Dua bola mata Aluna mengerjap-ngerjap kecil karena terasa perih. Pasti karena menangis semalam, pikir Aluna. Aluna segera bangkit dari tidurnya tapi Aluna merasa sedikit sakit dikepalanya
“Ahhh... pasti aku terlalu banyak menangis semalam.. dasar Kang In Joo sialan.. “ Umpat Aluna “Astaga.. sudah berapa lama aku tidur..” Aluna tersentak ketika melihat jam disampingnya “Mati aku.. oppa pasti aku marah lagi.. tapi sudah jam segini tidak mungkin sempat buat sarapan..” Gumam Aluna dalam hati
Pukul menunjukkaan 10.00 pagi, berarti setelah menangis Aluna langsung tertidur. Kurang lebih Aluna sudah tidur selama 12 jam. Menyadari hal itu Aluna langsung masuk kamar mandi, mandi singkat kemudian langsung keluar kamar menuju dapur. Apartement Kang In Joo terdiri dari dua lantai, lantai atas ada kamar dan ruang baca milik Kang In Joo, sedangkan kamar Aluna ada di lantai bawah. Selain kamar Aluna lantai bawah juga ada dapur dan ruang kerja Kang In Joo. Aluna suka sekali dengan apartement Kang In Joo, pasalnya dia selalu memimpikan punya rumah kecil miliknya sendiri, namun sayang Aluna terlalu miskin untuk membeli satu apartement
“Nona sudah bangun..” Sapa bibi Yoon yang melihat Aluna keluar kamar kemudian berjalan menuju dapur
“Iya bi.. aku baru bangun.. apa oppa sudah berangkat ke kantor?” Tanya Aluna
“Sudah Nona, pagi-pagi tadi Tuan sudah berangkat. Tuan berpesan untuk tidak membangunkan Nona dan menyuruh saya mempersiapkan makan untuk Nona..” Lanjut bibi Yoon
“Fiuhhh.. syukurlah..” Ucap Aluna dalam hati
“Terimakasih bi.. aku kelelahan jadi tidak sadar sudah tidur terlalu lama...” Jelas Aluna duduk dimeja makan yang di ikuti bibi Yoon menyiapkan makan untuk Aluna
“Tuan juga sempat khawatir tadi Nona, beberapa kali saya melihat Tuan ke kamar untuk mengecek keadaan Nona..” Ucap bibi Yoon
“Hah oppa?” Aluna tidak salah dengar kan.. Kang In Joo mengkhawatirkan dia. Mustahil. Mungkin Kang In Joo takut jika Aluna mati dirumahnya atau hal semacamnya. Mana ada laki-laki bengis itu khawatir padanya
“Iya Nona.. karena ada meeting pagi ini jadi Tuan bergegas pergi. Tuan Kang juga menitipkan pesan pada saya agar Nona menelpon Tuan jika sudah bangun..” Kata bibi Yoon panjang lebar
Aluna tertegun mendengar perkataan bibi Yoon. Ada apa dengan laki-laki itu, sebentar jahat sebentar baik. “Dasar bipolar..” Teriak Aluna dalam hati
Tidak perlulah Aluna menelpon Kang In Joo toh kenyataannya Aluna tidak sedekat itu dengan suaminya. Siang ini Aluna hanya ingin tidur-tiduran saja dirumah, dirinya merasa bahwa tubuhnya lelah sekali. Baru saja ingin menyandarkan tubuhnya disofa tuang tv, ponsel Aluna tiba-tiba berbunyi
Joo oppa is calling
Aluna tersentak kaget. Kang In Joo menelpon...
“Halo..” Ucap Aluna pelan
“Sudah bangun?” Tanya Kang In Joo diseberang sana
“Sudah..” Jawab Aluna
“Kenapa tidak menelpon? Aku sudah bilang ke bibi Yoon untuk menyampaikannya padamu.. apa bibi Yoo belum bilang?”
“Sudah.. tapi hanya saja..” Tiba-tiba hening
“Hanya saja apa?” Ucap Kang In Joo menatap keheningan
“Oppa.. kita tidak sedekat itu untuk saling memberi kabar. Kenapa sekarang tiba-tiba begini?” Jawab Aluna pelan-pelang, dia takut memancing emosi Kang In Joo
Kang In Joo yang mendengar ucapan Aluna hanya bisa terdiam. Dia juga tidak tahu kenapa dia begitu khawatir ketika mendapati Aluna belum bangun ketika pagi hari tadi, badannya tidak panas juga tidak dingin, kenapa begitu nyenyaknya tidur
“Oppa..” Ucap Aluna memecah keheningan
“Tidak apa-apa.. aku hanya takut kau mati saja..” Kang In Joo bingung harus menjawab apa, tapi kata-kata itu malah yang keluar dari mulutnya
“Tenang saja aku tidak akan mati oppa.. akan aku pastikan kau menceraikanku dalam keadaan aku masih hidup.. aku tutup dulu ya, aku capek mau istirahat..” Pamit Aluna mematikan telpon sepihak
Sial!!! Teriak Kang In Joo melemparkan ponselnya, bisa-bisanya dia mengeluarkan ucapan seperti itu. Mendengar ucapan Aluna ditelpon tentang perceraian, hati Kang In Joo langsung resah.. wanita itu berani-beraninya mengucapkan cerai padanya, gumam Kang In Joo dalam hati
Sekretaris Yang bingung melihat kelakuan tuannya yang marah kemudian membanting ponselnya, padahal beberapa menit lalu tuannya merasa gelisah dan tidak tenang, ketika menelpon wajah tuannya sumringah, setelah telpon mati aura membunuh keluar dari tuannya. Siapa sebenarnya yang membuat mood tuannya jelek seharian
“Yang.. aku akan pulang sekarang..” Ucap Kang In Joo pada sekretarisnya
“Tapi tuan.. anda ada meeting untuk pembangunan Hotel dan Resort baru di Australia...”
“Aku tidak peduli..” Teriak Kang In Joo berdiri dari kursinya “Aku harus segera menemui wanita itu, bisa gila aku..”
“Maaf Tuan, ini adalah pertemuan penting anda dengan Mr. Ryan Obelix investor dari Australia, jika anda membatalkannya saya khawatir Mr. Ryan akan marah kemudian membatalkan seluruh proyek dengan Kangin Grup..” Terang sekretaris Yang pada Kang In Joo
“Sial..” Teriak Kang In Joo marah
Kang In Joo mengambil ponselnya kemudian menghubungi seseorang
“Ke apartementku sekarang dan pastikan Aluna baik-baik saja sampai aku pulang nanti malam..” Titah Kang In Joo pada orang ditelpon
“Persiapkan agendaku selanjutnya..” Ucap Kang In Joo pada sekretaris Yang
“Baik Tuan..” Jawab sekretaris Yang melangkah keluar ruangan CEO
“Ternyata Nona Aluna yang membuat Tuan Kang senewen seharian ini. Nona Aluna benar-benar hebat bisa menaklukkan gunung es seperti Tuan Kang..” Lirih sekretaris Yang di meja duduknya
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
mustika
haha gelisah kan lo maka jgn sok jual mahal
2021-11-28
1
•A®MAN°
🌠
2021-10-02
0
Nietha Alfiani
egois tuh in joo oppa😁
2021-09-17
1