Kanaya memasuki Rumah sambil benyanyi kecil khas anak kecil karena bahagia, lalu pergi ke kamar untuk ganti pakaian. Karena asyik sendiri, Kanaya tak menyadari Oma Rita sudah menunggunya dari tadi di dalam kamar.
"Pulang di antar siapa, Ya?" tanya Oma,
mengagetkan Kanaya yang tidak ngeh ada orang lain di dalam kamar.
"Oma bikin kaget aja!" rajuknya, "di antar bu guru, Oma," jawab Kanaya, santai.
"Sepertinya Oma kenal guru kamu, Sayang?" tanya Oma, lembut.
"Kanaya mau cerita, boleh?" tanya Kanaya yang memang tidak berniat menutupi semuanya dari Oma Rita.
"Itu yang Oma mau, Sayang. Sepertinya felling Oma memang benar adanya," jawab Oma.
Kanaya mulai bercerita dari mulai pertama masuk sekolah bertemu Rania, yang notabennya wali kelas Kanaya sampai ia di antar pulang, tidak ada yang dikurangi sedikit pun. Oma yang mendengarkan cerita Kanaya sangat bahagia bercampur terharu. Ia langsung memeluk Kanaya, tak terasa air matanya berjatuhan tanpa bisa dicegah.
"Jadi, yang Oma liat tadi benar-benar Tante Rania, Sayang?"
"Iya Oma, dia itu Bunda Rania," jelas Kanaya, membuat Oma kaget dengan kata 'bunda' yang disematkan kepada Rania.
"Bunda? Sudah sejauh itukah hubungan kalian, Sayang?"
Kanaya mengangguk pelan.
"Ya ampun, Oma bahagia sekali! Akhirnya keinginan mama kamu terkabul juga tanpa diduga-duga," lanjut Oma sambil menyiumi Kanaya.
"Oma geli," protes Kanaya.
"Apa Bunda Rania tahu kamu anaknya Papa Leo, lalu Papa Leo apa juga tahu kalau Aya udah ketemu Bunda Rania?" tanya Oma, penasaran. Kanaya hanya menggeleng.
Jika Rania tahu Kanaya anaknya Leo dan Ayu sudah dipastikan sifatnya tidak akan sehangat tadi, dan benar saja Rania tidak mengetahuinya.
"Aku belum memberitahu Bunda, Oma. Takut Bunda gak mau nerima Aya kalau ia tahu orangtua Aya."
Oma pun paham dengan ketakutan Kanaya.
"Aya juga belum kasih tahu Papa, nunggu waktu yang tepat. Takutnya Papa bikin kacau semuanya," jelas Kanaya lagi.
"Oma setuju aja sama kamu, Sayang. Tapi, jangan terlalu lama merahasiakannya. Kasihan Papa kamu juga pengen ketemu bunda. Oma juga pengen ketemu bunda, boleh?" tutur Oma.
"Gak boleh sekarang-sekarang Oma, nanti dulu tunggu waktu yang tepat," tolak Kanaya.
"Iya dech. Oma pasrah.
Pantas saja Leo membeli perumahan di daerah sini padahal rumahnya jauh dari sekolah dan kantornya. Sepertinya, ia memang sengaja supaya lebih dekat dengan rumah Rania, agar lebih mudah mencarinya. Secara dulu setelah kejadian itu, dia dan Ayu sering bolak balik ke kediaman Rania tuk memberi penjelasan. Pasti Leo sudah mempertimbangkan semuanya.
Semoga kau diberi kemudahan untuk menjalani semua ini, Nak. Mamah hanya ingin kau dan Kanaya bahagia, batin Oma Rita.
Di kantor
Leo sedang bergelut dengan pekerjaannya, saat mendengar pintu diketuk. Ia pun langsung mempersilakan si pengetuk masuk.
Danu masuk ke ruangan Leo membawa laporan keuangan dan memberikannya kepada si pemilik ruangan.
"Selamat siang Pak! Ini saya mau memberikan laporan keuangan bulan ini!" jelas Danu.
"Duduk Dan, gak usah formal gitu," ucap Leo.
Danu adalah teman SMA Leo yang berarti ia juga teman sekolah Rania. Danu sudah cukup lama bekerja di perusahaan Sanjaya Group, bahkan sebelum Leo ikut bergabung disana.
Leo menerima berkas laporan dari Danu.
"Ada yang ingin aku bahas. Duduklah dulu!" pinta Leo. Danu pun menurutinya.
"Ada apa Bro?" tanya Danu.
"Apa Lo udah pernah ketemu Rania lagi, Dan?"
"Ya, cuma waktu reuni saja. 'Kan udah gue kasih tahu ke elo waktu itu," jelas Danu.
"Kira aja pernah ketemu lagi?"
"Gak pernah. Lagian lo, sih, kenapa dulu gak hadir waktu reunian?"
"Gue 'kan lagi di luar negri, Dan. Enggak memungkinkan gue pergi waktu itu. Apa lo punya info lagi tentang Rania?" tanya Leo.
Danu tampak berpikir, "Katanya, sih, dia sekarang jadi guru di salahsatu SD di daerah tempat tinggalnya."
Ada secercah harapan di hati Leo. Jika Rania mengajar di daerah tempat tinggalnya,berarti Leo sudah semakin dekat dengan gadis itu karena mereka berada dalam satu wilayah yang sama.
"Kalau loe dapet info lagi kasih tahu gue ya! Sekecil apapun loe kabari gue," pinta Leo.
"Siap, Pak Bos! Udah kebelet pengen ketemu Rania ya?" goda Danu, "lebih gencar nyarinya, sekalian loe buat poster di cari Rania anindita dan bla ... bla ...."
"Emang Rania orang hilang?" ucap Leo sambil melempar buku ke muka Danu karena kesal.
"Awwww ... emang Rania orang hilang, 'kan? Dia menghilang dari hidup loe selama 8 tahun ini, sampai hidup loe kering banget kayak kanebo dijemur. Kalau gak hilang apa namanya?"
"Tahu ah! Gue mo pulang sudah jam lima, Kanaya pasti sudah menungguku." Leo berujar sambil beranjak meninggalkan Danu.
"Gue juga mo pulang, ngapain kerja mulu mending jalan bareng sama anak bini," tutur Danu mengekori Leo.
Leo dan Danu meninggalkan Kantor mengunakan mobil masing-masing dan tentunya ke rumah masing-masing juga.
*terima kasih buat yang udah mampir, jangan lupa like and komennya. biar aku nya tambah semangat buat up terus.. 🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Ibroatul Hasanah
kuahnya Rania klau tau Kanaya anaknya leo kabur
2021-08-13
0
chaniiest
masih lanjut
2021-06-01
1
Wiwik Nurleni
nebak aja nih ya mungkin dlu Leo pacaran sama Rania terus papa Leo ngk setuju dan Leo dijodohin sama mamax aya net kita lanjut bacax semangat kak
2021-05-29
5