Mikayla kini duduk di bangku nya, dia meletakkan tas di lokernya. Bel telah berbunyi, 5 menit kemudian jam pelajaran di mulai dia mengikuti pelajaran dengan seksama hingga tak terasa 4 jam dia belajar kini waktunya istirahat bagi para siswa.
Di jam istirahat Mikayla dan Raisha memesan makanan di kantin seperti biasanya. Ketika mereka tengah asik mengobrol sembari menunggu pesanan datang, tiba-tiba segerombolan pria datang mengusik ketenangan mereka.
" Hey kalian, pindah dari sini ! disini tempat bos kami ayo cepat pindah " salah satu dari mereka menghardik Mikayla dan Raisha.
Mikayla dan Raisha menoleh ke arah mereka, dan menengok ke segala arah ruangan yang terlihat banyak kursi kosong.
" Kalian buta ya, tuh kursi banyak yang kosong jangan ganggu kami, lagian kami terlebih dahulu disini. Lah kalian apa se enaknya saja nyuruh kami pindah, kalian tuh pindah " Mikayla menunjukkan ke arah kursi kosong. Tempat Mikayla duduk memang tempat yang strategis, dimana dia bisa menikmati udara segar dan pemandangan taman sekolah yang asri.
" Kay sudah, ayo kita pindah biar gak dapat masalah " Ajak Raisha yang tarlihat gemetar karena takut berbeda dengan Mikayla yang terlihat berani melawan geng yang terkenal sadisnya itu, karena Mikayla memang sedari dulu seperti itu tak pernah mengalah jika tak bersalah.
" Hey cari mati ya " ujar satu temannya lagi mengangkat tangannya ke atas hendak menampar Mikayla
" Hentikan! " Suara pria dari belakang menghentikan aksi para gerombolan geng itu.
Alex ternyata pemilik suara itu adalah Alex tak lain bos dari yang mereka sebutkan tadi.
" Kenapa berhenti ayo lanjutkan kalo berani " Mikayla tampak jengah dengan kelakuan mereka yang selama ini dia dengar sangat sadis perlakuannya terhadap para siswa yang lemah. Laki laki itu tampak geram dengan sikap Mikayla yang angkuh namun dia hanya mengepalkan tangannya untuk menahan amarah.
" Ada apa ini, kenapa kalian berdebat sama cewek segala hah "
" Ini bos, nih cewek aku kasih tau malah ngeyel sudah aku bilang kalo ini tempat milik bos dia tetap gak mau pindah "
" Hahaha... bos, ini bosnya? Cih kalian ini semua norak ya, blagu kalian semua, ini sekolah woy bukan pasar kita sama-sama siswa gak wajib nuruti perintah kaya kalian semua. Gak penting " Mikayla meledek laki-laki tersebut hingga membakar amarahnya.
" Hey jaga bicaramu " mengangkat tangan lagi.
" Heeeyyy Alfin, turun kan tangan mu " teriak Alex yang dibuat kesal oleh temannya itu yang tak lain adalah Alfin.
" Tapi Lex dia... " menunjuk ke arah Mikayla, namun jawaban Alex hanya menggeleng. Alfin pun mengikuti perintahnya, walaupun di dadanya masih terasa sesak dengan perkataan Mikayla.
" Alah waktuku terbuang sia-sia karena kalian, sudah ayok Rai, muak aku liat wajah mereka "
Raisha yang mulai tadi hanya diam dan gemetar melihat keberanian Mikayla, dia takut terkena masalah karena ulah Mikayla. Selama ini tidak ada yang berani membantah atau mengatai apapun terhadap geng yang di pimpin itu karena mereka terkenal bersifat sadis, walaupun memiliki wajah tampan semua tapi perlakuannya tak setampan wajahnya.
Mikayla pindah kelain tempat bersama Raisha tanpa mereka sadari bahwa Alex sedang memandanginya dari meja yang sudah di perebutkan tadi namun pada akhirnya tetap di tempati Alex. Mikayla yang terlihat dengan sangat anggun menikmati makannya seolah tidak terjadi apa-apa terhadapnya. Alex tersenyum penuh arti dalam pandangannya terhadap Mikayla disana.
" Bos kenapa tadi menghalangi aku, dia tuh sudah kelewatan " Kata Alfin yang mulai kesal dengan sikap Alex.
" Jangan ganggu dia, aku menyukai nya " jawab Alex yang masih setia dengan pandangan nya terhadap Mikayla yang terlihat asyik menikmati makannya.
" Bos beneran, dia itu cewek rese bos "
" Sudah itu urusan ku, aku akan membuat dia Meleleh terhadapku, dan takkan pernah aku lepas dari genggaman ku " jawan Alex penuh ambisi untuk memiliki Mikayla.
" Huh ya sudah, kalo bos maunya seperti itu aku mau apa "
" Iya bantuin lah memang mau apa? "
Jam istirahat telah selesai, kini pelajaran kembali dimulai. Semua siswa mengikuti pelajaran hingga terdengar bell terakhir yang bertanda sekolah untuk hari itu telah selesai. Mikayla mengemas semua buku kedalam tas, lalu menggendong nya, Raisha menghapirinya.
" Yuk Kay, " menggandeng tangan Mikayla.
" Hoooam ngantuk Kay kalo sudah pelajaran kimia bawaannya pengen tidur mulu males " Kata Raisha yang terlihat melemas.
" Huh dasar kebo "
Mereka terus berjalan menyusuri lorong sekolah, dan berpisah di pertengahan jalan karena Raisha sudah di tunggu oleh supir rumahnya.
" Bye Kay aku duluan ya "
" Byee " Mikayla melambaikan tangannya sambil melihat Raisha yang sudah berlalu dengan mobilnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments