Ungkapan Hati Haerra

"Dia sudah mati!!!"

Sontak semua menoleh kearah sumber suara.

"Ayah!"

"Maaf sudah membuat kalian semua celaka!" ucapnya yang kini berjalan mendekat.

"Kenapa Ayah berada disini?" Ayah yang dimaksud oleh Anthony adalah Tuan Besar Chung, Ayah Leo.

"Eorabeoni (kakak), Ayah yang sudah menyelamatkan kalian semua" jelas Yura singkat. Anthony masih bertanya-tanya bagaimana mungkin bisa?

"Maafkan Ayah semua yang terjadi pada kalian adalah akibat kesalahan Ayah dimasalalu" Ucap Tuan Besar Chung yang kembali menyesali perbuatannya dimasalalu.

"Apa maksud Ayah?" Anthony Hwang masih tak mengerti dengan situasi ini, masalalu? masalalu apa yang dimaksud Ayah angkatnya ini.

"Eorabeoni (kakak), Nyonya Wang adalah, seseorang dari masalalu Ayah" Yura mulai bercerita.

Yura mulai menceritakan tentang pertemuan Ayah mertuanya dengan Nyonya Wang hingga berujung dendam dihati Nyonya Wang.

"Tolong maafkan Ayah" Ucap Tuan Besar Chung.

"Gara-gara ayah kau menjalani kehidupan yang seperti Ayah," ungkanya seraya memegang kedua pundak Yoora "Ayah tidak tahu jika karma itu akan dibayar oleh putraku" Tuan Besar Chung tak bisa membendung air matanya yang mulai menganak sungai.

"Berjanjilah pada Ayah, apapun yang terjadi pada Leo, jangan pernah meninggalkannya" pinta sang Ayah mertua.

Yura terdiam sejenak netranya menatap kearah wajah senja Ayah mertuanya, sedetik

kemudian senyumnya mengembang seiring dengan anggukan kepala yang ia berikan sebagai jawaban.

"Terimakasih kalian adalah anak-anak Ayah yang terbaik" kali ini memeluk Yura dan Anthony Hwang bersamaan, tak lupa Anthony memeluk Yoojung.

🍁🍁🍁

Malam Hari.

Leslie tak bisa memejamkan matanya karena terganggu dengan kehadiran seseorang, sesosok gadis yang sedang terlelap disofa yang terletak tak jauh dari brangkar tempat ia berbaring.

Rasa kantuk dari efek samping yang ditimbulkan obat pun tak cukup mempan untuk membuat matanya terpejam, tapi justru semakin lebar.

Entah apa yang mengganggu pikirannya, berkali-kali ia membolak-balikkan tubuhnya, tapi justru wajah itu yang terlintas dibenaknya.

Ia kembali membalikkan tubuhnya menghadap kearah Haerra, ditatapnya gadis yang tengah tertidur itu dengan tatapan yang entah.

Jika diperhatikan Haerra adalah gadis yang cantik, meski tak secantik Yura, tapi cukup menarik sebagai seorang wanita.

Wajahnya manis, pipi chubby, lesung pipi lengkap kanan kiri, mata lebar, hidung yang mancung serta bibir tebal, membuatnya memiliki pesona yang luar biasa.

Belum lagi kepribadiannya, yang lemah lembut, periang dan apa adanya membuat siapa saja yang berada disampingnya akan merasa nyaman.

"Pantas saja, Jaeyoung tertarik padamu" gumamnya sendiri, pandangannya tak lepas dari sosok Haerra yang masih terlelap.

"Emmmmh...." terdengar suara Haerra menggumam, tubuhnya nampak menggeliat. Karena tak ingin ketahuan memandanginya Leslie segera berpura-pura tidur.

Krruuuukkkkk....

Terdengar suara bunyi perut keroncongan, Haerra mengerjapkan matanya kasar, Haerra mendudukkan dirinya.

"Ah..aku lapar " lirih Haerra sembari memegangi perutnya yang terasa kosong, sementara Leslie, tanpa disadari oleh Haerra sedang mengintipnya dengan satu mata yang tertutup.

Haerrae mengedarkan pandangannya, tidak ada makanan apapun yang bisa ia gunakan untuk mengganjal perutnya untuk sementara, hingga netranya fokus pada sosok Leslie yang sedang menutup matanya, lebih tepatnya pura-pura tidur.

"Oh.. dia sudah tidur" Jenjang kakinya diturunkan menginjak lantai lalu melangkah mendekati pria itu.

Dilambai-lambaikan tangannya didepan wajah Leslie ingin memastikan bahwa pria itu benar-benar tertidur.

"Benar-benar tidur rupanya" gumamnya lagi.

Senyumnya mengembang saat melihat wajah pria yang tertidur itu, entah kenapa terasa damai rasanya. Haerra mengarahkan telapak tangannya didepan wajah Leslie seolah mengukur sesuatu.

"Aigo.. bahkan wajahnya lebih kecil dari telapak tanganku" ungkapnya sambil terkekeh, tanpa ia ketahui Leslie sedang mendengar ucapannya.

"Jika kau sedang tidur seperti ini kau terlihat sangat tampan, tapi jika bangun kau lebih mirip seorang diktator Tuan" celoteh Haerra lagi.

"Tapi sayangnya aku menyukai diktator itu, Tuan taukah kau, aku tidak bisa jauh darimu, aku takut kehilanganmu" ucap Haerra Tangannya sibuk memilin serta memutar ujung baju yang dikenakannya.

"Aku tidak bisa membayangkan jika arwah itu benar-benar kau Tuan, aku pasti tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri" ungkap Haerra sendu.

Dalam lelap yang hanya sandiwara itu, Leslie mencoba mendengar dengan seksama.

"Aku tau dalam hatimu masih sangat mencintai Yura Unnie, tapi aku hanya meminta satu hal padamu, ijinkan aku berada disisimu Tuan, aku sudah tidak punya siapa-siapa didunia ini, hanya kau yang kupunya jadi kumohon bawa aku kemanapun kau pergi"

Lesli hampir saja tersedak saat mendengar pengakuan dari gadis itu, sejenak hatinya merasa iba, dan getaran aneh dalam dadanya semakin terasa.

"Tuan taukah kau jika sebenarnya aku__" Haerra kembali menjeda kalimatnya.

"Aku____"

ceklek...

Suara pintu terbuka, seseorang berseragam suster masuk dengan membawa peralatan medis.

"Selamat malam Nona?" sapa suster.

"Iya selamat malam sus" jawab Haerra.

"Kami akan periksa pasien sebentar, apakah sudah lama tertidur?" tanya suster yang kini memeriksa selang infus yang terpasang ditangan Leslie.

"Sepertinya cukup lama sus" jawab Haerra seadanya.

"Baiklah sepertinya kondisi pasien semakin membaik, tolong jaga baik-baik mungkin tiga atau empat hari Dokter sudah bisa memberi ijin untuk pulang" ucap suster mengakhiri pemeriksaan pada alat medis yang terpasang

ditangan Leslie.

Sepeninggal suster tersebut, Haerra menghela nafas panjang, bunyi perut yang lapar kembali menyadarkannya.

"Ah..iya aku harus mencari makan" ucapnya seraya melangkah akan pergi namun sebuah cekalan tangan menahannya. Haerra terbelalak saat melihat Leslie yang telah terbangun.

"Tu-tuan kau sudah bangun?" tanya Haerra gugup, tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya.

Sejak kapa dia terbangun

"Katakan" ungkap Leslie. Haerra semakin terbelalak lebar.

"Apa maksud Tuan apa yang harus aku katakan,?" tanya Haerra.

"Aku sudah mendengar semuanya, dan yang terakhir kau belum mengatakannya" ungkapnya penuh dengan nada keseriusan. Haerra menelan ludah dengan kasar. Tiba-tiba jantungnya seakan berhenti berdetak.

Jadi dia mendengar semuanya.

Haerra menatap Leslie tak percaya, benarkah dia mendengarnya, bukankah dia tertidur, atau jangan-jangan.

"Jadi kau mendengarnya?" tanya Haerra memastikan, percayalah jantungnya seakan ingin lompat dari tempatnya.

"Semuanya" tekan Leslie sekali lagi

"Jadi cepat katakan kalimat terakhir yang belum kau lanjutkan" entah kenapa ia ingin sekali mendengar kalimat itu keluar dari bibir Haerra.

"Aaa..hahaha.. kalimat yang mana Tuan?" Haerra menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil terkekeh kecil, berharap pria itu tak melanjutkan interogasinya.

"Yang terkahir sebelum suster itu datang" ungkanya lagi.

"Jadi kau benar-benar mendengar semuanya?" kejut Haerra tak bisa menahannya lagi.

"Iya jadi cepat katakan apa yang ingin kau katakan!" tekannya semakin menarik pergelangan tangan Haerra agar lebih mendekat kearahnya.

Haerra menghela nafas panjang, kemudian membuangnya perlahan. Ditatapnya wajah pria itu lekat-lekat, Haerra mengumpulkan keberanian untuk mengatakan semuanya.

"Tuan!"panggil Haerra lirih.

"Hmm" kali ini Leslie nampak menelan ludah, tiba-tiba ia merasa gugup saat melihat wajah serius Haerra.

"Tolong dengarkan aku baik-baik, dan tolong lepaskan tanganmu dulu, aku akan mengatakannya" katanya lirih, Leslie patuh dan segera menarik kembali tangannya.

Tiba-tiba ia merasa jantungnya berpacu lebih cepat seiring dengan detik jam yang berputar.

"Tuan sebenarnya___" Haerra nampak ragu, sementara Leslie merasa dag dig dug menunggu ungkapan hati Haerra.

"Sebenarnya aku___"

Leslie mengerutkan keningnya, netranya tak lepas dari bibir Haerra yang hendak mengeluarkan suatu kata.

"Lapar!!"

Tuiiingg...

Leslie mendelik tajam, setelah mengucapkan kata itu Haerra segera berlari keluar ruangan.

"Yaaakkkkk!!! kemana kau!!!" teriak Leslie kesal.

"Yakkk!! Lee Haerra! awas kau!!" pekik Leslie mendesis kesal,

"Siall!! Beraninya dia membodohiku" dengusnya lagi.

🍁🍁🍁

Hufffhhhh......

Haerra membuang nafas lega, akhirnya bisa keluar dari situasi yang menurutnya sangat horor itu, lebih horor dari pada saat berada dibukit makam tempo hari.

Haerra merasa malu karena ucapannya telah didengar oleh Leslie, ish... Haerra menghentak hentakkan kakinya dilantai.

"Ish... kenapa aku bisa bodoh sekali" gerutunya sendiri, Haerra mengacak acak rambut panjangnya hingga membuatnya menyerupai hantu.

Mungkin hantu sungguhan yang melihatnya akan merasa takut, selain hantu nampak anak kecil yang tak sengaja melihatnya menangis. Tak lama kemudian ibu dari anak kecil itu memaki Haerra.

"Sial sekali nasibku" Ia pun memutuskan untuk mencari makanan di kedai atau di kantin Rumah Sakit.

Ilustrasi Visual Leslie memakai pakaian Rumah Sakit.

Keesokan Harinya.

Haerra nampak canggung saat berada didekat Leslie, ia bahkan tak berani hanya memandang wajah pria itu walau sekilas. Haerra lebih memilih menyibukkan diri dengan bebersih dan merapikan beberapa barang yang ada diruangan.

Sedangkan Leslie selalu mengawasi gerak-gerik Haerra dengan tatapan mata yang memicing, setiap sesuatu yang dikerjakan oleh gadis itu membuat Leslie ingin memprotesnya, seperti saat ini, gadis itu sedang membenahi brankar tempat tidurnya.

"Kerjakan yang benar, lihat itu masih ada bekas sisa makanan kau ingin aku digigit serangga?" cecar Leslie. Haerra menggertakkan giginya.

"Kau ini bagaimana lihat ini masih terlihat kusut" protesnya lagi saat Haerra selesai mengganti sprai. Lalu dengan sengaja Leslie menumpahkan air dilantai.

"Ups... Sorry!"

Haerra nampak menghela nafas panjang, sepertinya ia nampak kesal, tapi gadis itu memilih diam. Dan itu membuat Leslie sedikit puas.

Lihat saja, kau pasti menyesal telah mengerjai aku.

Leslie dendam kepada Haerra soal masalah tadi malam, jadi kali ini ia akan membalas mengerjai Haerra.

"Tuan sudah selesai, cepat naik" suara cempreng Haerra menyadarkannya dari lamunan.

"Naik kemana?" tanya Leslie datar sembari beranjak dari sofa dan melangkah menuju brangkar.

"Terserah Tuan mau naik kemana, yang jelas aku tidak akan ikut" jawab Haerra ketus, Leslie mendelik tajam. Dicekalnya pergelangan tangan Haerra yang hendak melangkah pergi.

"Dasar pembohong!" cetus Leslie. Haerra mengerutkan kening.

"Siapa yang berbohong?" sergah Haerra tak terima.

"Kau!" menyentakkan tangan Haerra lalu naik keatas brangkar untuk merebahkan tubuhnya.

