Rania baru saja tiba di depan rumah. Belum juga ia mematikan motor, tiba-tiba Dewi datang langsung duduk di belakang.
"Eh, apa-apaan ini?" tanya Rania.
"Langsung jalan lagi, Kak!" perintah Dewi.
"Gue bukan tukang ojek, abis nganterin Kanaya langsung nganterin kamu," tolak Rania.
"Ayolah, Kak! Kakak 'kan cantik, aku lagi pengen martabak Mang Oleh. Kita ke depan, ya!" Dewi memelas.
Rania yang mendengar martabak mang Oleh menelan salivanya.
"Ya udah, ayo tuan putri Dewi Arindita! Demi dirimu kakakmu siap jadi tukang ojek dadakan," ucap Rania sambil melajukan motornya kembali.
"Bilang aja loe juga mau. Sampe ngiler denger martabak Mang Oleh," goda Dewi.
Rania hanya nyengir kuda.
Jalanan yang cukup ramai membuat mereka harus sedikit bersabar, ditambah sesampai di sana pembeli martabak pun sangat ramai. Setelah memesan, Rania dan Dewi menunggu di salahsatu bangku kosong.
Di kala Rania sedang menunggu, sebuah pesanan Oranglain sudah selesai dan dia mengambil pesanannya. Di saat dia hendak membayar tiba-tiba ponselnya berdering, lalu dia meninggalkan meja kasir sebelum membayar pesanannya.
"Mas ... belum bayar...." teriak pelayan kedai.
Di saat itu pula pesanan Rania selesai.
"Martabaknya udah jadi mas? Kenapa sih, kok, teriak-teriak?" tanya Rania pada pelayan.
"Udah, Mba. Itu ada pembeli belum bayar malah pergi sambil ngangkat telepon," tutur pelayan, kesal.
Rania yang tidak melihat pembeli tadi hanya meng-oh-kannya saja.
"Mungkin buru-buru kali, jadi lupa bayar." Pendapat Rania.
"Bisa jadi, Mba. Ini pesanannya, Mba, semuanya jadi lima puluh ribu, Mba."
"Oh, iya. Makasih, Mas. Inui uangnya sekalian sama mas yang tadi berapa, Mas?"
"Pesanannya sama kayak, Mba, jadi harganya juga sama," tutur pelayan.
"Berarti uangnya pas ya, Mas" Rania menyodorkan uang seratus ribu rupiah.
"Emang gak apa-apa, Mba, bayarin oranglain kenal juga enggak Mbanya?"
"Udah gak apa-apa itung-itung sedekah," ucap Rania.
Sementara itu, Leo baru selesai mengangkat telepon di depan kedai. Ia baru ingat bahwa dirinya belum membayar pesanan.
"Ya ampun, aku belum membayarnya," gumam Leo, lalu masuk kembali ke dalam kedai untuk membayar.
Dewi yang sedang menunggu Rania mengambil pesanan melihat Leo masuk ke dalam kedai.
Ya ampun, itu kan kak Leo! Sedang apa dia disini bukannya dia di luar negri? Gawat kalau sampai ka Rania melihatnya, batin Dewi.
Dewi langsung menghampiri Rania, "Udah belom, Kak? Ayo pulang!" Dewi menarik Rania.
"Apaan sih de? Gakk usah tarik-tarik. Ini, juga ngapain keluarnya jalan samping?"
Dewi sengaja menarik Rania keluar jalan samping untuk menghindari Leo yang belum sempat melihat Rania dan Dewi.
"Jalan depan terlalu ramai, Kak," jawab Dewi asal.
Leo baru sampai di tempat kasir,
"Maaf, Mas tadi saya lupa bayar. Berapa pesanan saya?" tanya Leo.
"Owh, pesanan Mas udah dibayar sama Mba itu, Mas!" jawab pelayan, menunjuk ke arah Rania yang sedang keluar kedai, hanya terlihat punggungnya saja.
"Owh, kalau gitu mak kasih, Mas."
Leo langsung mengejar Rania untuk berterima kasih sekaligus mengembalikan uangnya bila perlu. Dewi menyadari kalau Leo mengejar mereka dan langsung mengajak Rania buru-buru.
"Ayo, Kak."
"Iya sabar, De, gak sabaran banget," ucap Rania.
"Ibu udah nanyain mulu." Dewi berkilah.
Rania meghidupkan motor dan langsung pergi.
Sementara itu, Leo berlari mengejar Rania sampai ke parkiran, "Mba, tunggu! Aku cuma mau ngucapin terima kasih," teriak Leo.
Dewi menoleh ke belakang, melihat Leo berteriak ke arah mereka.
Apa dia melihat kakak ya?? kenapa dia mengejar kami?? belum saatnya kalian bertemu. Dewi dalam hati.
"Ada apa, De? Kayaknya ada yang berteriak sama kita?" tanya Rania.
"Enggak apa-apa, Kak. Bukan sama kita, tapi sama pacarnya di sebrang jalan," jawab Dewi yang masih menoleh ke belakang.
"Fokus aja bawa motor," perintah dewi kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Duriah Riska
dirimu🤔terlalu baju nggak sih,bisakah kamu aja Thor nggk ada dirimu
2022-12-29
0
Ibroatul Hasanah
lanjut
2021-08-13
0
Ais Santi
jangan di ketemuin lah Thor... jadhat kan 😜😜😜
2021-05-30
7