Siang ini Rara sangat bahagia karena bisa jalan berdua dengan Juna. dia begitu baik dan perhatian kepadanya. Juna mengajaknya untuk jalan-jalan ke pantai. disana mereka saling bercanda tawa bersama. dan tak lupa mengabadikan momen mereka berdua tentunya.
Rara pulang ke rumah pukul 21.00 WIB karena memang jarak rumahnya ke pantai itu 3jam. sebelum pulang mereka singgah sebentar di masjid yang mereka lewati untuk melaksanakan ibadah shalat maghrib. walaupun dia belum siap kalau harus menutup auratnya 100% tapi dia selalu ingat perkataan ayahnya dulu. "Sesibuk-sibuknya kita, luangkanlah waktu 5 menit saja untuk menjalankan kewajiban kita."
Sampai sekarang Rara masih ingat nasihat-nasihat yang pernah ayahnya katakan dulu. bahkan Rara juga menjaga jarak dengan Juna kekasihnya. dia tidak mau melakukan kontak fisik sebelum mereka sah menjadi suami istri. jika Juna memaksa Rara hanya mau bergandengan tangan saja. dan selama dua bulan ini mereka tidak pernah melakukan apapun selain bergandengan tangan. untung saja juna memakluminya.
°°°°°°°°°°°°
Pagi harinya seperti biasa, Rara keliling kampung untuk menjual dagangannya.
cukup lama dia berkeliling tapi dagangannya tidak ada satupun yang terjual. akhirnya dia melanjutkan berjualan ke kampung sebelah, dengan berjalan kaki, dan cuaca sudah nampak panas karena ternyata sudah menjelang siang tapi Rara tak sekalipun mengeluh. walaupun perjalanan ke kampung sebelah sekitar satu jam dengan berjalan kaki tapi tetap dia lakukan.
Alhamdulilah sesampainya di kampung sebelah dagangannya langsung habis terjual semua. bahkan dia mendapat pesanan membuat snack untuk hidangan di acara pengajian. dengan senang hati dia menerima orderan itu. setelah berkeliling selama dua jam di kampung sebelah, dia memilih untuk pulang.
Rara pulang dengan berjalan kaki, ketika merasa lelah dia memilih untuk duduk sebentar di teras rumah orang. sambil mengambil botol aqua yang dia bawa dan memakan odading yang dia sisakan tadi.
Ketika Rara sedang asyik makan tiba-tiba ada seseorang yang menyapanya.
"Neng sendirian, "sapa lelaki itu
"Ah iya mas "sambil menoleh ke arahnya.
"Jualan apa neng? "tanyanya
"Jualan jajanan pasar mas, tapi sudah habis. "ucap rara
"Neng sepertinya bukan orang sini, saya baru lihat soalnya.
"Saya dari kampung sebelah mas, karena tadi jualan saya belum habis jadi saya memilih jualan kesini. "jawabnya
"Oh begitu, pulangnya naik apa neng? "tanyanya
"Saya berjalan kaki mas.
"Memang tidak takut yah berjalan kaki sendirian? bukannya kalau ke kampung sebelah jalannya melewati hutan? "tanyanya
"Iya mas, insya'allah saya berani mas.
"Mau saya antar neng, tenang saja saya tidak minta bayaran. "tawar lelaki itu
"Ah tidak usah mas, kita tidak saling kenal.
"Upss saya lupa belum memperkenalkan diri. "sambil menepuk keningnya.
"Perkenalkan nama saya Akbar "sambil mengulurkan tangannya ke arah Rara.
"Saya Mutiara biasa di panggil Rara. "sambil menerima jabatan tangannya.
"Cantik sekali namanya secantik orangnya "sambil menatap ke arah Rara.
"Sudah ya mas saya pulang dulu, takut kesorean, Assalamu'alaikum "ucap Rara lalu segera beranjak pergi.
"Wa'alaikum'salam "jawabnya
Rara terus berjalan melewati hutan pinus untuk sampai ke rumahnya. baru saja di pertengahan jalan. dia melihat ke arah belakang ada pengendara motor yang sepertinya sedang mengikutinya. karena yang dia lihat motor itu tetap berjarak di belakangnya dan tidak melewati Rara berjalan.
Rara tampak panik dan terus mempercepat langkahnya. sehingga dia tidak fokus melihat ke arah depan dan dia terjatuh tersandung ranting pohon di depannya.
lututnya tampak berdarah dan tangannya terasa perih. tapi dia tetap berusaha bangkit dan terus berjalan.
Hingga tidak dia sadari pengendara motor itu sudah berada di depannya. dia sangat takut, meskipun belum melihat wajah pengendara motor itu, karena dia memakai masker wajah. tapi Rara takut jika orang itu berniat jahat kepadanya. ketika Rara akan berlari, pengendara motor itu langsung mencekal tangannya.
"Permisi pak saya mau pergi, "ucap Rara sambil mencoba melepaskan tangannya.
"Hey nona mutiara "ucapnya dan spontan Rara menoleh ke arahnya.
Lelaki itu membuka masker yang menutupi wajahnya dan Rara langsung bernafas lega. ternyata dia akbar, lelaki yang baru saja bertemu dengannya tadi.
"Kenapa kamu mengikutiku "tanya Rara
"Saya hanya memastikan jika nona pulang dengan selamat, tadi saya tawarkan tumpangan nona menolak. jadi saya mengikuti nona, tapi nona malah terlihat ketakutan. "ucapnya dengan santai
"Ya sudah sekarang saya mau lanjut pulang, lebih baik kamu pulang juga. "sambil menatap tajam ke arahnya.
"Santai dong nona, setidaknya izinkan saya bertanggung jawab untuk mengantar nona.
"Tidak usah "jawabnya tapi Akbar tetap tidak mau melepaskan cekalan tangannya. akhirnya Rara menuruti tawarannya untuk mengantarkan dia pulang.
Kali ini kau beruntung nona "gumam seseorang berpakaian serba hitam yang sejak tadi melihat interaksi antara Rara dan Akbar.
📞"Halo tuan, maaf kali ini saya gagal untuk membawa wanita itu. tapi saya sudah menghasut warga kampungnya untuk tidak membeli dagangan miliknya. tapi sepertinya wanita itu tangguh tuan, dia tetap berjualan di kampung sebelah. "ucap lelaki itu kepada seseorang di balik telpon.
📞"Bodoh "jawab seseorang di balik telpon lalu mematikan panggilannya secara sepihak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Kendarsih Keken
siapa orang jahat itu , koq tega bngttt sengaja mrmbuat Rara sengsara / menderita . Apa motif nyaaa
aq sudah beralih ke fav 💙
2022-03-16
0
Annisa Nurshabrina
astagfirullah..jahara bgt ya..sampe tega buat seseorang menderita..
2022-01-21
1
Sarianti
😱😱
2022-01-03
0