Ingin Bertemu Demian

"Kena kau!!!!"

"Dasar pencuri!??"

Teriak Haerra saat ia berhasil menangkap pencuri itu dengan membekap tubuhnya menggunakan selimut, pria itu meronta merongrong, minta dilepaskan.

"Lepaskan aku!!" pekiknya dari dalam selimut.

Haerra seperti mengenali suara itu, pria itu memberotak, dan mendorong tubuh Haerra hingga ia terhuyung dan terjatuh kebelakang, dan sialnya pria itu justru ikut terjatuh dan menindih tubuh Haerra.

"Awhhh....!" pekik keduanya secara bersamaan.

Saat Haerra lengah pria itu melepaskan jeratan selimut yang mengurangi stok oksigen didalamnya dan meraup nafas banyak-banyak.

Lampu temaram yang berada disudut ruang tamu membuatnya bisa melihat dengan jelas wajah pria itu, dan begitu terkejut ternyata ia adalah

"Kau....!!!!!"

🍁🍁

Disisi lain

Disebuah rumah tahanan, khusus wanita, semua para tahanan nampak tertidur. kecuali satu orang, wanita paruh baya seumuran

Nyonya Sohee Ibunda Leo, wanita itu sedang melakukan sesuatu.

Duduk dengan posisi tegap dan kedua kakinya bersila, kedua tangannya diletakkan diatas kedua pahanya. Matanya terpejam, bibirnya sedang melafalkan sesuatu.

Entah apa yang ia lakukan, waktu menunjukkan pukul 00.00, setiap malam

hal itulah yang biasa dilakukan, ia akan mulai melakukan ritual saat semua para tahanan lainnya sudah tertidur.

Jika siang hari ia akan melakukan kegiatan seperti tahanan lain pada umumnya, tidak ada yang menaruh rasa curiga sedikitpun, karena ia pandai membaur dan berteman biasa dengan para tahanan lain.

🍁🍁

"Apa???? jadi kakakku yang menyuruhmu kemari?" Leslie hampir tak percaya,

Sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak percaya pada gadis didepannya ini, secara ia sudah tau jika Haerra dapat melihat hantu.

Haerra mengangguk pelan, ia mencoba mengatur ritme detak jantungnya yang berdegup lebih kencang dari sebelumnya dan itu karena kedatangan seorang Leslie. Orang yang baru saja muncul dipikirannya kini ia muncul dihadapannya, Tuhan maha mendengar.

"Lalu dimana ia sekarang?" tanya Leslie,

"Emm..itu, dia sedang tidak ada disini" Haerra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Semoga saja pria itu tidak bertanya lagi.

"Geojinmal malguyeo (jangan berbohong)" hardik Leslie tak mau kalah, Haerra menghela nafas panjang. Sudah ia duga pasti pria itu tak percaya. Bagaimana ia menjelaskan, sedangkan sampai kapanpun Leslie tidak akan pernah bisa melihat Demian.

Semenjak Haerra menceritakan tentang kemunculan Demian, Leslie selalu meminta dipertemukan dengan hantu kakaknya itu, Leslie ingin meminta maaf secara langsung padanya, tapi bagaimanapun itu tak akan pernah terjadi karena Leslie tidak memiliki

penglihatan seperti Haerra.

Jangankan mempertemukan Leslie dengan Demian. Justru Demian akan menghilang saat Leslie bersentuhan dengan Haerra. Tak hanya Demian tapi juga hantu lain. Dan Leslie tau akan hal itu.

"Katakan bagaimana caranya aku bisa melihat kakakku?" ucapnya yang kini beralih duduk didekat Haerra.

Seketika jantung Haerra serasa mencelus saat melihat pria itu mendekat padanya, gemuruh didadanya semakin bertalu, bagai genderang yang ditabuh dengan kencangnya.

"Marhaeba(katakan)"bisiknya lirih, Leslie mencondongkan tubuhnya kearah Haerra.

