Chapter 7 Kediaman Kangin Grup

Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas. Tidak begitu dengan Aluna, pagi ini adalah pagi yang suram, mendung dan tidak mengenakkan. Pasalnya pagi ini Aluna akan mengundurkan diri dari pekerjaannya di de Bonjour. Dengan langkah gontai Aluna masuk ke dalam de Bonjour. Setelah masuk Aluna langsung berjalan menuju ruang chef utama. Diruang itu terlihat laki-laki paruh baya duduk dikursinya, itu adalah chef Yoo Han Ki, chef kepala di de Bonjour.

“Pagi chef..” Sapa Aluna

“Pagi chef Kim, ada apa?” Jawab chef Yoo berwibawa

“Ini chef.. saya mengundurkan diri...” Ucap Aluna sambil memberikan surat pengunduran dirinya pada chef Yoo

Chef Yoo kaget. Bagaimana tidak, chef pastry terbaiknya tiba-tiba mengundurkan diri. Chef Yoo mempersilahkan Aluna duduk kemudian berbincang ringan, termasuk bertanya kenapa Aluna Kim mengundurkan diri dengan tiba-tiba, dia akan kesulitan mencari chef pengganti untuk dapur pastry-nya. Aluna menjawab dengan gugup bahwa dia sudah menikah dan suaminya menginginkan dirinya ada dirumah. Chef Yoo tidak kalah kagetnya mendegar berita itu, setelah mengobrol lama Aluna keluar dari ruang chef kepala.

Teman kerja Aluna di de Bonjour bertanya-tanya kenapa Aluna bisa keluar dari ruangan itu. Ada perlu apa?

“Chef.. anda baru saja keluar dari ruangan chef Yoo, ada apa?” Tanya Min Yoon Ah penasaran

“Aku mengundurkan diri hari ini, tolong teruskan menjadi chef pastry walaupun aku sudah tidak disini ya?” Jawab Aluna

Betapa kagetnya teman-teman kerja Aluna mendengar penuturannya tadi, termasuk Chris Ben, laki-laki yang diam-diam sudah menyukai Aluna.

“Aku pergi ya, terimaksih waktunya di Bonjour...” Pamit Aluna sendu. Sudah tidak ada jalan mundur lagi. Dasar Kang In Jo sialan, pekik Aluna dalam hati

“Aluna.. masih bisakah kita bertemu diluar?” Cegat Chris sebelum Aluna keluar Bonjour

“Tentu...” Aluna tersenyum kemudian perlahan meninggalkan Chris di ambang pintu

-----

“Hmmmmm.. apa-apaan ini? Sekarang aku benar-benar pengangguran..” Lirih Aluna setelah sampai di apartement Kang In Joo, dia sedang berada di ruang televisi sekarang, menatap kosong seluruh ruangan. Tadi pagi ketika dia bangun Kang In Joo sudah tidak ada dirumah, entah kemana Aluna tidak mau tahu, Aluna benci pria itu sekarang.

“Permisi Nyonya..” Suara itu mengagetkan Aluna yang dari tadi masih bengong

“Bibi Yoon? Ada apa?” Jawab Aluna menoleh, ternyata pengurus rumah Kang In Joo. Bibi Yoon tidak setiap hari kerja, hanya 3 kali dalam seminggu

“Untuk makan malam apa yang harus saya masak Nyonya?” Tanya bibi Yoon

“Tidak usah bi, biar aku aja yang masak. Bibi pulanglah, terimakasih atas hari ini..”

“Baik Nyonya.. saya pamit..” Pamit bibi Yoon

Sepeninggal bibi Yoon, Aluna langsung bangkit menuju dapur. Aluna ingin mempersiapkan makan malam untuk suaminya. Ya suami palsunya, Kang In Joo. Dia ingin Aluna menjadi istrinya dirumah. Baiklah.. Aluna akan mulai dari memasakkan makan malam untuk suaminya itu. Sebelum memasak Aluna berfikir untuk mandi dulu, karena sedari tadi dia merasa tubuhnya lengket. Baru dua langkah menuju kamar mandi tiba-tiba handphonenya berbunyi.

Ibu Kang In Joo calling..

Glek.. Aluna menelan sendiri ludahnya, ada apa ibu Kang In Joo menelponnya?

Satu jam kemudian.

Telah duduk manis Aluna dirumah yang sudah pernah dia datangi ketika meminta bantuan membayar uang kuliah adiknya yang harus dibayarnya dengan bersedia menikahi anak sulung keluarga ini. Ya benar, rumah utama kediaman Kangin Grup. Fiuh.. Aluna menghela nafas berat, otaknya masih belum bisa mencerna kejadian satu jam yang lalu, dimana dia mendapatkan telpon dari ibu mertuanya dan disuruh segera kerumah mertuanya itu karena ada situasi yang mendesak. Ternyata situasi yang mendesak adalah Aluna diundang makan malam dirumah orang tua suaminya.

“Maaf ya mendadak, soalnya In Joo tidak kunjung membawa menantu cantik ibu ini kerumah...” Ucap lembut Nyonya Jung ibu Kang In Joo

“Ya bu.. kami memang sudah punya rencana..” Aluna berbohong. Rencana apa? Sekedar ngobrol dengan suaminya itu saja tidak pernah

“Yuk bantu ibu di dapur..” Gandeng Nyonya Jung membawa Aluna masuk dapur

“Tuang Muda sudah datang Nyonya!” Ucap salah satu pelayan yang ada didepan

“Suruh dia kedapur sekarang..” Jawab Nyonya Jung

Aluna membantu Kang In Na kakak suaminya dan beberapa pelayan menata makanan di meja, pikiran Aluna was-was.. apakah perlu dia memberitahu Kang In Joo, atau dia harus bersikap bagaimana. Belum ketemu jawabannya, orang yang sedang dia pikirkan muncul didepannya dengan wajah datar dan dingin. Seolah-olah mengisyaratkan bahwa yang Aluna lakukan adalah kesalahan besar.

Dan ternyata dugaannya benar, Aluna mencoba tersenyum sebagai cara menyambut suaminya tapi orang yang disambut malah memalingkan muka. Mati aku.. gerutu pelan Aluna. Diam-diam Aluna memperhatikan apa yang dilakukan oleh Kang In Joo, setelah memalingkan mukanya pada Aluna, suaminya itu langsung mendekat kepada Mi Ran, anak Kang In Na. Terlihat Kang In Joo menemani bermain si kecil Mi Ran karena ibunya sedang didapur dan ayahnya baru saja pulang dan sedang bersiap-siap makan malam. Segala tingkah Kang In Joo tidak lepas dari pengawasan Aluna, dia merasa tersihir dengan sifat Kang In Joo yang begitu sayang kepada keponakannya itu dan tidak pernah Aluna melihat suaminya tertawa ketika didepannya, tidak seperti sekarang seolah Kang In Joo yang dirumah dan disini adalah Kang In Joo yang berbeda.

Makanan sudah siap, dan semuanya sudah tertata rapai dimeja. Aluna menyeka peluhnya. Fiuh.. seperti ini saja capek sekali ternyata. Aluna memang pintar membuat kue, tapi tidak dengan memasak. Bisa dibilang kemampuannya dalam memasak makanan biasa saja.

“Luna..” Panggil Nyonya Jung lembut

“Ya ibu..” Jawab Aluna

“Panggil suamimu dikamarnya, kamarnya ada di lantai 2..” Timpal ibu mertuanya dengan senyum yang cerah

“Baik...” Jawab Aluna seraya melangkah naik ke lantai dua

Di lantai dua ada tiga kamar, yang mana kamar Kang In Joo, Aluna kebingungan. Dia lupa tidak sempat bertanya kepada ibu mertuanya. “Dasar laki-laki menyusahkan.. yang mana lagi kamarnya.. huhhh..” Celetuk Aluna