Hari ini Rara pagi sekali sudah pergi mengantarkan pesanan snack ke kampung sebelah, Rara takut kesiangan karena acara pengajiannya di adakan mulai jam 9 pagi.
karena Rara tidak sanggup membawa pesanan snack yang sangat banyak akhirnya dia menaiki mobil yang bertujuan ke arah pasar karena kebetulan melewati kampung sebelah.
Rara hanya membayar 5.000 kepada supirnya, karena jarak ke kampung sebelah lumayan dekat jika kita memakai kendaraan. hanya saja melewati hutan pinus dengan jalan yang berkelok-kelok dan suasana yang tampak sepi.
Setelah mengantar pesanan dan mendapatkan upahnya, Rara berjalan pergi kembali ke rumahnya. lagi-lagi dia di hadang Akbar di jalan.
"Hey nona cantik "sapanya
"Eh mas Akbar, ada apa mas? "tanya Rara
"Ah tidak, cuma sekedar menyapa bidadari cantik saja. "sambil mematap ke arahnya.
"Dimana bidadarinya "sambil menengok ke segala arah
"Nih di depanku "sambil menunjuk ke arah Rara.
"Mas Akbar bisa saja, "sambil tersipu malu mendengar pujiannya.
"Mau mas antar tidak nona cantik
"Tidak usah mas, saya jalan kaki saja hitung-hitung olahraga.
"Ya sudah hati-hati nona cantik
"Iya mas assalamu'alaikum
"Wa'alaikum'salam "jawabnya sambil terus menatap ke arah Rara yang sedang berjalan melangkah pergi dari hadapannya.
°°°°°°
Sepanjang jalan Rara memainkan ponsel jadulnya hendak menghubungi Juna, tapi tidak aktif juga. entah kemana perginya Juna dari semalam tidak ada kabar darinya. niatnya hari ini Rara akan mengajak Juna bertemu untuk membicarakan pernikahan mereka tapi malah susah sekali di hubungi.
Setelah sampai di rumahnya Rara memilih untuk pergi ke kebun mencari sayuran untuk di masak nanti sore. Rara memetik sayur katuk dan daun singkong kesukaannya.
setelah sudah merasa cukup memetik, dia bergegas pulang ke rumah.
karena sayuran yang di petik cukup banyak, akhirnya Rara memberikan separuhnya kepada Bu Sri tetangganya.
Kebetulan Bu Sri yang sedang duduk di teras rumahnya menyapa Rara yang berjalan ke arahnya.
"Eh neng Rara, sini neng "panggilnya untuk ikut bergabung dengan Bu Sri yang sedang duduk santai.
Rara menghampiri Bu Sri dan menyerahkan daun singkong yang dibawanya.
"Bu ini daun singkong untuk ibu, tadi Rara memetiknya lebih. "sambil menyodorkan kantong plastik yang berisi daun singkong.
"Oalah terimaksih neng, tidak perlu repot-repot. "lalu mengambil kantong plastik itu.
"Tidak sama sekali bu, "ucapnya
"Duduk dulu disini neng, bentar ibu masuk ke dalam dulu. "Bu Sri menyuruh Rara duduk di kursi depan rumahnya.
Bu Sri keluar membawa bungkusan untuk di berikan ke Rara.
"Ini neng ada oleh-oleh untuk neng Rara. tadi pagi saudara saya datang kesini memberikan oleh-oleh, karena anaknya baru pulang dari kota. "sambil memberikan kantong plastik yang berisi oleh-oleh kepada Rara.
"Terimaksih bu, emm maaf bu sepertinya Rara pulang dulu ya, Rara mau nyamperin mas Juna ke rumahnya. soalnya nomer ponselnya tidak aktif dari kemarin.
"Oh iya hati-hati Ra.
"Iya bu assalamu'alaikum.
"Wa'alaikum'salam "jawabnya sambil memperhatikan Rara yang melangkah semakin menjauh.
°°°°°°
Rara pergi ke rumah Juna naik ojek. karena baru pertama kalinya dia berkunjung, Rara hanya mengandalkan bertanya kepada orang sepanjang jalan. karena alamat yang pernah Juna kasih kepadanya tidak lengkap.
setelah muter-muter satu kecamatan akhirnya ketemu juga alamat yang di tuju.
Rara turun tepat di depan rumah sederhana milik Juna yang kira-kira jaraknya dari rumahnya sekitar 1jam lebih.
Rara mencoba mengentuk pintu tapi tidak ada jawaban dari dalam. sepertinya penghuninya tidak ada di rumah. akhirnya Rara bertanya kepada tetangga terdekat rumah itu.
"Permisi bu "sapa Rara kepada ibu-ibu yang sedang berkumpul di depan warung.
"Iya neng cari siapa yah "tanya salah satu ibu-ibu itu.
"Saya mau tanya apa ibu-ibu tau orang yang tinggal di rumah itu dimana? "sambil menunjuk rumah milik Juna.
"Tadi saya sudah ketuk pintu dari tadi tapi tidak ada sahutan dari dalam. "ucapnya lagi
Kemudian ibu pemilik warung segera menghampiri Rara, karena dia tadi dengar Rara mencari orang yang tinggal tidak jauh dari warungnya.
"Permisi neng, neng cari Juna "tanyanya
"Iya bu, ibu tau mas Juna kemana. "sambil menatap ke arah ibu warung.
"Saya tidak tau neng, cuma saya kemarin lihat nak juna membawa koper besar. sepertinya akan pergi. "jelasnya
"Pergi kemana yah bu,
"Saya kurang tau neng. "jawab ibu itu
Rara tampak kecewa mendengar jawaban ibu itu. Rara khawatir dengan keadaan juna tapi dia juga kecewa kepadanya karena pergi tidak memberikan kabar.
lalu Rara pamit kepada mereka dan memilih untuk kembali pulang ke rumahnya.
°°°°°°
Sudah satu bulan Juna tidak ada kabar bahkan Rara beberapa kali mengunjungi rumahnya tapi Juna juga tidak ada. akhirnya Rara mencoba menyibukan diri untuk berjualan agar bisa melupakan sejenak rasa rindunya kepada kekasihnya itu.
Pagi itu Rara yang kebetulan akan berangkat berjualan tiba-tiba ponsel di sakunya berbunyi. ternyata ada pesan masuk dari kekasih yang ia rindukan selama ini.
❤Mas Juna
Rara sayang, maafkan mas satu bulan ini tidak memberikan kabar kepadamu. mas janji 3 hari lagi mas kerumahmu untuk menikahimu. kalau mas mau kita nikah secara agama dulu rara keberatan tidak? soalnya mas belum sempat ngurus-ngurus semua keperluannya. karena mas baru dapat musibah. orang tua mas meninggal karena kecelakaan. makannya mas baru menghubungi Rara sekarang.
Rara membaca pesan itu lalu membalasnya.
❤Mas Juna
Tidak masalah sayang kalau kita nikah secara agama dulu. maafin Rara ya karena tidak mendampingi mas disaat mas sedang berduka.
Begitulah sekiranya balasan pesan Rara.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
JANGAN LUPA DUKUNGANNYA GAESSS.....
LIKE
KOMEN
VOTE
RATE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Kendarsih Keken
koq Juna mistery bngttt
2022-03-16
0
Annisa Nurshabrina
hmm..perlu turut berduka atau tdk ya? bener g ya yang di omongin Juna?
2022-01-21
2
Sarianti
semangat kakak
2022-01-03
1