Pagi harinya Rara berniat pergi ke rumah Bu Sri untuk meminta tolong kepadanya agar mau mengurus kebun miliknya saat dirinya nanti pergi ke kota.
"Mas, Rara pergi sebentar yah ke rumah tetangga." pamitnya kepada Juna yang sedang menikmati secangkir kopi.
"Hm" tanpa menoleh ke arah istrinya.
Lalu Rara segera pergi ke rumah Bu Sri.
sesampainya di depan rumah Bu Sri,
Rara menarik nafas dulu sebelum mengetuk pintu. apapun jawaban dari Bu Sri nanti Rara akan menerimanya. karena ia juga tidak bisa memaksakan kehendaknya.
Tok tok
Mendengar suara ketukan pintu dari arah luar, pemilik rumah segera membukakan pintu itu. ternyata yang membukakan pintu Bu Sri sendiri.
"Eh Rara, silahkan masuk" sambil mempersilahkan rara untuk masuk ke dalam rumah.
"Terimakasih bu" lalu mengikuti Bu Sri memasuki rumahnya.
Lalu Rara duduk di sofa ruang keluarga. disana ada anaknya Bu Sri yang sedang bermain boneka doraemon.
"Maaf Bu Sri saya sudah mengganggu waktu anda pagi-pagi. saya mau meminta tolong sama bu sri apakah kira-kira Bu Sri bersedia dengan permintaan saya.
"Minta tolong apa Ra?" tanyanya
"Saya mau meminta tolong ibu untuk mengurus kebun saya karena saya akan ke kota ikut suami saya. sebenarnya saya berat untuk ninggalin rumah tapi bagaimanapun juga sekarang saya sudah menikah jadi harus ikut suami kemanapun dia pergi."ucap Rara dengan berat hati.
"Baiklah saya bersedia bantu kamu Ra, tapi nanti hasil panennya itu untuk saya semua. "tanya Bu Sri
"Iya bu, buat ibu semua soalnya ibu yang merawat kebun Rara nantinya.
"Bagaimana jika hasil panennya di bagi dua Ra, soalnya kebun peninggalan ayah kamu itu luas dan tanahnya juga subur. apapun yang di tanam pasti hasilnya akan memuaskan." ucap Bu Sri
"Terserah ibu saja yang penting ibu bersedia merawat kebun. tapi saya tidak punya ATM bu, nanti kalau ibu mau kirim hasil penjualan panennya gimana?" tanya Rara
"Nanti bisa saya simpan dulu uangnya Ra, kamu tenang saja nanti kalau kamu pulang uangnya saya kasih ke kamu." jawabnya
Lalu Rara menyetujui pendapat Bu Sri.
setelah pembicaraannya selesai, Rara segera pulang kembali ke rumahnya.
°°°°°°°°
Siang harinya setelah berpamitan kepada tetangga sekitar rumah, Rara dan Juna bergegas pergi ke kota menaiki travel. tadinya Rara mengajak Juna untuk naik bus saja yang biayanya lebih murah tapi Juna menolak. Juna sengaja menyewa travel untuk dia dan Rara. jadi satu trevel hanya bertiga dengan supir.
Sepanjang perjalanan Rara memilih melihat ke arah luar, karena baru pertama kalinya bepergian jauh dan melihat pemandangan bangunan yang menjulang tinggi di luar sana. juna yang melihat tingkah Rara hanya cuek tanpa memperdulikan.
Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam, kini keduanya telah sampai di tempat tujuan.
di depan kontrakan yang telah di sewa juna.
tadinya Rara heran, koK baru ke kota tapi sudah dapat kerjaan dan kontrakan.
tapi dia tidak berani bertanya lebih kepada Juna karena sebelumnya suaminya itu telah mengatakan bahwa kerjaan dan tempat tinggal sudah di carikan temannya yang kerja di kota ini juga.
Mereka langsung memasuki kontrakan setelah mengambil kontrakan itu kepada pemiliknya. mereka harus membayar 600.000/bulannya.
Rara segera membersihkan setiap sudut ruangan walaupun hari sudah malam dan badan sudah sangat lelah karena baru saja sampai dari perjalanan jauh. tapi dia tidak sedikitpun mengeluh.
sedangkan Juna jangan ditanya lagi, dia hanya duduk santai sambil memainkan ponsel miliknya.
Setelah selesai membersihkan semua ruangan Rara segera membersihkan diri, setelahnya dia mengajak Juna untuk tidur ke kamar mereka. kebetulan dikontrakan itu ada dua kamar dengan ukuran 2×2meter.
ya memang cukup kecil, tapi bagi Rara lebih nyaman dari pada kamar miliknya yang di kampung.
"Mas ayo kita tidur, Rara sudah selesai bersih-bersihnya." ajak Rara
Lalu Juna memasuki kamar sebelah pojok di ikuti Rara di belakangnya.
"Mau ngapain "tanya Juna saat melihat Rara memasuki kamar yang sama dengan dirinya.
"Mau tidur mas, kita kan satu kamar tidurnya. "jawabnya
"Tapi kamar ini terlalu kecil, sangat sempit jika di pakai untuk dua orang. lebih baik kamu tidur di kamar sebelah." usirnya karena tidak mau satu kamar dengan istrinya.
"Bukankah sewaktu di kampung juga kita tidur di kamar yang kecil mas tidak mempermasalahkan."
"Di kampung sama di kota beda, kalau di kota udaranya panas." sambil mengibas-ngibaskan kaos putih polos yang di pakainya.
Rara tidak menjawab perkataan Juna.
Juna yang melihat Rara masih berdiri di dekat pintu kamarnya langsung mengusirnya.
"Ngapain masih disitu, cepat keluar." usirnya dengan nada suara sedikit meninggi.
"i iiya mas" jawabnya lalu melangkah pergi meninggalkan kamar suaminya.
Rara sudah memasuki kamar yang bersebelahan dengan suaminya. dia merasa kesepian jika harus tidur sendirian, padahal sudah bersuami. sebenarnya dia juga heran kenapa Juna bersikap seperti itu kepadanya. padahal sebelum menikah juna selalu bersikap manis dan perhatian.
atau mungkin saja karena efek kecapaian Juna bersikap seperti itu, pikirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Narty nartyna
ada yg gk beres sm juna nih klhtnx
2022-06-09
0
Kendarsih Keken
iihhh penasaran deh sama si Juna , bagus nya novel ini sudah END , jd bisa langsung lanjut baca nya nggak perlu nunggu up lagi
💪💪💪 author
2022-03-16
0
SOO🍒
udah keliatan ya sifat asli juna, padahal ntar dulu nunjukin sikap kejamnya tunggu beberapa bukan dulu
2022-02-01
0