Haerra semakin beringsut mundur, sedikit saja kembali maju Leslie sudah seperti akan menindih Haerra.

Haerra merasa pipinya semakin memanas getaran jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Dengan sigap Haerra mendorong tubuh Leslie hingga terpental kebelakang. Bersamaan dengan itu Haerra segera berlari lalu masuk kedalam kamar, dan menguncinya dari dalam.

Haerra tersentak saat pintu kamar digedor oleh Leslie. Haerra memilih untuk mengabaikannya, ia juga belum siap untuk berbagi kamar dengan pria itu. Jangankan satu kamar, satu rumah saja oksigen serasa menipis.

Haerra naik keatas ranjang, namun belum sempat ia merebahkan tubuhnya, pintu kembali digedor, dan kali ini suara Leslie semakin terdengar menggelegar dibalik

luar sana.

"Ya.. Haerra-ssi buka pintu,!!!" teriaknya dari balik pintu. Haerra menutup kedua telinganya.

"Haerra-ya!!!" panggilnya lantang, Haerra memilih untuk tidur dan menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut, ia berpikir jika sudah lelah pasti akan diam sendiri.

"Jika tidak dibuka akan aku dobrak!!" ancamnya, Haerra terperanjat, seketika ia terduduk.

"Hana(satu)_,du(dua)_du~ban(dua

setengah)" pria itu nampak mengambil hitungan. Leslie juga sudah mengambil

ancang-ancang.

"Ish..." Haerra pun memutuskan untuk bangkit dan berjalan kearah pintu.

"Sit(tiga)" ceklek....

"Ohhh...."

brukkkk....

Leslie berniat mendobrak pintu tepat saat Haerra membukanya, jadilah ia menyeruduk tubuh Haerra hingga keduanya terjatuh bersama dengan posisi Leslie berada diatas Haerra.

Kedua bola mata keduanya saling beradu, detak jantung mereka pun saling bertalu, hening sejenak, hanya terdengar hembusan nafas yang saling bersahutan.

Glek..

Terdengar suara ludah ditelan dengan susah payah tapi oleh siapa? keduanya masih dalam posisinya, entah sampai kapan, sepertinya tidak ada yang menyadarinya.

🍁🍁🍁

Terik menelisik, bias sinarnya mulai datang berbisik, Leslie menggeliat kekanan dan kekiri, ia merasa sakit disekujur tubuhnya, terutama bagian pinggangnya, apa karena jatuh semalam.

Tapi bukankah saat terjatuh ia berada diposisi atas sedangkan Haerra dibawah, harusnya Haerra yang merasakan sakit pinggang. Tapi entahlah.

"Hoam...!" Leslie terbangun seraya menguap. Leslie bangkit dan berjalan kekamar mandi, sayu-sayu ia mendengar suara Haerra tengah berbicara dengan seseorang.

Leslie urung kekamar mandi tapi berjalan kearah pintu kamar lalu keluar, suara itu ternyata dari arah dapur, Leslie bersembunyi dari balik dinding yang memisahkan antara ruang televisi dengan dapur.

"Kau ini bagaimana tuan, bukankah kau bilang jika tuan Leslie tidak tau tempat ini?" Haerra bertanya, tapi entah pada siapa, Leslie tak melihat apapun.

"Lalu kenapa bisa tau tempat ini?" tanya Haerra lagi, gadis yang sedang memotong sayuran itu berbicara seraya menatap kearah kursi yang ada disampingnya, tapi Leslie melihat kursi itu kosong.

"Dia itu selalu meminta bantuan padaku untuk bisa bertemu denganmu Tuan"

Leslie mengerutkan keningnya, tak dapat ia dengar jawaban atas pertanyaan dan ucapan Haerra, gadis itu lebih terlihat seperti berbicara sendiri. Tapi Leslie tau Haerra pasti sedang berbicara dengan hantu. Yaitu Demian.

"Tidak! jangan sampai merasuki tubuh orang lain, kau akan melukai orang tersebut" ucap Haerra.

Leslie menaikkan satu alisnya, ujung bibirnya tertarik kesamping, sepertinya ia mengetahui sesuatu, dan ia tahu bagaimana cara agar bisa bertemu dengan Demian.

🍁🍁🍁

Kediaman Keluarga Leo.

"Mommy mana Daddy kenapa belum turun?" tanya Sunny saat melihat sang Ayah tidak berada dikursi utama ruang makan.

"Iya Unnie biasanya Tuan Leo akan lebih dulu keluar dari pada kami" ucap Yoojung membenarkan.

"Dia sedang tidak enak badan" jawab Yura singkat, Yoojung mengangguk paham.

"Kalau begitu boleh aku kekamar Daddy aku ingin lihat Daddy" ucap Sunny meminta ijin pada sang Ibu yang masih sibuk menyiapkan makanan diatas meja.

"Boleh kalau Daddy masih tidur jangan diganggu ya?" tegur Yura pada gadis kecil itu mengangguk paham. Kemudian dengan langkah cepat berlari menaiki tangga.

Ceklek..

Sunny membuka pintu kamar Orang Tuannya dengan perlahan, Sunny masuk dan kembali menutup pintunya dari dalam. Ia melihat sang Ayah tidur dalam keadaan miring menghadap

kearah jendela.

Dengan senyum yang mengembang Sunny berjalan mendekat kearah Leo, namun senyumnya menghilang saat melihat wajah Leo.

🍁🍁🍁

Leslie selesai mandi dan telah berganti pakaian, kali ini ia tidak memakai setelan jas,

melainkan sweater panjang berwarna abu, celana jeans berwarna biru serta mantel tebal yang ia gunakan untuk melapisi tubuhnya karena cuaca diluar sangat dingin.

Hari ini ia berencana untuk pergi ke perusahaan, bukan untuk berkerja tapi untuk mengemasi beberapa barang miliknya yang ia beli menggunakan uang sendiri.

Leslie juga meninggalkan rumah dan semua kartu kredit, mobil dan seluruh fasilitas dari harta keluarga Kim. Kini yang tersisa adalah uang pribadi yang dihasilkan dari penjualan mobil Nascar milik perusahaan sahabat. Leslie sebagai penyalur dan mendapat komisi jika berhasil terjual.

Leslie telah siap, dan melangkah keluar kamar, lalu berjalan kearah dapur untuk mengambil air minum.

"Tuan anda sudah bangun" ucap Haerra seraya menyusun piring berisi makanan dimeja makan, Leslie meliriknya sekilas.

"Jangan panggil aku tuan, sekarang aku sama sepertimu" Cetus Leslie datar.

"Tapi Tuan?" Haerra masih tak mengerti.

"Aku bukan Tuanmu, aku sama sepertimu dan berhenti memperhatikanku, aku bisa mengurus diriku sendiri, dan tidak usah repot-repot memasak untukku" ucapnya lagi. Haerra mengerutkan kening, sepertinya pria itu sudah salah paham

"Aku tidak memasak untukmu aku memasak untukku sendiri" sela Haerra. Leslie hampir menyemburkan air dimulutnya.

Leslie memperhatikan meja makan yang terdapat beberapa macam jenis masakan, dan anehnya Haerra hanya menyediakan masing-masing satu piring, dan semangkuk nasi, tunggu jadi ia memang tidak memasak untukku. Batin Leslie.

"Tapi jika tuan ingin makan, mari makan bersama, akan kuambilkan nasi" ucapnya tanpa rasa bersalah. Leslie bersungut-sungut tidak jelas.

"Tidak perlu aku akan pergi" Dengusnya kesal, dengan wajah masamnya Leslie berjalan menuju pintu keluar.

"Ish.. dasar tuan muda yang kejam" gerutu Haerra, tapi tak dapat didengar oleh Leslie karena pria itu sudah pergi.

Sebenarnya Haerra ingin menawari Leslie makan, tapi kejadian saat masih dirumah membuat Haerra menjadi trauma, Leslie selalu menolak bahkan melempar nampan yang berisi makanan yang ia bawakan untuk Leslie. itu sebabnya ia memilih tidak menawarinya makan.

🍁🍁🍁

Malam Hari.

Haerra segera kembali ke apartemen setelah membeli beberapa kebutuhan makanan pokok disebuah supermarket terdekat.

Haerra berjalan santai ditemani oleh hantu Demian. Demian selalu mengikuti kemanapun Haerra pergi. Dan anehnya Haerra merasa nyaman akan hal itu, begitu pula Demian, hantu itu lebih sering menampakkan wajahnya dan menemani Haerra.

Demian juga merasa nyaman berada didekat gadis itu, Haerra adalah gadis yang lemah lembut, periang, baik hati dan juga cantik. Andai saja ia masih hidup, ia memilih untuk

dipertemukan dengan Haerra daripada Aeri.

"Tuan apakah adikmu itu memiliki watak yang kasar seperti itu?" tanya Haerra membuka percakapan.

"Sebenarnya dia adalah pria yang baik hanya saja keadaan yang membuatnya seperti itu" jawab Demian. Haerra mengangguk.

"Apakah dia pernah menyukai seorang wanita sebelumnya?" tanya Haerra lagi, ia ingin tau apa pria sekaku dia pernah menyukai seorang wanita selain Yura.

"Kau juga pasti sudah tau kan jika dia mencintai Yura istri Leo, sejauh itu dia tidak pernah mencintai wanita lain", jawab Demian singkat.

"Sebelum itu?"

"Tidak, dulu dia lebih sibuk belajar dan mengikuti balap mobil, ia selalu berkata jika ingin menjadi sepertiku, itu sebabnya ia tak punya waktu untuk mendekati seorang gadis manapun" jelas Demin panjang lebar.

Ada bunga yang bermekaran didalam hatinya saat mendengar jawaban itu dari Demian, sepertinya Leslie bukanlah pria jahat dan brengsek seperti yang diperlihatkan padanya selama ini.

Ternyata semua itu adalah topeng yang digunakan untuk menutupi kerapuhan dirinya, ah Haerra jadi terharu.

"Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu, bukankah kau bisa membaca isi hati dan pikiran manusia?" pertanyaan Demian menyentakkan dirinya dari lamunan.

"Kau benar, tapi entahlah, penglihatanku tidak berlaku pada adikmu" ucap Haerra jujur. Demian menghentikan langkahnya.

"Kenapa?" tanya Demian yang merasa heran.

"Jika aku tahu aku tidak akan bertanya padamu" ketus Haerra, gadis itupun berjalan melaluinya begitu saja,

Demian tertegun melihat sikap gadis itu, baru kali ini ada seorang gadis yang berani berbicara ketus padanya. Demian menggelengkan kepalanya lalu memilih untuk menghilang.

Haerra sampai didepan pintu apartemen, Haerra menekan digit angka untuk membuka pintu tersebut, lalu masuk dan mengunci pintu dari dalam.

Haerra melihat sepasang sepatu milik Leslie berada ditempat penyimpanan sepatu, itu artinya pria itu sudah pulang. Haerra menuju kearah dapur untuk meletakkan barang belanjaan.

Namun merasa terkejut saat melihat suasana

meja makan yang berubah menjadi meja restoran dan didesain khusus untuk makan malam romantis.

"Apa ini?"

