Hanya Istri Siri
Dengan menggunakan ijazah SMA yang baru saja di ambil di sekolah, Rara memutuskan untuk mencari pekerjaan kesana-kemari.
Semenjak kepergian ayahnya, Rara tidak bersemangat lagi menjalani hari-harinya.
Rara kini hidup sebatang kara, ibunya entah kemana. Mungkin saja ibunya sudah hidup enak bersama majikannya.
Karena terakhir dia mendengar kabar bahwa ibunya kabur bersama suami majikannya.
Sekarang di sinilah Rara berada, tinggal seorang diri di rumah sederhana dengan pagar anyaman bambu dan lantainya juga masih tanah.
Semenjak ibu meninggalkan dia dan ayahnya, Rara sudah terbiasa sekolah sambil berjualan tempe goreng, tahu goreng, bakwan.
Alhamdulilah banyak teman sekolahnya yang sudah menjadi pembeli langganannya.
Kadang juga Rara menerima orderan dari para tetangga untuk membuat kue lapis, molen, cucur dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari mereka order untuk di bawa ke acara hajatan. Dan kini setelah lulus pun Rara masih tetap berjualan dan menerima orderan. Karena hasilnya lumayan untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya.
Yang penting bisa beli beras saja sudah alhamdulilah. Kalau sayur dia lebih memilih memetik di kebun. Lumayan biarpun tiap hari hanya memakan sayur daun singkong saja, tapi dia sudah sangat bersyukur.
Sudah tepat satu minggu semenjak kepergian ayahnya. Ayahnya memang sudah sering sakit-sakitan semenjak di tinggal ibu.
Sebenarnya rara sangat kasihan sama ayahnya. Setiap hari selalu mengharapkan kedatangan ibu meskipun itu mustahil.
Ibunya memang bekerja di kota sebagai membantu rumah tangga. Tapi tak pernah sekalipun ibu mengirim mereka uang, ibunya memang suka bergaya hidup mewah semenjak bekerja di kota.
Rara juga tak pernah meminta uang kepada ibunya begitupun ayahnya.
Ayahnya merasa sebagai kepala keluarga tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka, karena penghasilan ayahnya bekerja tidak seberapa. Paling hanya tiga puluh ribu per hari.
Ayah Rara membiarkan ibunya untuk pergi bekerja, karena ayahnya berharap mungkin ibunya bisa membantu membiayai sekolah Rara. Tapi nyatanya tidak, setelah ibunya pergi ke kota, ibunya tak pernah sekalipun menghubungi mereka selaku keluarganya.
Rara tahu jika ibunya pergi bersama suami majikannya itu juga karena beberapa minggu yang lalu ada orang kota yang mendatangi rumahnya dan bertanya keberadaan ibunya. Tapi rara mengatakan tidak tahu karena sejujurnya memang Rara tidak tahu keberadaan ibunya.
Seperti biasa hari ini Rara membuat orderan yang di pesan tetangga. Setidaknya Rara harus mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sambil menunggu panggilan kerja, karena dia sudah mengirim lamaran ke beberapa PT bahkan melamar sebagai SPG tapi sampai saat ini belum ada satupun panggilan interview.
Teman sekolahnya sudah di terima kerja di PT padahal dia nilai ujian juga standar bahkan tinggi badan juga di bawah Rara. Tapi Rara sama sekali tidak iri, dia selalu berfikir mungkin dirinya belum diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji tetap.
°°°°
Terdengar ada orang yang memanggil Rara dari luar rumah. Ya mungkin itu tetangganya.
Rara meninggalkan pekerjaannya sebentar dan bergegas untuk membukakan pintu.
Cklek
"Silahkan masuk Bu Sri
Lalu Bu Sri ikut masuk dan mengikuti Rara sampai ke dapur.
"Belum selesai ini Ra?"tanyanya
"Belum bu ini sebentar lagi, adonannya juga tinggal dikit. " sambil menunjukan baskom berisi adonan.
"Santai saja Ra, acaranya juga nanti sore. nanti kalau kue cucurnya sudah jadi semua kamu antar kerumah ya,masukin kesini."ucapnya, sambil memberikan baskom yang masih kosong kepada Rara.
"Siap Bu Sri," ucap Rara,sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Saya pamit pulang, "ucapnya.
"Eh tunggu dulu bu!" ucap Rara lalu dia mengambil beberapa kue cucur yang sudah di tiriskan dan memberikannya kepada Bu Sri.
"Tidak usah repot-repot Ra, "sambil mengambil kantong kresek berisi kue cucur.
"Tidak sama sekali bu, ini juga masih banyak lebihnya jadi saya kasih sedikit ke ibu."
"Terimakasih Ra, ya sudah saya pulang dulu," lalu Bu Sri pergi meninggalkan rumah Rara.
Setelah kepergian Bu Sri, Rara melanjutkan lagi menggoreng cucur. Setelah selesai dan sudah di tiriskan, dia menatanya di baskom kosong yang tadi di bawa Bu Sri.
Tring tring
Terdengar ponsel milik Rara yang tergeletak di atas meja berbunyi. Ternyata ada pesan masuk dari lelaki yang baru dua hari dia kenal. dia bernama Arjuna tapi Rara memanggilnya Juna.
Dia mengirim pesan berisi kata-kata indah untuk menghibur kesedihan Rara.
Rara bertemu dengannya saat dia sedang berjualan sayur di daerah rumahnya.
Dia berjualan sayur menggunakan sepeda motor.
Awalnya Rara juga heran kenapa lelaki setampan dia mau berjualan sayur. Tampangnya yang mirip boy band korea, mungkin bisa saja dirinya bekerja di bidang entertain dan sejenisnya. Tapi anehnya dia malah memilih menjadi tukang sayur.
Rara membaca pesan itu sambil senyum-senyum sendiri. Jujur saja Juna perhatian sekali kepadanya. Setiap saat dia selalu mengirimkan pesan dan menanyakan kabar, walaupun baru kenal dua hari.
Tapi dia seolah menunjukan ketertarikannya kepada Rara walaupun itu hanya melalui pesan atau panggilan telpon.
°°°°°°°°
Di sebuah balkon perumahan elite berdiri seorang lelaki tampan yang sedang menghubungi orang suruhannya.
📞"Semuanya sudah kami kerjakan tuan, saya jamin tidak akan ada satupun perusahaan yang mau mempekerjakan wanita itu, "ucap seorang di balik telpon.
📞"Bagus, saya suka kerja kalian."sambil menyunggingkan senyumannya.
"Nanti bonus untuk kalian akan dikirimkan asisten saya. "ucapnya lalu mematikan panggialan telponnya.
Kita lihat saja, sampai kapan kamu mampu bertahan hidup seperti itu."gumamnya
°°°°°°°
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
RahmaYesi
mampir thor, nyimak dulu
2022-05-09
0
Kendarsih Keken
aq mampirrr authorrr , dan salam kenal
2022-03-16
1
Evyani Wulandari
mampir thor
2022-02-23
1