#03
"Laper Nyet!" ucap Nayla sambil megang perutnya.
"Sama" jawab Gio singkat.
"Terus?" Nayla membenarkan posisi duduknya, dan maju kedekat Gio.
"Sabar Konah, lu liat ada orang jual makanan gak disini?" kini Kenzo yang jawab.
"Gak ada"
"Ya udah diem" jawab Kenzo lagi. Nayla manyun.
Aku senyum sendiri ngeliat tingkah 3 orang ini, selalu ada yang didebatkan, tapi malah bikin aku senyum. kulirik Kinan dan Rara, keduanya malah asyik merem.
"Dasar kebo" gumamku.
"Mau makan lalapan?" tanya Gio ke kita, saat kita udah sampai di daerah yang cukup ramai.
"cari tempat yang bersih dong Gi, liat noh sebelahnya ada bak sampah" protes Nayla.
"iya" jawab Gio, kita semua pada diem dengan mata ngeliat sekeliling, nyari orang jual makanan.
"ada Nasgor tuh" tunjuk Kinan.
"ogah" Protes Nayla yang entah udah berapa kali.
"kenapa lagi sekarang?" pancing Rara.
"yang jual jelek"
"Ampun dah" ucap Kinan dan Rara barengan. bikin Nayla ketawa. aku hanya bisa nepok jidat.
"Lo mau makan apa ngapain sih Nay? gk ada yang cocok semua" protesku.
"kita tuh harus pinter pilih-pilih Al" terang Nayla.
"Bac*t!" umpat Gio, bikin kita malah ketawa. diantara kita emang Gio yang paling capek, nyetir terus.
"Kog berenti Gi?" tanya Nayla saat Gio memelankan mobilnya dan berenti.
"gue mau beli nasgor, terserah lu mau ikut makan apa gak. bisa mati kelaparan gue nurutin bac*t lo!" ucap Gio sambil turun dari mobil.
kita semua turun, begitupun Nayla. Meskipun dari tadi dia terus-terusan ngomel. kita mah udah bodo amat, udah biasa juga makan lesehan di pinggir jalan.
Selesai makan kita lanjut jalan, terdengar Nayla dan Gio masih adu mulut dibangku depan, entah apalagi sekarang masalahnya. Nayla maksa duduk didepan. di bangku tengah ada Kinan dan Rara yang entah sejak kapan jadi kompak, mereka lagi asyik ngegosip.
Aku sendiri duduk di bangku belakang sama Kenzo. agak canggung juga duduk berdua sama cowok, apalagi aku kurang akrab sama Kenzo, kulirik dia sedang asyik liat berita bola. Aku jadi inget sama ponselku.
Setelah puas foto di pantai tadi ponsel aku matiin, toh juga gak ada sinyal. mulai banyak pemberitahuan yang masuk, aku lihat sekilas, sampai mataku berhenti di nama BieKu.
--BieKu--
*Bie, lg apa?
Bie????
Kog gak aktif, kamu dimana???
Bie... kangen*....
Aku menghela nafas panjang, ada rasa senang saat baca chat itu, tapi jujur ada juga rasa sesak, pasalnya ceritaku dan Bisma ini berbeda. yang aku maksut BieKu ini sebenarnya nama aslinya Bisma. Nama panggilan kesayangan kami sama yaitu Bie. tapi aku lebih suka ngasih nama dia Bieku, berharap dia benar-benar hanya jadi miliku.
#Aku dari pantai sama temen-temen, ni otw kos
bunyi chatku ke Bisma. aku mulai melihat keluar jendela, banyak kendaraan lalu lalang. Banyak hal yang sebenarnya mengganggu pikiranku, aku masih asyik melamun sampai tiba-tiba aku ngerasa ada kepala yang bersandar di bahuku.
Kulirik Kenzo lagi, matanya terpejam. cepet banget nih anak tidurnya, perasaan tadi masih asyik main ponsel. bangunin gak ya, tapi mana tega. keliatan capek gitu, biarin lah. aku lanjut balas chat dari Bisma.
Lama-lama pegel juga, lagi-lagi kulirik Kenzo, masih anteng. kucoba benerin duduk pelan, sepelan apapun pergerakanku nyatanya itu tetep ngusik tidur Kenzo, perlahan dia bangun dan menguap.
"Sory" cicitku, dia malah senyum.
"Aku yang minta maaf, gak sadar senderan di kamu" ucapnya. "pegel ya?"
Sejak kapan nih anak pake bahasa aku, kamu. menggelikan.
"Banget, untung gue orangnya baik" selorohku.
"cih ngaku-ngaku... tapi makasih ya" katanya sambil ngacak rambutku pelan. aku manyun, bikin dia ketawa.
Aku mengernyitkan dahi, hobi banget nih anak ngacak rambutku, Kenzo kembali asyik sama ponselnya. Akupun balik lagi ke Bisma. karena aku sendiri juga bingung mau ngobrol apa sama Kenzo.
***
"Bie, kita langsung pulang ya" ajakku.
Siang ini Bisma lagi jemput aku di kos, karena ini weekend dan aku wajib pulang. sekarang aku udah duduk manis di samping Bisma.
"gak mau main dulu Bie" rayunya masih dengan fokus nyetir, wajahnya keliatan kecewa.
Aku senyum, kuelus pipinya. "nanti sore aku ada acara keluarga Bie, kalau telat bisa digorok aku sama kak Arkan."
denger nama Kakak kandungku, wajah Bisma berubah seketika. pasalnya hubungan keduanya emang gak terlalu baik. intinya kak Arkan gak suka aku terlalu dekat dengan Bisma apalagi sampek pacaran.
"kamu gak kangen aku Bie" ucapnya manja, kini tanganya mulai menggenggam tanganku.
"Kangenlah" kataku sambil mengalihkan pandangan.
"Kenapa?" tanya Bisma, dia mengeratkan pegangannya. aku hanya menggeleng. terdengar Bisma menghela nafas.
"Bie..." panggilku setelah kita sama-sama diem cukup lama.
"hmmm"
"Gimana kamu sama Indira?" tanyaku
"Please Bie, jangan bahas dia sekarang" ucapnya tegas.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
apatheus ndindi
thor... ceritamu ok
2021-03-28
1