Haerra mengabaikan ucapan Leslie. Ia memiliki rencana untuk pergi dan berniat untuk mencari udara segar diluar sana. Cuaca yang sangat cerah sepertinya sangat pas jika ia berjalan-jalan sejenak ditaman rumah sakit.

Saat ia ingin melangkah keluar tiba-tiba.

"Arrrrggghhhh....."

To be continued...

Visual ilustrasi Leslie Kim (suami othor)🤣🤣✌️✌️

JANGAN LUPA LIKE,KOMEN,VOTE...

Terpopuler

Comments

Hamidah Skp

Hamidah Skp

lanjut

2021-03-04

0

Wiwit Puji Lestari

Wiwit Puji Lestari

lanjut dong

2021-01-16

1

Joe_Soe

Joe_Soe

hmmm.. author masih lajang kah? kok halunya suami??

2021-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Usaha Haerra
3 Hidup atau Mati
4 Mengundurkan Diri
5 Ingin Bertemu Demian
6 Malaikat Maut
7 Leo Jatuh Sakit
8 Sakit Akibat Sihir
9 Petunjuk Demian
10 Mencari Benda Keramat
11 Yura Dalam Bahaya
12 Kendali Sihir
13 Arwah Leslie
14 Akhir Hidup Nyonya Wang
15 Ungkapan Hati Haerra
16 Mengakui Kesalahan
17 Kedatangan Nyonya Lin
18 Pesta Piyama
19 Menjalankan Misi
20 Aku Akan Pergi
21 Pengumuman Penting
22 Pengumuman lagi
23 Menjadi Penulis Terkenal
24 Menolak Lamaran
25 Bertemu Kembali
26 Hantu Gaun Pengantin
27 Apakah Aku Penting Untukmu?
28 Penting Karena Kau Direktur
29 Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30 Saling Berebut
31 Mencari Bukti Kejahatan
32 Mencari Bukti Kejahatan 2
33 Butakan Matanya!
34 Proses Pemakaman Minwa
35 Peringatan Dari Keluarga Kim
36 Berusaha Bertemu Penggemar
37 Penggemar Itu Adalah
38 Menginap Di Rumah Leslie
39 Bermain Rumah-rumahan
40 Hantu Anak Kecil
41 Gara-gara Hantu
42 Menghadapi Sihir Lagi
43 Jeratan Leslie
44 Merayu Penyihir
45 Sihir Shinigami
46 Dasar Wanita Gila
47 Tertangkap Di kandang Sendiri
48 Sharing Yuk!!
49 Tim Sukarelawan
50 Kapten Bae Jin Go
51 Virus Covid 19
52 Leslie Vs Kapten Jin
53 Menularkan Diri
54 Sistem Kekebalan Menurun
55 Kau Harus Kembali
56 Catat Waktu Kematiannya!
57 Penglihatan Tentang Kapten Jin
58 Batal Liburan
59 Dikejar Hantu
60 Permintaan Maaf Leslie
61 Sebuah Kesepakatan
62 Wanita Dalam Mimpi Leslie
63 Permintaan Maaf Lagi
64 Bolehkah Aku?
65 Kedatangan Leo Dan Anthony
66 Mengacaukan Acara
67 Antara Aku Dan Stephanie
68 Wanita Milik Leslie
69 Dimana Letak Hatimu
70 This Is War (Ini pertarungan)
71 Tanya Hatimu
72 Leslie VS Yura
73 Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74 Memantik Api Peperangan
75 Gagalkan Misi
76 Keluarga Kim Menuntut Balas
77 Kembali Ke Korea
78 You Are My Everything
79 Berita Tentang Kapten Jin
80 Hari Pernikahan
81 Pernikahan Yang Sesungguhnya
82 Nasib Tragis Seorang Demian
83 Balapan Terakhir
84 Bukan Barang
85 Siasat Tiga Wanita
86 Suami Takut Istri
87 Hentikan Pencarian
88 Yura Melihat Hantu
89 Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90 Kemarahan Yura
91 Tertangkap Basah
92 Perang Dingin
93 Mari Berpisah?
94 Yura Menampar Haerra
95 Cara Menikmati
96 Ingin Mandi Bersama
97 Global World Berada Di Ujung Tanduk
98 Apa Kau Belum Siap?
99 Aku Mengijinkanmu
