Aku mulai memikirkan kata-kata perry,memang benar mau sampai kapan aku mempertahankan hubungan ku dengan kak Andika,tetap saja akan berakhir karena orang tuanya yang tidak setuju.
Aku pun takut jika suatu saat kak Andika tahu bahwa ayah nya tidak menginginkan aku menjadi kekasihnya.
Belum lagi aku tidak ingin jika akan ada penghinaan yang kedua kalinya.
Aku berpikir keras mencari alasan untuk menyudahi hubungan ku dengan kak Dika.
Siang itu aku bercerita tentang masalah yang aku hadapi kepada kak intan di kantin saat makan.
Sampai di pabrik kami duduk di bawah tangga ,membahas masalahku.
Kak intan memberi saran agar aku memutuskan kak Dika lewat telepon.Tapi aku tidak mau karena menurutku terlalu sadis.
"ya udah my aku kenalin kamu sama temen pacar aku.Jadi kita bikin seolah-olah kamu selingkuh dari dia.Pasti dia akan marah dan mau putus dari kamu."
Aku diam sejenak dan memikirkan ide dari kak intan.
Iya kak aku mau,aku juga tidak ingin masalah ini berlarut-larut.Tapi dia sedang skripsi kak,aku tidak ingin ia tidak lulus.
Ya udah kita tunggu sampai ia selesai skripsi,
untuk sementara kamu ngga perlu bertemu atau jalan dulu dengannya.
Iya kak,,
Kalau si Dika udah selesai skripsi kamu bilang kakak,nanti biar temen Andi aku suruh berpura-pura menjadi selingkuhan mu.
satu Minggu pun berlalu,kak Dika menelpon ku,dan memberi kabar bahwa ia sudah lulus sidang.Dan hanya tinggal menunggu masa wisuda.
Aku senang mendengar berita itu.Dia ingin merayakan keberhasilannya dengan mengundangku di acara syukuran di rumahnya dengan teman-teman kuliahnya.
Awalnya aku menolak,tetapi ia terus memohon agar aku bisa ikut.
Akhirnya aku mengikuti kemauannya.
Minggu pagi aku sudah di jemput oleh kak dika di tempat biasa kami bertemu.
Seperti biasa ia begitu gembira bertemu dengan ku.
"udah siap sayang" ucapnya.
"jujur aku malu kak,aku takut tidak nyambung ngobrol dengan teman-teman kakak,mereka semua orang berpendidikan bukan seperti aku buruh pabrik."
"ya army ngobrol aja sama kakak,,ngga perlu sama teman-teman kakak,"
tidak berapa lama aku sudah sampai di depan rumah kak Dika.
Disana sudah ada beberapa moge dan mobil mewah yang parkir di depan gerbang rumah kak Dika.
Aku pun masuk dan mengucapkan salam.
Mama kak Dika menyambut ku dengan ramah,
ada beberapa perempuan dan laki-laki yang sedang ngobrol di ruang tamu,
disana sudah ada banyak hidangan yang disediakan.
Aku belum melihat ayah kak Dika.Aku begitu dek-dekan jika harus bertemu lagi dengan ayahnya.
Aku pun duduk di dekat ibu kak Dika membicarakan masalah produksi di pabrik.
" lagi musim lembur ya my sekarang,ibu aja sering pulang sampai larut malam"
"iya Tante army juga", aku hanya menjawab seperlunya karena aku takut salah berbicara.
Ada beberapa teman kak Dika yang memperhatikan aku dari kejauhan, sepertinya mereka memperhatikan cara berpakaian ku yang sangat sederhana.
Karena aku hanya menggunakan Levis panjang dan t-shirt panjang.
Army ayo gabung sama teman-teman kakak di sana.kak Dika menarik tanganku.
"maaf Tante aku kesana dulu"
lalu aku pun menghampiri beberapa teman kak Andika.
Mereka semua rapih dan sangat wangi,karena mungkin parfum yang mereka pakai adalah parfum mahal.
Aku merasa minder berdekatan dengan mereka.Kak Andika mengobrol dengan temannya aku hanya diam dan menjadi pendengar.
Kemudian aku permisi ke toilet,kak Dika mengantarkan ku.Selesai dari toilet ternyata kak Dika masih menungguku di luar.Dia mulai merayuku dengan mendorongku ke tembok,aku berusaha menolak karena aku takut ada seseorang yang melihat.
" kak jangan,aku takut ada orang yang lihat"
"ngga akan ada my,"
saat kak Dika mulai mendekatkan bibirnya,,
"e,,e,,em" suara ayah kak Dika
Ia keluar dari dapur.
Kemudian kak Dika dan aku menjadi salah tingkah, dan kemudian aku pergi meninggalkan kak Dika,,sepertinya ayah kak Dika tau apa yang akan kami lakukan.
Saat acara sudah selesai aku berpamitan ke ibu dan ayah kak Dika.
saat aku pamit ayah kak Dika membisikkan di telinga ku
" aku tidak heran jika kamu serendah itu"
aku langsung diam dan wajahku memerah,,
air mataku tak dapat terbendung,menahan amarah dan malu,aku berlari dan pergi meninggalkan rumah itu.Kak Dika yang mengejar ku tidak aku hiraukan,aku terus berlari keluar gang dan kemudian naik ke angkot untuk pulang.
Di dalam angkot aku terus menghapus air mata ku yang terus menetes.
Aku tidak pulang ke mes melainkan ke rumah mbak Anggi.
Saat di perjalanan aku tidak sengaja melihat Saputra yang sedang berdiri di pinggir jalan bersama seorang perempuan.
Mereka nampak akrab,karena perempuan itu terlihat manja,dan kemudian ia naik ke motor Saputra dan memeluknya.Mereka seperti pasangan kekasih.
Aku kaget dan tidak menyangka bahwa Saputra telah berselingkuh dibelakang Perry.
Aku hanya memikirkan perasaan Perry jika dia tau kejadian tadi.
Sampai di rumah mbak Anggi aku tidak menunjukan kesedihan yang aku alami.
Aku seperti biasa ngobrol dan menonton tv dengannya.
Ke esokan paginya subuh-subuh aku berangkat dari rumah mbak Anggi seperti dulu saat aku masih tinggal di rumahnya.
Mbak Anggi menanyakan prihal hubungan ku dengan kak dika, aku hanya bilang baik.
Sampai di mes aku bertemu Perry dia sedang menyapu kamar.
" tumben pulang ke rumah mbak Anggi my,"
"iya kemarin aku kangen aja,"
oh,,,
ya udah aku mau siap-siap berangkat kerja dulu ya Ry,aku kemudian masuk ke kamarku.
Di pabrik aku kembali bercerita tentang apa yang aku alami kemarin kepada kak intan.
Ia geram dengan perkataan ayah kak Dika.
Udah my,,besok aku kenalin ke temen Andi.Malam nya aku di perkenalkan dengan teman kak andi.namanya jaya.
Kemudian kak intan menyuruhku untuk mengatur pertemuan dengan kak Dika.
Esoknya aku mengajak kak Dika makan diluar,dan kak intan sengaja menemui kami dengan membawa jaya,dia berpura-pura memperkenalkan aku dengan jaya.
Kak Dika tidak begitu merespon dengan perkenalanku.Dia hanya santai saja.
Sampai suatu sore sepulang kerja kak Dika mengajak aku bertemu dan aku sengaja ke gerbang pabrik sebelum ia datang, kemudian kak intan menyuruh jaya menemui ku dan berpura-pura mengajak aku jalan.
Saat kak Dika datang jaya menggunakan kesempatan untuk memegang tanganku dan menyatakan cinta.
Aku yang memang ingin kak Dika memutuskan hubungan denganku.Aku berpura-pura memeluk jaya.
Kak Dika yang melihat kejadian itu marah besar dan sempat memukul wajah jaya.
Dan aku menggunakan kesempatan ini untuk memutuskan hubunganku dengan nya.
Kak Dika sempat membanting helm yang ia pakai.Dan kejadian ini dilihat oleh banyak orang.
Aku merelakan diriku malu asal kak Dika memutuskan aku.
Dia menganggap aku hanya wanita matre dan suka memanfaatkan laki-laki.
Aku kemudian pergi meninggalkannya.
Kak jaya pun ikut meninggalkan nya.
Aku jalan pulang ke mes dengan menangis.Tetapi aku berusaha menghapus air mataku dan berusaha kuat dengan masalah ini.Sampai di mes Perry sudah tau dengan apa yang aku alami,karena di gerbang tadi ada salah satu teman satu kamarnya Wiwi yang melihat kak Dika tengah marah dan membanting helm.
Perry berusaha menghiburku.
Aku hanya berlalu dan masuk ke kamarku.
Dia menyusul aku ke kamar,dan memelukku.
Aku hanya bisa menangis dan ia pun hanya diam dan membiarkan aku melepaskan semua kesedihan yang aku alami.
" sudah lah anak kecil laki-laki di dunia ini bukan cuma Andika".
Aku hanya mengangguk dan menghapus air mataku.
" sudah aku sudah terlambat masuk kerja,kamu istirahat dan jangan melakukan hal macam-macam".
Kemudian ia pergi meninggalkan aku.
Paginya aku sudah membaik.Aku berusaha menghibur diriku sendiri dengan bermain game.Saat jam kerja aku juga terus berusaha bercanda dengan kak intan.Kak intan ternyata menceritakan apa yang aku alami kepada pengawasku.Jadi kak Yeni hanya membiarkan aku mengobrol sambil bekerja dengan kak intan.Dia hanya berpesan yang penting pekerjaan kalian beres dan bisa menjaga sikap saat supervisor memeriksa line.
Sorenya aku sudah membaik,Vitta pun mengajak aku bermain basket di lapangan sepulang kerja,,seperti biasa Perry hanya duduk di atas tangga sambil menelpon Saputra.
Sejujurnya aku ingin memberitahu tentang perselingkuhan yang di lakukan Saputra tetapi aku tidak tega kepada Perry.
Biarlah suatu saat ia tau tentang perselingkuhan itu.
Hari berganti kini hari-hariku aku habiskan dengan bermain dengan teman-teman ku.
Jika Perry jalan dengan Saputra aku hanya bermain game di mes.Atau belanja kebutuhan sehari-hari dengan Wiwi karena pacar Wiwi berada di kampung.
Minggu pagi aku mengajak Perry berlari-lari ke bungalau.Saat di stadion aku berjumpa dengan teman satu kampung ku.Ternyata kami satu pabrik hanya berbeda departemen saja.Saat jam sudah menunjukan pukul 10 aku mulai lelah.Perry yang menunggu di stadion aku tinggal untuk membeli minuman,tetapi dia meminta dibelikan ice cream,jadi aku hanya membeli satu ice cream dan satu minuman dingin.Saat aku menemuinya ia sangat lahap menyantap ice nya,aku menggodanya dengan meminta ice cream yang sudah ia makan,
ia memberikannya dan aku memakan sisa ice cream nya.Ia hanya diam melihat tingkahku.
"hai,,,ngapain kamu" aku membangunkan lamunannya.
"apa aku begitu mempesona,,,hahaha" aku tertawa.
Kemudian dia memukul kepalaku dengan handuk yang dia pakai
" au sakit,,kamu nih jahat hu,,,"
army apa kamu merasakan,,???
"Hem,,ngerasain apa,"
ngga ,ngga jadi,lupain aja.
entah apa yang mau dia katakan,
kemudian kami pergi meninggalkan stadion karena sore nya Perry akan jalan dengan Saputra.
Aku sebenarnya tau apa yang ada di dalam pikirannya,tetapi aku takut salah menebak dan membuat dia marah.
Meski tidak terucap tapi memang ada sesuatu yang terjadi di antara aku dan Perry.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments