"Direktur Leo"
Semua merasa tertegun melihat kedatangan sosok Leo yang terlihat sangat berkharisma itu berjalan dengan wibawa yang sangat tinggi menuju kursi utama dimana Sekretaris Jang berdiri.
Leo membungkuk memberi salam pada semua anggota investor sebelum mengambil alih acara rapat dadakan ini.
Leo mengedarkan pandangannya menatap satu persatu para investor yang ada dihadapannya. Ada beberapa wajah yang tak asing baginya, sebagian besar adalah para investor yang ingin bergabung bersamanya. Sepertinya mereka ingin memutus hubungan kerja dengan Royal Group dan berpindah pada JY Corporation.
Sedangkan disisi lain Leslie masih saja sibuk mengurung diri dikamar dan masih dalam posisi yang sama saat terakhir Haerra meninggalkannya.
Entah apa yang ada dipikirannya saat ini, setelah kepulangannya menghadiri sidang kasus Ayahnya, Leslie pulang dalam keadaan kacau.
Penampilan yang acak-acakan serta bau alkohol yang menyengat. Berjalan terhuyung lalu terjatuh, dan saat Haerra mencoba untuk membantunya, Leslie justru menyentakkan tubuh Haerra hingga gadis itu terjerembab dilantai.
Leslie seperti orang yang kehilangan arah
dan tujuan hidup, ia tak ubahnya seperti mayat hidup, hidup tapi seolah mati, karena tak makan dan minum, Leslie juga sering terlihat menangis.
Leslie larut dalam pikirannya, saat terdengar suara sepatu mendekat kearahnya. Semakin dekat semakin jelas terdengar jika itu suara jejak sepatu pria. Leslie melirik kearah pria itu sekilas. Pria berambut cepak disisir rapi kebelakang nampak duduk disampingnya kemudian meletakkan sesuatu dilantai.
Dua buah gelas kosong dan sebotol wine jenis Shipwrecked Heidsieck tahun (1907) wine diperkirakan berumur tiga ratus tahun yang memiliki harga sangat fantastis, yaitu sekitar 275 Dollar AS yaitu setara dengan 3,4 miliar.
Wine yang pernah dijanjikan oleh Anthony Hwang padanya, kini pria itu membawanya tepat dihadapannya. Leslie tersenyum kecil, sejenak ia tahu tujuan pria itu datang kemari, yaitu menghiburnya.
"Apa kau sudah pikirkan baik-baik?" tanya Anthony Hwang memecah keheningan, pria itu membuka tutup botol wine tersebut dan menuangkannya kedalam dua gelas dengan volume yang sama.
"Tentang apa?" balas Leslie dingin.
"Tindakanmu selanjutnya, memilih untuk tetap hidup___ " Anthony menjeda kalimatnya sejenak
"Atau mati" lanjutnya tepat saat ia meletakkan sebuah botol obat yang bertuliskan obat pengusir tikus
"Pilih salah satunya" ucapnya lagi, kali ini lebih mantap, dan membuat Leslie terbelalak sempurna. Ternyata perkiraannya salah, bukannya datang untuk menghibur malah menyuruhnya untuk mati, teman macam apa dia, batin Leslie bersungut-sungut kesal.
"Jika kau tidak mau memikirkan dirimu sendiri, setidaknya pikirkanlah orang disekitarmu, perusahaan membutuhkanmu, banyak orang yang menggantungkan nasib pekerjaan mereka padamu" tutur Anthony yang nampak begitu serius. Leslie berpikir, bibirnya bergerak hendak memberikan sebuah sanggahan, namun urung karena Anthony Hwang kembali buka suara.
"Pikirkanlah juga Demian, akankah dia tenang jika ia melihatmu seperti ini" sambungnya lagi.
"Tapi aku melakukan ini untuknya aku ingin menunjukkan jika semua yang dikatakan Ayahku itu tidak benar, aku sama sekali tidak menginginkan apapun yang dimiliki kakakku, aku hanya ingin menjadi orang sepertinya, bukan menginginkan posisinya" tukas Leslie
dengan suara paraunya, pria itu mulai berkaca-kaca.
"Tapi caramu salah, kau bisa membuktikan dengan cara yang lain, dan sekarang perusahaan sedang membutuhkanmu" tegur Anthony.
"Tapi kau tau aku tidak ingin kembali keperusahaan" sela Leslie yakin. Anthony Hwang mengangguk paham.
"Setidaknya kau memberikan mereka kepastian" potongnya singkat, Anthony meraih satu gelas berisi wine yang ia tuang dan mulai menggoyang goyangkan gelasnya, sehingga isinya berputar putar sesuai alunan gerakan tangan Anthony Hwang.
"Pilihan semua ada ditanganmu" lanjutnya, akhirnya ia menenggak wine tersebut hingga habis.
"Dan juga pilihan hidup dan matimu kau juga harus tentukan" Anthony Hwang melirik kearah gelas yang berisi wine dan racun tikus.
Leslie mendengus kesal. Tanpa berpikir panjang Leslie pun meraih gelas lalu menenggak isinya hingga tandas. Anthony Hwang tersenyum puas, sepertinya Leslie masih ingin hidup.