🍁🍁🍁

**LIKE,KOMEN,VOTE....

HAPPY READING 💜💜💜

JANGAN LUPA UNTUK BACA KARYA AUTHOR LAINNYA

Terpopuler

Comments

Hamidah Skp

Hamidah Skp

lanjut

2021-03-04

0

Jeon Mira

Jeon Mira

dtunggu eps slanjotnya

2021-01-01

1

Ulutra Dewy

Ulutra Dewy

netx

2020-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Usaha Haerra
3 Hidup atau Mati
4 Mengundurkan Diri
5 Ingin Bertemu Demian
6 Malaikat Maut
7 Leo Jatuh Sakit
8 Sakit Akibat Sihir
9 Petunjuk Demian
10 Mencari Benda Keramat
11 Yura Dalam Bahaya
12 Kendali Sihir
13 Arwah Leslie
14 Akhir Hidup Nyonya Wang
15 Ungkapan Hati Haerra
16 Mengakui Kesalahan
17 Kedatangan Nyonya Lin
18 Pesta Piyama
19 Menjalankan Misi
20 Aku Akan Pergi
21 Pengumuman Penting
22 Pengumuman lagi
23 Menjadi Penulis Terkenal
24 Menolak Lamaran
25 Bertemu Kembali
26 Hantu Gaun Pengantin
27 Apakah Aku Penting Untukmu?
28 Penting Karena Kau Direktur
29 Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30 Saling Berebut
31 Mencari Bukti Kejahatan
32 Mencari Bukti Kejahatan 2
33 Butakan Matanya!
34 Proses Pemakaman Minwa
35 Peringatan Dari Keluarga Kim
36 Berusaha Bertemu Penggemar
37 Penggemar Itu Adalah
38 Menginap Di Rumah Leslie
39 Bermain Rumah-rumahan
40 Hantu Anak Kecil
41 Gara-gara Hantu
42 Menghadapi Sihir Lagi
43 Jeratan Leslie
44 Merayu Penyihir
45 Sihir Shinigami
46 Dasar Wanita Gila
47 Tertangkap Di kandang Sendiri
48 Sharing Yuk!!
49 Tim Sukarelawan
50 Kapten Bae Jin Go
51 Virus Covid 19
52 Leslie Vs Kapten Jin
53 Menularkan Diri
54 Sistem Kekebalan Menurun
55 Kau Harus Kembali
56 Catat Waktu Kematiannya!
57 Penglihatan Tentang Kapten Jin
58 Batal Liburan
59 Dikejar Hantu
60 Permintaan Maaf Leslie
61 Sebuah Kesepakatan
62 Wanita Dalam Mimpi Leslie
63 Permintaan Maaf Lagi
64 Bolehkah Aku?
65 Kedatangan Leo Dan Anthony
66 Mengacaukan Acara
67 Antara Aku Dan Stephanie
68 Wanita Milik Leslie
69 Dimana Letak Hatimu
70 This Is War (Ini pertarungan)
71 Tanya Hatimu
72 Leslie VS Yura
73 Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74 Memantik Api Peperangan
75 Gagalkan Misi
76 Keluarga Kim Menuntut Balas
77 Kembali Ke Korea
78 You Are My Everything
79 Berita Tentang Kapten Jin
80 Hari Pernikahan
81 Pernikahan Yang Sesungguhnya
82 Nasib Tragis Seorang Demian
83 Balapan Terakhir
84 Bukan Barang
85 Siasat Tiga Wanita
86 Suami Takut Istri
87 Hentikan Pencarian
88 Yura Melihat Hantu
89 Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90 Kemarahan Yura
91 Tertangkap Basah
92 Perang Dingin
93 Mari Berpisah?
94 Yura Menampar Haerra
95 Cara Menikmati
96 Ingin Mandi Bersama
97 Global World Berada Di Ujung Tanduk
98 Apa Kau Belum Siap?
99 Aku Mengijinkanmu
100 Bertukar Posisi
101 Leslie Takut Hantu
102 Hantu Yang Dibenci
103 Ancaman Arwah Aeri
104 Godaan Yura
105 Kembali Ke Dunia
106 Siapa Kau Sebenarnya?
107 Haerra Menampar Yura
108 Membantu Arwah Aeri
109 Mengelabui Para Wanita
110 Perangkap Jaeyoung
111 Para CEO Miskin
112 Berdamai
113 Hantu Air
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog
2
Usaha Haerra
3
Hidup atau Mati
4
Mengundurkan Diri
5
Ingin Bertemu Demian
6
Malaikat Maut
7
Leo Jatuh Sakit
8
Sakit Akibat Sihir
9
Petunjuk Demian
10
Mencari Benda Keramat
11
Yura Dalam Bahaya
12
Kendali Sihir
13
Arwah Leslie
14
Akhir Hidup Nyonya Wang
15
Ungkapan Hati Haerra
16
Mengakui Kesalahan
17
Kedatangan Nyonya Lin
18
Pesta Piyama
19
Menjalankan Misi
20
Aku Akan Pergi
21
Pengumuman Penting
22
Pengumuman lagi
23
Menjadi Penulis Terkenal
24
Menolak Lamaran
25
Bertemu Kembali
26
Hantu Gaun Pengantin
27
Apakah Aku Penting Untukmu?
28
Penting Karena Kau Direktur
29
Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30
Saling Berebut
31
Mencari Bukti Kejahatan
32
Mencari Bukti Kejahatan 2
33
Butakan Matanya!
34
Proses Pemakaman Minwa
35
Peringatan Dari Keluarga Kim
36
Berusaha Bertemu Penggemar
37
Penggemar Itu Adalah
38
Menginap Di Rumah Leslie
39
Bermain Rumah-rumahan
40
Hantu Anak Kecil
41
Gara-gara Hantu
42
Menghadapi Sihir Lagi
43
Jeratan Leslie
44
Merayu Penyihir
45
Sihir Shinigami
46
Dasar Wanita Gila
47
Tertangkap Di kandang Sendiri
48
Sharing Yuk!!
49
Tim Sukarelawan
50
Kapten Bae Jin Go
51
Virus Covid 19
52
Leslie Vs Kapten Jin
53
Menularkan Diri
54
Sistem Kekebalan Menurun
55
Kau Harus Kembali
56
Catat Waktu Kematiannya!
57
Penglihatan Tentang Kapten Jin
58
Batal Liburan
59
Dikejar Hantu
60
Permintaan Maaf Leslie
61
Sebuah Kesepakatan
62
Wanita Dalam Mimpi Leslie
63
Permintaan Maaf Lagi
64
Bolehkah Aku?
65
Kedatangan Leo Dan Anthony
66
Mengacaukan Acara
67
Antara Aku Dan Stephanie
68
Wanita Milik Leslie
69
Dimana Letak Hatimu
70
This Is War (Ini pertarungan)
71
Tanya Hatimu
72
Leslie VS Yura
73
Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74
Memantik Api Peperangan
75
Gagalkan Misi
76
Keluarga Kim Menuntut Balas
77
Kembali Ke Korea
78
You Are My Everything
79
Berita Tentang Kapten Jin
80
Hari Pernikahan
81
Pernikahan Yang Sesungguhnya
82
Nasib Tragis Seorang Demian
83
Balapan Terakhir
84
Bukan Barang
85
Siasat Tiga Wanita
86
Suami Takut Istri
87
Hentikan Pencarian
88
Yura Melihat Hantu
89
Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90
Kemarahan Yura
91
Tertangkap Basah
92
Perang Dingin
93
Mari Berpisah?
94
Yura Menampar Haerra
95
Cara Menikmati
96
Ingin Mandi Bersama
97
Global World Berada Di Ujung Tanduk
98
Apa Kau Belum Siap?
99
Aku Mengijinkanmu
100
Bertukar Posisi
101
Leslie Takut Hantu
102
Hantu Yang Dibenci
103
Ancaman Arwah Aeri
104
Godaan Yura
105
Kembali Ke Dunia
106
Siapa Kau Sebenarnya?
107
Haerra Menampar Yura
108
Membantu Arwah Aeri
109
Mengelabui Para Wanita
110
Perangkap Jaeyoung
111
Para CEO Miskin
112
Berdamai
113
Hantu Air

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!