Setelah makan semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu . Sela duduk dekat Bu Hesty sementara Gara duduk dekat Pak Bram . Gara sesekali melirik Sela yang terlihat begitu acuh padanya . Ia lega karna ia merasa Sela tidak begitu menyukai perjodohan ini .
"Bagaimana jika pernikahannya kita adakan 2minggu lagi , dan waktu 2 minggu ini untuk mengurusi kebutuhan untuk acara pernikahan ." usul Bu Kikan .
"Kan , apa nggak terlalu cepat ?" tanya Bu Hesty .
"udah kamu tenang aja , semua biar sekertarisku yang urus Hes," ucap Pak Bram .
"ya udah kalo gitu aku setuju ." ucap Pak Andre di angguki Bu Hesty .
" bagaimana kalau semua yang nyiapain aku , aku punya kenalan wadding organizer yang bagus mas ."ucap Dena menawarkan diri . Sebenarnya dia malas ikut ikutan tapi dia harus terlihat baik kepada anak tirinya dimata orang lain.
"aku mau nikahnya yang biasa aja cukup ijab qobul setelah itu selesai ,gak mau acara yang lainnya ." ucap Sela .
"sayang Sela apa kamu gak mau pernikahan bak princess nak, masalah biaya tante sama papa kamu yang akan urusin iya kan mas ?" tawar Dena .
"Aku gak mau kamu ikut campur dengan acaraku ,kalau kamu turun tangan lebih baik kamu aja yang nikah , o ya satu lagi bukannya papa memilih Dena berarti papa udah bukan papa aku lagi dong kenapa masih disini ." ucap Sela marah .
"sela cukup kamu tau disini masih ada tamu , jangan bawa bawa masalah ini di depan semua orang ." bentak Pak Andre .
"kenapa ,malu ? om tante aku boleh minta satu syarat ." ucap Sela memohon .
"apa nak syaratnya , jika om bisa akan om turuti ." ucap Pak Bram .
"aku mau di acara ijabku nanti papa dan Dena tidak perlu datang . Aku hanya punya 1 orang tua yaitu mama ." ucap Sela memohon .
"tapi nak ,,,," ucap bu Kikan menggantung .
"hanya itu tante tidak lebih ." pinta Sela .
"Dasar anak ...."
belum selessai Pak Andre berbicara Sela pamit kepada keluarga Bram untuk mencari udara segar di luar . Pak Bram dan Bu Kikan yang paham situasinya hanya diam , Gara dan Arnet yang sama sekali tidak paham hanya mematung . Sementara Bu Hesty hanya tertunduk , ia hanya menahab air matanya agar tidak jatuh . Ia tahu Sela seperti ini karna memang salah mereka yang egois mementingkan diri sendiri . Sela butuh orang tua yang lengkap dan bisa mendampinginya . Tapi nyatanya keinginananya sirna .
"Gara , cepat kamu susul Sela hibur calon istrimu nak ." ucap Bu Kikan memberi pengertian .
" tapi ..." Gara ingin menolak tapi melihat mata ibunya yang terlihat memohon akhirnya ia pun menganguk .
"permisi ." pamit Gara pada semuanya . Gara pun mencari Sela . Di samping rumah Sela terdapat taman kecil ,ia menduga Sela akan aa disitu .Ia pun mencari dan Ia menemukan Sela sedang merokok . Ia begitu tercengang apa yang di katakan ibunya ternyata benar dia bukan gadis polos, karna keluarganya ia menjadi seperti ini . Gara pun mendekati .
"hai ." sapa Gara lalu duduk di sebelah Sela .
" om ... mau rokok?" ucap Sela menawari rokok .
"aku gak ngrokok ." tolak Gara halus .
"oh ya udah ." setelah menyimpan rokoknya Sela diam ia tidak peduli dengan keberadaan Gara .
"kenapa kamu mau di jodohkan denganku ?" tanya Gara membuka percakapan .
"terpaksa mama yang minta , om sendiri?"
"sama aku juga, setelah menikah kita akan tinggal di apartment ku , kamu ikut aku dan kita akan menjalani hidup kita masing masing." jelas Gara .
"oke aku setuju ." mendengar ucapan Gara hati Sela langsung girang karna ia merasa kalau ia akan mudah keluar rumah dan bermain dengan temannya.
"ya udah aku masuk dulu." pamit Gara di angguki Sela .
Setelah selesai berbincang mereka pun pamit pulang . Tak selang berapa lama Pak Andre dan Dena pun juga pulang tanpa pamit .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments