#04
"Please Bie, jangan bahas dia sekarang" ucapnya tegas.
Kuhembuskan nafasku pelan, aku kembali diam. mencoba mengalihkan pikiranku. Bisma berdehem menghilangkan kecanggungan.
"kapan itu kamu ke pantai sama sapa aja? tumben sampek malem" tanyanya basa-basi, nyatanya aku udah ngasih tau dia kemaren.
"sama temen kampus. dadakan soalnya Bie"
"temen kamu pada suka mantai?"
"Iya, ini malah rencananya kita mau ke pantai di jember, lupa aku apa nama pantainya"
"Seriusan Bie? jember? jauh banget sih"
"kebetulan temen aku ada yang rumahnya jember, jadi sekalian mampir gitu"
Kuperhatikan wajah Bisma, dia keliatan marah tapi berusaha disembunyikan. aku tahu dia gak suka kalau aku terlalu asyik dengan teman-temanku. tapi dia gak bisa nglarang aku juga, karena ini juga bentuk protes aku ke dia.
"kapan?"
"hah?"
"ke jembernya"
"masih belum tau Bie"
"bilangnya jangan dadakan ya, biar kita bisa jalan dulu" ucapnya sambil senyum.
"dih, gak usah sok-sokan ngajak jalan deh, emang ada waktu?" sindirku
"diusahain dong Bie, lagian mesti kamu susah dihubungin" katanya lagi
"aku atau kamu yang susah dihubungin?" tanyaku nyindir lagi, Bisma senyum sambil garuk-garuk kepala.
Bisma adalah kakak kelasku saat SMP, dan kita baru deket beberapa bulan belakangan ini. Jujur Bisma bukan tipeku, tapi entah kenapa aku sekarang seperti tergila-gila ke cowok ini. dari fisik juga sikap keduanya jauh dari idamanku.
Dari segi fisik sebenernya Bisma lumayan ganteng, tingginya 170cm, dengan berat badan yang pas. dengan mata agak sipit, sekilas kayak orang chines, walaupun dia jawa tulen.
dari fisiknya aja udah keliatan aku sama dia beda jauh. aku sering minder kalau jalan sama dia. dikira adeknya kali ya. apalagi untuk ukuran cowok dia cukup putih, beda sama kulitku yang eksotis alias gosong, hehehe...
Aku kadang juga bingung kenapa dia bisa tertarik ke cewek model kayak aku gini. tapi saat kita bersama aku ngerasa kita sama-sama saling terbuka, nyaman dan apa adanya.
"maaf ya Bie" ucapnya di sela-sela perjalanan.
"hmm" jawabku malas.
"jawabnya yang bener dong Bie, ngambek nih aku" ucapnya sambil manyun.
"bodo" ucapku gak peduli
"Bie... " rengeknya manja
"iya aku maafin, puas!" ucapku lembut sambil ngusap pipinya. seketika senyum lebar terbit diwajah Bisma.
"gemesin banget sih kamu Bie, pengen cium deh"
"ogah!"
Bisma malah ketawa, dia emang suka godain aku, gak tau apa kalau aku ngerasa panas dalam kalau situasi gini. aku ngeliat dia yang lagi senyum-senyum sambil nyanyi.
"Apa Bie? aku ganteng? baru nyadar" tanyanya, aku malah manyun. dia makin ketawa.
"Aku langsung balik ya Bie, nanti tunggu aku chat dulu ya" pesannya sambil nyium tanganku.
"Iya kamu ati-ati. nakalnya jangan kebablas" sindirku.
"Maunya nakal ke kamu" rengeknya manja.
"geli banget sih kamu. udah ah. bye!" kataku sambil turun dari mobil.
***
Sore ini aku ada acara keluarga, cuma kumpul sama sodara sih tapi ini udah seperti agenda wajib. dan aku juga antusias banget, hampir semua keluargaku orangnya nyenengin, jadi nyaman aja ditengah-tengah mereka.
Aku sekeluarga balik jam 10 malam, dan aku langsung masuk kamar. daritadi kuliat ponselku, belum ada chat dari Bisma. akhirnya aku milih ganti profil di wa, foto saat aku lagi kumpul keluarga tadi.
Aku pergi ganti baju juga wudhu, selesai sholat ku rebahkan diriku di ranjang. gak ada chat dari Bisma, hanya dari chat grub. tak lama ada chat masuk, aku senyum. tapi senyumku hilang karena nyatanya bukan nama Bisma yang muncul.
"Kenzo?" tumben nih anak.
--Kenzo--
*Belum tidur dek?
aku mengernyitkan dahi, semenjak dari pantai kita emang jadi deket, sering nongkrong rame-ramen, tapi ini pertama kalinya dia chat aku selain chat tentang tugas.
#udah, ini lagi ngorok
*terus yang bales chat sapa?
#tauk!
*Asyeeeem... berasa chat sama sayton
#hahaha
begitulah awalnya, sampai kita asyik lempar candaan lewat chat. Setelah sering jalan bareng, Kenzo dan Gio lebih suka manggil aku 'Dek'. alasannya simpel, karena tubuhku kecil, jadi mereka lebih nyaman manggil kayak gitu.
***
"Ra, gue jalan dulu ya" pamitku saat ngelewati kamar Rara.
"mau kemana?"
"jalan"
Rara keliatan mendesah "sama si bencong?"
Aku senyum kecut "iya" jawabku singkat.
"gak usah pulang malem-malem, gak bakal gue bukain pintu lo!" ancam Rara.
"Siap!" kataku sambil melenggang pergi.
yang dimaksut Rara bencong itu adalah Bisma, sebenernya Rara juga gak suka sama Bisma, dan aku cukup paham alasannya.
"hay Bie, cantik banget" puji Bisma saat aku masuk ke dalam mobil.
"heleh, modus!" jawabku malas.
Bisma ketawa " gak modus Bie, salah terus nih aku!"
"emang" kataku enteng, kulirik Bisma dia manyun, aku malah senyum. "udah yuk lets go Bie. laper!"
"Siap laksanakan Bie" kata Bisma sambil menjalankan mobilnya.
Malam ini Bisma ngajak aku makan malam bareng, aku sih mau aja. bagi anak kos denger kata makan gratis sapa yang nolak. Setelah makan kita milih muter Malang.
"Bie..." panggilku.
"ya Bie..."
"minggu depan aku ke jember"
Bisma langsung noleh ke arahku, raut wajahnya keliatan lesu. senyum yang daritadi di pameran Bisma langsung hilang.
"beneran kamu mau ke jember?"
"beneran Bie, tadi anak-anak udah pada sepakat" jelasku.
"berapa orang?"
"enam orang"
"ada cowoknya?"
"ada, dua orang!" jawabku tegas, Bisma mlengos.
"Bie..." panggil Bisma lembut sambil megang tanganku. "kamu jangan terlalu deket ya sama dua cowok itu"
"ya pasti deketlah"
"Bie..." bentak Bisma manja.
Aku ketawa, si Bisma ngebanyol, gimana gak deket sih kita kan bakal semobil, pastinya juga nanti jalan bareng. suka-suka kamu lah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
apatheus ndindi
greget..
2021-03-28
2