Setelah beberapa saat Alvin bangun dan melihat sekitarnya sama saja dengan dunia nyata, hanya saja sekarang semua yang ada di dunia virtual Battle Infinity Online menjadi nyata.
Ukuran Bumi yang sekarang pun dua kali lebih besar dari ukuran normal. Tiba tiba seorang gadis cantik berambut pirang, dan memakai baju putih menghampiri Alvin yang baru bangun dari pingsannya.
"Heh, siapa kau?" tanya Alvin kepada gadis itu.
"Kenalkan, namaku Clara, aku adalah player Battle Infinity Online sepertimu."
"Apa!, sebenarnya apa yang terjadi dengan dunia kita ini?"
"Mari kita pergi dan mengobrol di Cafe saja, banyak sekali hal yang ingin aku tanyakan."
"Oke, tapi ngomong ngomong dimana Ibuku?"
"Hah, apakah kau memliki Ibu juga, kudengar banyak orang menghilang sejak dunia ini menyatu, tenang saja aku jamin Ibumu baik baik saja."
"Hm oke."
"Ayo kita ke Cafe dulu." ucap gadis itu sambil membantu Alvin bangun.
"Terima kasih ya." ucap Alvin sambil tersenyum ke gadis itu.
Mereka berjalan, ke Cafe. Di jalanan Alvin melihat banyak orang yang memakai baju layaknya di dunia Battle Infinity Online.
"Oh ya, ngomong ngomong siapa namamu?" tanya Alvin.
"Tadi sudah kubilang namaku Clara, player Battle Infinity Online peringkat E sama sepertimu dan memliki level 10."
"Hm kalo gitu kita sama."
Mereka pun sampai di Cafe, di Cafe mereka duduk di meja sebelah jendela luar.
"Oh ya Alvin, kamu mau pesan apa?"
"Heh gausah, aku aja gak punya uang." ucap Alvin menolak tawaran Clara dengan halus.
"Heh bukannya di game Battle Infinity Online kau mempunyai uang ya."
"Heh apa iya?"
"Kalo mau mengecek, lihat jam tangan gamers mu."
Alvin mengecek jam tangan gamersnya, di jam tangan itu ada banyak fitur yaitu memperlihatkan jam, level pemain, peringkat, keuangan, lokasi, dan bisa berkomunikasi dengan teman lewat jam tangan itu.
Alvin mengecek ternyata dia mempunyai uang 10.000 Gil atau setara dengan 1.000.000 juta rupiah.
"Oh ya aku punya satu juta rupiah hehehe." ucap Alvin sambil menggaruk garuk kepalanya dan tersenyum.
"Hah itu tau, tapi biar aku saja yang traktir." ucap Clara.
"Heh tidak usah aku aja yang traktir gapapa."
"Udah Al, cukup aku aja yang bayar kamu mau pesan apa?"
"Hm aku mau pesan es teh saja."
"Hm oke bentar ya."
Clara pun memesan minuman, setelah beberapa saat Clara kembali dan juga membawakan minumannya.
"Hah ini."
"Makasih ya Clara."
Mereka pun saling mengobrol tentang berbagai hal.
"Ngomong ngomong kok di jam tangan ini tidak ada Health bar / jumlah nyawa?" tanya Alvin.
"Aku belum memberitahu ya, jadi di dunia yang baru ini tidak ada jumlah nyawa atau health, jadi seperti manusia."
"Jadi, aku mati tidak akan bisa hidup lagi?"
"Yah benar, tapi ada satu cara yaitu, orang mati bisa dibangkitkan dengan Soul Stone yang dimana letaknya hanya berada di Nether, sebuah tempat yang hampir mirip neraka."
"Hmmm tapi kok masih ada sistem level."
"Sepertinya itu menunjukkan sampai mana kita berpengalaman bertarung, berpetualang, dan sekarang peringkatnya pun sudah di ganti lihat ini." ucap Clara sambil memperlihatkan peringkat pemain dengan hologram.
Peringkat E : Prajurit Ahli.
Peringkat D : Kapten Perang.
Peringkat C : Jendral Dunia.
Peringkat B : Panglima Langit.
Peringkat A : Ksatria Bintang.
Peringkat S : Saint Bulan.
Peringkat SS : Pejuang Surga.
Peringkat SS+ : ???
Setelah Alvin melihatnya dia bertanya tentang peringkat SS+.
"Lah kok, peringkat SS+ tidak diketahui?"
"Aku juga tidak tau, mungkin itu adalah peringkat dimana dia sangat sangat kuat melebihi manusia biasa."
"Jadi, intinya kita masih Prajurit Ahli ya.".
"Ya begitulah, memang susah untuk meningkatkan peringkat."
"Oh ya apa senjatamu?"
Oh nih lihat." Clara menggunakan pikiran dengan cara fokus ke tangan itu untuk memanggil pedangnya.
"Ini dia."
"Hah bagaimana aku bisa melakukan itu?"
"Semua pemain bisa melakukannya kamu coba saja."
Alvin membuka tangan kanannya dan tiba tiba muncul pedang masamune miliknya. Clara terkejut karena dia tidak percaya peringkat Prajurit Ahli bisa menggunakan pedang legendaris.
"Hah bagaimana kau mendapatkannya?" tanya Clara yang kebingungan bagaimana bisa prajurit ahli bisa mendapatkan senjata legendaris.
"Setauku, aku mendapatkannya di Gua Utgard pada saat aku mendengar bahwa ada pedang legendaris Masamune Sword." ucap Alvin dengan begitu detail.
"Owh, andai saja saat itu aku ke sana, mungkin kita bisa berduel."
"Hah terus apa nama pedangmu itu?"
"Ini adalah Lightbringer, peringkat pedang legendaris sepertimu, aku menemukannya di Benteng Cahaya, pedang ini mempunyai sihir Holy, dimana akan menyerang musuh dengan sebuah cahaya yang dapat memberikan luka parah."
"Berarti kita sama, oh ya ayo kita cari penginapan?"
"Kamu dulu saja, aku akan menyusul aku harus ke tempat lain dulu."
"Yaudah, aku pergi dulu ya Clara, bye." ucap Alvin, berdiri dan berniat untuk keluar dari Cafe.
Akan tetapi tiba tiba Clara memanggil untuk berbicara sebentar padanya.
"Alvin!, aku ada sesuatu untukmu!" teriaknya hingga sebagian orang di Cafe mendengarnya tapi mereka tidak menghiraukannya.
"Hah ada apa?"
"Ini adalah Daun Kristal, daun yang hanya tumbuh di pegunungan kristal bagian timur, kau bisa membawa bahan ini untuk membuat megalixir, sebuah ramuan yang lebih tinggi dari elixir bisa menambah kekuatan 80%."
"Terima kasih ya Clara." tersenyum kepada Clara dan pergi.
Dia berjalan di Kota Jakarta yang ramai dan hampir sama seperti Jakarta yang dulu. Setelah lama berjalan dia pun duduk di taman untuk beristirahat dulu. Hari mulai sore tapi dia tidak menghiraukan itu.
"Dimana aku harus tidur, apakah aku harus mencari penginapan untuk satu malam saja?"
"Oh ya apakah aku bisa memanggil OT disini?"
Tiba tiba sebuah sistem yang mirip OT bahkan lebih canggih dan sekarang dia menamakan dirinya OT 2.
[Halo tuan!]
"Astaga!!!, OT apakah itu kau!?"
[Yah tuan sekarang aku sudah di upgrade menjadi baru lagi]
"Kok kamu panggil aku tuan biasanya ngga tuh?" Alvin terus bertanya tanya.
[Itu karena sekarang saya adalah sudah menjadikan bagian dari teman tuan]
"Hm oke baiklah, oh ya apa saja bahan untuk membuat Megalixir?"
[Bahan bahan untuk membuat Megalixir yaitu pertama satu Daun Kristal, satu Ranting pohon Yggrasil, sebotol air biasa, dan dua Buah Apel Emas.]
"Hah apa!, bahan bahannya saja susah, ranting pohon Yggrasil, dan dua apel emas bagaimana aku bisa mendapatkannya?"
Setelah mendengar penjelasan OT 2 tentang bahan untuk membuat Megalixir, Alvin lanjut untuk mencari penginapan.
Dia berjalan di malam yang sangat dingin dan sepi. Tiba tiba seseorang dengan gerakan cepat ingin menebas kepala Alvin dari belakang.
Karena Alvin reflect, dia langsung menangkisnya dengan pedang Masamune hingga orang itu terpental ke semak semak.
"Siapa kau hah!, jangan beraninya main umpetan!"
Orang itu lompat dari semak dan melemparkan shuriken kepada Alvin, tapi ya percuma saja oleh Alvin ditangkis dengan mudahnya dan bahkan bisa mengembalikkan salah satu shuriken itu hingga tertancap di dada orang itu, hingga dia duduk lemas.
"Bagaimana siapa kau!?" teriak Alvin dan lalu mendekat ke orang itu.
