Keberuntungan benar benar mendatangi Alvin dengan tiba tiba. Seorang pria tua memakai jas hitam tiba tiba menghampiri Alvin yang sedang kesusahan.
"Hai nak."
Alvin yang tadinya tertunduk langsung menengok ke depan, seorang pria berjas hitam berbicara kepadanya.
"Hah, siapa Bapak?" tanya Alvin.
"Kenalkan, nama Bapak adalah Keith, Bapak adalah manajer dari Guild Divilight."
"Hah, ada apa Bapak mencari cari saya?"
"Coba aku lihat jam tangan gamersmu."
"Oh oke." jawaban singkat Alvin dengan memperlihatkan jamnya.
"Tidak salah lagi, jadi kau Alvin salah satu gamer jenius."
"Hah, bagaimana Bapak tau nama saya?" tanya Alvin yang bingung dengan ucapan Pak Keith.
"Heh, semua orang sudah tau itu, kau adalah gamer jenius yang katanya kau naik peringkat dengan sangat cepat dari Prajurit Ahli ke Kapten Perang, padahal untuk menaikan peringkat itu sangat susah."
"Aku juga tidak tau kenapa itu bisa terjadi, ada apa Bapak mencari saya?" tanya Alvin lagi yang masih dikelilingi kebingunan.
"Begini, Bapak ingin kau untuk masuk ke Guild Divilight, karena kami butuh kau untuk memajukan Guild ini bagaimana?"
"Hah apa!?, Bapak serius mau memasukkan aku ke Guild Divilight, bukankah itu adalah Guild terkuat di Indonesia!"
"Yah, Bapak serius kau mau apa tidak, karena anggotanya itu terpilih jadi sangat sedikit anggotanya hanya sekitar 15 orang saja bagaimana?"
"Aku mau Pak!" ucapnya dengan penuh kegirangan
"Baiklah oke, mari kita ke markas Guild Divilight."
Pak Keith pun mengajak Alvin menuju Markas Guild Divilight yang dimana merupakan Guild terkuat di Indonesia. Di malam yang sangat dingin dan menyedihkan, akhirnya menjadi sebuah keberuntungan bagi Alvin.
Setelah berjalan keluar dari taman, Alvin diizinkan menaiki mobil bersama Pak Keith untuk menuju Guild Divilight.
...30 Menit Kemudian...
Setelah beberapa lama, Alvin akhirnya sampai di Guild Divilight yang sangat kuat dan populer itu.
"Ayo Alvin, silahkan masuk." ucap Pak Keith dan mengajak Alvin masuk.
"Hah, jadi ini Guild Divilight." Alvin terkagum dengan yang dilihat.
"Ini dia, ruang Ketua Guild Divilight, silahkan masuk ayo." ucapnya sambil menunjukkan ruangannya.
"Baik."
Mereka berdua masuk dan melihat seseorang yang sangat gagah, dan sepertinya sangat kuat. Alvin kagum dengan orang itu.
"Ketua, ini dia orangnya."
Sesosok lelaki itu membalikkan badannya dan melihat Alvin dengan tatapan tajam.
"Tatapannya sadis sekali." ucap dalam batin Alvin.
"Kenalkan, namaku adalah Cloudy, aku adalah ketua sekaligus yang membentuk Guild Divilight sejak lama."
"Oh ya, kenalkan namaku adalah Alvin, peringkatku Kapten Tempur salam kenal."
"Hm menarik, peringkatku.............Saint Bulan." ucapnya dengan tersenyum jahat.
"Hah apa Saint Bulan!!!" Alvin terkejut.
"Iya benar, aku ingin menekrutmu itu karena kau bisa menjadikan Guild ini lebih maju, jadi apakah kau mau bergabung?"
"Tentu saja aku mau." ucapnya dengan muka serius dan menggenggam tangannya ke meja.
"Baiklah, kau akan aku panggil besok jadi usahakan besok datang."
"Baiklah aku pergi dulu terima kasih paman, terima kasih Cloudy, permisi." ucap Alvin memberi salam dan pergi dari Markas Guild Divilight itu.
Di jalan sudah sangat sepi, hanya beberapa kendaraan yang lewat. Alvin berjalan sendiri dan melewati taman yang biasanya dulu dia main atau menyendiri sebelum dunia ini berubah.
Di taman itu, dia melihat seorang gadis yang sedang duduk sendirian di taman sambil menikmati bintang bintang di langit malam. Karena merasa khawatir, Alvin menghampiri gadis itu.
Setelah dia berjalan beberapa langkah, dia menyadari itu adalah Tasya yang sedang menyendiri. Alvin tidak percaya akan bertemu Tasya di sini "Bukankah itu Tasya, ada apa dia disini sendirian malam malam." ucapnya dan menghampiri Tasya tanpa Tasya ketahui.
"Tasya, sudah tiga hari kita tidak bertemu apa kabarmu?"
Tasya terkejut dan menoleh ke belakang. Tasya sangat merasa kebahagiaan sesaat saat melihat Alvin mendekatinya.
"Hah, Al Alvin." ucapnya dan meneteskan air mata.
Alvin duduk di samping Tasya dan mengobrol sebentar dengannya.
"Tasya gimana kabarmu selama ini?"
"Aku baik baik saja." ucapnya lagi lagi sambil meneteskan air mata.
"Hah, kau kenapa Tasya, apa kau menangis." ucap Alvin dan mengelap air mata Tasya yang ada di wajah Tasya.
"Aku gapapa hiks hiks." menangis pelan.
"Katakan saja padaku, ini aku temanmu sejak kecil, katakan ada apa."
