Hari ulang tahun Ayu tlah tiba, pestanya di adakan sangat meriah di kediamannya. Rania bersiap untuk menghadiri pesta sahabatnya dengan gaun merah dan make up natural membuatnya terlihat semakin cantik alami, setelah taxi online pesanannya datang ia langsung segera berangkat.
Karena sekarang malam minggu, jalanan begitu ramai dan sial sekali Rania malah terjebak macet.
Tiba-tiba Hp milik Rania berbunyi, tampak foto pria tampan sang pujaan hatinya berada di layar dengan tulisan 'Singa my Heart - Calling'. Rania langsung menerima panggilan.
"Hallo, assalamualaikum," ucap Rania.
"Waalaikumsalam," jawab Leo di sebrang sana.
"Kamu masih di mana? Kenapa belum sampai?" tanya Leo.
"Aku masih di jalan sayang. Aku terkena macet," jelas Rania.
"Ngeyel sih! Mau dijemput gak mau, jadi terkena macet kan?" Leo ngedumel.
"Ya kan aku-nya kasian sama kamu kalau harus jemput dulu jadi kayak orang keder. Nih, mobilnya udah mo jalan lagi, udah jangan ngedumel mulu kayak emak-emak kurang jatah aja."
"Demi kamu apa sih yang enggak walau jemput kamu di bulan pun aku siap," timpal Leo.
"Wah gombalnya mulai lagi."
"Gombal sama pacar sendiri itu wajar," Leo nyengir, "ya sudah hati-hati sayangb... I love you!"
"love you too Sayang." panggilan terputus.
Rumah Ayu letaknya ada di tengah-tengah Rumah Leo dan Rania. Jika Leo menjemput Rania akan memakan waktu sampai 1 jam karena jarak rumah Leo ke rumah Rania lumayan jauh dan 45 menit dari rumah Rania ke rumah Ayu. Jadi jika Leo menjemputnya akan memakan waktu 1 jam 45 menit untuk di jalan saja. Tidak seperti ke rumah Ayu kurang dari lima belas menit juga sudah sampai.
Setelah memakan waktu Satu jam lebih Rania sampai di kediaman Ayu. Kediaman Ayu yang sangat mewah di sulap menjadi seperti kerajaan di negri dongeng.
"Wah keren banget," gumam Rania takjub dengan dekorasinya.
Pestanya sudah dimulai setengah jam lalu, Rania sedikit terlambat karena terjebak macet yang cukup panjang. Dengan tergesa-gesa ia masuk ke rumah Ayu, mencari-cari keberadaan sahabatnya, tetapi tak juga terlihat bahkan Leo pun tak ada.
"Eh, Rania sudah datang!" sambut om Bagas, ayahnya Ayu.
"Iya, Om. Maaf telat tadi jalanannya macet," jelas Rania sambil salim ke Om Bagas.
"Iya gak apa-apa ini juga baru dimulai," ucapnya tabu sambil tersenyum, "kamu lagi nyari Ayu sayang?" tanyanya kemudian.
"Iya Om, aku tak melihatnya."
"Dia tadi ke kamar. Gih samperin ke sana sekalian suruh dia turun teman-temannya banyak yang nyari."
"Baik, Om." Rania lalu pergi ke kamar Ayu.
Sesampai di depan kamar Ayu, Rania mengetuk pintu kamar tetapi tak ada jawaban. Kemudian, ia mencoba membuka pintu ternyata tidak di kunci.
"Aku masuk ya, Yu!" ucap Rania, lalu membuka pintu.
Ceklekk!
Dan pintu terbuka, "Hap ...." ucapan Rania terpotong, maksudnya dia mau mengucapkan happy birthday, tetapi dia kaget dengan apa yang dilihatnya, kado yang dipegangnya pun sampai terjatuh.
"Hah! Apa ini?" Rania membekam mulutnya sendiri. Ia tak percaya dengan kenyataan di depan mata.
Rahangnya mengeras menahan kemarahan yang siap meluap, air matanya mengalir deras.
"Apa-apaan kalian ini?!" teriak Rania penuh amarah.
Mereka yang dimaksud Rania tak menghiraukan kedatangan Rania hanya menoleh sebentar lalu melanjutkan aktifitasnya.
Yab... Ayu dan Leo mereka sedang memadu kasih di kamar itu. mereka saling cumbu saling membutuhkan satu sama lain.
Rania tak tahan dengan adegan yang menyakitkan matanya, ia pun menghampiri Leo yang sedang kesetanan menjelajahi setiap inci tubuh Ayu dan menariknya dengan keras.
"Apa yang kau lakukan padanya?" bentak Rania lalu menampar Leo
Plakkkkk!
Sebuah tamparan mendarat. Bukannya merasa bersalah Leo malah terseyum devil lalu berbalik dan berniat melanjutkan aktifitasnya lagi.
"Apa yang kau lakukan di sini? Kau mengganggu kami saja, apa kau tak malu melihat kami sedang bercinta?" hardik Leo dengan mata yang memerah penuh nafsu.
Terdengar Ayu memanggil Leo dengan suara serak yang sama diselimuti nafsu kenikmatan dunia "Ayo lanjut lagi! Aku sudah tak tahan," ucapnya.
Leo pun menghampiri Ayu yang sudah tidak mengenakkan sehelai benang pun, lalu mencumbunya seperti orang kesetanan.
Mereka berdua sudah tak peduli lagi ada Rania atau tidak di sana, yang terpenting bagi mereka menyalurkan hasrat keduanya dan menyelesaikannya saat itu juga.
"KALIAN BRENGSEK! BENAR-BENAR BRENGSEK. BAJINGAN KALIAN BERDUA, KALIAN SUNGGUH MENJIJIKAN DASAR PENGHIANAT!" teriak Rania tapi tak ada yang menghiraukan, mereka asyik dengan dunia mereka.
Aku bisa gila jika begini! Aku benar-benar bisa gila karna ulah kalian, gumam Rania frustasi.
Rania yang sudah tak tahan meninggalkan kamar itu sambil menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Devi Handayani
disetting kali nihhh😏😏😏
2024-02-01
0
Devi Aceng Ayu
ya ampuun segitunya,pantes rania sakit hati lah
2022-09-11
0
Ibroatul Hasanah
di jebak
2021-08-13
0