Mikayla melangkah menuju parkiran dimana motornya berada, namun dia terhenti langkahnya ketika mendapati seorang lelaki yang terlihat tak asing baginya. Dengan lekas dia melangkah menghampiri laki-laki tersebut yang tak lain adalah Alex.
" Ngapain tuh orang disana " Mikayla geram, melihat Alex duduk setengah bersila di motornya.
" Heh pergi dari situ, aku mau pulang awas minggir "
" Eh gak bisa ( menghadang tangan Mikayla menyentuh motornya) aku sudah nungguin kamu sedari tadi, susah payah aku cari tau ini motor mu " ujar Alex
" Terus apa peduli ku? " Jawab Mikayla dengan ketus.
" Jangan gitu dong, kenalkan ( mejulurkan tangannya) aku Alex kamu Mikyla kan "
Mikayla hanya melihat tangan Alex dia tak menghiraukan nya, Alex pun hanya tersenyum dan menarik kembali tangannya yang telah di acuhkan olehkan Mikayla.
" Gak penting, cepat sana minggir aku mau pulang "
" Eits tunggu dulu Kay, urusan kita belum selesai "
" Heh denger ya, kita gak ada urusan "
" Kemarikan nomer hp mu " menyodorkan hp kepada Mikayla.
" Gak ada hp " Mikayla berbohong
" Kamu mau kasih nomor hp atau kamu gak bisa pulang dari sini. Aku akan disini sampai kamu memberikan nomermu, aku sangat senang malah, bisa berduaan dengan mu disini seharian " Ujar Alex tersenyum penuh kelicikan.
" Enak saja, Ngarep kamu " Mikayla menyambar Hp Alex, karena dia malas meladeni Alex diapun Akhirnya memberikan nomernya.
" Gitu dong, dari tadi napa ( mengecek nomor Mikayla) awas kamu kasih nomer yang salah, maka urusanmu dan aku akan lebih besar dari ini "
" Huh terserah, cepat minggir sana mengganggu saja "
Alex pun berdiri dari duduknya, dia mempersilakan Mikayla. Mikayla yang tampak geram dia langsung menyalakan motornya lalu melajukan nya dengan cepat.
" Hati-hati sayang di jalan " ucap Alex sambil melambai ke arah Mikayla yang sudah berlalu dari hadapan nya.
Alex tersenyum dengan kemenangan nya, dia memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan sekolah.
Mikayla kini telah sampai di rumah, dia melettakan motornya di garasi, lagi-lagi dia melihat mobil Elena tak nampak disana.
" Belum pulang juga tuh orang, mungkin mati hahaha syukurlah "
Mikayla memasuki rumahnya, lalu bergegas memasuki kamarnya. Dia membersihkan diri dengan mandi, lalu mengganti pakaian nya dengan baju santai. Setelah selesai Mikayla keluar dari kamarnya dia berpamitan kepada bi Rina pembantunya.
" Bi, Kayla keluar dulu ya, mau bertemu teman "
" Gak makan dulu non? "
" Gak usah bi, aku mau makan diluar saja "
" Baiklah non, hati-hati dijalan " Mikayla mengangguk dan meninggalkan kembali rumahnya, menuju bagasi tempat motornya di parkir.
Mikayla melajukan motornya menuju ke arah taman kota dimana dia telah janjian dengan Rafa kemarin di depot makanan dimana mereka bertemu.
20 menit kemudian Mikayla kini sampai di sebuah taman, dia memarkirkan motornya di tempat parkir yang sudah di sediakan. Mikayla melihat kesegala arah, dan matanya terhenti dengan tatapan tertuju kepada seorang lelaki yang berpenampilan rapi, dan tampan kini tengah melambaikan tangannya ke arah Mikayla.
Rafa yang tengah duduk di kursi taman, dia melambai kepada Mikayla. Mikayla pun bergegas menghampiri nya.
" Sudah lama ya nungguin " Mikayla menduduki kursi kosong yang berpembatas meja itu. Kini mereka berhadap-hadapan.
" Ngak baru 5 menit aku sampai kok, sudah pulang ya sekolah nya "
" Yah gitulah, kalo gak pulang aku gak bakal disini "
" Benar juga haha "
Mereka terlihat tertawa bahagia. Rafa dan Mikayla berjalan menyusuri taman, dan menikmati berbagai kuliner yang dijual disana.
Hari mulai petang Rafa mengajak Mikayla makan mala di sebuah kafe.
" Kay udah ya capek berkeliling, yuk cari kafe buat makan malam "
" Ok aku ambil motor dulu ya? "
" Gak usah, motornya parkir dulu naik mobilku yuuk.. "
" Tapi motorku sudah tenang motormu nanti biar aku urus "
" Bener ya, itu motor kesayangan ku loh kalo sampe hilang kamu gak akan bisa menemukan penggantinya walaupun uang mu melimpah gak akan bisa kamu mendapatkan yang seperti itu " Ujar Mikayla dengan wajah menggemaskan bagi Rafa yang melihatnya.
" Hahaha Bisa aja kamu Kay emang apa bedanya sama yang di toko motor sana kan sama aja "
" Motor itu memang buntut tapi motor itu kenangan dari mama, yang dulu selalu menemani Kayla keliling kemana saja " Mikayla menatap motornya yang memang terlihat bergaya jadul, namun dia tidak malu memakainya malah dia terasa amat bangga bisa memakai motor milik mamanya itu, walaupun dia memiliki mobil pribadi tetap saja motornya itu yang selalu dia pakai kemana-mana.
" Iya iyadeh, tuan putri yuk kemobil ku, nanti kamu pulang motornya akan terparkir cantik dirumah mu "
" Emang kamu tau rumah ku dimana? "
" Heeehe ngak tau " Rafa menggeleng dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments