* Jadilah seperti air putih tidak mewah tapi sangat berarti*
Najwa telah memasuki gedung universitas di Jakarta. Dia bersama Intan menuju ruang kelas, Intan adalah satu satunya sahabat sekaligus saudara Najwa di Jakarta.
"Na, habis pulang kamu mau kemana?"ucap Intan sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Entah Tan, aku bingung, mungkin aku akan mencari part time job untukku bertahan hidup disini". ucap Najwa tanpa malu malu.
"Emm baiklah, nanti aku coba bantu ya" ucap Intan sembari memegang lengan sahabatnya. Kamu memang luar biasa Na, aku salut sama kamu" ucapnya kemudian.
"Puji aja teruss " ucap Najwa sembari tertawa.
Najwa adalah gadis yg sederhana, dia juga apa adanya walau selalu di hina oleh teman temannya namun dia memilih untuk tidak perduli.
Sore itu Najwa hendak pulang ke kosan, tiba tiba dia melihat seseorang pingsan di sebelah gudang tua, dan dia juga terluka cukup parah..
"tolong" ucap laki laki itu.
Najwa yang kebingungan pun menghampirinya, Seketika Najwa memandang laki laki itu sangat Tampan gumamnya dalam hati.
"Kakak kenapa" ucap Najwa yang kebingungan.
"Tolong saya" ucap laki laki itu berulang hingga suaranya terdengar semakin lemah.
"Iya iya aku akan bawa kakak ke
Rumah Sakit." ucap Najwa lalu memapah laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
Sesampainya di koridor Rumah Sakit, dengan secepat kilat Najwa membawa laki laki itu ke UGD dia takut kalau lelaki itu tidak bisa di selamatkan.
Sayu sayu sebelum laki laki itu pingsan dia melihat wajah Najwa, walau tak begitu jelas namun dia melihat kalung berbentuk hati yang melingkari leher Najwa.
"Maaf apa anda keluarganya? " tanya suster Rumah Sakit.
"Bukan sus saya hanya menolongnya saja" ucap Najwa yang mulai panik tak kala Suster minta untuk tanda tangan..
"Abee" panggil Dokter Anas yang tak lain adalah anak dari Tante Lisna Adik dari Ibunya Abee.
"Dokter mengenalnya" ucap suster Dewi.
"Iya dia masih sepupu saya". ucap Dokter Anas sembari menyelamatkan nyawa Abee.
"Sus sekarang kan udah ada keluarganya jadi saya permisi ya" ucap Najwa lalu berbalik untuk pergi.
Belum sempat di jawab Dokter Anas sudah panik tak kala kondisi Abee semakin kritis.
"Sus cepat siapkan donor darah untuknya" ucap Dokter Anas sembari terus mengontrol keadaan Abee.
"Apa golongan darahnya Dok" ucap Suter Dewi..
"AB jawab Dokter Anas masih terus sibuk menangani Abee.
Najwa hanya mematung melihat kondisi Abee laki laki yang baru saja dia kenal.
Tiba tiba Suster datang dan mengatakan bahwa golongan darah AB kosong, di pusat Pmi juga gak ada.
"Ah sial" jawab Anas panik. Jadi gimana Sus cepat cari,karena kalau gak segera di transfusi sekarang dia bisa mati. ucap Anas kemudian.
Najwa yang mendengar itupun ikut panik, lalu tiba tiba.
"Dok, kebetulan golongan darah saya AB silahkan ambil darah saya siapa tahu bisa membantu". ucap Najwa spontan.
"Kamu siapa?" tanya Anas yang baru menyadari kehadiran Najwa.
Belum sempat di jawab,Suster pun sudah memberi tahu.
"Dia yang bawa pasien tadi kesini Dok?" ucap Suster Dewi.
"Saya mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada anda" ucap Anas sembari menjabat tangan Najwa. Cantik" gumam Anas dalam hati.
"Sama sama Dokter, saya hanya membantu sebisa saya" ucap Najwa sembari tersenyum.
Setelah melakukan pengecekan tenyata darah Najwa cocok untuk Abee sehingga dilakukanlah transfusi secepat mungkin..
Najwa hanya mampu menarik nafas panjang. Sebenarnya dia sangat takut dengan jarum suntik tapi melihat seseorang yang berada di sampingnya membuat keberaniannya muncul.
Dikit dikit ya semuanya, nanti mlm aku akan Up berikutnya..
jangan lupa tinggalin jejak ya, like, komen dan juga vote seikhlasnya..
jangan lupa juga kunjungi karyaku yang lain.
salam: By Author..
Next.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Haslinda Indah
👍👍
2021-08-14
1
Haslinda Indah
👍👍👍
2021-08-13
0
qonnika_ka🦁
woah jinjja keren😲
2021-08-07
2