebih dahulu" tambahnya lagi.
Entah apa jawaban yang diberikan oleh orang diseberang tak lama kemudian Tuan Leo memutuskan sambungan teleponnya.
🍁🍁🍁
Royal Group.
Ruang meeting Royal Group nampak ramai dengan para investor yang menunggu kejelasan atas nasib mereka yang ingin segera mengakhiri hubungan kerjasama mereka.
Banyak dari mereka berpikir karena mereka tidak ingin membina kerjasama dengan seorang narapidana. Sedangkan Leslie yang seorang putra dari Tuan Besar Kim, namanya pun ikut terseret.
Mereka beranggapan bahwa buah tak jatuh dari pohonnya, maka bukan tidak mungkin jika Leslie akan mewarisi sifat Ayahnya, belum lagi alasan Tuan besar Kim menyingkirkan putra pertamanya demi tahta untuk diberikan pada putra keduanya.
Dan para investor lagi-lagi memiliki alasan yang begitu masuk akal, mereka tidak ingin menjalin hubungan kerjasama diatas pertumpahan darah.
Sekretaris Jang memijit pelan pangkal pelipisnya seraya berjalan mondar-mandir didepan pintu masuk, waktu dua puluh menit yang ia berikan hampir saja usai.
Dan Haerra belum juga memberi kabar padanya. Hingga dua puluh menit itu berakhir, akhirnya memutuskan untuk membubarkan para investor tersebut.
Sekretaris Jang menarik nafas dalam kemudian dengan langkah tegas ia berjalan kearah kursi utama.
"Mohon perhatiannya sebentar" ucap sekretaris Jang. Semua investor itu pun diam dan memperhatikan kearah Sekretaris Jang.
Belum sempat ia membuka suara terdengar suara pintu terbuka.
Ceklek...
Seketika semua yang ada diruangan tersebut menatap kearah kedatangan seseorang tersebut. Dan begitu terkejut ternyata ia adalah
To be continued.
🍁🍁🍁
ILUSTRASI VISUAL DEMIAN KIM
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
나의 햇살
di deskripsinya dibuat namanya Leslie Xu tapi di prolog dibuat Leslie Kim
2021-10-29
0
Hamidah Skp
lanjut
2021-03-04
0
Joe_Soe
💪💪💪💪💪💪
2021-01-07
2