100 Bertukar Posisi
101 Leslie Takut Hantu
102 Hantu Yang Dibenci
103 Ancaman Arwah Aeri
104 Godaan Yura
105 Kembali Ke Dunia
106 Siapa Kau Sebenarnya?
107 Haerra Menampar Yura
108 Membantu Arwah Aeri
109 Mengelabui Para Wanita
110 Perangkap Jaeyoung
111 Para CEO Miskin
112 Berdamai
113 Hantu Air
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Prolog
2
Usaha Haerra
3
Hidup atau Mati
4
Mengundurkan Diri
5
Ingin Bertemu Demian
6
Malaikat Maut
7
Leo Jatuh Sakit
8
Sakit Akibat Sihir
9
Petunjuk Demian
10
Mencari Benda Keramat
11
Yura Dalam Bahaya
12
Kendali Sihir
13
Arwah Leslie
14
Akhir Hidup Nyonya Wang
15
Ungkapan Hati Haerra
16
Mengakui Kesalahan
17
Kedatangan Nyonya Lin
18
Pesta Piyama
19
Menjalankan Misi
20
Aku Akan Pergi
21
Pengumuman Penting
22
Pengumuman lagi
23
Menjadi Penulis Terkenal
24
Menolak Lamaran
25
Bertemu Kembali
26
Hantu Gaun Pengantin
27
Apakah Aku Penting Untukmu?
28
Penting Karena Kau Direktur
29
Datang Dan Pergi Sesuka Hati
30
Saling Berebut
31
Mencari Bukti Kejahatan
32
Mencari Bukti Kejahatan 2
33
Butakan Matanya!
34
Proses Pemakaman Minwa
35
Peringatan Dari Keluarga Kim
36
Berusaha Bertemu Penggemar
37
Penggemar Itu Adalah
38
Menginap Di Rumah Leslie
39
Bermain Rumah-rumahan
40
Hantu Anak Kecil
41
Gara-gara Hantu
42
Menghadapi Sihir Lagi
43
Jeratan Leslie
44
Merayu Penyihir
45
Sihir Shinigami
46
Dasar Wanita Gila
47
Tertangkap Di kandang Sendiri
48
Sharing Yuk!!
49
Tim Sukarelawan
50
Kapten Bae Jin Go
51
Virus Covid 19
52
Leslie Vs Kapten Jin
53
Menularkan Diri
54
Sistem Kekebalan Menurun
55
Kau Harus Kembali
56
Catat Waktu Kematiannya!
57
Penglihatan Tentang Kapten Jin
58
Batal Liburan
59
Dikejar Hantu
60
Permintaan Maaf Leslie
61
Sebuah Kesepakatan
62
Wanita Dalam Mimpi Leslie
63
Permintaan Maaf Lagi
64
Bolehkah Aku?
65
Kedatangan Leo Dan Anthony
66
Mengacaukan Acara
67
Antara Aku Dan Stephanie
68
Wanita Milik Leslie
69
Dimana Letak Hatimu
70
This Is War (Ini pertarungan)
71
Tanya Hatimu
72
Leslie VS Yura
73
Beri Aku Kesempatan Sekali Lagi
74
Memantik Api Peperangan
75
Gagalkan Misi
76
Keluarga Kim Menuntut Balas
77
Kembali Ke Korea
78
You Are My Everything
79
Berita Tentang Kapten Jin
80
Hari Pernikahan
81
Pernikahan Yang Sesungguhnya
82
Nasib Tragis Seorang Demian
83
Balapan Terakhir
84
Bukan Barang
85
Siasat Tiga Wanita
86
Suami Takut Istri
87
Hentikan Pencarian
88
Yura Melihat Hantu
89
Pembalasan Untuk Wanita Nakal
90
Kemarahan Yura
91
Tertangkap Basah
92
Perang Dingin
93
Mari Berpisah?
94
Yura Menampar Haerra
95
Cara Menikmati
96
Ingin Mandi Bersama
97
Global World Berada Di Ujung Tanduk
98
Apa Kau Belum Siap?
99
Aku Mengijinkanmu
100
Bertukar Posisi
101
Leslie Takut Hantu
102
Hantu Yang Dibenci
103
Ancaman Arwah Aeri
104
Godaan Yura
105
Kembali Ke Dunia
106
Siapa Kau Sebenarnya?
107
Haerra Menampar Yura
108
Membantu Arwah Aeri
109
Mengelabui Para Wanita
110
Perangkap Jaeyoung
111
Para CEO Miskin
112
Berdamai
113
Hantu Air

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!