#17
Sudah 1 bulan lebih aku dan Kenzo resmi pacaran, dan seperti janji awal kita backstreet dari anak-anak. Aneh sih tapi aku nikmatin aja. lucu aja kadang, saat lagi ngumpul bareng anak-anak kita komunikasi lewat chat, saat mau jalan berdua kita harus kucing-kucingan. hmmmm....
Hari ini Aku, Kenzo, Gio dan Nayla pergi ke Tulungagung. Kinan dan Rara gak ikut karena mereka harus pulang kerumah, jujur aku ngerasa Rara dan Kinan lebih sering nolak di ajak jalan sekarang, gak kayak dulu yang ayok-ayok aja.
Nyampe Tulungagung, kita mampir dirumah temen sekelas, dan nantinya dia yang akan jadi guide kita. Namanya Vani, kebetulan dia juga ngajak sepupunya, namanya Mia. Rencananya kita mau ke salah satu pantai yang ada disana.
"ngelamun aja dek?!" sapa Gio sambil duduk di sebelahku.
Kita sekarang udah ada di pantai, nikmatin ombak. Daridulu aku emamg lebih suka nikmatin pemandangan dulu, nanti kalau udah bosen baru main air.
Aku senyum ke arah Gio, "kangen Rara sama Kinan!"
"mereka lagi ada urusan, nanti juga bakal gabung lagi"
"iya sih, tapi lo ngerasa gak sih mereka kayak berubah?" tanyaku ke Gio.
"masak sih? menurut gue biasa aja. Sekarang kan emang kita ada kelas yang beda jadi berasa jauh. udah gak usah dipikirin" katanya nenangin. Aku cuma ngangguk,
"gak gabung sama yang lain?" tanya Gio lagi. sambil nunjuk anak-anak.
Kulihat Kenzo yang lagi main air sama Vani, Mia, dan Kenzo. aku memutar mataku malas, daritadi aku ngerasa Kenzo kayak sok akrab gitu sama Vani dan Mia. ngeselin.
"masih pengen disini" kataku malas.
"cemburu?"
"hah?!" kataku sambil salah tingkah. "maksutnya?"
"cemburu ngeliat Kenzo sama cewek-cewek itu? daridulu kan emang dia kayak gitu" kata Gio sambil ketawa.
"dih ngapain cemburu" ucapku asal.
Setelah beberapa menit Gio nemenin aku ngobrol, akhirnya dia ikut gabung sama anak-anak yang lain. aku masih betah duduk sendirian.
"dasar Kenzo playboy, bisa-bisanya dia nyuekin gue, tau gitu gak usah ikut juga!" gumamku sendiri.
"ada aku aja tingkahnya begitu, gimana dibelakangku. si*l..." kesalku ketika ngeliat Kenzo lari-larian sama Vani.
Aku cuma sendirian duduk di pinggir, nyesek liat Kenzo sama cewek lain. rasanya pengen nangis.
Akhirnya, Gio dan Kenzo nyamperin aku, mereka berdua ngangkat tubuhku dan dibawa ke ombak yang dateng, kita bertiga basah-basahan. Aku ketawa ke arah Gio, saat noleh ke arah Kenzo aku berubah datar, kutatap tajam dia.
"nyebelin" gumamku tanpa suara.
Entah Kenzo sengaja atau gimana, aku ngerasa emang dia nyuekin aku. lebih asyik sama yang lain. Biasanya dia selalu nempel sama aku, tapi daritadi dia seakan punya dunia sendiri.
"foto yuk yank!" bisiknya saat dideketku.
"bukannya daritadi udah puas foto sama cewek-cewek" ketusku. Daritadi emang Kenzo banyak foto-foto bareng Nayla, Vani dan Mia.
"kan sama kamu belum, yuk" pintanya lagi.
"males!" jutekku.
Bukan tanpa alasan aku cemburu ke Kenzo, akhir-akhir ini anak-anak kelas ada beberapa yang bilang kalau Kenzo deketin Vani, padahal semua tau Vani udah punya pacar.
"kenapa sih? hmmm?" tanyanya sambil megang tanganku.
"tauk ah!" kataku sambil ninggalin dia, aku berlari ke arah Gio dan Nayla yang lagi selonjoran di pasir.
Bukannya ngebujuk aku atau gimana, Kenzo malah main air lagi sama Vani, bener-bener ngeselin emang tuh cowok.