🍁🍁🍁
Haerra berjalan Mondar-mandir didepan ruangan meeting seraya menggigit ujung kukunya. sementara Demian yang berdiri tak jauh darinya hanya bisa melihatnya dengan tatapan yang entah seperti tak biasa.
Hantu Demian sudah beberapa bulan terakhir ini selalu berada disisi Haerra, ia selalu memberi dukungan untuk Haerra menemani Leslie.
Tak jarang Haerra mendapat sedikit hiburan dari hantu itu, saat Leslie memarahinya atau membentaknya, Haerra juga menumpahkan keluh kesahnya pada Demian tentang adiknya.
Demian akan menghilang saat Leslie menyentuhnya, entah kenapa hal itu bisa terjadi, Haerra melakukan percobaan pada pria lain, Haerra mencoba menyentuh tangan Anthony dan Leo, bahkan Sekretaris Jang. Tapi semua nihil hantu yang dilihatnya
tak bisa menghilang.
Sejak saat itu Haerra menyimpulkan bahwa keajaiban itu hanya terjadi pada Leslie, itu sebabnya Haerra memilih berada disisi pria itu meski sering kali terasakiti. Bagi Haerra, Leslie adalah tempat bersembunyi, meski ia tau tak akan pernah mendapatkan pria itu.
Sudah setengah jam Haerra menunggu Tuan Leo mengatasi masalah perusahaan, tak lama kemudian pintu ruang meeting terbuka. Beberapa investor keluar dengan wajah puas, sepertinya Tuan Leo berhasil meyakinkan mereka.
Setelah seluruh investor keluar, dan yang
terakhir adalah Tuan Leo diikuti oleh Sekretaris Jang.
"Khamsahamida sajangnim (terimakasih Direktur)" ucap sekretaris Jang membungkukkan tubuhnya berkali-kali.
"Tidak masalah tuan, anda juga orang yang hebat bisa menahan para investor yang ganas seperti mereka" canda Leo membuat pria itu terkekeh pelan.
Haerra yang berada tak jauh dari kedua pria itupun segera ikut bergabung bersama keduanya dan mencoba menanyakan hasil meeting tersebut.
"Tuan bagaimana hasilnya?" tanya Haerra penasaran.
"Untuk sementara aku berhasil menahan mereka dengan dalih aku akan mengakuisisi Royal Group sebagai bagian dari JY Corporation, tapi selanjutnya aku menyerahkan keputusan sepenuhnya pada Leslie" terang Leo panjang lebar.
Haerra hanya mengangguk karena ia sama sekali tak memahami masalah perusahaan. Yang ia tau perusahaan Leslie masih bisa diselamatkan. Sebegitu besar kekhawatiran Haerra pada semua hal yang menyangkut masalah Leslie.
"Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak Tuan" ucap Haerra membungkukkan tubuhnya.
"Tidak masalah, mungkin justru aku yang akan mendapat masalah jika mengabaikan permintaanmu, istriku dia pasti akan mencincangku" ungkapnya diselingi dengan tawa lepas. Haerra pun ikut tergelak tawa, meski sedikit kikuk.
"Pulanglah bayi kecil itu pasti membutuhkanmu" cibir Leo, Haerra mengernyitkan dahi. Siapa yang dimaksud oleh Tuan Leo. Batin Haerra bertanya-tanya.
"Leslie rawat dia dengan baik" cetus Tuan Leo, sontak membuat pipi Haerra bersemu merah.
"Keurotamyon na kanda (kalau begitu aku pergi dulu)" pamit Leo kemudian berlalu melewati Haerra dan Sekretaris Jang yang masih tinggal.
Selang beberapa menit Haerra memutuskan untuk kembali kerumah. Haerra juga merasa lelah, karena harus berlarian kesana kemari.
sebelum pulang kerumah Haerra menyempatkan diri untuk mampir kesuatu tempat.
Petang menjelang, Haerra tiba diperumahan Gangnam Hill saat hari sudah mulai gelap, Dengan langkah pelan Haerra memasuki rumah yang nampak sepi, tentu saja selama ini ia hanya tinggal berdua bersama Leslie.
karena sebelumnya Leslie telah memecat seluruh pelayanannya.
Tapi meski tinggal berdua, Haerra merasa seperti sendirian karena Leslie tak pernah beranjak dari kamarnya. Untung saja ada Demian yang setia menemaninya, meski dia seorang hantu, tapi dengan wajah tampannya Demian lebih terlihat seperti hidup daripada Leslie yang lebih terlihat seperti mayat hidup.
Haerra berjalan kearah dapur untuk menuju kulkas, Haerra membuka pintu kulkas lalu membungkuk melihat apa saja yang ada didalamnya.
Haerra mencari bahan makanan apa saja yang bisa ia olah untuk menjadi sebuah masakan, Haerra sangat lapar karena sejak tadi siang ia belum makan sesuatu apapun.
Tapi sepertinya ia harus kembali memakan ramyeon karena tak menemukan apapun didalam sana, akhirnya Haerra hanya mengambil sebotol air mineral.
Setelah selesai ia kembali berdiri tegak lalu menutup pintu kulkas, namun begitu terkejut saat melihat seseorang berada dibaliknya.
"Aaaaaa....."
To be continued
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Serlyn Dhone
next
2023-11-28
0
Hamidah Skp
mantap
2021-03-04
0
Dewi Ranti
lanjuuttt
2021-03-03
1