Alvin mendekatinya dan menendang kepalanya hingga terbentur di tanah. Lalu Alvin membuka topengnya dan ternyata itu adalah Kurt, seseorang yang dulu pernah bertarung dengan Alvin pada saat sedang mencari Pedang Masamune, Alvin terkejut dengan kehadiran Kurt.
"Hah, kau bukannya Kurt, kenapa kau manyerangku hah!?"
"Hehehe sudah kubilang aku tidak akan melepaskanmu sebelum aku mendapatkan pedang masamune itu."
Sekali lagi Alvin menendang kepalanya ke tanah untuk kedua kalinya.
"Katakan, apa tujuanmu selain itu, dan sekarang kau malah turun peringkat, kau itu memang bodoh!" ucap Alvin sambil menarik narik kerah baju milik Kurt.
"Aku tidak akan memberitahu apa rencanaku sebenarnya, yang penting aku ingin pedang itu!"
Alvin pun memukul muka Kurt hingga terbentur ke tanah.
"Jangan macam macam, aku bisa saja bertindak sadis jika kau terus memanas manasiku!"
Sembunyi sembunyi, Kurt mengeluarkan pisau dari belakang dan menusukkannya ke Alvin. Tapi itu hanya sebagai latihan bagi Alvin, Alvin pun merebut pisau itu pada saat pisau itu sudah ada di depan tubuhnya.
"Apakah segini saja kemampuanmu Kurt, kau memag ceroboh!" ucap Alvin dan sekali lagi memukul muka Kurt hingga dia babak belur.
"Percuma saja aku berbicara denganmu, lebih baik aku pergi dari sini."
Tiba tiba OT 2 muncul dan memberitahukan sesuatu untuk Alvin.
[Selamat tuan! tuan telah masuk Peringkat D sebagai Kapten Perang]
"Hah apa!, secepat itu aku naik peringkat!?"
Alvin pun terkejut begitupun dengan Kurt yang sedang sekarat dan tertidur di tanah.
"Ba bagaimana bisa dia naik peringkat be be begitu cepat?" ucap Kurt berbicara dengan terbata bata.
"Aku benar tidak percaya secepat itu aku naik peringkat?"
Saat dia hendak meninggalkan Kurt, Alvin dengan belas kasih menggendong Kurt yang sedang sekarat itu.
"Hah, ke kenapa kau menyelamatkanku?" ucap Kurt dia benar benar bingung.
"Aku adalah manusia, aku memiliki hati jadi aku tidak tega untuk meninggalkanmu disini walaupun kita musuh."
"Kau memang bodoh, kau mau menyelamatkan harimau ini yang suatu saat bisa memakanmu saat kau lengah."
"Bagiku itu tidak penting aku tidak akan membuat kau mati konyol hanya karena tertusuk shurikken beracun ini."
Dia terus menggendong Kurt tanpa lelah, dan oda akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan. Di penginapan itu Alvin disambut dengan senyuman.
"Selamat datang di penginapan, apakah anda ingin menginap?"
"Yah, aku akan menginap disini untuk mengobati dia, jadi aku menginap beberapa hari apakah bisa?"
"Ya tentu bisa, kenalkan namaku Shasa, aku yang mempunyai penginapan ini." ucap Shasa dengan senyum yang manis.
"Salam kenal, aku Alvin dan yang sedang sekarat ini Kurt, apa kamu bisa merawatnya di kamar yang berbeda, soalnya aku ingin menyendiri?"
"Tentu saja bisa."
"Baiklah, ini 500 rb untuk menginap." ucap Alvin dan memberikan uangnya ke Shasa.
"Oke makasih tapi ini bisa untuk menginap selama satu bulan loh."
"Tidak apa apa, mungkin bisa saja kapan kapan aku balik kesini."
"Oke kamarnya di atas silahkan ke atas."
Alvin ke lantai dua dan meletakkan Kurt di sebelah kamarnya, Alvin memberikan Kurt L-Potion untuk menyembuhkan Kurt.
saat L-Potion habis, dia lalu membuat Antidote dengan skill Alchemist nya.Setelah selesai membuat Antidote, Alvin meminumkannya kepada Kurt.
"Dasar bodoh, semoga kau cepat sembuh, pakai pingsan segala lagi."
...To be Continued...
...JANGAN LUPA LIKE KOMEN SHARE DAN VOTE YA TEMAN TEMAN, KARENA DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERHARGA😃...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
kamen rider kabuto
nerher di minecraft
2022-10-24
0
:v
lanjot
2020-12-15
2
Call me Tirfa
mampir lagi nih
2020-11-24
2