Sampai kita mau balik dari pantai pun akhirnya aku sama sekali gak foto sama Kenzo. Saat mau pulang, Kenzo narik tanganku ke belakang mobil.
"kenapa?" tanya Kenzo lembut. Aku cuma diem sambil malingin muka. "yank..."
Sampai akhirnya dia narik dagu aku, beberapa menit kita saling tatap tanpa ada yang bicara. Dan air mata yang daritadi aku tahan akhirnya lolos juga, aku nangis tepat didepan Kenzo. dia terlihat kaget.
"Kamu kenapa sih?" tanyanya sambil ngusap air mataku.
"nyebelin!" kataku sambil mukul dadanya.
"Kenzo sama Alma kemana lagi nih?" kata Gio dari arah depan.
Kenzo cepat ngusap air mataku, ditariknya tanganku dibelakangnya.
"Gi, lo yang nyetir dulu ya, gue entar aja!" kata Kenzo ke Gio. dia narik tanganku naik mobil dan kita berdua duduk di bangku belakang.
#kenapa nangis?
bunyi chat Kenzo, seperti biasa saat kayak gini komunikasi kita hanya lewat chat. tapi daritadi tangan Kenzo gak pernah lepas genggam tanganku. dengan dagunya Kenzo nunjuk hapeku, kode supaya bales.
*aku gak suka sama sikap kamu. GANJEEEN...!!!
Kenzo menautkan kedua alisnya, dia natap aku. kita duduk berdampingan, perlahan Kenzo sandaran dipundakku.
#Sayankku cemburu?😝
*ENGGAK!!!!
# Suka deh kalau kamu cemburu sampe kayak gini, Love you Almaku 😘
"ck..!!" decakku, perlahan tangan Kenzo melingkar di perutku. kulirik dia, senyumnya ngembang. Kebiasaan, kalau aku ngambek pasti malah dia manja gini.
*Aku tuh gak suka yank, kamu sama anak-anak digosipin lagi deketin Vani, terus aku kudu gimana???? 😭
#cup cup, sini aku cium yank
* nyebelin !!! 😤😠👊
Tujuan kita sekarang nganter Vani dan sepupunya pulang, terus lanjut balik Malang. Sepanjang jalan, Kenzo tidur. Sekarang dia tidur dengan pahaku sebagai bantalnya. kulihat wajahnya, keliatan capek banget. dengan lembut kuelus rambutnya.
Aku menghela nafas panjang, kadang aku ngerasa diistimewakan sama Kenzo, tapi aku juga masih ragu apa dia serius sama aku, ngeliat sikap playboynya kadang suka muncul.
Vani dan Mia udah turun daritadi tapi Kenzo belum juga bangun, padahal aku sama anak-anak becanda juga dengerin musik.
"tuh si Monyet satu tidur apa pingsan sih? betah amat?" celetuk Gio.
"gimana gak betah, orang tidur pake bantal istimewa" ucap Nayla asal.
Aku senyum "kecapekan kayaknya dia!"
"modus aja tuh anak, paling pura-pura tidur" seloroh Gio.
Bener aja dia pura-pura, karena setelah itu dia tiba-tiba nyium tangan ku, dan tersenyum sangat manis. kuelus pipinya lembut, terakhir kujepit hidungnya keras.
"Aaaarghhh...!!!" jeritnya tertahan
"kenapa Nyet? mimpi lo?" tanya Gio.
"iya mimpi dielus-elus sama cewek cantik, eh berubah jadi monster dan hidung gue digigit !" jawab Kenzo sambil bangun. kita semua ketawa.
"mangkannya bangun, molor mulu!" protes Nayla.
"lah, kog sepi? Vani udah turun?" tanya Kenzo sambil ngeliat kearahku. Aku mlengos dan Kenzo senyum.
"udah daritadi, elo dipamitin tadi" jawan Nayla.
"kog gak dibangunin dek?" pancing Kenzo.
"udah gue bangunin, malah tadi pengen gue jatuhin aja badan lo biar kapok" kataku jutek.
"jahat amat sih" kata Kenzo sambil ngacak rambutku. kebiasaan!
"capek ya dek? tidur sini gantian" kata Kenzo sambil narik kepalaku ke bahunya. Nayla dan Gio udah pada sibuk debat lagi di bangku depan. bangku tengah kita biarin kosong.
Kuturuti mau Kenzo kubenarkan sandaran kepalaku di bahunya, mataku merem dan kulingkarkan tanganku di perutnya. perlahan air mataku lolos, entah kenapa daritadi aku pengen nangis, rasanya sesak banget.
Aku sayank sama Kenzo, tapi aku ngerasa ada yang kurang, mungkin pengakuan. Kenzo sangat care dan banyak ngelakuin sesuatu buat aku, tapi status kita gak ada yang tau. jujur aku takut diluaran sana Kenzo godain cewek lain.
Kadang aku berfikir, apa emang Kenzo sengaja gak ngasih tau status kita, biar dia bisa bebas. atau karena emang dia gak serius sama aku, cuma mainin aku. entahlah...
"kenapa lagi? hmmm?" bisik Kenzo lembut. aku menggeleng.
Kenzo nyium kepalaku sekilas, tangannya terus nepuk lengannku. "maaf" bisiknya lagi. Aku sama sekali gak balas ucapannya, ku tinggal tidur aja.
Entah berapa lama aku tidur, aku bangun ketika aku rasa ada sebuah tangan yang ngusap pipiku .
"bangun sayank, makan dulu yuk!" ajaknya lembut.
ku rapikan rambutku, "Gio sama Nayla?"
"tuh baru turun" jawabnya, aku ngangguk. kuliat cermin, kurapikan dandanan dan rambutku.
"Kebanyakan nangis nih, bengkak kan jadinya" kata Kenzo sambil ngusap kedua mataku.
"gara-gara kamu!" omelku.
Kenzo senyum, "Maaf yank, daritadi aku emang sengaja nyuekin kamu, pengen liat aja gimana sikap kamu"
"udah liat kan? puas?" bentakku.
Kenzo narik kedua bahuku ngadep dia "puas banget, makasih sayank!"
Cup...
Sepersekian detik Kenzo nyium bibirku, aku diam mematung, masih kaget sama serangan dadakan dari Kenzo. kuliat Kenzo udah ngacir keluar mobil, ku pegang bibirku.
"ciuman pertama gue. Kenzo sial*n!" gumamku. tapi akhirnya aku juga senyum.
Meskipun cuma bentar dan gak aku balas, tapi sama aja itu adalah sebuah ciuman. dan ini yang pertama buatku. dulu selama pacaran sama Bisma aku selalu nolak dicium bibir. dan dia nurut aja. lah sekarang, tanpa ijin main nyosor aja, pengen ku getok kepalanya.
***
Setelah kejadian itu, Kenzo mulai jaga jarak sama cewek bukan cuma sama Vani, tapi hampir semua cewek. dia pasang tampang cuek kesemua cewek, dan banyak yang pada nanyain. Aku sih masa bodo, tapi sangat seneng, hehehe...
Siang ini Kenzo nganter aku pulang ke rumah, karena aku mau ada acara keluarga. dan besok bolos kuliah. Belum juga nyampe rumah, kita udah keujanan.
Kenzo markir motor di depan ruko yang tutup. kita neduh disana. ada beberapa orang yang juga neduh, karena ujan lumayan deres.
"Maaf ya, pacaran sama aku kendaraannya motor, keujanan kepanasan. kalau sama yang dulu kan cuma duduk anteng" katanya sambil nunduk.
"ngomong apaan sih? kamu pikir aku matre?" kesalku. Kenzo senyum.
"enakan naik motor tauk yank, bisa pelukan, kalau gerimis gitu berasa romantis" kataku sambil senyum kearahnya.
"gerimis romantis apaan? belum lagi kalau ujannya deres gini, basah kuyup kalau lanjut jalan, ujung-ujungnya sakit iya" katanya sewot.
Aku ketawa "kamu nih ngerusak khayalanku aja deh yank"
"habisnya kamu, lebay banget, pake logika dong!" sindirnya.
"aku kan kalau lagi berdua sama kamu gak bisa pake logika yank, semuanya berasa indah" kataku pede.
"duh mulutnya, manis banget.!" kata Kenzo sambil nyubit mulutku.
"Sakit yank" rengekku manja, Kenzo ketawa.
"dingin?" tanyanya, aku ngangguk.
Kenzo mepetin badannya ke arahku, dia genggam tanganku, dan dimasukin ke dalam saku jaketnya, di usapnya tanganku di dalam saku. aku senyum, sederhana tapi sumpah aku baper.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments