Chapter 7

Percakapan pendek ala Rafa & Mikayla kecil ketika hendak berpisah.

" Kayla terimakasih yah udah jadi sahabat ku selama ini, mungkin aku sudah berhenti sekolah sedari dulu jika tidak berteman dengan mu "

" Ok, sama-sama " sikap Mikayla dengan gaya sok dewasa

" Ini aku ada hadiah dari mu tolong diterima ya walaupun jelek simpen yah buat kenang-kenangan dariku "

Rafa memberikan hadiah boneka kepada Mikayla, Mikayla pun menerimanya.

" Terimakasih "

Rafa kini telah melangkah menuju mobil dimana orangtuanya menunggunya.

Tiba-tiba Rafa berbalik lagi ke arah Mikayla, dia dengan tiba-tiba mencium pipi cantik Mikayla,

" Mikayla i love You, setelah dewasa nanti aku akan menikahimu dengan wajah yang tampan dan menjadi orang sukses " bisik Rafa lalu berlari meninggalkan Mikayla yang tampak memiringkan kepalanya dan memonyongkan mulutnya dengan gaya yang begitu menggemaskan ala anak kecil yang imut dia binggung dengan ucapan dan tindakan Rafa karena dia belum mengerti apa-apa tentang cinta dan pernikahan.

" Byeeee Mikayla " Teriak Rafa sambil melambai kepada Mikayla, Mikaylapun membalas nya. Mikayla menatap mobil Rafa yang sudah hilang di balik pagar sekolah.

Namun Mikayla tidak bergeming dari tempat karena dia menunggu mamanya datang menjemput nya. Namun tak selang beberapa menit mobil hitam berhenti di depannya.

" Mikayla... sudah pulang sayang? ayo pulang sama bibi " wanita paruh baya namun tetap terlihat cantik itu mendekati Mikayla.

" Bibi Viona mamah mana " Tanya Mikayla kepada bibinya yang tak lain adalah adik kandung dari mamanya, dan dia juga mencintai Mikayla seperti anaknya.

" Mama masih ada kepentingan di rumah sakit sayang, jadi karena takut telat jemput Mikayla mamah tadi telpo bibi buat jemput Mikayla ayo sayang pulang Mikayla pasti capek ya " Viona menggandeng tangan Mikayla hingga depan mobil dan membuka kan pintu untuk nya.

Viona melajukan mobilnya dengan kecepatan minimal. Viona menatap sendu Mikayla seperti ada sesuatu yang di tutupinya.

" Wah sepertinya hadiah dari temen ya bagus banget bonekanya " Viona menatap boneka berbungkus plastik yang sudah di model dan di pasangkan pita. Dan membaca isi bacaan di kertas Kecil yang tergantung di boneka tersebut too My love.

" Ciee dari cintanya ya " goda Viona

" Bukan dari cinta bi tapi Rafa yang kasih ke aku tadi, cinta mana ada ngasih Kayla kayak gini huh sok tau bibi " Mikayla memonyongkan mulutnya dia menjawab dengan sangat polos.

" Heeemmm Mikayla suka sama Rafa? " sambil mengelus rambut nya.

" Ngak bi, kenapa? tapi dia baik sering traktir aku, sering kasih aku coklat tapi aku gak mau takut bolong gigiku yah aku ambil tapi ku kasih pada teman-teman " Curhat Mikayla dengan wajah yang imut

" Ciee berarti yang suka itu Rafa sama Mikayla "

" Suka itu seperti apa bi? " Mikayla bertanya serius dengan wajah polosnya, namun bagi Viona itu begitu menggemaskan Viona pun terkekeh melihat ekspresi ponakannya tersebut.

Viona mengalihkan pembicaraan nya karena baginya belum waktunya Mikayla mengetahui hal yang berbau dewasa itu. Pasti suatu saat nanti Mikayla akan mengetahuinya dengan sendirinya dan mengerti semuanya.

Mikayla yang tengah melamun dia tersadar kan oleh Rafa.

" Hey Kayla, kamu gak papa kan? "

Rafa menepuk bahu Mikayla, karena sedari tadi Mikayla mematung menatap kosong ke arah Rafa.

" Eh iya Raf maaf ya, aku melamun "

" Melamun apa? sampai berkali-kali aku memanggilmu tapi kamu tidak merespon, aku jadi khawatir tadi "

" Gak ada aku hanya mengingat waktu kita dulu berpisah Raf, pada saat itu pulalah aku berpisah dengan mama ku Raf " Mikayla menceritakan semuanya.

Flash back

Viona sudah sampai dirumah Mikayla mereka berdua setelah turun dari mobil lalu masuk dan menuju kamar Mikayla.

" Ayo sayang ganti baju dulu, baju nya sudah bau "

Mikayla menurut dan membuka bajunya lalu mengganti baju yang sudah bibinya ambilkan di lemari.

" Bi Kayla lapar "

" Ya suda bi Yuni sepertinya sudah masak ayo ke dapur Kayla makan yang banyak biar jadi anak yang tinggi pintar dan sehat "

Viona pun membawa Mikayla ke ruang makan, Mikayla tampak bahagia dan bersemangat. Mikayla makan di suapi oleh Viona, Mikayla tampak lahap sambil lalu bercerita tentang dirinya di sekolah ala khas anak kecil.