Tit..tit..tit..
suara alarm membangunkan gadis cantik yang tengah tertidur pulas.
"Beriksik." Ucapnya, sambil mematikan alarm tersebut. Tanpa di duga dan di sangka mata yang tadinya tertutup langsung terbuka tak kala melihat jam menunjukan pukul 09:30.
"Sial." Ucapnya sambil berlari ke arah kamar mandi, ia langsung mengosok gigi dan berpikir sejenak apakah ia harus mandi? Tidak, tidak ada waktu untuk mandi, pikirnya.
Setelah keluar dari kamar mandi, gadis itu langsung memakai baju yang ada di lemari. Tak lupa menyemprotkan farpum dan mengoleskan sedikit bedak di wajahnya.
"Siap." Ucapnya.
Karena sekarang tak ada jadwal kuliah. Dia langsung pergi ke tempat dia bekerja. Yah, dia mengambil pekerjaan paruh waktu untuk mencukupi kebutuhannya.
Dengan berlari maraton gadis itu pun sampai di sebuah caffe di pinggiran kota jakarta.
ketika di depan caffe tersebut dia mengendap-endap sambil melihat sekeliling apakah boss nya ada atau tidak. ketika dikira situasi sudah aman dia langsung masuk dan...
"DELIAAAAA...." Ucap seorang wanita dengan suara yang amat keras.
Yang di panggil hanya senyum-senyum sendiri "Iya boss."
"Udah berapa kali kamu telat delia?" Tanyanya.
"Anu... Cuman baru beberapa kali boss."
"Delia, delia. Kamu bilang beberapa kali. kamu itu udah sering telat delia...!!! "
"Iyah maaf boss." dengan wajah yang hampir menangis.
Karena tak tahan melihat wajah delia yang hampir menangis.
"hmmmm... Ya sudah sana kembali bekerja."
"Siapp boss." senyum senang terukir di wajah delia.
Di dapur..
"kamu telat lagi." tanya shinta teman delia.
"iyah."
"Dasar tukang telat."
"Berisik."
"Anterin tuh pesenan ke pelanggan."
"Iyah iyah, bawel."
Delia pun pergi mengantarkan pesanan ke pelanggan.
Di lain tempat...
seorang pria tampan sedang memainkan boltpoinnya, siapa lagi kalau bukan aditia
"Hari ini bosan sekali, ingin rasanya mencari mangsa baru." Sambil melihat arlojinya "Hmmm... masih ada waktu sebelum pelajaran di mulai." Ucapnya .
Kemudian dia berpikir dimana dia mendapatkan mangsanya. Dosen? Tidak, nilainya tergantung pada dosen. Mahasiswa? Tidak, dia tidak ingin kampusnya heboh karena ada pembunuhan.
"Mungkin di taman kota, aku bisa mendapatkan mangsa." Ucapnya. Tanpa pikir panjang lagi dia pergi ke taman kota.
Ditaman kota...
Aditia mengedarkan pandanganya dan pandanganya tertuju pada seorang gadis yang kelihatan berdarah jawa (mungkin karena pakaiannya). Tanpa pikir panjang aditia langsung mendekati wanita tersebut.
"Hello. "
"hah..? iyah hello juga." Ucapnya kaget .
"kelihatannya kamu sedang kebingungan?" Tanya aditia.
"Hmm.. Iyah. Saya sedang mencari alamat paman saya." Sambil menyodorkan sebuah kertas. "Apa kamu tau alamat ini." Tanya gadis itu.
"Iya aku tau, mari ku antar." Ucapnya sambil tersenyum senang.
"Terimakasih." Ucap gadis itu
lalu aditia membawa gadis itu ke suatu tempat entah kemana....
Di lain tempat...
"Huuhhh, akhirnya beres juga." Ucap delia setelah pelanggan terakhir pergi.
"Cepat beres-beres dulu." Ucap shinta.
"Iyah iyah, Bawel." Oceh delia.
"Dasar." Ucap shinta.
Setelah selesai membereskan caffe delia pamit untuk segera pulang.
"Aku pulang dulu yah."
"Iyah hati-hati di jalan delia."
Cuaca yang seharusnya cerah, tiba-tiba mendung "Mungkin akan turun hujan." Pikirnya, karena takut basah kuyup delia pun memberanikan diri melewati jalan pintas yang cukup sepi dan hanya ada gedung kosong yang sudah lama tak terpakai.
ketika sedang berjalan....
"Tolonggg....." Terdengar teriakan seorang wanita yang sedang meminta tolong.
"Suara siapa itu." Pikirnya, kemudian delia pun mengikuti arah suara itu.
Di dalam rumah kosong.
"Tak ku sangka membutuhkan waktu 2 jam untuk membunuh wanita ini, jika saja dia diam dan menurut saja mungkin tak akan memakan waktu yang lama." Ucap pria yang tak lain adalah aditia, sambil terus melihat hasil karyanya yang baru dan dia terus membuat ukiran-ukiran di wajah korbanya.
Suara yang tadi delia dengar, berasal dari sebuah rumah yang lama kosong. Delia pun mengintip dari jendela yang sangat berdebu, yang ia lihat hanyalah kegelapan, saat dia ingin berbalik untuk pergi dia melihat sekolebat bayangan hitam, dan rasa penasarannya pun muncul, delia pun memasuki rumah itu.
krek..
Suara kayu yang sudah rapuh ketika di injak oleh kaki delia. heningg... Tak ada suara apapun.
Tapi...
Tercium bau anyir yang sangat menyengat dari lantai dua dan ketika delia menaiki lantai dua, Betapa terkejutnya. ketika dia melihat jari tangan sontak diapun menjerit.
"Ahhkkkkkk."
jeritannya membuat seseorang berbalik menatap ke arahnya.
"Sial." Ucap aditia.
sambil membawa pisau dia berjalan ke arah delia.
tanpa pikir panjang lagi delia pun lari meninggalkan rumah itu, dan pria itu pun juga mengejarnya.
"Sial - sial kenapa aku harus melewati jalan pintas ini." Ocehnya menyesali apa yang telah terjadi.
Delia pun berlari terus dan yang di temukannya hanyalah jalan buntu dan deliapun memasuki sebuah pabrik yang sudah lama di tinggalkan dan ketika dia berada di lantai dua dia melihat pria itu lewat jendela pria itu menatapnya dan menyeringai ke arahnya sontak membuat delia semakin takut.
"Sembunyi, sembunyi harus sembunyi dimana." Ucap delia sambil menangis dan dia melihat sebuah meja, delia pun sembunyi di bawah meja.
Heningg....
Tap, tap, tap.
suara langkah kaki semakin lama semakin jelas.
"Keluarlah nona manis, aku tahu kau sembunyi di sini." Sambil mengetuk-ngetuk meja tempat penyembunyian delia.
"Sepertinya dia tau aku sembunyi di sini, handphone mana, handphoneku." pikir delia panik ketika handphonenya tak ada.
"Apakah kau mencari benda kesayanganmu nona manis. keluarlah, Atau aku yang menarikmu keluar."
sambil menutup mulutnya Delia terus menangis, jantungnya berdetak kencang, ketika sebuah tangan manariknya keluar dari tempat persembunyiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Nur Luthfi
omg...aku pengen tau lebih lanjut dong
2024-10-12
0
Angraini Devina Devina
sadis amat 🥴🥴
2023-07-13
0
Lia kamelia
hahaa serem wa
2023-04-27
0