Chapter 4

Setelah melakukan admistrasi, Rafa menuju ruangan dimana Mikayla saat ini dirawat.

" Kayla kamu sudah sadar? " Rafa mendapati Mikayla tengah duduk di ranjangnya. Terlihat tatapan kosong diwajahnya, tak ada jawaban apapun dari mulut Mikayla hanya butiran bening yang setia membasahi pipinya.

" Ada apa Kay kenapa kamu menangis, ceritalah jika bisa membuatmu tenang " ujar Rafa sambil mengelus rambut Mikayla.

Mikayla hanya menggeleng

" Raf pulang lah, mungkin kamu lelah disini "

" Tidak aku akan menemani mu, oia Btw kamu ada teman yang bisa kemari sebentar menemani mu? sepertinya aku harus pulang sebentar mau mandi dan ganti baju "

" Hana hubungi Hana dia pasti kemari Raf "

" Baiklah ini hp ku, aku gak tau nomornya "

Mikayla mengetikkan nomer disana lalu menghujat nya.

Tuuuuuttt... tersambung

" Hallo, ini siapa? " jawab Hana dalam panggilan nya.

" Hallo Han ini aku Kayla "

" Kayla? kamu ganti nomer? "

" Tidak aku pinjam hp "

" Pinjam siapa? hp mu kemana? "

" Ceritanya panjang, Han bisa kamu kemari, aku opname di rumah sakit "

" Apa opname? Sakit apa kamu, perasaan tadi baik-baik saja deh "

" Iya Han nanti aku ceritakan semua, lekas lah kemari "

" Oh baiklah, tunggu aku ya mau ambil kontak mobil dulu "

" Baiklah Han aku tunggu ya bye "

" Ok Bye "

Mikayla memberikan hp nya pada Rafa.

" Sudah Raf pulanglah sana, bentar lagi temannku datang kok, aku gak papa kok sendirian. "

" Baiklah Kay aku pulang dulu ya, ini nomerku jika ada apa-apa segera hubungi aku ya. Tapi aku gak lama kok pulang nya hanya sebentar "

Rafa meninggalkan secarik kertas di atas laci, dan Mikayla pun hanya mengangguk.

" Oiya Kay kamu mau nitip apa "

" Tidak ada, aku sadah cukup merepotkan mu sedari tadi, lekas lah pulang kamu bau tau haha "

Mikayla menutup hidungnya.

Rafa tersenyum melihat tawa Mikayla.

" Akhirnya kamu tertawa juga Kay aku senang itu, baiklah aku pulang dulu ya "

Mikayla mengangguk dan tersenyum, Rafapun beranjak dari kursinya dan berlalu meninggalkan Mikayla.

Hana menyusuri lorong rumah sakit, dia menuju kamar Mikayla sesuai dengan petunjuk Resepsionis

Namun tiba-tiba langkahnya terhenti, dia melihat wajah yang ia kenal keluar dari kamar inap Mikayla.

" Pak Rafa, kenapa dia dari sana? "

Hana pun memastikan bahwa itu benar-benar Rafa Dosen barunya di kampus, ketika mereka saling berpapasan di satu lorong namun Rafa tak menyadarinya karena dia hanya menyangka bahwa orang yang berpapasan tadi adalah keluarga pasien lain bukan Hana teman Mikayla.

" Benar itu tadi pak Rafa, aku harus tanya Kayla " Hana berjalan menyosori jalan rumah dakit dengan tergesa-gesa dan sampai lah dia di depan ruangan Mikayla. Tampak terlihat Mikayla memejamkan matanya, namun Mikayla segera menyadarinya akan kedatangan Hana, dan dia pun membuka matanya.

" Han kamu disini " Dengan suara lirih khas orang sakit.

" Mikayla.., (Hana memeluk Mikayla) kenapa bisa seperti ini kamu Kay siapa yang membawa mu kemari..? Ada apa sebenarnya " Tanya Hana yang prihatin melihat kondisi Mikayla.

Mikaylapun bercerita tentang foto alex sedang berselingkuh dengan Raisa sahatnya yang di kirim oleh orang tak di kenal.

" Kurang ajar gak tau di untung tuh cewek udah ganggui paca mu Kay coba aku disana pasti aku cincang tuh orang " Reaksi Hana tampak marah.

" Entahlah Han aku pun tak menyangka, mungkin alasan papa mengirimkan aku kuliah disini ingin menguji kesetiaan Alex dan memperlihatkan kepada ku bagaimana tingkah Alex yang sebenarnya "

" Sabar ya Han masih banyak kok orang yang lebih baik dari Alex, lupakan saja dia "

" Tidak bisa Han saya terlalu mencintai nya, dia cinta pertama ku Han " Mikayla pecah dalam tangisnya dan memutar kembali memori tentangnya ketika bersama Alex dulu.