"Hiks hiks hiks, semenjak kau meninggalkan aku, Hiro selalu bertingkah kasar padaku, bahkan dia mengancam akan membunuh keluargaku jika tidak menikah dengannya." ucapnya panjang lebar dan menangis.
"Apa!!!, dia benar benar keterlaluan, sekarang dimana dia!?" Alvin sangat marah mendengar perkataan Tasya yang sangat menderita.
"Hiks aku juga tidak tau dimana dia."
Alvin berdiri dan berniat untuk mencari Hiro. Tapi dia dicegah oleh Tasya untuk tidak usah mencarinya.
"Untuk apa kau mencarinya Alvin, sudah tidak usah ini memang sudah takdirku."
"Tapi, aku tidak terima kau diperlakukan seperti itu, seharusnya kau lapor polisi."
"Itu hanya sia sia, mengingatkan dia juga seorang gamer peringkat Kapten Perang, sekaligus bisnis keluarganya yang sangat maju itu tidak mungkin."
Tiba tiba, Hiro datang dengan ekspresi marah dan menatap tajam ke Alvin.
"Wah wah wah, benar benar malam yang romantis. Sudah kubilang Alvin, kau jangan mendekati Tasya lagi dia itu bukan siapa siapa kau, aku adalah calonnya!!!" ucapnya dengan marah dan melemparkan pisau pisau dari belakang tubuhnya ke Alvin.
Alvin dengan cepat memanggil pedangnya dan menangkis pisau pisau itu dengan mudahnya.
"Apa, tidak mungkin, Alvin apa peringkatmu hah!?"
"Kau belum tau, peringkatku ya, peringkatku adalah Kapten Perang sama sepertimu."
"Oh ini mulai menarik, baiklah akan aku berikan sesuatu agar kau tidak mengganggu hubungan kami berdua lagi!"
"Hubungan apa, apa kalian memiliki hubungan hah!? hahahahaha!!!" ucap Alvin dengan tertawa tawa.
"Kau memang anak kecil yang bodoh!"
Hiro mengeluarkan pedangnya dan menuju ke arah Alvin dengan cepat. Tapi bagi Alvin itu hanya sebuah kura kura yang lambat, Alvin langsung menangkis serangan milik Hiro hingga dia mundur beberapa meter dari Alvin.
"Apa, bagaimana kau mendapatkan pedang itu!?"
"Apa kau mau membelinya maaf tidak kujual pedangnya hahahaha!!"
"Dalam situasi seperti ini kau masih bisa menertawakan aku hah!"
Hiro kembali menyerang seperti kilat dan menyerang dari belakang Alvin. Dengan sigap Alvin menunduk dan menendang perut Hiro hingga senjatanya lepas dari tangannya.
"Segini saja kekuatanmu Hiro, kau memang mulut besar!!!"
Tiba tiba Alvin berada di belakang Hiro dan menyiapkan pedangnya untuk menebas kepala Hiro. Tapi serangannya dihentikan oleh Alvin karena dia tidak tega.
"Tidak!!!" teriak Tasya yang diselimuti kesedihan.
"Kenapa kau berhenti Alvin?"
"Kau pikir aku monster yang tidak memiliki hati hah, aku tidak tega melihatmu mati."
Kemudian Alvin menendang kepala Hiro hingga Hiro terguling ke depan. Setelah itu dia berbicara kepada Tasya.
"Tasya, mungkin ini adalah terakhir kali kita bertemu. Bahagialah bersama Hiro walaupun kau tidak mencintainya, dan aku jujur aku mencintaimu Tasya lebih dari apapun."
Setelah itu Alvin pergi meninggalkan mereka berdua di malam yang menyedihkan bagi Tasya, sepertinya Alvin sudah ikhlas untuk melepaskan Tasya.
"Alvin!!!, kumohon kembalilah!!!"
Hiro pun bangun dan mendekat ke Tasya.
"Kenapa kau berbicara dengannya!?" sambil menampar Tasya dengan kerasnya hingga dia tambah sedih.
"A Aku tidak tau kalo dia datang, tolong maafkan aku mas." sambil menunduk kepalanya.
"Tidak apa apa ayo pulang sudah sangat malam." ucapnya dengan ekspresi masih sangat marah terhadap Alvin.
"Hm oke." ucap Tasya dengan rasa tidak bahagia bersama Hiro.
Hiro mengantarkan Tasya ke rumahnya yang berada di perumahan elite. Setelah sampai di rumah Tasya, Hiro melarang Tasya untuk tidak lagi bertemu Alvin.
"Sudah malam sana masuk, awas! kalo aku lihat kamu berduaan lagi dengannya atau sama lelaki lain, aku tidak segan segan membunuh orangtuamu secara diam diam." ucap Hiro yang berbisik di telinga Tasya.
"Hm baik." hatinya bertambah sedih.
"Aku pulang dulu, ingat!" ucap Hiro dengan mengancamnya sampai Tasya tidak dapat berkata kata.
Tasya pun masuk rumah dalam keadaan menangis.
"Aku pulang."
Sementara Alvin dia berjalan menuju penginapan untuk beristirahat karena besok dia harus kembali lagi ke Markas Guild Divilight itu.
...To be Continued...
...JANGAN LUPA LIKE JIKA KALIAN SUKA DENGAN CERITANYA, KOMEN DAN SHARE JUGA JANGAN LUPA SUPAYA AUTHOR TAMBAH SEMANGAT BUAT UP OKE THANK YOU AND HAVE FUN😀😁🙏...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
MURAXZ_92
naif cok ni MC
2021-01-25
1
M A
Mc nya kurang sadis thor wkwk walaupun punya hati seenggaknya kejam dikit
2020-12-21
1
:v
uwu lanjut
2020-12-15
2