5 menit dari kepergian Yunita, Livia hanya diam sambil memainkan gelas plastik ditangannya yang telah berubah menjadi tidak berbentuk
10 menit kemudian....
“Livi.....” akhirnya Danu mengalah membuka suaranya, “maafin mas Danu, mas gak bisa menyambut cinta Livi dulu” kata Danu lirih
“Livi yang minta maaf Livi yang egois Livi yang serakah” Livia mulai terisak
“Livi...” Danu meraih tubuh Livia dan membawanya kepelukannya, “bisakan kita kaya dulu lagi? sebagai saudara?”
Livia mengangguk dan membalas pelukan kakaknya “livi cinta mas Danu” isaknya tak berdaya
“iya mas Danu tau” jawab Danu membelai rambut Livia dengan penuh kasih sayang.
“Livi gak suka sama mbak gendis dia rebut mas Danu dari Livi”
“gak boleh gitu Livi, kasih sayang mas Danu gak akan berubah meskipun ada gendis” jawab Danu meyakinkan adiknya
Livia mengangkat kepalanya menatap mata kakaknya, matanya sembab oleh air mata, membuat matanya yang cantik meluruhkan hati Danu seakan terseret ke dalam pusaran badai.
“Livi, boleh mas Danu jujur?”
Livia mengangguk pelan, Danu menyeka air mata Livia yang terus mengalir
“mas Danu juga merasakan perasaan yang seperti Livi rasakan, Livi cinta pertama mas Danu. tapi Livi, jika kita egois dengan kemauan kita ayah dan bunda pasti akan kecewa, dan orang lain juga mungkin akan mencemooh keluarga kita bukan?” Danu dengan sabar memberi pengertian pada Livia, Danu berharap Livia sudah dewasa sekarang, jika Danu mengatakan semua ini saat Livia menyatakan cintanya 5 tahun yang lalu, sudah pasti Livia akan berulah yang membuat ia akan kerepotan, baru kali ini Danu mengakui perasaan cintanya pada adiknya sendiri.
“jadi Livi, bisakah kita kembali sebagai saudara?” tanya Danu lembut sambil memandang mata adiknya
Livia mengangguk “Livi lega sekarang” Livia menyeka air matanya, “asal Livi tau perasaan mas Danu yang sebenarnya Livi udah cukup” kata Livia kali ini benar benar telah menyerah dengan cintanya pada Danu yang membawa pada kehancuran dan hidup bebasnya.
Danu mengecup kening Livia dengan penuh kasih sayang dan kembali memeluk tubuh adiknya Livia membalasnya dengan perasaan sedikit berkecamuk, namun Livia benar benar lega mengetahui bahwa cinta pertamanya tidak bertepuk sebelah tangan.
“trus ngomong ngomong mana oleh oleh buat mas Danu?” tanya Danu mencairkan suasana haru
“oh iya, tapi Livi gak tau deh mas Danu suka apa gak” kata Livia melepaskan diri dari dekapan Danu mengambil sebuah koper yang berukuran small “ini semua buat mas Danu” kata Livia “sama koper kopernya deh itu sama buat mbak gendis di dalam ada tas Chanel terbaru” lanjutnya enteng.
"astaga banyak banget Livi"
"ya udah bayar sini kalo kebanyakan" canda Livia
"itu namanya titip dong" Danu tertawa riang "makasih Livi" lanjutnya
Livia mengangguk sambil membuka semua kopernya yang berukuran besar dan mulai mengacak acak isinya, kemudian mengeluarkan sebuah kebaya indah dan mengambil gantungan baju di lemarinya tanpa mempedulikan Danu yang menatap heran dengan barangnya.
“jadi di jepang punya cowok tajir?” tanya Danu menyelidiki adiknya
“siapa bilang? Lihat aja di medsos Livi gak ada foto sama cowok” elak Livia
“gadis pintar, kapan di ajak ke sini buat di kenalin sama keluarga?” Danu tau Livia menyembunyikan sesuatu
“iiih apaan sih mas Danu, Livi belum punya pacar” elaknya, dia tidak mungkin kan mengatakan kalau Naoki tidak ingin menikahinya walaupun Livia telah berulang ulang mengajak Naoki menikah
“masa adiknya mas Danu yang cantik gini gak ada yang mau macarain?” ledek Danu
“gak ada yang mau sama Livi” Livia berpura pura menangis sedih sambil berpura pura menyeka air matanya
Danu tertawa kecil melihat kelakuan adiknya yang tidak tau malu dan masih bertingkah seperti anak kecil
“udah tua Livi, jangan over acting” Danu melempar bantal ke wajah Livia dan mereka saling berbalas melempar bantal sampai kamar Livia hancur
“oke baiklah, ada yang main perang perangan gak ngajak ngajak” ternyata Yudha telah lama berdiri dan menyaksikan tingkah kekanakan kedua saudaranya
“mas Yudhaaaa” Livia menghambur ke pelukan Yudha dan langsung melingkarkan kakinya di pinggang Yudha “kok gak jemput Livi sih?”
“turun lini, gila kamu berat banget kamu sekarang gendut kaya kerbau” keluh Yudha
“enak aja yaaa, Livi beratnya cuma 55 tinggi 175 proporsional tauuu” Livia menyebutkan detail tubuhnya dengan bangga
“55 itu gembrot” serang Yudha sambil menurunkan Livia secara paksa membuat bokong Livia terjatuh di lantai
“mas Yudha....” Livia menjerit dan memulai dramanya “sakit banget sumpah” Livia memulai dramanya karena kesal
“Yudha, udah” bela Danu, Danu adalah orang kedua yang selalu membela Livia setiap kali Yudha menggodanya hingga menangis, Yudha selalu iri karena yang membelanya hanya bunda mereka, sedangkan ayahnya dan Danu adalah fans Livia garis keras.
Danu membantu Livia berdiri
“dasar cengeng, gitu aja mau nangis mana oleh oleh buat mas Yudha?” sambil menarik hidung adiknya yang mancung
“sakit.....” Livia memukul mukul tangan Yudha
“pelan gini masa sakit...” Yudha menarik lagi hidung Livia benar benar pelan
“gak ada” kata Livia sambil menepis tangan Yudha dari hidungnya
“buat mas Danu aja semua” Livia mengambil kotak kecil dan melemparkan pada Yudha,
“kecil banget Livi, pilih kasih” ia mengamati kotak jam tangan dari brand yang terkenal di dunia itu dan membukanya kemudian mencoba di pergelangan tangannya
“sini balikin, aku jual preloved deh lumayan balik modal”
“otak olshop” jawab Yudha terkekeh
Danu juga ikut terkekeh dengan kelakuan adik kembar mereka.
“makasih Livi sayaaang” kata Yudha sambil menggigit bahu Livia dengan gemas
“dasar jahat mas Yudha ini sakit banget tauuuu” keluh Livia sambil menjauhkan kepala Yudha dari bahunya, kali ini gigitan Yudha benar benar sakit.
“Yudhaaa” Danu memelototkan matanya pada adik laki lakinya
Yudha terkekeh, ia sangat bahagia setiap Livia merasa terjajah olehnya perbuatannya.
“buat mas Danu sekoper buat aku cuma satu, aku merasa aku saudara yang teraniaya” keluh Yudha masih tidak terima
“bawel banget, tar Livi beliin tiket konser BONJOVI deh di Canada”
“sama akomodasinya?”
“enak aja tiketnya doang” jawab Livia kesal sambil melemparkan sebuah kotak yang berisi setelan jas
“pakai itu buat acara resepsi besok”
Mereka bertiga berbaring di atas ranjang Livia sambil saling mengenang masa kekanakan mereka dan tanpa mereka sadari mereka tertidur dengan posisi Livia di tengah tengah menghadap ke arah Danu tangannya melingkar di perut Danu dan Danu menggenggam pergelangan tangan Livia sedangkan Yudha selalu di belakangi oleh Livia.
Yunita yang sedari tadi penasaran dengan yang sedang terjadi di kamar putrinya, mendorong pintu kamar Livia dengan hati hati dan melihat pemandangan yang indah, membuatnya merindukan masa masa kekanakan mereka.
Livia adalah pelengkap dalam keluarga mereka, Livia seolah cahaya yang menghangatkan kebahagiaan keluarga mereka, bahkan mereka terkesan terlalu memanjakan Livia di banding anak kandung mereka.
TAP JEMPOL KALIAN 😚😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
♍oon Light
aq udah baca 3x novel ini tapi g pernah bosen, apalagi ama Naoki, nggak perna tergantikan, seperti Livia yg tak bisa menggantikan Naoki dengan Andre si tukang ingkar janji......😏
2022-02-20
0
Putri Dika
cinta terlarang yg begitu menyakitkan 🥺🥺
2021-07-01
1
Yolanda Olivia
visual yudhaaaa tampannnn sekaleee
2021-04-13
1