#16
"gue serius Al... gue cuma nanya sekali, dan gue gak mau denger alasan apapun, cukup jawab pacaran atau enggak?" tanyanya dengan nada tegas.
Aku bener-bener bingung, ini kayak mimpi dan dadakan banget, aku gak tahu harus jawab apa.
"gue tau elo baru putus dan mungkin juga belum move on. tapi gue bakal bikin hati lo sepenuhnya buat gue. kita usaha bareng.,gue cuma nggak mau buang-buang waktu." terangnya
"Alma... mau pacaran sama gue atau enggak?"
"tapi Ken..."
"pacaran? atau enggak?" tanyanya lagi, kali ini terdengar sangat lembut dan manis.
Ku tatap mata Kenzo, aku nyari sesuatu di dalamnya, cuma ada kesungguhan dan kejujuran walaupun aku juga ragu. Akhirnya aku ngangguk "iya pacaran" gumamku pelan.
Kenzo senyum, "apa? gak denger?" tanyanya sambil senyum
"iya pacaran... nyebelin!" teriakku di deket telinga Kenzo, cowok itu ketawa.
"beneran kan? serius kan?" tanyanya lagi antusias.
"iya bawel"
"yes! akhirnya..." teriaknya sambil loncat. aku cuma senyum dan geleng-geleng liat tingkahnya.
Kenzo duduk lagi, dan megang dua tanganku, dia senyum manis banget "Aku sayank kamu dek"
"jangan bikin gue kecewa ya Ken!" kataku sambil balas genggamannya.
"gak bakal sayank" ucapnya sambil ngelus pipiku lembut. Rasanya gimana gitu dipanggil sayank sama Kenzo.
Perlahan dia narik tubuhku dalam pelukannya. "makasih udah nerima aku"
Kulepaskan pelukannya "Ken... tapi kamu tau kan, hatiku belum sepenuhnya nama kamu"
Kenzo senyum, "iya paham"
"bantuin"
"bantu apa?"
"bantu penuhin nama kamu dihati aku!" ucapku sambil senyum.
Kenzo ketawa "ini sebenernya yang player gue apa lo sih!" katanya sambil nyubit hidungku.
"sakit" rengekku.
"sini tak cium, biar sakitnya ilang" goda Kenzo sambil deketin bibirnya.
"mesum!" kataku sambil mukul tangannya.
Rasanya lega, selama ini aku ngerasa ada yang ganjal dalam hatiku buat Ken, rasanya beda. Dan sekarang setelah Kenzo nembak aku dan akhirnya aku iyain semuanya berasa lebih lega dan bahagia banget.
"playboy tapi gak romantis, gini doang nembaknya? cih..." ledekku.
"maaf yank, dadakan ini tadi gak ada persiapan. mau diromantisin gimana sih? dicium? sini!" goda Kenzo. kucubit perutnya lumayan keras.
"nyebelin. mesum banget sih"
"awww... sakit yank" katanya sambil megang perutnya yang aku cubit.
"sory emang niat" kataku sambil nyengir.
"Ck...." decaknya "kamu keberatan gak kalau kita backstreet?"
'hah?!' batinku kaget 'maksudnya apaan?'
"kenapa?"
"takut dimintai traktiran sama anak-anak"
"dasar pelit!"
Kenzo ketawa, dan megang tanganku "Aku pengen mastiin dulu di hati kamu gak ada nama cowok lain selain Kenzo. biar kita ngejalaninya juga nyaman."
Aku sedikit mikir "iya sih, lagian aku juga baru putus, berasa brengs*k banget baru putus udah dapat gandengan"
Kenzo naruh jari telunjuknya di depan bibirku "gak boleh ngomong gitu yank, kita sepakat buat pacaran karena hati kita ngerasa saling ngikat, gag ada yang maksa.
aku minta maaf kalau milih backstreet, aku cuma gak mau aja hubungan kita jadi beban buat kamu. kita ikuti alurnya, aku cuma pengen kamu seneng"
"iya" kataku singkat.
***
ini adalah malam minggu pertama dimana aku dan Kenzo resmi pacaran, malam ini kita mau jemput Karin yang lagi keluar sama temen-temennya. Aku sama Kenzo milih nunggu di alun-alun, karena Karin bilang dia belum Selesai. Kita berdua becanda seperti biasa, tapi tangan Kenzo sama sekali gak pernah nglepasin peganganku.
" Kenzo!" panggil seseorang. Kita berdua sama-sama noleh.
Ada 2 cewek cantik berdiri deket kami duduk, aku lirik Kenzo, wajahnya berubah dingin. pegangan tangannya makin dieratin. ku elus tangan Kenzo lembut, mencoba nenangin. dia noleh ke arahku dan senyum.
"Ya ampun lama gak ketemu, makin cakep aja" goda salah satu cewek sambil senyum. "sama siapa Ken?"
"sama pacar gue!" jawab Kenzo singkat. aku senyum ke kedua cewek itu.
Aku lihat salah satu cewek itu ada yang kaget, tapi aku bener-bener gak tau mereka siapa. mungkin gebetan Kenzo, kayak si Mela.
