Chapter 10

Tak selang beberapa menit mie sudah siap di hidangkan, Mikayla mengantar terlebih dahulu mie milik pak Tito.

" Pak ini makan malam nya, maaf hanya mie saja ya Mikayla gak tau masak seperti bi Rina "

" Oalah non, kok repot-repot bapak masih kenyang kok non.. " sambil memapah nampan dari tangan Mikayla

" Makasih ya non "

" Iya pak sama-sama, Btw mama gak pulang ya pak? ini sudah malem dia kemana ya? " Mikayla tampak khawatir dengan Elena yang belum sedari tadi pagi.

" Belum non, non Mikayla gak coba menelpon? "

" Ngak ah males, yasudah pak kalo gitu Kayla masuk dulu ya dimakan mienya keburu dingin "

" Iya makasih non mie nya, pasti enak "

" Heehe semoga, selamat malam pak Tito "

" Malam non "

Mikayla meninggalkan pak Tito melangkah kedalam rumah dan mengambil semangkok mie nya lalu menghabiskan nya dengan menonton acara kesukaan nya. Hingga larut malam Mikayla mulai mersakan berat di matanya, dia mematikan tv lalu menggosok gigi terlebih dahulu dan merebahkan diri di kasurnya. Kini mimpi indah menjemput tidurnya.

Kilau cahaya matahari yang masih malu-malu menampakkan diri di celah jendela kamar Mikayla yang tertutup gorden.

Nininint...Ninininit.... begitulah suara alarm yang sudah di stel pada jam 5.30 WIB kini sudah membangunkan Mikayla yang terlihat pulas delam mimpinya. Mikayla dengan sangat terpaksa membuka matanya, dan duduk menenangkan diri, menghilangkan rasa kantuknya. Di rabalah alarm disampingnya itu lalu mematikannya. Mikayla bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya. Selesai mandi Mikayla menggenakan seragam sekolah nya. Setelah selesai dengan perlengkapan sekolah Mikayla menyusuri dapur, terdengar suara orang sibuk memasak dan tercium bau masakan yang menggugah selera.

" Emmmm wenginya.... bi Rina kapan balik? " Tanya Mikayla yang sedang duduk di meja makan, memperhatikan bi Rina yang tengah sibuk menyiapkan sarapan untuk Mikayla.

" Tadi subuh non, silahkan non sarapan nya "

" Oh iya makasih bi, ayo bi bareng sarapan "

" Gak usah non, bibi nanti saja habis bersih-bersih "

" Gak boleh gitu, bibi sarapan dulu nanti bersih-bersih nya biar bertenaga. Sekalian temeni Kayla bi "

" Baiklah non, terimakasih non "

Mikayla hanya mengangguk dan mebyantap sarapannya. 5 menit kemudian piring Mikayla sudah bersih, lalu dia berpamitan kepada bi Rina untuk berangkat sekolah. Mikayla melangkah keluar dari rumah menuju garasi rumahnya. Lagi-lagi terlihat disana mobil Elena tidak ada.

" Kemana Elena kok gak pulang-pulang, syukur dah tuh nenek lampir mati sekalian " Guman Mikayla yang slalu dibuat kesal oleh Elena. Mikayla menghidupkan mesin motornya lalu melajukannya.

20 menit kemudian Mikayla sudah di depan sekolah dia memarkirkan motornya. Motor sudah terparkir, Mikayla menyosori jalan lalu tiba-tiba ada seseorang yang menambraknya dari belakang, sontak dia terduduk karena jatuh.

" Astaga, pelan pelan napa sih? gak bisa liat apa di depan ada orang " oceh Mikayla sambil membenarkan pakaiannya dan tasnya.

" Maaf ya, aku sedang terburu-buru " Suara seorang pria yanh sedang menjulurkan tangannya untuk membantu nya berdiri.

Namun Mikayla menepisnya.

" Gak usah, lain kali hati-hati walaupun terburu-buru " Mikayla dengan mimik kesal meninggalkan pria tersebut yang tak lain adalah Alex.

" Mikayla kamu gak papa? " Raisha sahabat Mikayla memapah Mikayla, karena dia tadi sempat melihat Mikayla yang terjatuh.

" Ngak gak papa, ayo ke kelas " Mikayla berjalan menuju kelasnya tanpa menghiraukan dan menoleh kepada Alex yang memandanginya. Berbeda dengan Raisha terlihat menoleh kearah Alex dan mencari perhatian kepada nya dengan senyuman yang dia buat semanis mungkin.

Sementara Alex terus memandangi arah Mikayla yang hilang di balik pintu kelasnya.

" Mikayla nama yang cantik secantik orangnya , biasanya cewek disini pada senang jika berpapasan dengan ku sedangkan dia tampak enggan melihat ku. Menarik sekali, kali ini aku harus memilikinya " Guman Alex pada dirinya.

Alex merupakan pangeran di sekolah, banyak para siswi yang tergila-gila karena paras wajahnya yang dibilang sangatlah tampan. Walaupun sifatnya yang jelek dan playboy masih banyak siswi yang setia menjadi budak cintanya, karena mereka yang berhubungan dengan Alex akan merasakan hidup mewah dan dimanjakan selalu dengan barang-barang brandid yang mahal.