Alvin kembali ke Desa Gaia dengan dibantu jalan oleh Vettel. Hari mulai pagi, matahari terbit sedikit demi sedikit. Setelah berjalan cukup lama mereka sampai di Desa Gaia.
Disana warga desa dan Clara menyambutnya di depan rumah Nenek Desi. Clara berlari ke Alvin dan Vettel dan memeluk mereka berdua hingga terjatuh.
"Akhirnya kalian kembali." Clara terharu apa yang sudah dilakukan mereka berdua.
"Heh, maaf Clara, tapi Alvin butuh perawatan, dia terkena luka bakar."
"Heh, maaf Alvin, yaudah ayo kita rawat lukamu dulu." Clara menuntun Alvin ke rumah Nenek Desi untuk menyembuhkan luka Alvin.
Warga desa bergembira dan bahagia. Mereka sangat berterima kasih terhadap Alvin, Clara, dan Vettel yang sudah menyelamatkan anak anak yang diculik itu.
Mereka bertiga memutuskan untuk menginap di Desa Gaia selama tiga hari. Di sana mereka mendapatkan pengalaman, bermain dengan anak-anak, dan lain lain.
...Tiga Hari Kemudian...
Mereka bertiga bersiap siap untuk kembali ke Jakarta Pusat. Semua warga Desa Gaia mengantarkan mereka sampai gerbang desa.
"Jika begitu kami kembali dulu, terima kasih untuk semuanya." ucap Alvin, melambaikan tangannya ke semua warga desa.
"Tidak, justru kami yang harus berterima kasih, karena kalian sudah menyelamatkan desa dan anak anak kami dari ancaman ini." ucap Kepala Desa itu yang bernama Gafar.
"Hehehehehehe, kami juga berterima kasih paman, jika begitu kami pergi dulu."
Maya tiba tiba menghampiri Alvin, Vettel, dan Clara, dan memeluk Clara "Kak, nanti kembali kesini lagi ya." ucapnya memohon dan menangis.
"Iya, Kakak janji, suatu hari nanti akan kesini lagi jadi tenang saja, sudah tidak usah menangis." Clara mengelap air mata Maya.
"Ini untuk Kakak." Maya memberikan sebuah Ranting Pohon Yggrasil untuk membuat Megalixir.
"I-ini bukannya Ranting Pohon Yggrasil, terima kasih Suatu saat Kakak pasti kembali." memeluk erat Maya dengan menangis bahagia.
"Jika begitu kami pergi dulu, jaga diri kalian, dan Maya jaga Nenekmu karena kamu adalah satu satunya cucunya." ucap Alvin.
"Siap Kak, pasti akan aku jaga." ucapnya dengan muka serius, dan meneteskan air mata.
Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Desa Gaia. Di Desa Gaia mereka menemukan sebuah pengalaman, bahwa keluarga adalah harta paling berharga.
Di jalan yang mereka lewati sepertinya harus naik ke Pegunungan, akan tetapi jalannya rusak karena kejatuhan bongkahan batu saat itu. Mereka kebingunan sesaat dan memikirkan bagaimana cara naik ke atas.
"Bagaimana kita naik ke atas?" tanya Vettel.
"Sebelum itu, kau sudah tau kesalahanmu kan Vettel."
"Heh, iya iya." Vettel menghampiri Clara dengan wajah ragu ragu.
"Cla-Clara."
"Ada apa?" tanyanya dengan muka marah.
"A-aku ingin minta maaf yang waktu itu, aku menyesal, minta maaf karena sudah menyakiti hatimu." ucapnya terus terang dengan muka sedih dan kepala menunduk ke tanah.
"Hm........iya, sudah aku maafkan jadi."
"Heh benar!, makasih." bersalaman dengan Clara.
"Jadi, maukah kau tidak cuek dan membenci aku lagi?"
"Tentu saja, aku tidak akan seperti dulu lagi."
"Akhirnya kalian berbaikan juga, yaudah ayo kita naik." Alvin memegang tangan kanan Vettel dan tangan kiri Clara.
"Heh, jangan bilang kau akan memanjat dindingnya."
"Aku seorang Warrior, harus bisa mengambil resiko, baiklah siap ayo!!!"
Alvin berlari dengan sangat cepat dan berlari di tembok jurang itu dengan sangat cepat. Vettel membantunya berlari. Karena masih sangat jauh, Alvin menyiapkan pedangnya untuk ditancapkan ke dinding tebing itu agar mereka tidak terperosok ke bawah.
Vettel dan Clara juga menyiapkannya, Alvin sudah tidak bisa berlari lagi di dinding, dan menancapkan pedangnya ke dinding tebing itu, begitu pula dengan Clara dan Vettel.
"Sepertinya kita harus bergelantungan disini dulu." ucap Alvin dengan mengelap keringatnya.
"Mau bagaimana lagi, perkiraanku, puncaknya sekitar tujuh meter lagi." ucap Vettel memberitahu perkiraannya.
Setelah beberapa menit, mereka bersiap siap untuk berlari lagi, Alvin mempunyai ide yaitu memanjatnya dengan cara menggunakan dua pedang dan menancapkannya, setelah itu naik ke puncak sedikit demi sedikit.
Mereka bertiga sepakat, Alvin meminjam pedang milik Vettel untuk dijadikan menancap. Vettel merangkul kaki kanan Alvin dan Clara merangkul kaki kirinya.
"Baiklah, siap, aku akan naik."
"Apa kau baik baik saja Alvin?, apa kau tidak keberatan sama sekali dengan tubuh kita?" ucap Clara mencoba terus tenang.
"Tenang saja, aku bisa melakukannya." Alvin pun mulai memanjat dengan membawa beban dari tubuh Clara dan Vettel.
Sedikit demi sedikit naik dan naik, hingga meneteskan keringat yang deras. Clara sangat khawatir dengan keadaan Alvin tapi dia berusaha tenang agar Alvin tidak kehilangan konsentrasinya.
Setelah sepuluh menit kemudian, mereka bertiga berhasil menaiki puncak. Alvin sangat kelelahan dan hampir pingsan karena membawa Clara dan Vettel, terlebih lagi kakinya yang menjadi sarana untuk membawanya.
Tangan Alvin pun sangat merah seperti darah, bahkan ada sedikit goresan di tangannya dan mengeluarkan darah. Dengan penuh perhatian, Clara langsung mengobati lukanya dengan menutupkannya menggunakan sebuah daun.
Mereka memutuskan untuk beristirahat di pinggir tebing dahulu. Mereka memakan buah buah, dan memakan makanan yang diberikan oleh warga desa.
"Alvin, maafkan kami, kamu sudah banyak berkorban, dari mengalahkan Zack, sampai membawa kami berdua hingga ke atas sini. Itupun sampai kau terluka-luka." ucap Clara, sedih dengan keadaan Alvin.
"Hehehehe tidak apa apa, berkat kalian kita juga bisa menyelesaikan misi, aku juga berhutang pada kalian. Terima kasih Clara." tersenyum ke Clara.
Muka Clara memerah melihat senyuman Alvin yang begitu murni "Heh......iya iya aku dan Vettel juga terimakasih."
"Baiklah, aku akan masuk ke hutan dulu, jalan jalan sebentar."
"Baiklah, tapi jangan lama lama."
"Oke."
Alvin berjalan di hutan sendirian. Di hutan itu banyak sekali hewan yang bisa dimakan tapi, Alvin sedang mencari udara segar. Tiba tiba, seekor ayam kelinci dengan telinga panjang dan memiliki sayap kecil muncul tidak jauh dari Alvin, yang sedang memakan sesuatu di bawah pohon.
Kelinci itu bernama "Aureus Volant" sebuah hewan konsumsi langka yang hanya ada di hutan pedalaman, dan hanya ada satu atau dua di hutan belantara.
Karena beruntung, Alvin mengeluarkan pedangnya dari sarungnya. Dia mengaktifkan sword skillnya dan menggunakan skill "Light Attack" dan mengarahkannya ke Kelinci itu. Gumpalan cahaya pun tercipta dan menerjang ke Kelinci hingga kelinci itu terpental.
Kelinci itu mati, menjadi gumpalan debu dan meninggalkan sebuah item bahan makanan langka yaitu daging Auerus Volant sebanyak tiga buah seukuran daging daging kelinci pada umumnya.
Setelah mendapatkan bahan makanan yang langka itu, Alvin kembali kepada Clara dan Vettel.
"Hey lihat apa yang kutemukan." Alvin membuka menu item di jam tangannya dan mengeluarkan daging Auerus Volant.
"Heh, itu bukannya daging Auerus Volant, dimana kau mendapatkannya!?" Clara terkejut apa yang Alvin temukan.
"Aku menemukannya di hutan tadi. OT 2 coba teliti, apa manfaat dari daging Auerus Volant ini?" Alvin memanggil OT 2 dan, muncul sebuah layar dengan sebuah tulisan, Alvin pun membacanya.
"Daging Auerus Volant adalah daging yang bisa meningkatkan kecepatan 50%, dan meningkatkan kecepatan regenerasi sebanyak 80%, dan terakhir akan meningkatkan skill Cooking."
"Akan tetapi skill Cooking hanya bisa ditingkatkan oleh orang yang memasak ini. Dengan kata lain aku tidak bisa karena aku tidak mempunyai Skill Cooking, aku saja tidak bisa memasak." ucap Alvin terus terang.
"Baiklah, jika begitu daging itu aku bawa saja." ucap Clara.
"Hah, untuk apa?"
"Untuk dimasaklah, besok setelah kita kembali ke Jakarta Pusat, kalian berdua ke rumahku, aku akan memasak ini, bagaimana?"
"Hm.......baiklah, jangan berbohong kau."
"Yap, oke."
"Yaudah, kita lanjutkan perjalanan."
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan sebelum hari gelap. Sebelum gelap mereka harus sudah keluar dari hutan. Tiba tiba, tiga ekor serigala muncul dan menyerang mereka.
Akan tetapi, Alvin mengalahkannya dengan sangat mudah. Setelah itu mereka lanjut untuk keluar dari hutan dengan membawa tas yang berat yang berisikan, benda untuk kemah.
Mereka bertemu beast atau hewan buas lainnya. Mereka bertiga berhasil menghalaunya.
...Tiga Jam Kemudian...
"Akhirnya kita keluar dari hutan!" ucap Alvin merasa senang dan menggerakkan kedua tangannya ke atas.
"Baiklah, karena sekarang mulai sore, kita harus segera naik kereta."
Mereka bertiga menuju Stasiun untuk pulang ke Jakarta Pusat. Matahari terbenam dengan sinar orange yang indah. Akhirnya misi mereka selesai, tanpa adanya masalah besar.
...To be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
:v
lanjut
2020-12-15
2
Orpmy
akhirnya kembali ke kotasemangat thor 👍
btw, itu efek makan daging permanen atau sementara?.
2020-12-08
2
<• Liyura Nox Extrella •>
Haloo~aku mampir dan bawa like, BTW, 'Aerus Volant' itu nama latin ya?? Semangat up nya, aku tunggu chapter selanjutnya~
2020-12-08
4