"gak mau dikenalin sama mantan nih?" tanya cewek tadi sambil nyenggol temennya.
"gak perlu" kata Kenzo judes.
"udah lah Re" kata cewek baju merah yang tadi ekspresinya kaget "emmm, Ken boleh ngomong disana bentar gak? mumpung lagi ketemu"
"kalau mau ngomong disini aja" Aku liat Kenzo, wajahnya kesal.
"Sayank, dia mau ngomong berdua sama kamu" ucapku lembut sambil ngusap lengannya.
"kalau dia mau ngomong ya disini aja, ngapain harus pindah. aku gak mau ninggalin kamu yank" kata Kenzo gak kalah lembut beda ketika ngomong sama dua cewek itu.
"Oke aku ngomong disini aja." kata cewek baju merah " Aku minta maaf udah hianatin kamu, nyakitin kamu, selama ini aku ngerasa bersalah, dan nyesel udah sia-siain kamu. kamu mau kan maafin aku?"
"udah aku maafin" jawab Kenzo singkat.
"Kita masih bisa temenan kan Ken? saat di Malang kadang aku pengen ngehubungin kamu, cuma ngobrol kayak dulu" kata mantan Kenzo, aku seperti ngeliat ada maksud lain dari ucapannya.
"kalau itu gak bisa. ada hati yang harus selalu aku jaga" kata Kenzo sambil nunjukin tangan kami yang lagi gandengan.
Aku senyum, ku tatap Kenzo pandangannya bener-bener beda. gag ada kelembutan dan ketenangan seperti biasanya.
"iya aku paham. kalau kamu butuh temen ngobrol nomerku masih tetep kog" kata cewek itu, bener-bener gak tau malu, pengen aku cakar aja wajahnya. Kenzo gak jawab.
"mbak mantannya Kenzo kan?"
Cewek itu ngeliat ke arahku, dan senyum tipis "iya"
"cuma mau bilang, makasih ya udah nglepasin cowok seistimewa Kenzo buat aku" kataku sambil senyum manis kearah Kenzo. dibalas senyum juga sama Kenzo.
Terlihat mantan Kenzo yang bernama Sindi itu kesal, kedua tangnnya mengepal, rahangnya mengeras. tatapannya sekarang juga tajam, gak seperti tadi yang pura-pura polos.
"Ck... kita pergi dulu" ajak temen mantannya Kenzo sambil narik mantan Kenzo pergi.
Kenzo ketawa setelah mereka jauh, "pinter banget sih pacarku bikin tuh cewek rubah kesel" katanya sambil ngusap rambutku lembut. "makin sayank deh!"
"habis mantan kamu nyebelin, enak aja minta dihubungin, bibit-bibit pelakor tuh!" kesalku sambil manyun.
Kenzo gemes dan nyubit pipiku, "gak bakal aku kegoda sama dia"
"kamu keliatan marah banget gitu ke dia"
"siapa yang gak marah sih yank kalau dihianatin gitu." katanya manja "jangan ditiru"
"ogah aku niru yang begituan!"
"hehehe... kamu tau yank, dulu tuh pas aku jalan sama Gio dan Nayla gak sengaja ketemu dia, eh Nayla tengkar sama dia mau jambak-jambakan."
"yang menang siapa?"
"gak ada, orang mereka gak ada yang mau ngalah. aku sama Gio bingung. mau ditinggal tuh kasian Nayla, dibelain kog ya malu banget" cerita Kenzo sambil ketawa.
Aku senyum, " dasar si Nayla. eh, rumah Nayla deket sini kan?"
"iya, tinggal lurus kesana" kata Kenzo sambil nunjuk jalan.
"kalau dipikir-pikir kita udah main kerumah masing-masing lo, cuma rumah kamu doang yang belum didatengin anak-anak"
"iya"
"kenapa? takut anak-anak betah dirumah kamu?" tanyaku, rumah Kenzo cukup besar dengan banyak pohon dan taman bunga, adem banget. apalagi desain rumahnya yang menurutku unik, gaya minimalis modern tapi ada unsur tradisionalnya.
Kenzo senyum "nanti aja, kapan-kapan ngajak anak-anak kerumah" kata Kenzo, aku cuma ngangguk.
"mau nyebrang nih, pegangan terus" ledek orang dari belakang, siapa lagi kalau bukan Karin.
"biar gak dibawa orang dek, harus dirantai terus" kata Kenzo santai, sambil nunjukin tangannya.
"haiiish... posesif!"
"biarin!" kata Kenzo sambil menghendikan bahu.
Aku cuma senyum denger interaksi mereka, kadang aku ngerasa ada diposisi Karin saat ngadepin Kenzo. kita berdua sama-sama gak bisa diem kalau deket Kenzo, ada aja bahan ledekannya.
"udah-udah, balik yuk kasian nenek!" ajakku.
Kita jalan bertiga, Karin maksa buat jalan di tengah kami, takut dicuekin katanya. dan itu malah bikin Kenzo makin gencar ngebully Karin. kadang mereka berdua rebutan mau megang atau meluk aku. lucu aja liat mereka.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments